BAB III PELAKSANAAN METODE TERJEMAH BAHASA ARAB DI MAN 1 PEKALONGAN
A. Gambaran Umum MAN 1 Pekalongan
1. Profil MAN 1 Pekalongan Nama Madrasah
: MAN 1 Pekalongan
Alamat Jalan
: Jln. Capgawen 113
Desa / Kelurahan
: Kedungwuni Timur
Kecamatan
: Kedungwuni
Kabupaten
: Pekalongan
No. Telp.
: (0285) 4482358
a) Nama Yayasan : b) NSS / NSM / NPSN
: 310320 / 311332613232 / 20332055
c) Jenjang Akreditasi
: 5 tahun (2010)
d) Tahun didirikan
: 1968
Alih Fungsi
: SK Menag RI No.17 Tahun 1978, tgl 16-3-1978 (MAN Wonopringgo) (MAN Pekalongan di Kedungwuni) Th.1983
e) Tahun Beroperasi
: 1968
49
50
f) Kepemilikan Tanah 1. Status Tanah
: Pinjam Pakai
2. Luas Tanah
: 9.000 M2 + 1.870 M2
g) Status Bangunan 1. Surat Ijin Bangunan
: Ada
2. Luas Seluruh Bangunan
: 3.985 M2
h) Data siswa dalam 6 (Enam) tahun terakhir
Thn
Kelas X
Pelajaran
Agama Siswa
IPA Siswa
Rombel
2009/2010
242
8
2010/2011
262
8
2011/2012
262
8
2012/2013
181
7
2013/2014
233
7
153
8
2014/2015
29
Rombel
1
Siswa
IPS
85
Rombel
3
51
Thn
Kelas XI
Pelajaran
Agama Siswa
IPA
Rombel
Siswa
IPS
Rombel
Siswa
Rombel
2009/2010
109
3
156
5
2010/2011
87
3
141
5
2011/2012
99
3
149
5
2012/2013
24
1
83
3
154
6
2013/2014
21
1
65
3
93
4
2014/2015
24
1
74
3
113
8
2015/2016
29
1
85
3
153
8
Thn
Kelas XII
Pelajaran
Agama Siswa
IPA
Rombel
Siswa
IPS
Rombel
Siswa
Rombel
2009/2010
118
3
186
5
2010/2011
110
3
148
5
2011/2012
89
3
133
5
2012/2013
100
3
146
5
2013/2014
85
3
153
6
2014/2015
22
1
64
3
89
7
2015/2016
24
1
74
3
113
8
52
i) Data Ruang Kelas Data Ruang
Jml Ruang
Ruang Kelas (Asli) (a)
26
Ruang lainnya yang digunakan untuk/sbg
1
Ruang Kelas (b) yaitu Ruang Keterampilan Jumlah Ruang Kelas seluruhnya
27
j) Data Kondisi Ruang Data Ruang
Jml Ruang
Jml Ruang yang Kondisinya Baik
Jml Ruang yang Kondisinya Rusak
Kategori Kerusakan
Ruang Kelas
26
21
5
Rusak Ringan
Perpustakaan
1
1
Lab. IPA
1
1
Keterampilan
1
1
Lab. Bahasa
1
1
Lab. Komputer
1
1
k) Data Tenaga Pendidik dan Tata Usaha Tenaga Pendidik / TU
Jumlah
Guru Tetap (PNS)
41
Guru Tetap Non PNS
16
Pegawai Tetap (PNS)
4
Pegawai Tetap Non PNS
15
53
2. Sejarah dan Perkembangan MAN 1 Pekalongan MAN 1 Pekalongan adalah alih fungsi dari SP IAIN Pekalongan yang
beralamat di Jln. Dr. Sutomo No. 27 Pekalongan. SP IAIN
Pekalongan didirikan pertama kali pada tahun 1954 oleh para tokoh masyarakat islam di Pekalongan, antara lain : H. M. Yusuf Anggawi (Ulama’) H. M. Ridwan (Ketua PPIP/NU Cabang) H. Djoned (Ketua GKBI/PPIP) Setyanto Wiryomadpodo (Direktur PGAN Pekalongan) H. H. Syafi’i (Ulama’)
Pada bulan September tahun 1968 dengan nama SP IAIN Sunan Kalijaga yang menginduk ke IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Tahun 1980 SP IAIN Sunan Kalijaga diubah dengan nama SP IAIN Walisanga (di Pekalongan) dan menginduk ke IAIN Walisanga. Serta tahun 1980/1981 KMA No. 17/1978 (tanggal 16 Maret 1978) SP IAIN Pekalongan. SP IAIN. Walisanga dialih fungsikan menjadi PGAN Pekalongan 6 tahun. Dipecah menjadi MTs N Buaran dan MAN Pekalongan. Tahun 1981/1982 MAN 1 Pekalongan memiliki kelas jauh (Filial) di Wonopringgo kab. Pekalongan dengan alasan: Bahwa MAN Pekalongan akan direlokasi ke Wonopringgo, akan tetapi proses relokasi tersebut tidak jadi terlaksana karena ternyata MAN Pekalongan masih banyak siswanya.
54
Usaha dari masyarakat Kabupaten Pekalongan, terutama daerah sekitar Wonopringgo berkeinginan mempinyai MAN di wilayah Kabupaten Pekalongan (Lokasi Wonopringgo) Pada tahun tersebut MAN Pekalongan filial di Wonopringgo mulai beroperasi dan menerima siswa kelas X. Pada tahun 1982/1983 MAN Pekalongan mengajukan permohonan tanah kepada Walikota Pekalongan untuk pembangunan gedung dan diberi tanah yang berlokasi di daerah Slamaran Kota Pekalongan dengan kondisi belum siap bangun. Tahun 1982/1983 MAN Pekalongan memperoleh proyek dari pemerintah berupa bangunan fisik sebanyak 3 lokal, karena tanah yang berada di Slamaran belum siap bangun dan masih memerlukan pengurugan, maka MAN Pekalongan berusaha mencari lokasi lain yang sudah siap bangun. Kemudian usaha dari MAN Pekalongan tersebut mendapat sambutan positif dari Bupati Pekalongan (Supardi) dan diberi tanah seluas 9.000 m2 yang berlokasi di Desa Prawasan Kec. Kedungwuni Pekalongan (Jl. Capgawen 113 Kedungwuni Pekalongan) dengan bukti penyerahan (Hibah) No. 10 181. 1/172/Th.1983. Tanggal 5 Mei 1983 sebagai status hak guna pakai. Pada tahun tersebut pembangunan gedung dapat dilaksanakan dan selesai tahun 1983. Tahun 1983/1984 Diadakan pemindahan pusat administrasi dari MAN Pekalongan (Jl. Dr. Sutomo no. 27 Pekalongan) ke MAN
55
Pekalongan di Kedungwuni (Komp. Islamic Centre Jl. Capgawen 113 Kedungwuni Pekalongan). KBM MAN filial di Wonopringgo pindah ke MAN Pekalongan di Kedungwuni (siswa kelas XI) KBM MAN Pekalongan (Jl. Dr. Sutomo no. 27 Pekalongan) masih berjalan sebagai kelas jauh. Tahun 1982 s/d 1992 MAN Pekalongan mempunyai kelas jauh (filial di Pemalang). Namun, tahun 1992/1993 MAN Filial di Pemalang memisahkan diri dari MAN Pekalongan dengan status dinegerikan menjadi MAN Pemalang. Sedangkan tahun 1996/1997 MAN Pekalongan (Jl. Sutomo no. 27 Pekalongan) memisahkan diri dari MAN Pekalongan dengan status dinegerikan menjadi MAN Wonopringgo di Pragak Pekalongan (sekarang MAN 3 Pekalongan). Tahun 1996/1997 s/d sekarang MAN Pekalongan secara otomatis menjadi MAN 1 Pekalongan (Komp. Islamic Centre Jl. Capgawen 113 Kedungwuni Pekalongan.
3. Visi dan Misi MAN 1 Pekalongan a. Visi : Terwujudnya Masyarakat Terpelajar yang Berakhlaqul Karimah, Kreatif dan Prestatif
56
b. Misi :
Mewujudkan Insan Akademis yang cakap, terampil, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
Mewujudkan Lembaga Pendidikan yang bermutu dan menjadi pilihan masyarakat
Menciptakan hubungan yang harmonis antara Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat
Menghasilkan Output yang berkualitas dan kompetitif
4. Struktur Organisasi MAN 1 Pekalongan Struktur organisasi merupakan alat untuk melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban secara maksimal untuk mencapai suatu tujuan, karena sesungguhnya kepala sekolah, guru dan pegawai adalah aparatur bangunan dibidang pendidikan. Begitu juga halnya dengan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekalongan juga memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
57
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Kepala MAN 1 Pekalongan Drs. Asrori NIP. 196005051989031004 Kepala Urusan TU
Pengurus BP3/ komite
Asrofi, SE
H. Mc. Luthfi
NIP. 197605022001121003 WAKA Kesiswaan
WAKA Sarpras
WAKA Humas
Supriyanto, S.Pd
LUKMAN HAKIM, S.Ag. M.S.I
NIP. 197604242005011003
NIP. 197002192005011001
Sugiharjo S.Pd NIP. WAKA Kurikulum 197601232005011003 Casudi S.Pd
GuruBP /BK
NIP. 197608112005011003
AFIYATINNISA’, S.Psi
KORD. BP
NINIKPURNIASIH, S.Pd
MIMIKWIDYAWATI, S.PsI
KHUSNI ALIBANA,S.Pd
DEWAN GURU MAN 1 PEKALONGAN
PEMBINA URUSAN
GURU MAPEL
SISWA MAN 1 PEKALONGAN
PENGAMPU EKSTRA
58
STRUKTUR KETATA USAHAAN MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN
Kepala MAN 1 Pekalongan Drs. Asrori NIP. 196005051989031004
Kepala Urusan TU MAN 1 Pekalongan Asrofi, SE NIP. 197605022001121003
Petugas Perpus
1. M. Lutfi 2. M. Machrus
Bendahara DIPA
Bendahara BP 3
Moh. Sifa’
Kustriwati, S.Pd
NIP. 195804061979031002
Nip. 196901072005012003
Pemb.KESIS / PENGJI Pemb.Keu BP 3 1. Zahrotun Nisa’, A.Md 2. Arifin
Pemb. Keuangan DIPA
1. Fatwati Aimah
1. Muzayyinah
2. Ulfiyanti
2. Raharjo
SISWA MAN 1 PEKALONGAN
59
5. Sarana dan Prasarana MAN 1 Pekalongan Sarana dan prasarana yang ada di MAN 1 Pekalongan antara lain yaitu :1 a. Perpustakaan b. Ruang kelas c. Laboratorium (IPA, Bahasa, dan Komputer) d. Ruang Guru e. Ruang Kepala Sekolah f. Ruang Tata Usaha g. Ruang BK / BP h. Ruang UKS i.
Ruang OSIS
j.
Mushola
k. Tempat Parkir l.
Kamar Mandi / WC
m. Kantin
B. Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Dalam 1 minggu pelajaran bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan hanya 1 kali pertemuan yaitu 2 jam pelajaran setiap kelasnya. Jumlah kelas XII di MAN 1 Pekalongan tahun 2015/2016 adalah 8 kelas yang terbagi menjadi 3 jurusan, yaitu IPA, IPS, dan Agama. Jurusan IPA berjumlah 3 kelas, jurusan
1
Hasil Dokumentasi, Data Dokumentasi Sarana dan Prasarana MAN 1 Pekalongan, 25 Agustus 2015
60
IPS berjumlah 4 kelas, dan jurusan Agama berjumlah 1 kelas, rata-rata di dalam satu kelas terdapat 24-25 siswa. Metode terjemah
bahasa
Arab di
MAN
1 Pekalongan dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa tahapan, yaitu : 1. Tahap Awal Sebelum memulai pelajaran biasanya guru menanyakan kesiapan para siswa untuk belajar terlebih dahulu, jika belum siap maka guru akan menunggu hingga siswa siap menerima pelajaran (guru menunggu hingga siswa tidak main/ ngobrol sendiri). Setelah dirasa kelas tenang dan kosentrasi serta fokus siswa hanya tertuju pada guru, guru mulai membuka pelajaran dengan membahas kembali pelajaran minggu kemarin dan pokok-pokok penting pelajaran minggu kemarin, jika siswa telah ingat dengan pelajaran kemarin, mulailah guru menyuruh siswa untuk membuka buku paket mereka. Buku yang digunakan adalah Terampil Bahasa Arab 3 dan materi yang disampaikan yaitu materi tentang khiwar, contoh teks khiwar yaitu :
ِةز ْة َةي ٌةي ِةىَة ي َة ِةا ِة ي ْةى َة ِةْةسي ي َة ْةىعُة ْة:سييَ ُي ي َةي ي ِةإ ْةى َةي س.بي ع َةي ي ألَةب َةْةو ِة ط َةي ُةي َة ص ٌةي َة يأخى ا ّةِةي َة ٌةييَة ِة ي َةه ِةرِٓةيفُة ْةس َة:إىي سييي ضىي ىعُة ْة ييَة يإىي سي؟,طيَة َةي ى ِةد َةّةز ِةسيَّ َةي ست َة ْةق ِة يأَةيْةَِة ي َة:سييَ ُي ي َةٍ َةزأْةييُةلَة يفِةىيذَةىِةلَة ي؟.َةبي ِةىَةىي َة ِةا ِة ي ْةى َة ِةْةسي سأَةذْةه َة ي َة:إىي سييي ص ٍةي َة َُّي ْةى َة ِةْةسي َةه ِةا ٌةيه ِةرِٓةي ألَةيَّ َةًي َّ ي َةه ِةرِٓةيفِة ْةن َةس ٌةي َة يّةِةدَة ي َة بِة َة:سييَ ُي
61
حي سَْةت َة َة َّسكَة ِة ضي أل َة ْة يٍَِة ي ْةى َّ ص ِةدقَة ِةءي ِةىيرَّ َةه ِة س َة ِة ياَة َة بي َةٍ َةعَْة ي.ي َة ي َة ع ْةوتُة يبَة ْةع َة إىيأسيي:ي ِةب َةهرَةِٓةي ْةى ُةََْة َة ص ِة ْةى َة ِةمس عيَة ْةيَْة يأ َة ْةُيَّة ْة ت َة ِةعدَّي ُةٍ ْةْرُةي ْةَُةي سييَ ُي:ي َةٍ ْةعَْةىي َةهرَة ييَة ِة ُة بي َة إىي سييي:ي َة ْةز ُة ْةويذَةىِةلَة ي َة أ َة ْة ص ِةدقَة اِةَْة يأ َة ْةُييَة ْة ت َة ِةعدُّد ي َةمرَة ي ِةىلَةي يٍ ْةِيأ َة ْة ب ِة ايُة ُة ست َةأ ْة ُةخرُةي َةٍ َةعَْة يفِةىي ِةىّة ْة يَة ِة ي؟ سييَ ُي:ي َةٍ ذَة ي َة سأ َة ْة ِةَوُةي ْةى َةو َة َة تِةي هء َةخ َة تِةي ْةى َة ِة ْةي َة َةي َة ى َّ اي إىي سييي:ي َة ل َة ض ِةوي ِةْةسي سي ى ِة ّة َة َة ِة ي َة يمُة َةس َةي ْةىقَةدَة ِةًي,ي َة َةى َةي ىت َّ َة سي َةٍالَة ِةب َة سييَ ُي:ي َة هَةيت َة ْةْ َة إىي سييي:يه ْةَةويهُةَْة كَة ي َة ْةي ٌةي خ ُةَةسي؟ ص ِة ي َةْةس ِةي َة ي ْةى ِةَ َةيَّ ِةي ضي ْةى َةن َةس ِةسىي ى َّ سييَ ُي:يَّة َةع ْةٌي,ي ِة ْة ِةَ ْةويأي ٍة ْةض ي.ي َةب ْةع َة إىي سييي:ي َة ايِةبْة ي,ييَة يأخى س ِةع ْةيدَةي ًة سييَ ُي:يأَةت َة َةََّْىي َة ْةُيتَةنُة ْةوَُة ي َّ ىس ْة يَة ُةي َة إىي سييي:ي ِةإ ْةُي َة َةءي ّةي اُة Perjalanan
يز ْة الَةتٌةي ِةز ْة يَة ٌةي ِة
Sejak sekarang
ُةٍ ْةْر ُة َُةي
Pantai
ِةَةطى ُةء ْةى َة ِةْةسي
Menyiapkan
عدَّي–ييُة َةع يدُّد أ َة َة
Libur
عُة ْة طيَة يٌة
Senek
تي ْةى َةو َة َة ِة
Teman
ص ِةدقَة ُةءي ص ِةد ْةي ٌة ي ي َة ْة َة
Jangan lupa
الَةت َة ْةْ َة ْةو
Laut
َةب ٌةْةسي ي ِةب َة ٌةزي
Bola sepak
مُة َةس ُةي ْةىقَةدَة ِةًي
Kursi
مُة ْةس ِةس ٌة ي ي َةم َةس ِةس ٌّيي
Paying
ِةٍ َةيَّ يٌة
Ide bagus
ِةف ْةن َةس ٌة َة يّةِةدَةي ٌة
Baik
َة َةًْة
62
Sebelum
memulai
menerjemahkan
terlebih
dahulu
guru
mambacakan kosakata satu per satu terlebih dahulu serta siswa menirukannya secara bersama-sama dan berulang-ulang. Hal ini bertujuan agar siswa nanti dalam menerjemahkan tidak merasa kesulitan. Sedangkan tujuan dari menerjemahkan itu sendiri yaitu agar siswa dapat memahami makna yang terkandung dalam teks dan nantinya diharapkan siswa dapat menerjemahkan teks-teks dan buku-buku bahasa Arab.2 2. Tahap Pelaksanaan Setelah dirasa siswa telah menguasai kosakatanya, mulailah guru membacakan teks khiwar bersama-sama dengan siswa.
Dalam
pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab guru menggunakan metode diskusi yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dalam satu kelompok terdiri dari 3 anak. Setelah para siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, siswa diperbolehkan untuk menerjemahkan khiwar yang tadi sudah dibaca bersama-sama. Dalam proses penerjemahan siswa diperbolehkan membuka kamus untuk membantu siswa dalam menerjemahkan dan juga bisa tanya pada guru apabila ada kosakata yang siswa tidak dapat menemukannya dikamus. Guru mengawasi dan mengkondisikan kelas saat proses diskusi berlangsung. Hasil terjemahan ditulis dalam kertas sobekan dan dikumpulkan pada guru, satu kelompok mengumpulkan satu hasil terjemahan dengan diberi nama setiap kelompok. Setelah semua kelompok mengumpulkan 2
Bu Masnunah, guru mata pelajaran bahasa Arab kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015.
63
hasil terjemahan, guru menyuruh masing-masing kelompok perwakilan 1 siswa untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil terjemahan mereka. 3. Tahap Akhir Setelah semua perwakilan masing-masing kelompok membacakan hasil terjemahan mereka, guru menyuruh siswa kembali duduk ke tempat duduknya masing-masing. Guru mengkondisikan siswa agar tidak gaduh dan fokus kembali kepada guru. Setelah itu, guru bersama-sama siswa menerjemahkan kembali teks khiwar yang tadi telah diterjemahkan oleh siswa. Kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan koreksi bagi siswa dan memperbaiki kesalahan yang tadi telah diterjemahkan. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan isi pokok-pokok penting dalam teks khiwar yang tadi didiskusikan bersama, dan menyampaikan pelajaran minggu depan. 3
Dalam pelaksanaanya siswa tidak terlalu begitu kesulitan dalam menerjemahkan, karena sebagian besar / rata-rata siswa MAN 1 Pekalongan adalah lulusan MTs dan SMP Islam. 4 Namun ada juga siswa yang masih kesulitan dalam menerjemhakan. Pada proses pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan, guru lebih menggunakan metode diskusi kelompok yaitu guru membagi siswa menjadi 2015.
3
Obervasi pada peroses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan, 25 Agustus
4
Mawada, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015
64
beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 3 siswa. Hal ini ditujukan agar siswa tidak merasa merasa bosan dan kesulitan dalam menerjemahkan bahasa Arab. Dengan menggunakan metode diskusi kelompok dalam pelaksanaan metode terjemah ini menjadikan suasana kelas menjadi aktif karena antar siswa saling bekerjasama.5 Jika siswa merasa bosan dengan pembelajaran metode terjemah guru mengatasinya dengan memberikan tambahan kosakata dengan cara bernyanyi. 6 Pada proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab, suasana kelas cukup kondusif walaupun ada beberapa siswa yang ribut dan gaduh. Tidak semua siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran, terkadang ada juga siswa yang bertanya pada guru tetapi tidak relevan dan menyimpang dari materi. Pada dasarnya semua siswa baik itu dari jurusan Agama, IPA, dan IPS rata-rata semangatnya sama dalam pembelajaran bahasa Arab. Dalam satu kelas hanya ada beberapa anak yang semangat mencari dan menerjemahkan, ada juga yang semangat bertanya tetapi tidak relevan dengan materi atau menyimpang, dan ada juga yang hanya menanti dan hanya tinggal menyalin hasil terjemahan temannya. Maka dari itu, dalam penilaian bukan ditekankan pada hasil terjemahan siswa. Melainkan pada proses belajar berlangsung, dari
5
2015.
6
Obervasi pada peroses pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan, 25 Agustus
Krisfa Setiyatun Khasanah, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015.
65
segi semangatnya dalam menerjemahkan, dan juga berdiskusi dengan kelompoknya. 7
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Arab kelas XII, yaitu Ibu Masnunah dan beberapa siswa kelas XII MAN 1 pekalonagan. Maka penulis dapat mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat siswa dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab kelas XII di MAN 1 Pekalongan adalah sebagai berikut : 1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Faktor pendukung ialah beberapa faktor yang biasa membantu dan menguntungkan dalam pelaksanaan pengajaran bahasa Arab di suatu lembaga pendidikan. 8 Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab siswa kelas XII di MAN 1 Pekalongan, antara lain : a. Kamus bahasa Arab Kamus merupakan daftar bentuk-bentuk linguistik yang telah disosialisasikan dan disusun secara sistematis serta dihimpun dari kebiasaan bahasa dari masyarakat bahasa tertentu.9 Kamus yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu fasilitas kamus bahasa Arab7
Bu Masnunah, guru mata pelajaran bahasa Arab kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015. 8 Wa Muna, Op.Cit, hlm. 51 9 Ahmad Izzan, Op.Cit, hlm. 190
66
Indonesia yang disediakan oleh MAN 1 Pekalongan untuk para siswanya yang ada di perpustakaan sekolah.10 b. Latar belakang pendidikan siswa Latar belakang siswa sebelum masuk MAN 1 Pekalongan rata-rata adalah lulusan dari MTs, sehingga bagi siswa pelajaran bahasa Arab bukanlah hal yang asing.11 c. Istilah-istilah Bahasa Indonesia yang masih menunjukan ucapan dan bunyi aslinya sebagai bahasa Arab. Banyak istilah-istilah bahasa Indonesia yang masih menunjukan ucapan dan bunyi asli sebagai bahasa Arab, contohnya dalam kata kitab, insan, Nabi, majlis, musyawarah. Sehingga hal tersebut memudahkan siswa dalam menerjemahkan karena tidak susah payah untuk mambuka kamus lagi. 12 2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Metode Terjemah Bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan Faktor penghambat ialah beberapa faktor yang menghalangi dan memperlambat pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab. 13 Faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan metode terjemah bahasa Arab di MAN 1 Pekalongan, meliputi faktor linguistik dan faktor non linguistik, yaitu : Faktor linguistik 10
Bu Masnunah, guru mata pelajaran bahasa Arab kelas XII MAN 1 Pekalongan,wawancara pribadi, 25 Agustus 2015. 11 Mawada, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015. 12 Mawada, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015. 13 Wa Muna, Op.Cit, hlm.51
67
a. Kosa kata Modal awal untuk mampu menerjemahkan adalah penguasaan kosakata bahasa Arab. Namun, banyak siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan yang masih kurang dalam penguasaaan kosakata bahasa Arabnya. 14 b. Tata kalimat (al-qawaid) Banyak siswa yang masih kurang dalam tata kalimat Misalnya, kesulitan menentukan fi’il, fa’il, dan maf’ul secara keseluruhan dalam kalimat major (jumlah al-kubro) yang terdiri atas beberapa kalimat. Hal tersebut yang menyulitkan siswa dalam menyusun kalimat.15 Faktor non linguistik a. Rasa enggan dan membosankan Banyak para siswa atau pelajar yang merasa enggan dan bosan belajar bahasa Arab, terutama menerjemahkan dikarenakan pehaman siswa tentang bahasa Arab yang masih kurang. 16 b. Tingkat kemampuan penerjemahan berbeda-beda kesulitan suatu teks bisa dikaitkan dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Teksnya dianggap mudah karena tingkat kemampuan siswanya sudah baik sekali, atau tingkat teksnya
14
Putri Rizki Amaliya, siswa kelas XII MAN 1 pekalongan, wawancara pribadi, 15 September 2015. 15 Bu Masnunah, guru mata pelajaran bahasa Arab kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 25 Agustus 2015 16 Putri Rizki Amaliya, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi 15 September 2015.
68
dianggap sulit karena tingkat kemampuan siswa masih sangat rendah. 17 c. Banyaknya siswa yang berpendapat bahwa pelajaran bahasa Arab bukanlah pelajaran yang penting, karena bukan termasuk pelajaran yang diujikan dalam UN (Ujian Nasional).18
17
Wiwit Bintang Pamungkas, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 15 September 2015. 18 Zumaroh, siswa kelas XII MAN 1 Pekalongan, wawancara pribadi, 15 September 2015