52
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Variabel penelitian pada umunya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:58). Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja multi merek terhadap volume penjualan notebook Acer. Yang menjadi variabel bebas atau independent variabel dalam penelitian ini yaitu kinerja multi merek, kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah volume penjualan. Penelitian ini dilakukan di toko-toko penjualan notebook multi merek di kota Bandung. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah tanggapan toko-toko penjualan notebook multi merek Acer yaitu eMachines dan Gateway. Dari objek penelitian ini, maka akan dianalisis mengenai kinerja multi merek notebook Acer dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan notebook multi merek Acer yaitu emachines dan gateway. Penelitian ini merupakan penelitian yang membutuhkan waktu kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode cross-sectional, karena data yang dikumpulkan hanya sekali dengan menyebarkan kuesioner kepada toko-toko penjualan. Menurut Husein Umar (2011:45) “Metode cross sectional adalah metode penelitian yang mempelajari Irfan Febrianto, 2012
52 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)”. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1
Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Menurut Soerjono Soekanto yang dikutip dari Taufik Rahman Dhohiri
(2004:17) mengatakan bahwa: Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran yang sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya. Menurut Asep Hermawan (2006:16) Jenis penelitian dapat dikelompokan berdasarkan: tujuan, proses, logika penelitian, serta hasil yang diharapkan dari penelitian tersebut. Berdasarkan prosesnya, Menurut Asep Hermawan (2006:17) penelitian dapat dikelompokkan kedalam: penelitian kuantitatif, dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai
berikut: Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan Sedangkan Menurut Asep Hermawan (2006;18 ) “penelitian kuantitatif adalah
suatu
pendekatan
penelitian
yang
bersifat
obyektif,
mencakup
pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik”.
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan verifikatif. Seperti yang diungkapkan oleh Travers dalam Husein Umar (2011:21) ”Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai kinerja multi merek Acer dan bagaimana volume penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung. Adapun verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh kinerja multi merek Acer terhadap volume penjualan. Berdasarkan metode penelitian di tersebut yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif, maka metode yang digunakan untuk pengumpulan data di lapangan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu, data yang diperoleh berupa karakteristik dari populasi atau biasa disebut parameter. (www.wikipedia.com (11 Juni 2011)) 3.2.2
Operasionalisasi Variabel Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan di atas diketahui
bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah kinerja multi merek sebagai variabel independent/variabel bebas (X) dengan indikator harga, kualitas produk dan faktor produksi. Variabel tersebut dicari bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan sebagai variabel dependent/variabel terikat (Y) dengan
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
indikator pilihan keuntungan penjualan, efektifitas penjualan, jumlah produk yang terjual dan target penjualan. Menurut Sugiyono (2010:59), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu: Variabel bebas (independent variabel predictor variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependent variabel criterion variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel X dan Y dalam kuesioner ini menggunakan skala likert dengan data yang diperoleh yaitu data ordinal. Penjabaran oprasional dan variabelvariabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini. TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel
Kinerja Multi merek (X)
Konsep
fungsi utama dari multi merek atau merek petarung ini adalah mengamankan atau melindungi merek utama dari persaingan merek-merek lain (flanker brand)
Handi Irawan (www.jakarta consultinggro up.com (10
Indikator
•
Harga
Ukuran
Skala
No. Item
•
Tingkat penilaian konsumen dengan harga tinggi
ordinal
C1,C27
•
Tingkat penilaian konsumen dengan harga rendah
ordinal
C12, C7, C8
•
Tingkat prestise bila membeli dengan harga tinggi
ordinal
C28
•
Tingkat daya beli dengan harga tinggi/harga rendah
ordinal
C2,C3
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
Variabel
Konsep
Indikator
Maret 2010))
•
•
Kualitas Produk
Faktor distribusi
Ukuran
Skala
No. Item
•
Tingkat permintaan produk dengan harga tinggi atau harga rendah/sesuai
ordinal
C9, C10
•
Tingkat harga pesaing yang memproduksi produk yang sama
ordinal
C29
•
Tingkat ketertarikan dengan kualitas produk yang tinggi
ordinal
C13
•
Tingkat manfaat ordinal dengan menggunakan produk kualitas tinggi
•
Tingkat ketertarikan dengan kualitas produk rendah/sesuai harga • Tingkat kualitas produk pesaing
ordinal
C14
ordinal
C15
•
Tingkat kualitas teknologi yang digunakan
ordinal
C16, C23, C24
•
Tingkat jumlah toko-toko yang menjual produk tersebut
ordinal
C17
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C11, C30
57
Variabel
Volume Penjualan (Y)
Konsep
volume penjulan adalah nilai kualifikasi produk yang senantiasa memenuhi harga pasaran, sekaligus memberikan respon kepada khalayak dan atau pasar sasaran dan volume penjualan, bisa juga diartikan sebagai targetan produk (laku tidaknya) dipasaran. Alex Nisemito dalam skripsi Dadan Rahmat Juniarsyah (2008:60)
Indikator
Ukuran
Skala
No. Item
•
Tingkat kemampuan distributor menyediakan produk yang akan dijual
ordinal
C19
•
Tingkat kemampuan distributor dalam menangani pemesanan produk kepada toko-toko penjualan
ordinal
C20, C21, C22
•
Keuntungan dari penjualan
•
Tingkat keuntungan dari penjualan
ordinal
C4
•
Jumlah produk yang terjual
•
Tingkat jumlah produk yang terjual
ordinal
C18
•
Efektifitas Penjualan
•
Tingkat keefektifan dari penjualan produk
ordinal
C5, C25
•
Target Penjualan
•
Tingkat target penjualan yang ingin dicapai pada periode tertentu
ordinal
C6, C26
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
3.2.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data yang diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2009:129). Berdasarkan jenis dan sumbernya dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Menurut Asep Hermawan (2006:168) mengatakan bahwa: Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data beberapa survei ataupun observasi. Sedangkan menurut Husein Umar (2011:64) “ Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu” Data Sekunder menurut Husein Umar (2011:84), “Data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya yang diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan jurnal ilmiah.” Sedangkan menurut Asep Hermawan (2006:168) Data Sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui jenis dan sumber data yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.2 pada halaman berikutnya:
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA Data Penelitian
Jenis Data
Tingkat kinerja merek Sekunder maksimum Industri-industri di indonesia tahun 2009 Global market share PC Sekunder Shipment (Personal Computer) Top Brand Index (Tbi) Sekunder Notebook Indonesia Daftar Peringkat Sekunder Notebook Di 7 Kota Besar Di Indonesia Tahun 2008-2009 Persepsi toko-toko Primer penjualan tentang kinerja multi merek Acer Persepsi toko-toko Primer Penjualan tentang volume penjualan notebook multi merek Acer Sumber: Hasil pengolahan data 2011
3.2.4
Sumber Data SWA 16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009
www.google.com/Acer and HP grow market share in Q4, Apple holds steady.html http://www.topbrand-award.com/index Elkomindo, 3G Power dan www.google.com/marketsharenotebook200 8-2009journal.html Tanggapan toko-toko penjualan
Tanggapan toko-toko Penjualan
Populasi dan Sampel.
3.2.4.1 Populasi Menurut Asep Hermawan (2006:143), menyatakan bahwa populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:130) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pendapat lebih spesifik dikemukakan oleh Sugiyono (2010:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi bukan Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
hanya sekedar orang, tetapi juga benda, sistem dan prosedur, fenomena atau yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subjek itu” (Uma Sekaran, 2009:121). Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini para toko-toko penjualan notebook multi merek Acer. Pada Tabel 3.3 di bawah ini memberikan keterangan yang lebih rinci mengenai jumlah toko-toko penjualan yang bekerjasama dengan distributor notebook Acer di Kota Bandung. TABEL 3.3 JUMLAH TOKO-TOKO PENJUALAN NOTEBOOK MULTI MEREK ACER. No. Nama Toko No. 1 Astrindo Sentosa 16 2 Acer Shop 17 3 Berca Cakra Teknologi 18 4 Bimasakti Computer 19 5 Cybermedia Computer 20 6 Simba Notebook 21 7 Elang Komputer Indonesia 22 8 Iggo Computer 23 9 Media Touch Computer 24 10 Mega Computer 25 11 Galaxy Comp. 26 12 Nusa Com 27 13 Pacific Notebook 28 14 Reka Computer 15 Sigma Computer Sumber : pra penelitian ke berbagai distributor 2011.
Nama Toko Aliff Comp. Next Step Comp Hyper Square Comp 3 G Comp Metro Notebook Center PT. Nusantara Eradata Nemo Compunet SS Notebook Excelindo Comp. M-Store Comp. Star Computer My Computer Acer Point Ultima Computer
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
Berdasarkan Tabel 3.3 pada halaman sebelumnya maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah toko-toko penjualan notebook multi merek Acer yang berjumlah 28 toko. 3.2.4.2 Sampel Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Maka peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya. Pengambilan sebagian subjek dari populasi dinamakan sampel. Sugiyono (2010:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan
pengertian
sampel
menurut
Asep
Hermawan
(2006:145)
mengemukakan bahwa “Sampel adalah suatu bagian dari populasi”. Hal ini mencakup sejumlah anggota yan dipilih dari populasi, dengan demikian sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Suharsimi Arikunto (2009:117) menjelaskan bahwa: "Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu". Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau sampel total, yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010:122). 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini memperoleh data dengan menggunakan instrumen penelitian antara lain: 1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain mengenai kinerja multi merek serta volume penjualan. 2. Studi lapangan, yang terdiri dari : a. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu pada toko-toko penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan para distributor-distributor dan toko-toko penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Angket/kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket berisi
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, Angket ditujukan kepada toko-toko penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Studi literatur merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari buku guna memeperoleh informasi yang berhubungan dengan masalah dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti dari kinerja multi merek dan volume penjualan. 3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Benar tidaknya data tergantung dari instrumen pengumpulan data. Sedangkan instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu Validitas dan Reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statistical Product for Service Solutions) 15.0. Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 15.0.0 for window sebagai berikut: 1. Memasukkan data variable X dan variable Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view. 2. Klik variable view, lalu isi kolom name dengan variable penelitian (X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variable
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom measure (skala: ordinal). 3. Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analize 4. Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK. 5. Dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan membandingkan data hitung dengan data tabel. 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (2009:168): Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Kusnendi (2008:94) mengatakan bahwa “validitas menunjukan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur”. Untuk memperoleh instrumen yang valid harus diperhatikan langkah-langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator, setelah itu memasukannya ke dalam butir-butir pertanyaan. Apabila langkah tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang logis. Dikatakan logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. (Suharsimi Arikunto, 2009:145). Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan Pearson pada di bawah ini: n(∑ XY ) − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{n(∑ X 2 ) − (∑ X ) 2 }{n(∑ Y 2 − (∑ Y 2 )}
(Suharsimi Arikunto 2009:170)
Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total ∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y ∑X ∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y 2
2
n
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y = Banyaknya responden
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid. 2. Jika rhitung ≤
rtabel maka
soal tersebut tidak valid.
TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS NO
C1.
C27
INDIKATOR KINERJA MULTI MEREK Penetapan Harga Tingkat Penilaian Konsumen Dengan Harga Tinggi Penilaian anda sebagai penjual terhadap pembelian produk notebook multi merek (emachine atau gateway) dengan harga yang tinggi tetapi kualitas produk juga tinggi Penilaian anda sebagai penjual terhadap respon pembeli pada produk notebook multi merek (emachine atau gateway) dengan menerapkan harga yang tinggi Tingkat penilaian konsumen dengan harga rendah
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
R hitung
R tabel
Ket
0,770
0,388
Valid
0,472
0,388
Valid
66
NO
INDIKATOR
R hitung
R tabel
Ket
C12
Penilaian anda sebagai penjual dengan menetapkan harga rendah akan membuat pembeli tertarik untuk membeli produk notebook multi merek (emachine atau gateway) Penilaian anda sebagai penjual dengan menetapkan harga rendah kepada pembeli sehingga pembeli mendapat keuntungan seperti potongan harga (diskon) Tingkat prestise bila membeli dengan harga tinggi Sebagai penjual anda berpendapat bahwa gengsi konsumen akan meninggkat jika membeli produk notebook multi merek (emachine atau gateway)
0,721
0,388
Valid
0,694
0,388
Valid
0,468
0,388
Valid
0,726
0,388
Valid
0,802
0,388
Valid
0.674
0,388
Valid
0,810
0,388
Valid
0,558
0,388
Valid
0,827
0,388
Valid
0,767
0,388
Valid
0,796
0,388
Valid
0,839
0,388
Valid
C7
C28
C2
C3
C9
C10
C29
C13
C30
C14
C15
Tingkat daya beli dengan harga tinggi/harga rendah Penilaian anda sebagai penjual terhadap daya beli konsumen pada produk notebook multi merek (emachine atau gateway) dengan harga yang tinggi tetapi kualitas juga tinggi Penilaian anda sebagai penjual terhadap daya beli konsumen pada produk notebook multi merek (emachine atau gateway) dengan menerapkan harga yang rendah Tingkat permintaan produk dengan harga tinggi atau harga rendah/sesuai Anda sebagai penjual berpendapat bahwa jika permintaan notebook multi merek (emachine atau gateway) meningkat maka harganya pun layak untuk dinaikkan Anda sebagai penjual berpendapat bahwa jika permintaan notebook multi merek (emachine atau gateway) menurun maka harganya pun akan diturunkan Tingkat harga pesaing yang memproduksi produk yang sama Anda sebagai penjual berpendapat bahwa harga notebook pesaing jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga notebook multi merek (emachines dan gateway) dengan spesifikasi yang sama Kualitas Produk Tingkat ketertarikan dengan kualitas produk yang tinggi Penilaian anda sebagai penjual terhadap ketertarikan konsumen dengan kualitas produk notebook multi merek (emachine atau gateway) yang tinggi Tingkat manfaat dengan menggunakan produk kualitas tinggi Penilaian anda sebagai penjual terhadap manfaat yang diberikan kepada konsumen dengan menggunakan produk notebook multi merek (emachine atau gateway) dengan kualitas tinggi Tingkat ketertarikan dengan kualitas produk rendah/sesuai harga Penilaian anda sebagai penjual terhadap ketertarikan konsumen dengan kualitas produk notebook multi merek (emachine atau gateway) yang sesuai dengan harga Tingkat kualitas produk pesaing Penilaian anda sebagai penjual terhadap kualitas produk
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
67
NO
C16
C23
C24
C17
C19
C20
C21
C22
C4
C18
C5
C25
INDIKATOR notebook pesaing Tingkat kualitas teknologi yang digunakan pesaing Anda sebagai penjual berpendapat bahwa teknologi notebook pesaing lebih bagus dibandingkan dengan notebook multi merek (emachines dan gateway) Penilaian anda sebagai penjual terhadap tingkat kenyamanan produk dalam menggunakan teknologi notebook multi merek (emachines dan gateway) kepada konsumen Penilaian anda sebagai penjual terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi notebook multi merek (emachines dan gateway) kepada konsumen Faktor Distribusi Tingkat jumlah toko-toko yang menjual produk tersebut Anda berpendapat bahwa semakin banyak toko yang menjual produk notebook multi merek (emachines dan gateway) akan mengakibatkan penjualan yang lebih meningkat Tingkat kemampuan distributor menyediakan produk yang akan dijual Penilaian anda sebagai penjual terhadap kemampuan distributor menyediakan produk notebook multi merek (emachines dan gateway) yang akan dijual Tingkat kemampuan distributor dalam menangani pemesanan produk kepada toko-toko penjualan Penilaian anda sebagai penjual terhadap distributor dalam menangani pemesanan produk (emachines dan gateway) kepada toko-toko penjualan Penilaian anda sebagai penjual terhadap kemampuan distributor dalam melaksanakan ketepatan jumlah produk yang dipesan dengan yang dikirim Penilaian anda sebagai penjual terhadap kemampuan distributor dalam melaksanakan pemesanan produk dalam ketepatan waktu pengiriman barang VOLUME PENJUALAN Keuntungan dari Penjualan Tingkat keuntungan dari penjualan Penilaian anda sebagai penjual terhadap keuntungan dari penjualan produk multi merek (emachines dan gateway) Jumlah produk yang Dijual Tingkat jumlah produk yang dijual Penilaian anda sebagai penjual terhadap jumlah produk notebook multi merek (emachines dan gateway) yang terjual Efektifitas Penjualan Tingkat keefektifan dari penjualan produk Penilaian anda sebagai penjual terhadap persentase keefektifan dari penjualan produk notebook multi merek (emachines dan gateway) sebagai akibat dari kegiatan promosi dari toko anda Penilaian anda sebagai penjual terhadap persentase keefektifan dari penjualan produk notebook multi merek (emachines dan gateway)
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
R hitung
R tabel
Ket
0,414
0,388
Valid
0,772
0,388
Valid
0,835
0,388
Valid
0,711
0,388
Valid
0,540
0,388
Valid
0,829
0,388
Valid
0,811
0,388
Valid
0,839
0,388
Valid
0,889
0,388
Valid
0,712
0,388
Valid
0,544
0,388
Valid
0,436
0,388
Valid
68
NO
C6
C26
INDIKATOR Target Penjualan Tingkat target penjualan yang ingin dicapai pada periode tertentu Penilaian anda sebagai penjual terhadap target penjualan produk multi merek (emachines dan gateway) yang ingin dicapai pada periode tertentu (per bulan) Penilaian anda sebagai penjual apakah target penjualan produk notebook multi merek (emachines dan gateway) sudah memenuhi target penjualan pada toko anda
R hitung
R tabel
Ket
0,454
0,388
Valid
0,757
0,388
Valid
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Pengujian
reliabilitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
alat
pengumpulan data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan dan konsistensinya didalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada saat yang berbeda. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:178) reliabilitas adalah Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha. Hal ini dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dengan rentang skor antara 1-5. k ∑σ b2 r11 = 1 − σ 2 t ( k − 1)
(Suharsimi Arikunto, 2009:196)
Keterangan:
r11
= Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan
k
∑σ
b2
σ
t
2
= Jumlah varians butir soal = Varians total
Sedangkan rumus variansnya adalah: Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69
[∑ X ] −
2
σ
2
=
∑
X
2
N
(Suharsimi Arikunto, 2009:184)
N
Keterangan: N
= Jumlah sampel
σ
= Nilai varians
X
= Nilai skor yang dipilih
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika koefisian internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2) Jika koefisian internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
No
TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS Variabel rhitung rtabel
Keterangan
1.
Kinerja Multi Merek
0,955
0,388
Reliabel
2.
Volume Penjualan
0,724
0,388
Reliabel
3.2.7
Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.2.7.1 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis (1) analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan (2) analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
70
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Alat penelitian ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kinerja multi merek terhadap volume penjualan. Data yang dihasilkan merupakan data interval. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1. Menyusun Data Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data dan pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. 2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul. 3. Tabulasi Data Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Memberi skor pada setiap item Perhitungannya skor pada setiap item dapat digunakan rumus menurut Riduwan (2010:14) sebagai berikut:
Skor pada Setiap Item = Jumlah n jawaban responden x bobot n jawaban responden
Sebagai contoh untuk perhitungan skor pada setiap item akan dijelaskan pada Bab 4, Dalam penelitian ini, setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala likert. Adapun kriteria interpretasi skor pada Tabel 3.6 pada halaman berikutnya: Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
TABEL 3.6 INTERPRETASI SKOR Keterangan
No
Kriteria
1
0% - 20%
Sangat Lemah/Sangat Rendah/Sangat Buruk
2
21% - 40%
Lemah/Rendah/Buruk
3
41% - 60%
Cukup
4
61% - 80%
Kuat/Tinggi/Baik
5
81% - 100%
Sangat Kuat/Sangat Tinggi/Sangat Baik
Sumber: Modifikasi Riduwan (2010:15)
b. Menjumlahkan skor pada setiap item c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian 4. Menganalisis Data Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumusrumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu kesimpulan. 5. Pengujian Proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen (X) yaitu kinerja multi merek, terhadap variabel dependen
(Y)
yaitu volume penjualan. Untuk mengetahui persyaratan
digunakannya metode maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval, jadi dalam penelitian ini data ordinal dirubah menjadi data interval dengan MSI (Method Succesive Interval).
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
72
3.2.7.1.1
Method Of Successive Interval (MSI)
Pada penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid,1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan. 2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden. 3. Berdasarkan
proporsi
tersebut
untuk
setiap
pernyataan,
dilakukan
penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban 4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban 5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut : Scale Value =
( Dencity at Lower Limit ) − ( Dencity at Upper Limit ) ( Area Below Upper Limit ) − ( Area Bellow Lower Limit )
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
73
3.2.7.1.2 Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif
digunakan
di
dalam
penelitian
ini
untuk
mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis deskriptif tentang pelaksanaan kinerja multi merek yang terdiri dari 3 indikator yaitu harga, kualitas produk dan faktor distribusi. 2. Analisis deskriptif tentang volume penjualan yang meliputi: keuntungan dari penjualan, efektifitas penjualan, jumlah produk yang terjual dan target penjualan. Penelitian ini menggunakan skala likert, skala likert adalah yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok mengenai suatu gejala atau fenomena masalah penelitian. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran dengan tehnik prosentase (0% - 100%). Penafsiran pengelolaan data berdasarkan batas-batas menurut Moch. Ali (2005:184) adalah sebagai berikut: TABEL 3.7 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No. Kriterian Keterangan 1 0% Tidak Seorangpun 2 1%-25% Sebagian kecil 3 26-49% Hampir Setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51-75% Sebagian Besar 6 76%-99% Hampir Seluruhnya 7 100% Seluruhnya Sumber: (Moch. Ali, 2005:184)
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
74
3.2.7.1.3 Analisis Verifikatif Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu kinerja multi merek yang meliputi harga, kualitas dan faktor distribusi sebagai variabel bebas (X), sedangkan objek yang merupakan variabel terikat atau variabel (Y) adalah volume penjualan yang meliputi: keuntungan dari penjualan, efektifitas penjualan, jumlah produk yang terjual dan target penjualan, sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh kinerja multi merek (X) terhadap volume penjualan (Y). Dalam penelitian ini, setiap pertanyaan dari kuesioner terdiri dari lima kategori seperti yang tertera pada Tabel 3.8 berikut. TABEL 3.8 SKOR ITEM PERTANYAAN Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Tinggi 5 1 Tinggi 4 2 Sedang 3 3 Rendah 2 4 Sangat Rendah 1 5 Sumber: Sugiyono (2010:133) 3.2.7.1.4
Asumsi Analisis Regresi
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana. Teknik analisis regresi dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut.
3.2.7.1.4.1 Uji Asumsi Normalitas Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton dalam Suliyanto (2006:76) ”data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal.” Data
yang
mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
75
sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari mana data diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probability Plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. Pengujian kenormalan data juga dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang diolah menggunakan SPSS. Kriteria pengujian adalah jika signifikansi > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Gambar 3.2 memperlihatkan normal probability plot yang digunakan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
GAMBAR 3.1 GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
76
3.2.7.1.4.2 Uji Asumsi Linearitas Data Uji lineritas regresi variabel x atas variabel y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linear antar variabel x dan variabel y. Pengujian linieritas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linear jika F hitung ≤ F tabel maka Ho ditolak, artinya data linier. Untuk distribusi F yang digunakan diambil α = 0,05, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k). Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel 3.2.7.1.4.3 Analisis Korelasi Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi ( r ). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
77
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif) r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif) r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu: rXY =
n ∑ X iYi − (∑ X i )(∑ Y1 )
{n ∑ X
2 i
}{
}
− ( X ∑ i ) 2 n ∑ Y1 − ( ∑ Yi ) 2
2
(Sugiyono, 2010:248) Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.9 dibawah ini.
TABEL 3.9 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI (GUILFORD) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang/cukup 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
78
3.2.7.1.4.4 Analisis Regresi Sederhana Setelah data terkumpul berhasil di ubah menjadi interval, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisa korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel diteliti. Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan analisis data regresi linier sederhana atau melakukan prediksi (taksiran). Dalam melakukan prediksi, harus dapat menentukan dengan tegas mana yang sebab dan mana yang akibat. Dengan diketahuinya sebab dan akibat, maka hubungan yang dicari bersifat kausal (sebab akibat). Selanjutnya, untuk mengetahui variabel sebab (bebas) maka dapat dilakukan prediksi tentang variabel akibat (terikat). Berdasarkan penjelasan tersebut maka salah satu syarat untuk melakukan prediksi atas variabel terikat di waktu yang akan datang, maupun di dalam populasinya, dengan dasar beberapa skor variabel bebas dan variabel terikat (sebagai sampel) adalah adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jadi, analisis korelasi dan analisis regresi menurut para ahli statistik merupakan satu bagian yang tidak bisa dipisahkan. Analisis regresi digunakan bila peneliti bermaksud ingin mengetahui kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau ingin melihat kondisi di waktu lalu dengan dasar keadaan sekarang, di mana sifat ini merupakan prediksi atau taksiran. Arti kata prediksi bukanlah merupakan hal yang pasti, tetapi merupakan suatu keadaan yang mendekati kebenaran. Peneliti menggunakan analisis regresi bila bermaksud ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
79
independen atau prediktor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya (Sugiyono, 2010:204). Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu kinerja multi merek dengan satu variabel dependen yaitu volume penjualan. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX + e Keterangan : Y a b
X e
=Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. =Harga Y bila X = 0 (harga konstan) =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. = tingkat estimasi (eror)
Sumber : (Dr. Riduan,M.B.A dan Dr.H.Sunarto,M.Si, 2010:80) Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut : a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ∑Xi, ∑Yi, ∑XiYi, ∑Xi2, ∑Yi2. b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2010:272) sebagai berikut:
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
80
Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus: a=
b=
(∑ Yi ) (∑ X i ) − ( ∑ X i ) (∑ X i Yi ) n ∑ X i − (∑ X i ) 2 2
n ∑ X i Yi
− ( ∑ X i ) ( ∑ Yi )
n ∑ X i − (∑ X i ) 2 2
(Sugiyono, 2010: 272)
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya. 3.2.7.1.4.5 Mencari Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi; dinyatakan dalam persen, sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari kinerja multi merek (variabel bebas) terhadap volume penjualan (variabel terikat). KD = r 2 X 100 % (Riduwan
dan Sunarto,2010:81)
Keterangan : KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
81
3.2.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan data ordinal setelah menggunakan skala likert seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka setelah data penelitian berskala ordinal selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dari semua sampel penelitian. Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student ialah sebagai berikut: t=
r n−2 1− r2
(Sugiyono, 2010: 250)
Keterangan : t = distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n – 2 r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis yang diajukan adalah: 1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. 3. Jika rhitung > rtabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 4. Jika rhitung ≤ rtabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dengan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan.
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
82
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: a. Ho : ρ ≤ 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara kinerja multi merek terhadap volume penjualan. b. Ha : ρ > 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif antara kinerja multi merek terhadap volume penjualan.
Irfan Febrianto, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu