BAB III METODOLOGI PENGAMBILAN 3.1 Metodologi Data Perhitungan Beban Pendingin Ada dua faktor yang akan menjadi beban dari suatu sistim mesin pendingin yaitu beban internal dan beban eksternal. Beban internal terjadi karena pengeluaran kalor dari komponen-komponen baik penghuni ruangan (manusia) maupun barang yang berada dalam ruangan yang akan dikondisikan udaranya, sedangkan beban eksternal terjadi karena adanya proses perpindahan panas dari lingkungan luar atau dari ruangan yang tidak dikondisikan baik secara konduksi, konveksi maupun radiasi.
Gambar 3.1 Data Utama Perhitungan Beban Pendingin
Untuk menghitung semua beban terutama beban eksternal akan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Letak dan posisi gedung berada yang akan berpengaruh pada iklim 2. Jenis bahan yang dipakai dalam konstruksi bangunan 3. Temperatur lingkungan Dalam menentukan perolehan kalor, dasar yang dipakai pada beban terpanas dari rata-rata beban terpanas dalam satu tahun. Data-data lain diperoleh dari standar yang ditetapkan baik dalam “ASHRAE HANDBOOK” maupun dalam “HANDBOOK OF AIR CONDITIONING SYSTEM DESIGN”. Langkah-langkah perhitungan beban : 1. Penentuan letak dan posisi gedung 2. Penentuan dimensi ruangan 3. Menentukan kondisi rancangan yang terdiri dari : a. Temperatur basah (wet temperature) b. Temperatur kering (dry temperature) c. Kelembaban 4. Menentukan temperatur maksimal di luar sebagai acuan dari perhitungan beban 5. Menganbil data beban yang diperlukan baik untuk beban internal maupun eksternal 6. Menghitung beban pendingin
3.2 Waktu dan tempat penelitian Pengambilan data ini dilakukan pada bulan september
2013, bertempat di lobi
gedung Gedung Manggala Wanabakti Blok VII Kementerian Kehutanan.
3.3 Alat yang digunakan dalam pengambilan data 1. Thermometer Udara Digunakan untuk mengetahui suhu udara luar dan udara dalam ruangan, sekaligus dapat mengetahui kelembaban udara.
Gambar 3.1. Thermometer Udara
3.4 Data-data Penelitian di Lapangan 3.4.a Data Gedung Dalam menentukan beban pendingin ruang perkantoran diperoleh data-data lapangan yang diperlukan dalam perhitungan beban pendingin tersebut.
DATA GEDUNG Lokasi
Jakarta
Fungsi Gedung
Perkantoran
Fungsi Ruangan
Kantor Rapat, Seminar,
Letak ruangan
Lantai 10,11,12 dan 13
3.4.b Data Ruangan DATA RUANGAN PER LANTAI / LANTAI Luas Lantai
1.092,78 m2
Tinggi ruangan (Tinggi tembok)
4.,5 m
Tinggi ruangan (Lantai sampai plafon)
3,5 m
Lantai 10 sampai dengan 13 ada tipycal 3.4.c Waktu Operasi Waktu pengoperasian ruang perkantoran dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB. Dalam perencanaan kapasitas mesin pengkondisian udara ditentukan beban pendingin terbesar yang terjadi yaitu pada jam temperatur udara terpanas dalam ruang perkantoran tersebut.
3.4.d Data Lampu Penerangan Penerangan untuk ruangan menggunakan jenis lampu yang berbeda-beda tergantung fungsi dan letak penempatan lampu dengan lama operasi sebanyak 12 jam atau sama dengan jam operasional kantor.
DATA LAMPU / LANTAI NO
JENIS LAMPU
JUMLAH
1
TL / Neon
155 Unit
2
Floor Receptacle
3
Foot Light
72 Unit
4
Border Light
72 Unit
5
Suspension Light
6
Lower Horison Light
7
Down Light
8
Reflector Lamp
2 Unit
8 Unit 117 Unit 65 Unit 126 Unit
Lantai 10 sampai dengan 13 ada tipycal 3.4.e Data Peralatan yang digunakan Dalam ruang perkantoran khususnya ruang Auditorium tentu tidak terlepas dari penggunaan alat perkantoran. Penggunaan peralatan tersebbut tentu menghasilkan kalor yang harus diperhitungkan dalam perhitungan beban pendingin.
DATA PERALATAN / LANTAI NO
NAMA ALAT/BARANG
JUMLAH
1
Laptop
20 Unit
2
Proyektor
4 Unit
3
Komputer
70 Unit
4
Amplifire
7 Unit
5
Speaker Ceiling
14 Unit
6
Microphone
10 Unit
7
Kamera CCTV
10 Unit
Total
128 Unit
3.4.f Data Jumlah Penghuni Manusia dalam aktifitasnya tentu mengeluarkan kalor dari dalam tubuhnya yang harus diperhitungkan dalam perhitungan beban pendingin. Asumsi jumlah penghuni sebanyak 200 orang per lantai yang terdiri dari : DATA PENGHUNI RUANGAN / LANTAI NO
PENGHUNI
1
Karyawan
2
Securyti
3
Clening service
JUMLAH 150 Orang 25 Orang
Jumlah
25 200 Orang
3.4.g Data Kapasitas Mesin Air Handling Unit (AHU) yang terpasang Mesin Air Handling Unit (AHU) yang digunakan untuk ruang Auditoriun terdiri dari 2 unit mesin Air Handling Unit (AHU) dengan data sebagai berikut : Tabel 3.1 Data Kapasitas Mesin Air Handling Unit (AHU) yang terpasang
DATA MESIN TERPASANG
Kapasitas No
Lokasi
Laju Aliran Udara (cfm)
Ton Tahanan Refrigera Motor (HP) nt (TR)
1
Lantai 10 (Unit Mesin AHU 1G)
19.250
55
20
2
Lantai 11 (Unit Mesin AHU 1H)
16.830
48,08
20
1
Lantai 12 (Unit Mesin AHU 2 G)
22.300
64
20
2
Lantai 13 (Unit Mesin AHU 2H)
11.700
34
15
Jumlah
70.080
201,08
75
Kapasitas mesin terpasang untuk ruang per lantai dengan 4 unit AHU adalah: 201,08 TR atau setara dengan 268,1 PK dengan daya sebesar 200 kW.
3.5 Diagram alur pelaksanaan tugas akhir Alur pelaksanaan yang dilakukan dapat digambarkan pada diagram alur berikut ini.
Mulai
Data Literatur
Data Kapasitas Beban Terpasang
Data Lapangan
Perhitungan Beban
Kapasitas Beban Pendingin
Selesai
Gambar 3.1 Alur pelaksanaan tugas akhir