31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu antara pengaruh penggunaan
aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan citra perusahaan yang menjadi responden, serta bersifat eksplanatif. Menurut Ardianto1 Penelitian eksplanatif adalah penelitian untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya, sehingga penilaian masyarakat terhadap penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Inodensia terhadap peningkatan citra perusahaan bersifat objektif. Penelitian eksplanatif dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam satu populasi. Penulis akan melihat tanggapan dari mahasiswa dan mahasisiwi Public Relations. Jadi, penelitian eksplanatif ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain, selain itu juga mengembangkan teori sesuai dengan objek yang ada, maka objek terkait bisa diperbaiki juga sesuai dengan teori baru yang sudah diperbaiki. Teori akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, begitu juga sistematisasi praktek di lapangan atau objek penelitian.
1
Elvinaro Ardianto. Metode Penelitian dan Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2014 hal 50
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3.2
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei yang
merupakan bagian dari metode kuantitatif. Metode penelitian survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner, angket, dan wawancara kepada koresponden sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuan menggunakan metode penelitian survei adalah untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu2. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuisioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Menurut Ardianto3 survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok. Dengan metode survei, peneliti hendak menggambarkan karakteristik tertentu dari suatu populasi, apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku, atau aspek sosial lainnya. Dalam penelitian ini, penulis akan memberikan beberapa pertanyaan terkait topik penelitian yang akan dijawab melalui angket atau kuisioner yang disebarkan langsung kepada responden, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam melakukan survei cukup singkat untuk satu orang responden dan tidak membutuhkan waktu tertentu yang perlu mengumpulkan semua responden. Penulis juga bisa langusng mengetahui hasil dari wawancara dengan satu orang.
2 3
Rahmat Kriyantono. Op Cit. 2010 hal 59 Elvinaro Ardianto. Op Cit. 2014 hal 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Menurut Siregar, Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population
yang berarti jumlah penduduk. Dalam penelitian, kata populasi amat populer dipakai untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian4. Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Dalam penelitian kuantitatif, penulis akan mengambil populasi dari Mahasiswa reguler 2 Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng. Sumber data penulis adalah terjun langsung di lapangan dengan meminta waktu beberapa responden di Kampus Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng untuk menjadi acuan dan melakukan survei. Dari penelitian ini, penulis akan melakukan metode survei karena dalam penelitian ini, penulis memerlukan responden berupa populasi dan sampel yang dicari di lapangan dan mendapatkan hasil survei di lapangan dengan partisipasi dari koresponden tersebut. Jumlah populasi yang didapatkan adalah sebanyak 156 orang yang menjadi Mahasiswa reguler 2 Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng. 156 responden memiliki akun Starbucks di line, maka populasi tersebut sudah merepresentasikan objek penelitian yang akan diteliti.
4 5
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2014 hal 30 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2011 hal 80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
3.3.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Random Sampling di mana penulis memerlukan kerangka sampling atau daftar sampling. Penulis membutuhkan responden dari beberapa orang mahasiswa reguler 2 Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng. Melalui teknik sampling ini, maka akan dilakukan pembagian angket terhadap populasi mahasiswa dan mahasiswi yang memakai LINE. Sebelum melakukan pembagian angket, periset terlebih dahulu membuat kerangka sampling yaitu daftar nama-nama responden. Mengenai ukuran sampel, tidak ada ukuran pasti dari banyak periset, ada yang menganggap pecahan sampling 10% atau 20% dari total populasi sudah dianggap memadai. Subiakto, menjelaskan bahwa mengenai besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini representatif. Namun bila populasinya cukup banyak agar mempermudah dapat pula dengan 50%, 25%, atau minimal 10% dari seluruh populasi. Jumlah sample yang penulis ambil mengenai Pengaruh penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan citra perusahaan ini penulis tentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Alasan menggunakan rumus Slovin karena ukuran populasi sudah diketahui dengan jelas dan memiliki sumber yang reliabel yaitu dari POP Kelas Menteng. 6
n=
6
Rachmat Kriyantono. Op Cit. 2010 hal 164
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
`n
= ukuran Sampel
N
= ukuran populasi
E
= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Penghitungan sampel dalam penelitian ini menggunakan presisi sebesar
10% dengan jumlah populasi 156 orang, yaitu sebagai berikut: n
=
n
=
n
=
n
=
n
=
n
=
60,9 dibulatkan menjadi 61 sampel.
Berdasarkan perhitungan diatas yang menggunakan rumus Slovin, dapat di tarik kesimpulan bahwa jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 61 orang, yang selanjutnya penneliti akan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa reguler 2 Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sampel probabilitas, yaitu pengambilan acak sederhana (Simple random sampling). Teknik simple random sampling dapat dipakai jika populasi penelitian tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
terlalu banyak jumlahnya. Total responden yang berjumlah 61 orang dapat dilihat di lampiran dengan beberapa kategori seperti jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhirnya. 3.4
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1
Definisi Konsep Konsep disini adalah “istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial”.7 Dalam penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pesan LINE Oleh Starbucks Indonesia Terhadap Peningkatan Citra Perusahaan, yang menjadi konsep adalah: 1. Penggunaan Media penggunaan media terdiri atas jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Jumlah waktu yang digunakan seseorang dalam berbagai jenis media berkaitan dengan frekuensi dan durasi seseorang menggunakan media. Sementara itu, hubungan antara individu dengan isi media dan media keseluruhan berkaitan dengan atensi atau perhatian. Dari variabel penggunaan media kemudian diturunkan menjadi 3 dimensi yaitu jumlahh waktu, isi media, dan hubungan media dengan individu. Tiga dimensi tersebut kemudian diturunkan lagi menjadi indikator. Pada dimensi jumlah waktu, indikatornya terdiri dari responden mengakses line lebih
7
Effendi Sifian & Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 2006, hlm.33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dari sekali dalam seminggu, lama durasi waktu dalam sekali mengakses line, Starbucks rutin dalam memberikan informasi, dan Starbucks mengirimkan informasi 3 kali dalam seminggu. Kemudian pada dimensi isi media, indikatornya terdiri dari fitur- fitur yang dimiliki oleh line, informasi yang bisa didapatkan dari Line Today, pemberian potongan arga, dan kualitas informasi yang diberikan ole Starbucks. Pada dimensi hubungan media dengan individu, indikatornya adalah kedekatan yang baik dengan individu, respon yang diberikan individu terhadap perusahaan, sikap positif dari individu kepada perusahaan, dan hubungan individu dengan perusahaan semakin baik. 2. Citra Perusahaan Kesan, perasaan, gambaran dari publik atau masyarakat terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang, atau organisasi. Citra merupakan aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi membentuk citra. Teori citra perusahaan terdiri dari 4 dimensi yaitu personality, reputation, value, dan corporate identity. Kemudian dari dimensi tersebut diturunkan menjadi beberapa indikator. Pada dimensi personality, indikatornya adalah jenis produk di Starbucks Indonesia, produk utamanya adalah kopi, dan harga produk terjangkau. Selanjutnya pada dimensi reputation, indikatornya terdiri dari Credibility yaitu pertumbuhan Starbucks ditengah pesaing, Reliability yaitu dapat menjaga mutu produk, Trustworthiness yaitu mampu menumbuhkan rasa kepercayaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
pelanggan bangga dengan perusahaan, dan Responsibility yaitu perhatian perusahaan terhadap lingkungannya. Kemudian pada dimensi Value, indikatornya adalah budaya kebiasaan – kebiasaan dalam perusahaan, pelayanan yang lebih mengarah ke budaya Barat, dan tata krama atau etiket dalam perusahaan. Dan yang terakir yaitu dimensi corporate identity, indikatornya adalah warna khas dari Starbucks adalah hijau, logo Starbucks yaitu dewi siren yaang berwarna hijau dan putih, dan misi Starbucks. 3.4.2
Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Variabel X
1. Jumlah waktu
1. Mengakses line lebih dari sekali dalam seminggu.
Penggunaan
1. Skala Likert
2. Lama durasi waktu dalam
Aplikasi
sekali mengakses LINE.
Pesan LINE
3. Starbucks rutin dalam
Oleh
memberikan informasi.
Starbucks
Skala 5 = Sangat Setuju
4. Starbucks mengirimkan
Indonesia
informasi 3 kali dalam seminggu 2. Isi Media
Skala 4 = Setuju
1. Fitur fitur yang dimiliki Skala 3 = Netral oleh LINE. 2. Informasi yang bisa di dapatkan
dari
Today 3. Pemberian
LINE Skala 2 = Tidak Setuju potongan
harga oleh Starbucks.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
4. Kualitas informasi yang Skala 1 = diberikan oleh Starbucks. 3. Hubungan media dengan individu
1. Kedekatan
yang
Sangat Tidak Setuju
baik
dengan individu. 2. Respon yang diberikan individu
terhadap
perusahaan. 3. Sikap
positif
individu
dari kepada
perusahaan. 4. Hubungan dengan
individu perusahaan
semakin baik. 1. Personality
1. Jenis produk di Starbucks Skala 5 = Sangat 2. Produk utamanya adalah Setuju minuman kopi Indonesia
Citra Perusahaan (Y)
3. Harga produk terjangkau. 2. Reputation
1. Credibility : pertumbuhan Starbucks
ditengah
pesaing. 2. Reliability
:
dapat
menjaga mutu produk.
Skala 4 = Setuju
Skala 3 = Netral
3. Trustworthiness : mampu menumbuhkan kepercayaan, bangga
rasa Skala 2 = Tidak Setuju pelanggan dengan
perusahaan. 4. Responsibility : perhatian perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terhadap
Skala 1 = Sangat
40
lingkungannya. 3. Value
1. Budaya
Tidak Setuju kebiasaan-
kebiasaan
dalam
perusahaan. 2. Pelayanan yang lebih mengarah ke budaya Barat. 3. Tata krama atau etiket dalam perusahaan. 4. Corporate Identity
1. Warna khas dari Starbucks adalah hijau. 2. Logo Starbucks yaitu dewi Siren yang berwarna hijau dan putih seperti sosok wanita dengan ekor. 3. Misi Starbucks yaitu To inspire and nurture the human spirit – one person, one cup and one neighborhood at a time.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
3.5 3.5.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen
(kuisioner) akan mengukur apa yang ingin diukur.8 Validitas pengukuran mengacu pada seberapa baik definisi konseptual dan operasional terhubung satu dengan yang lain. Semakin baik semakin cocok, semakin besar pula validitas pengukuran.9 Dalam menguji validitas ini penulis menggunakan software aplikasi SPSS 16.0 sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid. Dengan kriteria sebagai berikut: Valid
: Nilai r hitung > nilai r tabel
Tidak valid
: Nilai r hitung < nilai r tabel
Pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 orang responden. Taraf signifikasi yang digunakan adalah (α) = 5% = 0,05 dan apabila nilai yang dihasilkan r > r tabel berarti valid sedangkan r ≤ r tabel berarti tidak valid. Peneliti menentukan besarnya r tabel dengan taraf kepercayaan 95%, df (degree of freedom) yaitu n-2 atau 30 - 2 = 28, taraf signifikansi 5% (0,05) maka nilai r tabel yang didapat adalah 0,361, maka pertanyaan yang dibuat dikategorikan valid, dan tingkat signifikan semua kurang dari 0,05 berarti semua dikatakan valid.
8 9
Rachmat Kriyantono. Op Cit.2010 hal 143 Kinkin Yuliaty. Metode Penelitian Komunikasi,.Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press,.2010 hal 93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Tabel 3. 1 Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas Koefisien Validitas
Tafsiran
0,8 < r xy ≤ 1,00
Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,6 < r xy ≤ 0,8
Validitas tinggi (baik)
0,4 < r xy ≤ 0,6
Validitas sedang
0,2< r xy ≤ 0,4
Validitas rendah (kurang)
0,0 < r xy ≤ 0,2
Validitas sangat rendah
r xy ≤ 0,00
Tidak valid Sumber : Suharsimi Arikunto, 2007. Hal. 230
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai koefisien validitas yang tinggi atau rendah, ”diatas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik) sedangkan 0,2 berarti sangat rendah.”10 Uji coba kuisioner dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 . Hasil Uji validitas diperoleh sebagai berikut:
Item Item_1
Item_2
Item_3
Item_4
10
Tabel 3. 2 Uji Validitas Penggunaan Media LINE r.tabel Keterangan r.hitung 0,361 .678** .000 30 .712** .000 30 .652** .000 30 .580** .001 30
Valid 0,361
Valid
0,361 Valid 0,361 Valid
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Hal 230
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Item_5
0,361 .630** Valid .000 30 Item_6 0,361 .642** .000 Valid 30 Item_7 0,361 .632** Valid .000 30 Item_8 0,361 .597** Valid .001 30 Item_9 0,361 .533** Valid .002 30 Item_10 0,361 .380* Valid .038 30 Item_11 0,361 .634** .000 Valid 30 Item_12 0,361 .574** Valid .001 30 (Hasil Output SPSS.16 Data Kuesioner Penggunaan Media LINE) Hasil uji validitas dengan SPSS 16.0 seperti dicantumkan pada Tabel 3.2, dapat diketahui bahwa semua item pernyataan elemen penggunaan media adalah valid, karena memenuhi persyaratan r hitung > r tabel sehingga semua item pernyataan dapat digunakan dalam penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Tabel 3.3 Uji Validitas Citra Perusahaan Item Item_1
Item_2
Item_3
Item_4
Item_5
Item_6
Item_7
Item_8
Item_9
Item_10
Item_11
Item_12
r.hitung .683** .000 30 .689** .000 30 .505** .004 30 .630** .000 30 .775** .000 30 .598** .000 30 .603** .000 30 .808** .000 30 .491** .006 30 .617** .000 30 .585** .001 30 .815** .000
r.tabel 0,361
Keterangan
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
0,361
Valid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Valid
45
30 Item_13 0,361 .609** Valid .000 30 (Hasil Output SPSS.16 Data Kuesioner Citra Perusahaan ) Hasil uji validitas dengan SPSS 16.0 seperti dicantumkan pada Tabel 3.3, dapat diketahui bahwa semua item pernyataan elemen citra perusahaan adalah valid, karena memenuhi persyaratan r hitung > r tabel sehingga semua item pernyataan dapat digunakan dalam penelitian. 3.5.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur. Uji reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.11 Reliabilitas memiliki tiga dimensi, yaitu stabilitas (stability), konsisten internal (internal consistency), dan kesamaan (equivalency).12 Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini, penulis lakukan dengan pengujian reliabilitas secara internal consistency, yang dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency yang dilakukan sekali uji coba saja.
11 12
Syofian Siregar. Op Cit. 2014 hal 30 Suharsimi Arikunto. Op. Cit. halaman 146
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Reliabilitas instrument adalah hasil pengukuran yang dapat di percaya. Reliabilitas instrument diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha cronbach’s diukur berdasarkan skala alpha cronbach’s 0 sampai 1.13 Kriterianya adalah sebagai berikut: Tabel 3. 4 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas (r)
Kriteria
0,8 – 1,00
Sangat baik
0,6 – 0,79
Baik
0,4 – 0,59
Cukup
0,2 – 0,39
Tidak Baik
< 0,2
Sangat Tidak Baik Sumber : Suharsimi Arikunto, 2007, Hal 245
Menurut Trinton “jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukutan kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut”: 1.
Nilai alpha cronbach’s 0,00 sampai 0,20, berarti kurang reliabel atau sangat tidak baik.
2.
Nilai alpha cronbach’s 0,21 sampai 0,40, berarti agak reliabel atau tidak baik.
3.
Nilai alpha cronbach’s 0,41 sampai 0,60, berarti cukup reliabel atau cukup.
4.
13
Nilai alpha cronbach’s 0,61 sampai 0,80, berarti reliabel atau baik.
Agus Eko Sujianto. Aplikasi Statistik drngan SPSS untuk pemula. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007 hal 91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
5.
Nilai alpha cronbach’s 0,81 sampai 1,00, berarti sangat reliabel atau sangat baik.14 Tabel 3. 5 Uji Reliabilitas Penggunaan Media Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .837
12
(Hasil Output SPSS.16 Data Kuesioner Penggunaan Media) Tabel 3. 6 Uji Reliabilitas Citra Perusahaan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .883
13
(Hasil Output SPSS.16 Data Kuesioner Citra Perusahaan) Nilai reliabilitas penggunaan media dan citra perusahaan di atas adalah 0,828 dan 0,851 berdasarkan tabel klasifikasi reliabilitas maka hasil tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik. 3.6
Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan teknik survei karena metode penelitian yang
dilakukan adalah berada di lapangan untuk meneliti populasi dan sampel. Responden penulis adalah mahasiswa reguler 2 Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Menteng, karena fokus penulis dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan 14
Ibid, hal 91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
citra perusahaan. Jadi, penelitian ini dilakukan di mana peneliti terlibat langsung terhadap orang-orang yang sedang diamati atau bisa dijadikan sebagai sumber data penelitian. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan metode pengukuran dengan skala Likert.
15
Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi yang sangat positif sampai sangat negatif. Tabel 3. 7 Skor Skala Likert Skala Likert
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
(skor)
(skor)
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2
Netral
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak Setuju
1
5
(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,hal 93)
15
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: ALFABETA. 2012 hal 93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
3.7.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data bisa berupa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuisioner, wawancara, dan observasi.16 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sprimer berupa kuisioner. Kuisioner diberikan kepada responden (masyarakat yang menggunakan LINE dan menjadi member di Starbucks Indonesia pada daerah Jakarta Selatan) mengenai pengaruh penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan citra perusahaan. Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuisioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi langsung responden. Kuisioner diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan periset. Tujuan penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Pemberian kuisioner atau angket ada dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah kuisioner yang berikan tanpa memberikan pilihan jawaban yang sudah ditentukan, sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab. Sedangkan angket tertutup adalah suatu angket di mana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset dengan menggunakan tanda (x) atau (√).
16
Rachmat Kriyantono. Op Cit. 2012 hal. 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Dalam penyebaran kuesioner mengenai pengaruh penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan citra perusahaan, responden memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan memberikan tanda checklist (√). 3.7.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain. Data sekunder sangat membantu periset bila data primer terbatas atau sulit diperoleh.17 Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data sekunder dengan mencari sumber data internal yaitu dengan mengambil beberapa berita online mengenai LINE dan Starbucks , dan juga menggunakan buku-buku sebagai pengantar teori di bab 2. 3.7
Teknik Analisis Data Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh penggunaan aplikasi pesan
LINE oleh Starbucks Indonesia terhadap peningkatan citra perusahaan, sehingga tanggapan atau penilaian yang diberikan dari para responden bersifat objektif, yang merupakan penerapan dari teori dan praktek yang telah dipelajari oleh para responden. Dalam teknik analisis data, setelah semua data atau sumber sudah terkumpul, maka data dapat diolah dan dianalisis melalui statistik sehingga
17
Rachmat Kriyantono.Op Cit. 2012 hal 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
menjadi sebuah data yang mudah dimengerti dan diinterpretasi. Tujuan dilakukan analisis data agar data yang sudah terkumpul dapat disederhanakan, dan dapat merumuskan suatu masalah yang ada. Dalam penelitian kuantitatif, jenis analisis data terbagi menjadi tiga yakni analisis Univariat yaitu analisis terhadap satu variabel, analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel, dan analisis Multivariat yaitu analisis yang memiliki jumlah variabel nya lebih dari dua. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Bivariat yaitu Pengaruh penggunaan aplikasi pesan LINE oleh Starbucks Indonesia (X) Terhadap peningkatan Citra Perusahaan (Y).18 Hubungan kedua variabel tersebut adalah asimetris, dimana sebuah variabel memengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain. Dan teknik yang digunakan dengan teknik statistik inferensial. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis rumus yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Tujuan dan bentuk hipotesis penelitian Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya (asosiatif). Dalam penelitian ini, tujuan penelitian yang terdapat di bab sebelumnya yaitu untuk menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.
18
Ibid, hal 168
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
2. Variabel/data/skala pengukuran Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/skala pengukuran yang digunakan, apakah data/skala nominal, ordinal, interval atau rasio. Jika jenis dua data yang ingin dicari hubungannya sama-sama interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment. Pada penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pesan LINE Oleh Sarbucks Indonesia Terhadap Peningkatan Citra Perusahaan, peneliti menggunakan analisis bivariat asimetris. Asimetris adalah sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel lain19. Selain itu peneliti juga menggunakan analisis Regresi Linier sederhana, karena terdapat korelasi antara dua variabel yang mempunyai hubungan kausal (sebab akibat). Rumus regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:20
Y = a + bx Keterangan : Y
= variabel dependen (tidak bebas)
X
= variabel independen (bebas)
a
= nilai konstanta atau harga Y bila X = 0
b
= koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel
19
Ibid., hlm.168
20
Ibid, hal 184
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
3.8
Hipotesis Hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis yang diuji dengan statistik, hipotesis ini
mempunyai bentuk dasar yang menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif (Ha), hipotesis ini menyatakan ada pengaruh, yang berarti ada signifikansi hubungan antara variabel X dan Variabel Y.21 Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak ada Pengaruh antara Aplikasi LINE Oleh Starbucks Terhadap Citra Perusahaan. Ha : Ada Pengaruh antara Aplikasi LINE Oleh Starbucks Terhadap Citra Perusahaan.
21
Ibid, hlm.79-80
http://digilib.mercubuana.ac.id/