BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi penelitian Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran
interaktif
untuk
mendukung
proses
pembelajaran
ilmu
pengetahuan alam bagi siswa pendidikan dasar. Mengacu pada latar belakang penelitian, pertanyaan-pertanyaan penelitian, serta pertimbangan praktis maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), karena metode ini dapat mengembangkan dan menvalidasi produk pendidikan. B. Prosedur Penelitian Model proses dalam langkah-langkah ini menggunakan Sistem Daur Hidup (life cycle). Sistem Daur Hidup pengembangan suatu perangkat lunak bergantung kepada tujuan, keperluan dan berbagai faktor lain yang berkaitan erat dengan alat pengembangan perangkat lunak. Grudin et.al dalam Munir (2008) menyatakan bahwa pengembangan Sistem Daur Hidup (life cycle) bisa dianalogikan seperti proses kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan Sistem Daur Hidup dan proses kehidupan manusia memerlukan pengelolaan yang sistematis melalui langkah-langkah yang sistematis pula, sehingga terbentuk suatu sistem yang kompleks (Agrsti dalam Munir dan Zaman, 2010). Menurut Munir (2008), ada 5 tahap pengembangan perangkat lunak
Yustina Shirliana Melati, 2012
27 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
media pembelajaran interaktif dalam pendidikan. Tahapan tersebut ialah (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi dan (5) penilaian, yang melibatkan aspek pengguna, lingkungan pembelajaran, kurikulum, prototaip, penggunaan dan penyempurnaan sistem. Hubungan kelima tahap tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Tahapan penelitian R&D menurut Munir (Munir, 2008) Adapun penjelasan untuk setiap langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap Analisis Pada tahap ini ditetapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru maupun bagi lingkungan. Untuk keperluan tersebut maka analisis dilakukan kerjasama dengan guru dan tetap mengacu pada kurikulum yang digunakan.
Yustina Shirliana Melati, 2012
28 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
Selain analisa tujuan, analisa kebutuhan pengembangan sotfware juga dibutuhkan. Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan perangkat lunak selanjutnya. Kelancaran proses pembuatan perangkat lunak secara keseluruhan dan kelengkapan fitur perangkat lunak yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. Untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan dalam pembuatan media pembelajaran interaktif ini, penulis melakukan studi eksploratif dan studi pustaka. Munir menjabarkan tahap analisis ini sebagai berikut :
Gambar 3.2. Tahap analisis model pengembangan Munir
2. Tahap Desain Tahap ini meliputi penentuan
unsur-unsur yang perlu
dimuatkan dalam software yang akan dikembangkan sesuai dengan Yustina Shirliana Melati, 2012
29 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
desain pembelajaran. Proses desain pengembangan software pembelajaran meliputi dua aspek desain, yaitu aspek model ID (Instructional Design) dan aspek isi pengajaran yang akan diberikan. Hasil dari tahap ini meliputi storyboard, untuk menentukan bagaimana
media
pembelajaran
interaktif
ini
ditampilkan
(interfacing). Bagaimana cara untuk menyajikan materi, evaluasi, sound, animasi, dan lain-lain. Selain itu hasil dari tahap ini adalah flowchart sistem media interaktif ini dari mulai membuka sampai dengan mengakhiri program. Langkah pengerjaannya mengikuti alur berikut :
Gambar 3.3. Tahap desain model pengembangan Munir
Yustina Shirliana Melati, 2012
30 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
Dalam pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan mengadaptasi konsep CBI ini, proses desain mencakup beberapa langkah yaitu penyusunan tujuan pembuatan software, pembuatan storyboard, User Interface, dan flowchart (Interaktif).
3. Tahap Pengembangan Didasarkan pada desain pembelajaran dan storyboard yang telah
dibuat,
selajutnya
software
dikembangkan
hingga
menghasilkan sebuah prototaip software pembelajaran. Materi, evaluasi, animasi, navigasi dan lain-lain diintegrasikan ke dalam kode program. Setelah pengembangan software tersebut selesai, dilakukan penilaian (judgment) oleh para ahli dengan menggunakan rangkaian penilaian
software
multimedia.
Penilaian
terhadap
software
pembelajaran meliputi penilaian terhadap teks, grafik, sound, animasi dan kegiatan pembelajaran di dalamnya.
4. Tahap Implementasi Pada tahap ini software dari unit-unit yang telah dikembangkan
dan
prototaip
telah
dihasilkan
kemudian
diimplementasikan. Implementasi pengembangan software media pembelajaran interaktif disesuaikan dengan model pembelajaran Yustina Shirliana Melati, 2012
31 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
yang diterapkan. Peserta didik selaku user dapat menggunakan software media pembelajaran interaktif di dalam kelas secara kreatif dan interaktif melalui pendekatan individu. Software media pembelajaran interaktif yang dikembangkan bersumber dari bahanbahan pelajaran yang diperoleh dari buku, pengalaman lingkungan, guru, pengalaman peserta didik itu sendiri atau bersumber dari cerita yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian, peserta didik dapat meningkatkan pemahan visualnya dan menjadi senang untuk belajar di kelas dan perasaan ingin tahunya meningkat.
5. Tahap Penilaian Untuk mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang telah dikembangkan, maka dilakukan penilaian. Perbaikan dan penghalusan software, perlu dilakukan agar software lebih sempurna. Tahap penilaian merupakan tahap yang ditujukan untuk mengetahui kesesuaian software media pembelajaran interaktif tersebut dengan program pembelajaran. Penekanan penilaian ditentukan seperti untuk penilaian dalam literasi komputer, literasi materi pembelajaran dan pemahaman visual.
C. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi eksploratif Yustina Shirliana Melati, 2012
32 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
Studi eksporatif merupakan langkah yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lengkap, menyeluruh dan jelas berkenaan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu tentang pengembangan media pembelajaran interaktif bagi anak pendidikan dasar. Tahapan ini berguna untuk lebih memantapkan desain dan fokus penelitian. Studi eksploratif ini diarahkan pada tiga hal, yaitu: 1) Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
muncul
pada
saat
pelaksanaan
pembelajaran
ilmu
pengetahuan alam di sekolah dasar. 2) Pengumpulan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran ilmu pengetahuan alam. 3) Pengumpulan tentang media pembelajaran serta sumber belajar terhadap pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
2. Studi pustaka Studi pustaka merupakan kegiatan mengumpulkan data-data berupa teori pendukung dari sistem yang dibuat dengan maksud untuk memaparkan tentang teori tersebut berupa data filosofis, teori-teori pembentuk, dan media pembelajaran pendukung pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi anak sekolah dasar serta bagaimana menerapkannya dalam situasi belajar di luar sekolah, seperti di tempat les. Sumber-sumber yang diperoleh ialah dari beberapa buku, literatur, jurnal, paper dan lainya yang relevan dengan penelitian. Yustina Shirliana Melati, 2012
33 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
D. Kriteria Pengujian Pengujian terhadap media pembelajaran interaktif ini dilakukan dalam penilaian pakar berdasarkan kriteria pengujian berupa relevansi, efisiensi, efektifitas dan fleksibilitas berikut: 1. Relevansi media pembelajaran interaktif bagi anak pendidikan dasar dalam pelaksanan pembelajaran ilmu pengetahuan tentang alat penglihatan manusia. 2. Efisiensi menunjukkan derajat kehematan dalam memanfaatkan sumber daya untuk menyelenggarakan pembelajaran alat indera manusia di lingkungan pendidikan dasar. 3. Efektifitas memiliki arti yang identik dengan derajat kesesuaian antara permodelan media pembelajaran interaktif dengan keadaan aktual di lapangan. 4. Flesibilitas media pembelajaran interaktif bagi anak pendidikan dasar dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam tentang alat penglihatan manusia. E. Teknik Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan dua buah instrumen. Pertama, instrumen yang digunakan dalam rangka verifikasi dan validasi pakar terhadap perancangan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan berdasarkan Yustina Shirliana Melati, 2012
34 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
hasil analisis data pada studi eksploratif dan studi pustaka. Instrumen tersebut berupa kuisioner penilaian pakar pendidikan dan pakar multimedia. Kedua, instrumen yang digunakan dalam rangka uji coba terbatas media pembelajaran interaktif sebagai produk penelitian ini. Instrumen tersebut berupa kuisioner untuk mengambil informasi, masukan dan tanggapan berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditentukan. 1. Analisis data instrumen expert judgment Gonia (2009: 50) mengungkapkan bahwa untuk menentukan tingkat validitas multimedia interaktif, digunakan skala pengukuran rating scale. Agar dapat digunakan sesuai maksud penelitian, maka data kualitatif ditransformasikan lebih dahulu berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan menjadi data kuantitatif, yakni satu, dua, tiga,dan empat. Data ini merupakan data kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif (Gonia, 2009: 50). Gonia (2009: 50) mengungkapkan bahwa tingkat validasi dengan menggunakan rating scale ditentukan dengan rumus sebagai berikut : P =( f / n x t) x 100% Keterangan : P = angka persentase f
= jumlah skor hasil pengumpulan data,
Yustina Shirliana Melati, 2012
35 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
n = jumlah subjek t
= jumlah butir pertanyaan atau pernyataan
Selanjutnya tingkat validasi media pembelajaran dalam penelitan ini digolongkan dalam empat kategori dengan menggunakan skala sebagai berikut (Gonia, 2009: 50) :
25%
0%
Tidak Baik
50% Kurang baik
75% Baik
100%
Sangat Baik
Dari angket tersebut, data penelitian yang bersifat kualitatif dalam hal ini komentar, saran dan kesimpulan dijadikan dasar dalam merivisi media pembelajaran interaktif sebelum dinilai oleh siswa sekolah dasar. F. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian Alat penelitian yang digunakan ialah komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: a. Windows 7 b. Harddisk 250 GB c. RAM 1 GB Adapun program yang digunakan ialah dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:
Yustina Shirliana Melati, 2012
36 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
a. Macromedia Flash 8 Professional Macromedia Flash 8 Profesional ini merupakan perangkat lunak utama yang digunakan untuk mengembangkan core multimedia, dimana di dalamnya terdapat proses pembuatan animasi, pengintegrasian library, scripting dan compiling multimedia. b. Adobe Photoshop CS3 Perangkat lunak pengolah grafis untuk gambar bertipe raster image (pixel). Perangkat lunak ini digunakan untuk memanipulasi
gambar-gambar
komponen
dan
hardware
(retouching and manipulation) sebelum pada akhirnya nanti akan di import ke dalam Macromedia Flash 8 profesional untuk dianimasikan lebih lanjut. c. Adobe Illustrator CS3 Perangkat lunak pengolah grafis berbasis vector. Perangkat lunak ini digunakan untuk mendesain komponen multimedia yang bersifat vector seperti maskot, header, button, dll. d. MDM Zinc 1.5 Perangkat lunak ini adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mem-packaging file flash sehingga lebih menarik, lebih
Yustina Shirliana Melati, 2012
37 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu
ringkas dan lebih kuat untuk di decompile. Perangkat lunak yang harus ada guna menjalankan multimedia ini adalah perangkat lunak yang mampu mengeksekusi file flash, seperti Flash Player atau Browser web. 2. Bahan Penelitian a. Materi alat penglihatan manusia b. Soal-soal untuk evaluasi alat penglihatan manusia
Yustina Shirliana Melati, 2012
38 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Model Simulasi Pada Materi Alat Penglihatan Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | upi.edu | digilib.upi.edu | repository.upi.edu