73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji “Pengaruh Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru Terhadap Mutu Pendidikan SD/MI Terakreditasi A dan B di Kota Palangka Raya. Penelitian dilaksanakan di SD/MI Negeri dan Swasta yang Terakreditasi di Kota Palangka Raya berdasarkan data SD/MI Se-Kecamatan A dan B Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Pertimbangan pemilihan tempat penelitian di SD/MI yang terakreditasi A dan B dikarenakan dari beberapa sekolah tersebut merupakan sekolah yang sudah mempunyai pencapaian pemenuhan SNP yang berdasarkan nilai komponen akreditasi SD/MI. Adapun waktu penelitian berkisar antara 2-3 bulan pada tahun 2015 dengan melalui proses bimbingan, selanjutnya hasil penelitian akan disajikan ke dalam bentuk tesis.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Seperti yang disampaikan Sugiyono Bahwa statistik inferensial sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik
73
74
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan akhirnya diberlakukan untuk populasi.1 Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
jenis desain penelitian
regresi, maka di ketahui ada tidaknya pengaruh manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap mutu pendidikan SD / MI yang terakreditasi A dan B di Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan rumus paradigma ganda yaitu menunjukkan pengaruh antara tiga variabel independen, X1 = Manajemen Kepala Sekolah , X2 = Kompetensi Guru dengan satu variabel dependen Y = Mutu Pendidikan. Selanjutnya paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut ; Gambar 3.1 Paradigma Penelitian.
Manajemen Kepala Sekolah (X1)
r1
r2 Kompetensi Guru
Mutu Pendidikan
(Y)
r3
(X2)
1
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 148.
75
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.2 Menurut Arikunto menyatakan bahwa : Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan subjek penelitian, apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian itu merupakan penelitian populasi. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya, apabila hanya sebagian yang diambil dari populasi disebut penelitian sampel.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru-guru SD/MI Negeri maupun Swasta yang terakreditasi A dan B di Kota Palangka Raya. Adapun sekolah yang dijadikan populasi adalah sekolah SD/MI yang terakreditasi A berjumlah 18 sekolah dan B berjumlah 52 sekolah baik Negeri maupun Swasta yang terbagi dalam beberapa kecamatan di kota Palangka Raya. Jadi total sekolah SD/MI terakreditasi A dan B yang dijadikan populasi berjumlah 50 sekolah dan semua guru-guru yang bertugas di Sekolah Dasar Palangka Raya dengan jumlah guru sebanyak 1.411 orang guru. 2 3
Sugiyono, Metodologi Penelitian..., h. 117. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, h. 108.
76
2. Sampel Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik sampel kuota. Sampling kuota ialah teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Caranya dengan menetapkan jumlah besar sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah (jatah yang diinginkan), maka jatah itulah yang akan dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.4 Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 200 responden dari 50 Sekolah Dasar. Selanjutnya kuota / jatah banyak sampel ditentukan dengan mengambil sebanyak 50 orang kepala sekolah dan 150 orang guru. Selanjutnya setiap Sekolah Dasar mendapat kuota / jatah sampel sebanyak 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru. Sehingga jumlah total sebanyak 200 orang. Distribusi sampel setiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1.
No. 1 2 3 4 4
Tabel 3.1 Distribusi Sampel SD Kota Palangka Raya Nama Sekolah Jumlah Jumlah Sampel Akriditasi Populasi Tiap Sekolah Sekolah SDN 2 Pahandut 13 4 A SDN 3 Pahandut 24 4 B SDN 8 Pahandut 9 4 B MIN Pahandut 36 4 A
Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Salemba Empat, 2011). h.954
77
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
MI Darul Muallaf MIS Nahdlatul Ulama
MI Darul Ulum MIS Islmiyah SDN 1 Panarung SDN 3 Panarung SDN 5 Panarung SDN 7 Panarung SDN 1 Langkai SDN 2 Langkai SDN 3 Langkai SDN 5 Langkai SDN 6 Langkai SDN 7 Langkai SDN 8 Langkai SDN 9 Langkai SDN 11 Langkai MIN Langkai MI Hidayatul Insan SDN 1 Pahandut Seberang
SDN 1 Palangka SDN 2 Palangka SDN 3 Palangka SDN 4 Palangka SDN 5 Palangka SDN 8 Palangka SDN 9 Palangka SDN 10 Palangka SDN 12 Palangka SDN 14 Palangka MI Hidayatul Muhajirin
SDN 1 Menteng SDN 2 Menteng SDN 3 Menteng SDN 5 Menteng SDN 6 Menteng SDN 7 Menteng SDN 8 Menteng SDN 9 Menteng SDN 1 Bukit Tunggal SDN 2 Bukit Tunggal SDN 6 Bukit Tunggal
10 33 21 17 23 16 21 23 20 15 23 17 14 17 14 14 33 36 17 13 21 30 13 19 25 20 18 31 13 17 20 24 27 17 24 18 18 27 22 20 23 29
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
B A A B A B B A B B A B B A A B A A B B B A B B B B B B B B B B B B B B B A B A B A
78
47 MI Miftahul Huda 2 19 4 B SDN 3 Kereng Bangkirai 48 21 4 B MIN Kereng Bangkirai 49 26 4 B 50 MIN Bereng Bengkel 19 4 A Jml A=16 , B=34 50 sekolah 1040 200 Sumber: Data Disdikpora Kota dan Kemenag Kota Kota Palangka Raya 2014
D. Teknik Pengumpulan Data Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Kadang-kadang dan bahkan sering kali daftar pertanyaan tertulis telah di sertai pilihan jawaban untuk dipilih oleh responden guna menjawab pertanyaan tersebut.5 Kuesioner yang di gunakan dalam penelitian ini adalah untuk menjaring data tentang kemampuan manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap mutu pendidikan SD/MI terakreditasi A dan B di Kota Palangka Raya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu dengan menggunakan Kuesioner yang berisi butir-butir pengukur konstruk atau variabel yang digunakan dalam model penelitian. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan meminta kesediaan responden yaitu kepala sekolah dan guru-guru untuk mengisi kuesioner disertai dengan skala sebagai alternative jawabannya. Dalam hal ini penulis menggunakan skala Likert yang alternative jawabannya bergerak diantara 5 skala, yaitu : Selalu (SL) bila pernyataan itemnya positif berarti bobot
5
Restu kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian sebagai Pengenalan dan Petunjuk dari Langkah Pelaksanaan Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 243
79
penilaiannya 5. Sering (SR) bila pernyataan itemnya positif berarti bobot penilainnya 4. Kadang-kadang (KD) bobot penilaiannya 3. Jarang (JR) bobot penilaiannya 2. Tidak Pernah (TP) bobot penilaiannya 1. Sebaliknya bila pernyataan itemnya negatif, SL bobot penilaiannya1, SR bobot penilaiannya 2, KD bobot penilaiannya 3, JR bobot penilaiannya 4 , TP bobot penilaiannya 5. Angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat data-data yang menyangkut manajemen kepala sekolah ( X1), kompetensi guru (X2), dan mutu pendidikan
(Y). Responden dalam penelitian ini adalah guru dan kepala
sekolah. E. Pengembangan Instrumen 1.
Instrumen Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah a.
Definisi Konseptual Kemampuan manajemen kepala sekolah adalah perilaku yang ditunjukkan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia serta mempunyai kesanggupan dan kecakapan dalam melaksanakan fungsinya sebagai seorang pemimpin di sekolah melalui manajerial yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b.
Definisi Operasional Kemampuan manajemen kepala sekolah tersebut merupakan hasil penilaian guru sebagai responden dengan indikator perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan.
c.
Kisi-kisi Instrumen
80
Pengukuran kemampuan manajemen kepala sekolah dilakukan oleh kepala sekolah dengan menggunakan angket yang bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert, yaitu responden memberikan jawaban terhadap pernyataan yang diajukan peneliti dengan indikator antara lain: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Adapun sebaran butir pernyataan pada setiap indikator pada angket tentang kemampuan manajemen kepala sekolah terdapat dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah (X1) Variabel
Indikator
Kemampuan 1. Perencanaan Manajemen 2. Pengorganisasian Kepala Sekolah (X1) 3. Penggerakan 4. Pengawasan
2.
Nomor Item 1-9 10-19 20-30 31-44
Instrumen Kompetensi Guru a.
Definisi Konseptual Kompetensi Guru adalah perilaku yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik dengan cara menghayati, menguasai, dan mengaktualisasikan kemampuan atau keterampilan kompetensi yang dimilikinya.
b.
Definisi Operasional
81
Kompetensi Guru adalah penilaian atau persepsi kepala sekolah tentang kemampuan/kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Kemampuan/kompetensi guru tersebut merupakan hasil penilaian kepala sekolah sebagai responden dengan indikator kompetensi paedagogik,
kemampuan
kepribadian,
kompetensi
sosial,
dan
kompetensi profesional. c.
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran kompetensi guru dilakukan oleh guru dengan menggunakan angket yang bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert, yaitu responden memberikan jawaban terhadap pernyataan yang diajukan peneliti
dengan
indikator
antara
lain:
kompetensi
paedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional. Adapun butir pernyataan di setiap indikator pada angket tentang kompetensi guru terdapat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Guru (X2) Variabel
Indikator
Kompetensi 1. Kompetensi Paedagogik Guru (X2) 2. Kompetensi Kepribadian
3.
1-9 10-17
3. Kompetensi Sosial
18-25
4. Kompetensi Profesional
26-35
Instrumen Mutu Pendidikan a.
Nomor Item
Definisi konseptual
82
Mutu Pendidikan adalah gambaran karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan. Mutu pendidikan adalah segala hal yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses seperti input, proses, dan output pendidikan. b.
Definisi Operasional Mutu Pendidikan adalah perencanaan untuk melakukan perbaikan dan penataan yang efektif bagi pelaksanaan kegiatan pengajaran peserta didik. Mutu pendidikan merupkan hasil penilaian kepala sekolah sebagai responden dengan indikator silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
c.
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran mutu pendidikan dilakukan oleh kepala sekolah dengan menggunakan angket yang bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert, yaitu responden memberikan jawaban terhadap pernyataan yang diajukan peneliti dengan pelaksanaan
pembelajaran,
indikator antara lain: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi
pembelajaran. Adapun butir pernyataan di setiap indikator pada angket tentang mutu pendidikan terdapat dalam tabel 3.4. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Mutu Pendidikan (Y) Variabel
Indikator
Nomor Item
83
Variabel Mutu Pendidikan (Y)
Indikator
Nomor Item 1-9
1. Silabus 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
10-17
3. Pelaksanaan Pembelajaran
18-25
4. Evaluasi Pembelajaran
26-35
F. Teknik Analisis Data Sebelum pelaksanaan pengumpulan data yang sesungguhnya dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan uji coba instrument yang telah disusun . Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validasi dan reliabilitas angket yang dipergunakan, sehingga kelemahan dan kekurangan angket baik dalam isi maupun bahasa dapat diperbaiki dan disempurnakan. Uji coba instrumen ini merupakan satu langkah penting untuk dilaksanakan 6, yaitu : Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan yang sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data sesungguhnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangat mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun. Analisis terhadap hasil uji coba instrumen, menempuh tahapan-tahapan berikut ini. 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas terhadap instrument yang dipergunakan dimaksudkan untuk mengetahui
6
apakah
instrument
yang
dipergunakan
Sugiyono. . Statistik untuk penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2009) .h.352
tersebut
dapat
84
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrument variabel X1, X2, danY dilakukan penulis dengan mengunakan analisis validitas butir dengan korelasi Product Moment7. Masih sependapat dengan hal tersebut, bahwa uji validitas ini digunakan untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur konstruk yang akan diukur. Kriteria pengukuran menurut Triton
8
adalah sebagai berikut ; Untuk X1, dan X2 , banyak sampel n = 50 ;
variabel k = 3 dan α = 5%; maka diperoleh r tabel = 0,273, sedangkan untuk Y banyak sampel n = 150 diperoleh r tabel = 0,159. - Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel, maka item pertanyaan adalah valid. - Jika r hasil positif, dan r hasil < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apakah responden dapat mengungkapkan data-data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Perhitungan reliabilitas menggunakan teknik analisa Alpha Cronbach dengan α dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,60 . 9 Dalam hal ini akan dilakukan uji reliabilitas untuk beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dalam hal ini meliputi variabel X dan variabel Y
7
Ibid. h. 228 Triton, SPSS 13.0 Terapan. (ANDI : Jogjakarta, 2005) .h.256 9 Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, (Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001). h.129 8
85
3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.10 Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumb diagonal dari grafik normal P-P Plot. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Istilah
multikolinieritas
digunakan
unuk
menunjukkan
adanya
hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi terdapat tiga hal penting dalam multikolinieritas, yaitu : (1) multikolinieritas pada hakekatnya adalah fenomena sampel, (2) multikolinieritas adalah persoalan
10
Triton, SPSS 13.0 Terapan. (ANDI : Jogjakarta, 2005) .h.79
86
derajat (degree) dan bukan persoalan jenis (kind), (3) perlu dicatat bahwa multikolinieritas adalah masalah yang timbul berkaitan dengan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini, dalam menguji multikolinieritas menggunakan nilai variance inflating factor (VIF), bila VIF tidak 10, maka tidak terdapat gejala multikolinieritas.11
4. Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan ciri-ciri pada sampel variabel tunggal. Variabel manajemen kepala sekolah, kompetensi guru dan mutu pendidikan, dibuat kriteria berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean). Kriteria yang dimaksud adalah sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Kriteria untuk variabel manajemen kepala sekolah skor diperoleh dari banyaknya item pernyataan dikalikan skor nilai. Jumlah pernyataan 44 soal, skor tertinggi untuk setiap pernyataan 5 dan skor terendah 1, maka diperoleh nilai tertinggi 5 x 44 = 220 dan nilai terendah 1 x 44 = 44 untuk skor kriteria ditunjukan tabel 3.5. Tabel 3.5. Kriteria Manajemen Kepala Sekolah No
11
Kriteria
Skor
Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Salemba Empat, 2011). h.136
87
1
Sangat Baik
175 - 220
2
Baik
130 - 174
3
Cukup Baik
85 – 129
4
Kurang Baik
44 - 84
Kriteria untuk variabel kompetensi guru skor diperoleh dari banyaknya item pernyataan dikalikan skor nilai. Jumlah pernyataan 35 soal, skor tertinggi untuk setiap pernyataan 5 dan skor terendah 1, maka diperoleh nilai tertinggi 5 x 35 = 175 dan nilai terendah 1 x 35 = 35, untuk skor kriteria ditunjukan tabel 3.6. Tabel. 3.6 Kriteria Kompetensi Guru No
Kriteria
Skor
1
Sangat Baik
140 - 175
2
Baik
105 - 139
3
Cukup Baik
70 – 104
4
Kurang Baik
35 – 69
Kriteria untuk variabel mutu pendidikan skor diperoleh dari banyaknya item pernyataan dikalikan skor nilai. Jumlah pernyataan 35 soal, skor tertinggi untuk setiap pernyataan 5 dan skor terendah 1, maka diperoleh nilai tertinggi 5 x 35 = 175 dan nilai terendah 1 x 35 = 35, untuk skor kriteria ditunjukan tabel 3.7. Tabel. 3.7 Kriteria Mutu Pendidikan No
Kriteria
Skor
1
Sangat Baik
140 - 175
2
Baik
105 - 139
3
Cukup Baik
70 – 104
88
4
Kurang Baik
35 – 69
b. Analisis Regresi 1). Regresi Linier Sederhana Uji regresi linier sederhana digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y secara parsial, yaitu pengaruh antara manajemen kepala sekolah (X1), dan kompetensi guru (X2)
terhadap
motivasi kerja (Y). Pengujian uji regresi linier sederhana disini menggunakan bantuan komputer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20.00. Perumusan regresi linier dapat dirumuskan sebagai berikut. Y = a + b X .12 Dimana : Y = variabel terikat a = Nilai konstanta b = Nilai koefisien regresi X = variabel bebas 2). Regresi Berganda Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam 12
Sugiyono. . Statistik untuk penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2009).h.261
89
analisis tersebut dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20.00. Analisis data menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Regresi Linear Berganda ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel dependen Y dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen (Xl, X2,..., Xn).13 Secara umum persamaan Regresi Berganda yang mempunyai variabel dependen (Y) dengan dua atau lebih variabel independen (Xl, X2,..., Xn) adalah sebagai berikut : Y = a + blXl + b2X2 + bnXn + e.14 Dalam penelitian ini variabel yang mempengaruhi terdiri dari variabel dependen (Y) adalah motivasi kerja, sedangkan yang merupakan variabel independen (Xl) adalah manajemen kepala sekolah dan (X2) adalah kompetensi guru sehingga model persamaan Regresi Berganda yang menggunakan satu variabel dependen (Y) dan dua variabel independen (X1), dan (X2) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + blXl + b2X2 +e. 15 Keterangan : Y : Mutu Pendidikan a : Konstanta b1, b2, : Koefisien Regresi X1 : Manajemen Kepala Sekolah X2 : Kompetensi Guru 13
Sugiyono. . Statistik untuk penelitian. Bandung : Alfabeta, 2009.h.276 Ibid. h. 276 15 Ibid. h. 275 14
90
e : Residu
3). Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar persentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat
16
. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan
dalam prosentase. Nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2 < 100%.
5. Uji Hipotesis a. Uji T (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas secara parsial (individu), dengan langkah-langkah sebagai berikut : a). Menentukan rumusan hipotesis : Ho = 0, berarti X, secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y. H1 ≠ 0, berarti X, secara parsial berpengaruh terhadap Y. b). Menentukan tingkat signifikansi (level of significant) 95% atau a = 5%, dan besarnya t-tabel dengan derajat kebebasan (df) c). Kriteria pengujian • Bila nilai t-tabel > t-hitung maka hipotesis, ditolak. • Bila nilai t-hitung > t-tabel maka hipotesis diterima.
16
Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, (Salemba Empat, 2011). h.123
91
b. Uji F (Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama
(simultan)
terhadap
variabel
terikat,
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1). Menentukan rumusan hipotesis : HO
: Manajemen kepala sekolah (X1) ,dan kompetensi guru (X2) secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan (Y).
HI
: Manajemen kepala sekolah (X1) ,dan kompetensi guru (X2) secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh
signifikan
terhadap mutu pendidikan (Y). 2). Menentukan tingkat signifikansi (Level of significant) 95% atau α = 5% a. Kriteria Pengujian •
Bila f hitung > dari f tabel maka Ho ditolak.
•
Bila f hitung < dari f tabel maka Ho diterima
b. Korelasi Ganda Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi berganda dicari dulu F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.
92
Kaidah pengujian signifikansi adalah jika F hitung ≥ F tabel (terima Ha) berarti signifikan dan apabila F hitung ≤ F tabel berarti tidak signifikan (tolak Ha ). Mencari nilal F tabel mengunakan tabel F dengan taraf signifikan α = 0,05.
G. Hipotesis Statistika. Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel.17 Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan kajian pustaka, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
2.
3.
Ho : βYX1
≤
0
Ha : βYX1
˃
0
Ho : βYX2
≤
0
Ha : βYX2
˃
0
Ho : βYX12
≤
0
Ha : βYX12
˃
0
Keterangan : Ho
= Hipotesis Nol
Ha
= Hipotesis alternatif
βYX1 = Pengaruh variabel X1 terhadap Y βYX2 = Pengaruh variabel X2 terhadap Y βYX12 = Pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y 17
Sugiyono, Opcit, h. 84
93