BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan data dan pengolahan data secara eksak dalam bentuk angka, sedangkan untuk menganalisis datanya digunakan perhitungan statistik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pra eksperimen. Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
memperoleh
gambaran
mengenai
pengembangan program bimbingan pribadi sosial untuk membantu keterampilan sosial siswa terisolir. Gambaran yang diperoleh dengan cara memberikan tes di awal, kemudian diberikan treatment dalam jangka waktu tertentu, selanjutnya diberi tes akhir dan kemudian hasil kedua tes tersebut dibandingkan.
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 20 Cilandak Jakarta Selatan, dengan alasan bahwa di sekolah ini masih ditemukan siswa yang terisolir, selalu menyendiri di dalam maupun di luar kelas, hanya mempunyai satu teman, tidak aktif dalam kegiatan di kelas, tidak aktif juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, selalu menunduk bertemu dengan teman, guru dan yang lainnya.
60
61
Hal ini dapat dilihat dalam hasil wawancara dengan guru kelas dan teman kelasnya serta pengamatan dalam mengadakan penelitian di lokasi tersebut. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 kelas paralel yaitu kelas X, XI dan kelas XII yang berjumlah 672 siswa, dan untuk menentukan sampel atau kelas yang menjadi subyek penelitian digunakan teknik purposive sampling yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Adapun sampel yang dipilih adalah kelas XI dengan jumlah 204 siswa. Dengan maksud bahwa kelas XI merupakan kelas di mana siswa nya masih butuh beradaptasi dan memungkinkan masih terdapat siswa yang terisolir. Berikut Tabel 3.1 sampel Penelitian kelas XI.
Tabel 3.1. Sampel Penelitian Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk Membantu Keterampilan Sosial Siswa Terisolir KELAS
JUMLAH SISWA
JUMLAH
L
P
XI PS
9
22
31
XI AP 1
4
27
31
XI AP 2
3
28
31
XI PM 1
11
14
25
XI PM 2
14
10
24
XI AK 1
8
24
32
XI AK 2
7
23
30
JUMLAH
56
148
204
62
Selanjutnya, untuk mengetahui siswa terisolir dari sampel diatas, maka digunakan alat sosiometri. Berikut tabel 3.2. Tabel 3.2. Sampel Penelitian Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk Membantu Keterampilan Sosial Siswa Terisolir KELAS
JUMLAH
Nama Siswa
JUMLAH
SISWA
XI PB
L
P
1
2
1. Linda Septiani
3
2. Raudhan Nisrina. A 3. Sifak Rahmadi XI AP 1
-
3
1. Irma Damayanti
3
2. Eviliana 3. Fani Efendi XI AP 2
-
2
1. Lisa Amalia
2
2. Ruli Dwi Arianti XI PM 1
-
2
1. Alvi Malini
2
2. Adetia Ulfa XI PM 2
-
1
Siti Muyasaroh
1
XI AK 1
-
2
1. Ely Nuryani
2
2. Anisah XI AK 2
1
1
1. Nurul Shanty. D.
2
2. Riky Ardyan Sutomo JUMLAH
2
13
15
63
Jika dilihat dari hasil sosiometri dapat terlihat bahwa siswa terisolir terdapat 15 orang, 2 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Hasil sosiometri terlampir. C. Definisi Operasional Program bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan pedoman atau kegiatan bimbingan dan konseling SMKN 20 Cilandak Jakarta Selatan yang dibuat oleh Guru Bimbingan dan Konseling bersama dengan peneliti yang dimaksudkan untuk membantu keterampilan sosial siswa terisolir khususnya kelas XI. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam Program bimbingan dan konseling pribadi sosial SMKN 20, di antaranya: 1. Rasional : Hasil penelitian siswa kelas XI SMKN 20 Cilandak Jakarta Selatan yang menunjukkan keterampilan sosial siswa terisolir terlihat rendah, maka program bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan program yang tepat untuk membantu keterampilan sosial siswa terisolir khusunya kelas XI. 2. Visi dan Misi SMKN 20 : Peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga terbangun siswa yang berkompeten dan berakhlak mulia. 3. Komponen program, antara lain: a) Layanan Dasar: dalam hal ini layanan dasar dalam bentuk klasikal atau bimbingan kelas, b) perencanaan individual, c) layanan responsif, dan d) dukungan sistem.
64
4. Strategi layanan yang terkait dengan kebutuhan keterampilan sosial siswa terisolir di SMKN 20, antara lain : a) Bimbingan kelompok, b) konseling individual, c) konseling kelompok. Selanjutnya, keterampilan sosial siswa kelas XI SMKN 20 Cilandak Jakarta
Selatan dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya ditandai dengan beberapa aspek, di antaranya perilaku interpersonal, perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis, peer acceptance, dan keterampilan komunikasi, berikut akan dipaparkan lebih dalam mengenai beberapa aspek-aspek yang terkait dengan keterampilan sosial siswa terisolir di SMKN 20, antara lain sebagai berikut. 1. Perilaku interpersonal Merupakan perilaku yang menyangkut keterampilan yang dipergunakan selama melakukan interaksi sosial. Perilaku ini disebut juga ketrampilan menjalin persahabatan, misalnya memperkenalkan diri, menawarkan bantuan, dan memberikan atau menerima pujian. Keterampilan ini kemungkinan berhubungan dengan usia dan jenis kelamin. 2. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri Merupakan keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi sosial, misalnya keterampilan menghadapi stress, memahami perasaan orang lain, dan
mengontrol
kemarahan.
Dengan
kemampuan
ini,
anak
dapat
memperkirakan kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi dan dampak perilakunya pada situasi sosial tertentu.
65
3. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis Merupakan perilaku atau ketrampilan sosial yang dapat mendukung prestasi belajar di sekolah, misalnya mendengarkan dengan tenang saat guru menerangkan pelajar, mengerjakan pekerjaan sekolah dengan baik, melakukan apa yang diminta oleh guru, dan mengikuti aturan kelas. 4. Peer acceptance Merupakan perilaku yang berhubungan dengan penerimaan sebaya, misalnya memberi salam, memberi dan meminta informasi, mengajak teman terlibat dalam suatu aktivitas, dan dapat menangkap dengan tepat emosi orang lain. 5. Keterampilan komunikasi Keterampilan komunikasi merupakan salah satu keterampilan yang diperlukan untuk menjalin hubungan sosial yang baik. Kemampuan anak dalam berkomunikasi dapat dilihat dalam beberapa bentuk, antara lain menjadi pendengar yang responsif, mempertahankan perhatian dalam pembicaraan dan memberikan umpan balik terhadap kawan bicara. Keterampilan sosial bagi siswa terisolir dalam hal ini dapat membantu kemampuan sosialnya, adapun kemampuan yang akan dibentuk meliputi kemampuan
berkomunikasi,
menjalin
hubungan
dengan
orang lain,
menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan sebagainya.
66
Apabila keterampilan sosial dapat dikuasai oleh siswa terisolir pada fase tersebut, maka ia akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Angket atau kuesioner Angket diberikan secara langsung di dalam kelas, melalui hasil angket ini dapat terlihat keterampilan sosial siswa di dalam kelas. 2. Pedoman Observasi Observasi dilakukan secara langsung, melalui observasi ini dapat terlihat aktifitas siswa selama bersosialisasi di kelas, di luar kelas, di perpustakaan dan pada jam-jam kosong kelas. 3. Pedoman sosiometri Sosiometri digunakan untuk memilih beberapa teman yang disukai maupun yang tidak disukai serta digunakan juga untuk menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap teman-teman dalam kelompok pada umumnya.
4. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan secara mendalam dengan guru mata pelajaran dan wali kelas, sebagai sumber data utama selain itu informasi juga didapatkan dengan mengadakan wawancara dari teman-temannya, sebelum melaksanakan
67
wawancara utama. Langkah awal adalah menyiapkan lembar atau pedoman wawancara agar kegiatan wawancara lebih terarah dan terfokus pada masalah yang hendak diteliti. Pedoman wawancara disusun sesuai dengan tujuan penelitian Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan angket (kuesioner) sebagai pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. E. Pengembangan Instrumen Dalam menyusun alat pengumpul data, berpedoman pada ruang lingkup variabel penelitian, dan untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpul data ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun indikator-indikator dari variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori yang telah dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya. Membuat kisi-kisi dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel. Dari aspek-aspek dalam penelitian ini, disusun kisi-kisi sebagai instrument penelitian sebagai berikut: Keterampilan sosial, yaitu meliputi : (a) Perilaku Interpersonal, (b) Perilaku yang
berhubungan dengan diri sendiri, (c) Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis, (d) Peer Acceptance, (e) Keterampilan Komunikasi.
68
2. Mengembangkan Instrumen Menyusun pertanyaan-pertanyaan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat. Dalam instrumen ini menyediakan 5 option pilihan yaitu : SL = Selalu, SR = Sering, JR = Jarang, KK = Kadang-kadang, TP = Tidak Pernah. 3. Menetapkan kriteria penyekoran untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya dengan menggunakan skala Likert dengan skala sikap menurut Furqon (Supriatna 2011: 197) skala sikap merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Adapun penyekoran untuk pernyataan positif pilihan Selalu skornya 5, Sering skornya 4, Jarang skornya 3, Kadang-kadang skornya 2, Tidak Pernah skornya 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif skornya adalah sebaliknya. Selalu skornya 1, Sering skornya 2, Jarang skornya 3, Kadang-kadang skornya 4, Tidak Pernah skornya 5. 4.
Membuat petunjuk pengisian angket. Responden membubuhkan tanda cheklist (√) pada jawaban yang sesuai.
5. Uji Coba. Selanjutnya, Instrumen ini disusun dengan tujuan mengetahui profil keterampilan sosial siswa terisolir. Di bawah ini disajikan kisi-kisi instrumen dalam tabel sebagai berikut:
69
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Sosial Siswa Tujuan Mengetahui Profil Keterampilan Sosial Siswa
Aspek 1.
Perilaku Interpersonal
2. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri.
3. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis
4. Peer acceptance
5. Keterampilan komunikasi
Jumlah
Indikator 1. Memperkenalkan diri 2. Menawarkan bantuan 3. Memberikan atau menerima pujian.
No. item (+) (-) 1 2 3,4 5 6 7 8
9
10
11
12
13,14
15
16
17
18
19
20
21
22,23
1. Memberi salam 2. Memberi dan meminta informasi 3. Mengajak teman terlibat dalam suatu aktivitas 4. Dapat menangkap dengan tepat emosi orang lain.
24,25 27
26 28
29
30
31
32
1. Menjadi pendengar yang responsive 2. Mempertahankan perhatian dalam pembicaraan 3. Memberikan umpan balik terhadap kawan bicara.
33,34
35
36
37
38
39,40
20
20
1. Keterampilan menghadapi stress 2. Memahami perasaan orang lain 3. Mengontrol emosi 1. Mendengarkan dengan tenang saat guru menerangkan pelajaran. 2. Mengerjakan pekerjaan sekolah 3. Melakukan apa yang diminta oleh guru 4. Mengikuti aturan kelas
∑ 7
7
9
9
8
40
70
Data yang diperoleh dari angket sikap dikumpulkan kemudian dihitung dan dikelompokkan berdasarkan jawaban responden dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan skala Likert sebagai berikut : Pilihan responden diberi skor berdasarkan pola penghitungan normalitas butir soal sebagai berikut: Selalu = 5, Sering = 4, Jarang = 3, Kadang-kadang = 2 dan Tidak Pernah = 1, dan pilihan siswa kemudian dianalisa, dan kemudian hasilnya ditafsirkan dalam lima kategori siswa memliki keterampilan sosial sangat rendah, siswa memiliki keterampilan sosial rendah, siswa memiliki keterampilan sosial sedang atau rata-rata, siswa memiliki keterampilan sosial tinggi, serta siswa memiliki keterampilan sosial sangat tinggi. E. Teknik Analisis Data Langkah dalam menganalisis data adalah, sebagai berikut : 1. Data yang telah dikumpul dikelompokkan
dan
dari angket keterampilan siswa terisolir
diurutkan
berdasarkan
jawaban
siswa
dengan
menggunakan skala Likert : a. Pilihan responden diberi skor sebagai berikut selalu = 5, sering =4, Jarang = 3, Kadang-kadang =2 dan tidak pernah = 1, dan pilihan siswa kemudian dianalisis oleh tiga pakar pengukuran (judge) dan daya pembeda butir soal dan hasilnya dikategorikan ke dalam kategori siswa yang memiliki keterampilan sosial yang
sangat tinggi,
memiliki
keterampilan sosial tinggi, memiliki keterampilan sosial sedang atau rata-
71
rata, memiliki keterampilan sosial rendah dan
memiliki keterampilan
sosial yang sangat rendah. b. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Penilaian instrumen oleh Pakar a. Penilaian instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah data dikatakan sesuai untuk disebarkan. Hal ini akan berpengaruh proses lanjutan analisis statistik, jika instrument tersebut dikatakan sesuai, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik parametrik. Adapun pakar penilai untuk instrument penelitian adalah : (1) Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M. Pd., (2) Dr. Ilfiandra, M. Pd., (3) Dr. H. Mubiar Agustin, M. Pd. b. Uji Beda Rata-rata Sampel Dependent Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan data sebelum dengan data sesudah dari satu kelompok sampel, atau membandingkan data antar waktu dari satu kelompok sampel, maka dilakukan pengujian hipotesis komparasi dengan uji-t sebagai berikut: H₀ = µ A = µ B H₁ = µ A < µ B µ A = rerata sesudah treatment µ B = rerata sebelum treatment
72
(misal α = 0,05) dan dk = n-1. Kriteria pengujian hipótesis: Tolak H0, jika t hitung > t tabel atau Tarima H0, jika t hitung < t tabel, dimana ttabel = t(n-1,
)
Md rumus yang digunakan :
t=
√ ∑x²d n(n-1) keterangan : di = Selisih skor sesudah dengan skor sebelum setiap subjek (i) Md = Rerata dari gain (d) Xd = Deviasi skor gain terhadap reratanya (x = di – Md) x²d = Kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya n = Banyaknya sampel (Subjek penelitian)