BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Kajian Literatur Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran matematika untuk Anak Usia Dini melalui pengenalan konsep bentuk geometri. Permasalahan ini diawali dari kondisi pembelajaran matematika pada saat ini, terlebih dalam mengenalkan konsep bentuk geometri pada Anak Usia Dini. Metode yang digunakan oleh penulis yaitu, kajian literatur. Menurut ALA Glosary of Library and Information Science (1983) dalam Artikel literatur adalah bahan bacaan yang digunakan berbagai aktifitas baik secara intelektual maupun rekreasi. Literatur dapat dikelompokkan menurut beberapa kategori, diantaranya: 1. Jenis literatur menurut lokasi penempatan koleksi dapat dibedakan menjadi koleksi umum dan koleksi referensi. 2. Jenis literatur menurut tingkat ketajaman analisisnya dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu literatur primer, literatur sekunder, dan literatur tersier. Sulistyo-Basuki (1996) dalam Artikel membedakan literatur (dokumen) berdasarkan sifatnya, yaitu dokumen tekstual, dokumen non tekstual, dokumen
70
71
campuran. Literatur menurut bentuknya, yaitu literatur berbentuk buku dan literatur berbentuk non buku. Lukito (2009) mengungkapkan bahwa literatur adalah salah satu kegiatan dalam riset S2 dan S3 yang memiliki fungsi penting. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peta tentang domain penelitian yang akan dilaksanakan. Studi literatur harus dilaksanakan secara terbimbing dan terencana. Setyosari (2010:72) mengemukakan bahwa kajian pustaka disebut juga kajian literatur, atau literatur review. Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu. Literatur memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan baik oleh peneliti atau penulis, teori-teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai. Setyosari (2010:72) mengemukakan pengertian kajian pustaka secara umum adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang terkait dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian. Cooper (1988) dalam Setyosari (2010:72) mendefinisikan kajian pustaka sebagai berikut: ”...a literature review uses as its database database reports of primary or original scholarshi, and does not refort new primary scholarship itshelf. The primary reports used in the literature maybe verbal, but in the vast majority of cases reports are written documents. The types of scholarship maybe empirical, theoritical, critical/analytic, or methodological in nature. Scond
72
a literature review seeks to describe, summeris, evaluate, clarify and/ or integrate the content of primary reports.”
Randolph (2009) dalam Setyosari (2010:72) mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka sebagai berikut: ”as information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply and not simply bibliografics citations, summarizing the substance of literature and drawing conclusions from it”.
Setyosari (2010:72) mengungkapkan bahwa kajian pustaka mungkin sepenuhnya memuat deskripsi, misalnya berupa sebuah annotated bibliografi, atau kajian ini memberikan suatu pemaparan penting tentang pustaka dalam sebuah bidang tertentu yang menyatakan dimana kelemahan dan kesenjangan yang ada, yang membedakan dengan pandangan penulis tertentu atau yang memunculkan masalah. Kajian pustaka itu tidak cukup hanya memberikan rangkuman tetapi juga akan memberikan penilaian dan menunjukkan hubungan antara bahan-bahan yang berbeda sehingga memunculkan tema kunci. Bahkan sebuah kajian yang bersifat deskriptif tidak cukup hanya menyebutkan daftar nama atau uraian kata-kata, tetapi juga perlu menambahkan komentar-komentar dan menghasilkan tema-tema. Sebuah kajian pustaka memuat rangkuman dan uraian secara lengkap dan mutakhir tentang topik tertentu sebagaimana ditemukan dalam buku-buku ilmiah dan artikel jurnal.
73
Setelah menguraikan arti dari kajian literatur di atas menurut beberapa pendapat. Dapat disimpulkan bahwa, kajian literatur yaitu suatu kegiatan untuk mengkaji dan mengolah data yang ada dari penelitian-penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan teori-teori yang memperkuatnya. Setyosari (2010:73) mengungkapkan bahwa tujuan kajian pustaka melakukan kajian pustaka merupakan salah satu cara atau sarana untuk menunjukkan pengetahuan penulis tentang suatu bidang kajian tertentu, yang mencakup kosa kata, metode, dan asal usulnya. Randolph (2009) menegaskan bahwa sebuah kajian pustaka memberikan informasi kepada para pembaca tentang peneliti dan kelompok peneliti yang memiliki pengaruh dalam suatu bidang tertentu, misalnya dalam bidang pembelajaran, evaluasi, teknologi pembelajaran, pembelajaran ilmu pengetahuan alam atau sains, dan seterusnya. Dengan melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi, suatu kajian pustaka adalah ”a legitimate and publishablescholarly document” (LeCompte & colleaguest, 2003). Setyosari ( 2010:74) mengungkapkan bahwa seorang peneliti atau penulis, melakukan penelusuran secara cermat dan fokus tentang hal ihwal yang menjadi perhatiannya. Peneliti menaruh perhatian terhadap suatu masalah tertentu, perlu mengkajinya secara mendalam. Untuk mengkaji lebih jauh perlu adanya dukungan teoretis- konseptual dan empiris tentang hal tersebut. Landasan teoritis ini penting artinya bagi seorang peneliti karena penelaahan kepustakaan ini merupakan bagian penting dalam proses penelitian.
74
Setyosari (2010:77) mengungkapkan bahwa untuk menilai sumber-sumber pustaka yang akan dipakai sebagai acuan dalam tinjauan kepustakaan, peneliti dapat menggunakan suatu kriteria. Kriteria untuk menilai penggunaan dan kehadiran kajian pustaka menurut Tuckman (1988) tersebut mencakup yaitu sebagai berikut: (1) ketepatan, (2) kejelasan, (3) empiris, (4) kemutakhiran, (5) relevansi, 6) organisasi, dan (7) meyakinkan. Setyosari (2010:83) mengungkapkan bahwa penelusuran
atau pencarian
kepustakaan yang relevan seyogyanya dilakukan sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian itu berjalan. Kepustakaan atau literatur yang dijadikan landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam mempertimbangkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan. Sumber-sumber pustaka yang dapat diperoleh oleh peneliti dalam membantu kajian kepustakaannya dengan cara peneliti harus mengetahui sumber dari karya sebelumnya, lembaga mana yang menyimpan basis data, dalam bentuk apa basis data itu tersimpan, dan cara yang paling efisien untuk memperoleh informasi. Dengan menggunakan metode kajian literatur diharapkan dapat membantu penulis untuk mengupas masalah pembelajaran matematika untuk Anak Usia Dini melalui pengenalan konsep bentuk geometri.
75
B. Analisis Data Analisis Data menurut Patton (1980) dalam Igbal (2004) adalah proses mengatur urutan data, menggorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar. Analisis Data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema hipotesis itu (Bogdan dan Taylor 1975) Igbal (2004). Senada dengan hal itu Igbal (2004) mengemukakan bahwa Analisis Data adalah, memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Dapat disimpulkan bahwa Analisis data merupakan suatu proses untuk merincikan dan menggorganisasikan suatu pola, kategori dalam bentuk penjabaran hasil penelitian yang telah dilakukan. Tujuan dari Analisis data yaitu, (1)
memecahkan masalah penelitian,
(2) memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian, (3) memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian,
76
(4) bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan peneliti selanjutnya.