BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistemastis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
62
Penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa dan
penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesi atau membuat prediksi. 63 Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat luas, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa membandingkan fenomenafenomena tertentu sehingga merupakan studi komperatif. 64 Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala juga menjawab pertanyaan
62
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung,: PT Remaja Rosdakarya, 2002), 23 Ibid., 24 64 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 55 63
60
sehubungan dengan penelitian saat ini.65 Jadi dalam penelitian deskriptif menjelaskan suatu fenomena mengenai masalah tertentu atau situasi tertentu yang digambarkan atau dilukiskan melalui katakata secara sistematis untuk mengungkap fakta yang ada berkaitan dengan tujuan penelitian. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Metode
penelitian
studi
kasus
merupakan
metode
penelitian
yang
menekankan pada pokok pertanyaan “How & Why” serta bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki. Dan bila mana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) dalam konteks kehidupan nyata.66 Metode penelitian studi kasus juga didefinisikan sebagai penelitian yang mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. 67 Sedangkan pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti dengan alasan bahwa dimensi penelitian yang ingin diungkapkan lebih bersifat kualitatif dari pada pengungkapan dengan data kuantitatif. Dan pada penelitian kualitatif berciri
65
Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta,: And Offset, 1990), 6. Robert, K. Studi Kasus (Desain dan Metode). (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 1 67 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian. (Yogyakarta: Rajawali Pers, 1995), 22-23 66
61
deskriptif yang aritnya data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar bukan berupa angka-angka yang sering terdapat pada tipe penelitian kuantitatif. 3.3. Nara Sumber Untuk mendapat informasi atau data yang akurat dalam penelitian, maka diperlukan Nara Sumber. Nara sumber merupakan sebagian atau wakil unit analisis. Pencarian nara sumber ini didasarkan atas orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan community relations, karena setiap kegiatan community relations yang dilakukan sangat tergantung pada sosialisasi dari para nara sumber. Nara Sumber adalah sumber yang berkompeten untuk dimintai informasi sehubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, nara sumber yang dipilih adalah: 1. Neneng Tresnasih, Personnel & General Service Manager PT Bayer Indonesia – pabrik Cimanggis, dipilih sebagai nara sumber dengan alasan karena nara sumber merupakan pelaksana kegiatan-kegiatan hubungan dengan komunitas dan juga yang mempunyai keterlibatan langsung dengan setiap kegiatan atau programprogram Community Relations. 2. Drs. Muksit Hakim, tokoh masyarakat di kecamatan Sukmajaya, dipilih sebagai nara sumber dengan alasan karena nara sumber adalah Camat Sukmajaya Depok dan agar penulis mendapatkan data yang obyektif berkaitan dengan pelaksanaan program community relations PT Bayer Indonesia – Cimanggis plant dan untuk pengecekan silang data/ informasi. 3. Anis Abdul Muis, Penyuluh Kesehatan Ahli Departemen Kesehatan Pemda
62
Depok. Alasannya karena beliau adalah perwakilan stakeholder dari departemen kesehatan yang juga ikut dilibatkan dalam kegiatan tersebut. 4. Edy Ferdian, Koordinator Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Depok dan juga perwakilan dari aparat yang turut membantu kegiatan community relations. 5. Ibu Ijah (penduduk Rw 06 usia 42 tahun). Alasannya beliau merupakan salah satu masyarakat yang tinggal disekitar PT Bayer Indonesia – pabrik Cimanggis tepatnya di sekitar kecamatan Cimanggis, yang menerima kepedulian PT Bayer Indonesia dalam salah satu kegiatan Community Relationsnya. 6. Bapak Yusron (penduduk Rw 04 usia 47 tahun, Ketua RW 04). Alasannya beliau merupakan wakil dari pemerintah di kecamatan Sukmajaya yang ikut terlibat dan juga menerima kepedulian PT Bayer Indonesia dalam beberapa kegiatan community relationsnya. 3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (Indepth Interview). Penulis melakukan wawancara secara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara, yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada nara sumber (key informan) untuk memperoleh data yang dibutuhkan/ diperlukan dalam penelitian ini serta meminta data yang menunjang. Adapun nara sumber yang dipilih oleh penulis dalam mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan adalah bagian/ divisi Personnel & General Service PT Bayer Indonesia-pabrik Cimanggis sebagai
63
divisi yang khusus mengelola program Community Relations pabrik Cimanggis dan nara sumber diluar PT Bayer yaitu tokoh masyarakat di kecamatan Sukmajaya, Penyuluh Kesehatan Ahli Departemen Kesehatan Pemda Depok, Koordinator Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, dan penduduk setempat. 3.4.2. Data Sekunder Data sekunder digunakan untuk memperkuat dalam melengkapi penulisan yaitu dengan melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan diperoleh penulis dengan membawa atau mengkaji literatur kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan pada penelitian serta membaca atau mengkaji berbagai sumber informasi yang mendukung lainnya seperti: majalah, surat kabar, brosur, leaflet, buletin, Company Profile PT Bayer dan sumber data atau informasi lainnya. 3.5. Definisi Konsep Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan men-generalisasikan hal-hal khusus. Menurut Masri Singarimbun, konsep adalah merupakan unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abstrak.68 Agar tidak menimbulkan kerancuan atau kesalah pahaman, maka diperlukan batasan-batasan konsep dari judul penelitian, konsep-konsep tersebut terdiri dari: 1. Corporate Social Responsibility Adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
68
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey. (Jakarta: LP3ES, 1982), Hal. 28
64
ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. 2. Community Relations Community Relations adalah praktik berkomunikasi dengan masyarakat untuk membangun dan saling menjaga hubungan baik. Community Relations yang baik adalah tentang menjadi warga negara korporat yang baik, tetangga yang baik, dan bijaksana. Karena itu perusahaan perlu melakukan komunikasi dengan komunitas atau masyarakat agar mereka dapat berhubungan timbal balik. 3. Komunitas (Community) Komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki ciri yang relatif sama serta berada disekitar wilayah operasi suatu organisasi atau perusahaan yang berupa pabrik, areal penambangan, kantor, dan lain sebagainya. Komunitas juga merupakan bagian dari suatu masyarakat. 4. Program Community Relations. Program Community Relations adalah usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan terhadap komunitas dengan cara melakukan berbagai bentuk kegiatan yang bersifat sosial serta dipandang sebagai bagian dari langkah untuk mengatasi permasalahan umum yang sedang terjadi disekitar atau
65
masyarakat setempat. 3.6
Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengamati dan mengetahui langkah-langkah aktivitas yang berkaitan dengan program community relations yang dilaksanakan oleh Personnel & General Service Department PT Bayer Indonesia – pabrik Cimanggis. Dalam pelaksanaannya, departemen ini diawasi langsung oleh Personnel and General Service Manager.
Departemen ini bertanggung jawab
langsung kepada Plant Manager Cimanggis. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat langkah-langkah dalam melaksanakan aktivitas Community Relations, yaitu: 1. Pengumpulan Fakta (Fact Finding) Yaitu tahap untuk memperoleh dan mengumpulkan data sesuai dengan fakta-fakta yang ada untuk mengetahui mengenai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat sekitar. 2. Analisa Masalah Melalui fakta-fakta yang terkumpul, secara sederhana masalah dapat dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami. Dalam merumuskan masalah, kita memfokuskan pada komunitas perusahaan. Bila komunitasnya dirumuskan secara sederhana berarti komunitas berdasarkan lokasi yakni komunitas sekitar wilayah operasi. Namun bila komunitasnya dipandang sebagai struktur interaksi, maka
66
komunitas tersebut lepas dari pertimbangan kewilayahan tetapi lebih pada pertimbangan kesamaan kepentingan. 3. Perencanaan (Planning) Yaitu tahapan untuk menyusun rencana teknis dan langkah komunikasi yang diambil dalam jangka waktu tertentu. 4. Pelaksanaan (Aksi dan Komunikasi) Yaitu merupakan tahap pelaksanaan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pada tahap pengkomunikasian General Service sebagai pelaksana fungsi Humas melakukan proses penyampaian pesan atau informasi untuk mendukung aktivitas community relations yang dilakukan dalam tahap ini dengan melakukan aksi dan komunikasi mengacu dan sesuai dengan perencanaan. Dalam program Community Relations selalu ada aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan dengan cara bagaimana. Sedangkan aksi sebagai implementasi permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. 5. Evaluasi Tujuan utama dari penilaian/ evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan community relations benar-benar dilaksanakan dan berhasil diterima masyarakat yang menjadi sasaran dengan baik. Berdasarkan hasil
67
evaluasi itu bisa diketahui apakah program tersebut bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. 3.7
Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.69
3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mendapatkan validitas data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.70 Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
69 70
Lexy, J. Moleong Op. Cit. hal 280 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulatitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 30
68
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.71
71
Ibid., 330-331
69