BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan sifatsifat koloid dalam kehidupan setelah mengikuti pembelajaran dengan model Sains Teknologi Masyarakat. Menurut Sudjana (2001), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian secara objektif yang terjadi pada saat sekarang. Penelitian dengan metoda deskriptif menggambarkan
keadaan
atau
status
fenomena
yang
ditemukan
dan
dideskriptifkan apa adanya (Arikunto, 2002). Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti berusaha memotret peristiwa atau kegiatan yang menjadi pusat penelitiannya untuk kemudian digambarkan atau dijelaskan sebagaimana adanya. Pemanfaatan hasil penelitian ini hanya berlaku pada saat itu saja, yang belum tentu relevan jika digunakan untuk waktu yang akan datang. Adapun pendapat dari Nawawi (Novi, 2003), bahwa metode penelitian deskriptif mempunyai dua ciri yaitu : a.
Memusatkan perhatian kepada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian yang dilakukan atau masalah yang bersifat aktual.
b.
Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dengan interpretasi rasional.
37
38
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal penting dalam penggunaan metode deskriptif yaitu deskripsi dan analisis.
B. Alur penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada pembelajaran kimia menggunakan model pembelajaran STM. Agar informasi yang diperoleh dapat dijelaskan secara sistematis, maka disusun suatu alur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian. Alur penelitian digambarkan dalam bentuk bagan seperti yang terlihat pada Gambar 3.1.
39
40
C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di salah satu SMA swasta di Bandung D. Subyek Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMA swasta di Bandung sebanyak satu kelas yang terdiri dari 23 orang siswa. E. Instrumen Penelitian Insrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian sebagai berikut : a. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS yang digunakan merupakan prosedur percobaan atau petunjuk praktikum bagi siswa yang berisi tujuan percobaan, alat dan bahan percobaan, serta langkah kerja percobaan yang dilakukan. LKS digunakan sebagai alat pendukung interpretasi data (Lampiran A.2). b. Pedoman Observasi Pedoman observasi adalah instrumen yang digunakan untuk menilai kegiatan siswa selama praktikum berlangsung. Pedoman observasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi terhadap keterampilan proses sains siswa selama kegiatan praktikum berlangsung (Lampiran B.2). Teknik observasi yang digunakan adalah observasi langsung dengan jumlah observer 5 orang (sesuai dengan jumlah kelompok siswa). Observer yang terlibat terlebih dahulu diberikan pengarahan agar tidak terjadi kesalahan penilaian dalam mengisi pedoman observasi.
41
c.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun tujuan pembuatan pedoman wawancara adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Pedoman wawancara dapat diperlihatkan pada Lampiran B.4.
F. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu : 1.
Tahap Persiapan a. Menganalisis kurikulum mata pelajaran Kimia SMA dan materi pelajaran pada buku-buku teks untuk menyusun materi yang akan diajarkan. b. Studi kepustakaan yang berhubungan dengan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat c. Studi kepustakaan yang berhubungan dengan keterampilan proses sains siswa d. Mencari isu sosial dan lingkungan e. Menyusun dan membuat teks bahan ajar yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan konsep sifat-sifat koloid.
42
f. Pembuatan instrumen penelitian berupa pedoman observasi, LKS dan pedoman wawancara. g. Melakukan validasi instrumen penelitian h. Menghubungi pihak sekolah SMA PGII 1 Bandung untuk meminta izin melakukan penelitian. i. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian. j. Menghubungi guru kimia yang bersangkutan guna menentukan kelas dan tanggal penelitian. 2.
Tahap Pelaksanaan a. Pembelajaran diawali dengan pemberian isu permasalah di lingkungan. b. Pemberian Lembar Kerja Siswa serta pemberian pengarahan tentang pembelajaran yang akan dilakukan. c. Observasi dilakukan pada saat praktikum, setiap kelompok diobservasi oleh satu observer.
3.
Tahap Akhir a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas temuan hasil penelitian c. Menarik kesimpulan hasil penelitian
G. Pengolahan Data a.
Pedoman Observasi Langkah-langkah pengolahan data untuk setiap keterampilan proses adalah
sebagai berikut :
43
1.
Memberikan skor atau nilai mentah terhadap pedoman observasi
2.
Mengubah skor mentah ke dalam bentuk presentase berdasarkan rumus : skor mentah / skor maksimal x 100% = Nilai Presentase
3.
Menghitung skor rata-rata
4.
Menentukan nilai rata-rata yang di peroleh siswa untuk : • Aspek keterampilan proses sains siswa yaitu mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.
5.
Menilai tingkat keterampilan proses siswa berdasarkan skala kategori kemampuan. Tabel 3.1 Kriteria Interpretasi Skor Nilai (%) 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
6.
Kriteria Interpretasi Skor Sangat kurang Kurang Cukup Baik Sangat baik (Rina, 2004)
Menentukan presentase jumlah siswa secara keseluruhan untuk masingmasing kategori kemampuan pada tiap aspek keterampilan proses sains dan sub keterampilan proses sebagai berikut : x / y x 100% = a
Keterangan :
x = Jumlah siswa pada kategori kemampuan tertentu y = Jumlah seluruh siswa pada setiap kategori kelompok a = Sebaran siswa (jumlah siswa dalam presentase) pada tiap kategori kemampuan
44
7.
Menafsirkan nilai-nilai presentase pada tiap kategori kemampuan berdasarkan tabel tafsiran harga presentase. Tabel 3.2 Tafsiran Harga Kategori Nilai (%) 0 1-25 26-49 50 51-75 76-99 100
b.
Kategori Kemampuan Tidak ada Sebagian kecil Hampir separuhnya Separuhnya Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya Koentjaraningrat (Rina, 2004)
Lembar Kerja Siswa Untuk data yang diperoleh dari LKS, dilakukan pengolahan melalui
langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan standar jawaban untuk setiap soal LKS. b. Memberikan skor mentah pada setiap jawaban siswa berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat. c. Mengubah skor mentah kedalam nilai persentase berdasarkan rumus:
d. Menentukan nilai rata-rata yang diperoleh masing-masing siswa e. Menentukan kategori kemampuan untuk masing-masing siswa berdasarkan skala kategori kemampuan penilaian lima kategori seperti
45
diungkap oleh Arikunto (1990:355), yaitu rentang skor dibagi lima sama besar. Sehingga skala kategori kemampuan yang digunakan terdapat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Skala Kategori Kemampuan Nilai (%) 81-100 61-80 41-60 21-40 <20
Kategori Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang (Rina, 2004)
f. Menentukan kemampuan rata-rata siswa masing-masing kelompok kategori berdasarkan nilai rata-rata dan skala kategori kemampuan yang terdapat dalam tabel 3.2.
c.
Pedoman Wawancara Langkah-langkah analisis data hasil wawancara adalah sebagai berikut: a. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke bentuk tulisan. b. Menganalisis jawaban hasil wawancara. c. Menggabungkan data hasil wawancara dengan data hasil jawaban LKS dan lembar observasi.