BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Paradigma penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk menyelidiki obyek (masyarakat) yang dapat diukur dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diteliti/diukur dengan mempergunakan skalaskala,
indeks-indeks,
atau
tabel-tabel,
yang
kesemuanya
lebih
banyak
mempergunakan ilmu pasti (Sri Wiyarti dan Sutapa Mulya, 2007:20). Secara sederhana, yang disebut penelitian kuantitatif adalah penelitian yang : 1. Melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis (Wallace, 1973). 2. Mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sampel. 3. Menggunakan kuisioner untuk pengumpulan datanya. 4. Mengemukakan variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya. 5. Berupaya menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang berlaku untuk populasi dan/atau sampel yang diteliti. Dalam penelitian kuantitatif pun dikenal adanya dua hipotesis, yaitu hipotesis nol (nihil/statistik), yang biasanya disingkat dengan H0, dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif, disingkat dengan Ha atau H1.Hipotesis nol merupakan hipotesis yang sederhana perumusannya dan dapat diuji secara langsung.Apabila ada suatu pengujian hipotesis secara statistik ternyata H0 ditolak, maka Ha atau H1 tidak ditolak.
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Paradigma dalam penelitian kuantitatif adalah Positivisme, yaitu suatu keyakinan dasar yang berakar dari paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws).Dengan demikian penelitian berusaha untuk mengungkapkan kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan (Salim, 2001:39).
3.2.Sasaran Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada salah satu cabang 20FIT yang bertempat pada MD place tower 1 , lantai 1 jl.setiabudi selatan no 7, Jakarta selatan. Dan estimasi waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan.
3.3 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif, penelitian ini dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variable dengan variabel yang lain. Penelitian dengan format ini dapat dilakukan melalui survei. 1Penelitian survei yang dimaksud adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument dalam pengumpulan datanya yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini mencoba untuk mencari pengaruh dari suatu gejala (variabel x) terhadap gejala lain (variabel y).
1
Burhan Bungin.Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta.Hal38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
3.4 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah melalui metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan kepada data lapangan yang digunakan untuk memperoleh data-data primer.Data primer merupakan data
yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu
responden.Dalam mengumpulkan data primer ini peneliti menggunakan teknik survei dengan mangajukan beberapa pertanyaan berbentuk kusioner pada sejumlah kecil subjek penelitian dalam jangka waktu tertentu yang relative singkat.Metode survei ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalkan dengan menyebarkan kuesioner.2
2
Sugiyono.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung. Hal2-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpul datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu Dalam survey baik proses pengumpulan maupun analisis data social bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah response yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Karenanya penggunaan teknik sampling yang benar sangat menentukan kualitas riset.
3.5 Populasi dan Sample 3.5.1 Populasi Populasi berasal dari bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk.Dalam metode penelitian populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek menjadi sasaran penelitian.Oleh karenanya populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat menjadi submber data penelitian.3Menurut Don W. Stacks, populasi adalah tipe pesan atau individu yang hendak ditarik sampelnya, atau disebut juga sebagai kumpulan objek penelitian. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah customer baru maupun lama 20FIT alasan penulis memilih populasi tersebut karna usia customer berkisar diatas 15 tahun terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari anak SMA, Mahasiswa, dan orang bekerja, yang mana dalam usia tersebut tentunya sudah dapat menjawab kuisioner pertanyaan penelitian yang diberikan. Dalam satu tahun 20FIT 3
Burhan Bungin.Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta.Hal99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
memiliki 13 branch dijakarta periode 2015 – 2016 alasan memilih periode tersebut, karena pada bulan tersebut karena berkembangnya brand yang cepat dan jumlah customer yang minat untuk menjadi member di 20FIT Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 500 orang baik pria atau wanita
3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisktik yang akan dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.4 Metode pemilihan sampel digunakan Non Probability Sampling yaitu penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan hukum probabilitas, yang artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian5. Teknik Non Probability Sampling yang akan digunakan adalah Teknik proporsionate Stratified Random Sampling adalah suatu cara pengambilan sampel secara acak dengan memperhatikan besar kecilnya perimbangan yang terdapat pada strata dalam populasi. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah para customer 20FIT cabang setiabudi.
4
Sugiyono.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung. Hal81 Burhan Bungin.Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta.Hal109
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel Penarikan sampel dilakukan dengan perhitungan Taro Yamane untuk mengetahui jumlah sampel yang layak diteliti dari customer baru yang masuk di semua cabang 20FIT GYM sebanyak 500 orang dengan menggunakan rumus Yamane adalah sebagai berikut:
n= Keterangan : n
= Jumlah sampel yang dicari
N = Ukuran populasi d = Presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam penelitian ini persentasi tersebut adalah 10% (0.10) Maka perhitungan penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Yamane adalah:
n= n= n= n= n= n = 83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Rincian jumlah sampel yang menjadi responden Tabel 3. 1 Tabel Responden NO Jenjang usia
populasi
%
1
172
34.4
15 - 30
sampel
pembulatan
x 83 = 29 28,552
2
31 - 45
164
32.8
x 83
27
= 27,224 3
46 - 65
164
32.8
x 83
27
= 27,224 JUMLAH
500
100%
83
83
Dari perhitungan tersebut, didapat hasil 83. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 83 responden. Dengan proporsi seperti distribusi sampel yang sudah dijelaskan pada bagan atau table di atas. Karena peneliti menggunakan Metode Non Probability Sampling. Peneliti menggunakan metode non probability sampling karena ada beberapa alasan. Pertama, peneliti tidak mempunyai data yang memadai (kerangka sampel yang jelas) yang sudah tertata di bagian administrative, dalam arti bahwa perkiraan perhitungan yang dilakukan adalah perkiraan perhitungan kasar per hari, per minggu dan per bulan. Kedua, peneliti melihat bahwa dalam rencana pengambilan sampel, peneliti akan mengambil sampel dengan metode convenience. Metode convenience termasuk dalam golongan pengambilan sampel non probabilitas. Ketika metode convenience yang dipakai, maka setiap responden tidak mempunyai kesempatan yang sama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
untuk ditarik sebagai sampel penelitian ini. Itulah sebabnya penelitian ini mengambil metode sampling non probability.
3.6 Definisi Konsep dan Operational Konsep 3.6.1. Definisi Konsep Efektifitas Iklan Internet Suatu iklan yang efektif, tentunya harus diawali dengan pmahaman program pemasaran produk yang diiklankan, karena iklan merupakan kegiatan dari pemasaran. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Definisi operasional variable adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Dalam penelitian ini definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut: a. Variable Bebas Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi data yang menjadi sebebab perubahannya atau timbulnya variable dependent (terkait). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah efektivitas iklan pada akun media social instagram dalam membentuk brand image (X). b. Variable Terkait Variabel terkait merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas, dalam penelitian ini yang menjadi variable dependent (terikat) adalah brand image 20FIT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
3.6.2. Operasional Konsep Tabel 3. 2 Operational Konsep Variabel Variabel X ( pengaruh pemasaran interaktif media social instagram )
Dimensi Atensi
Subdimensi a) Akun Instagram b) Visual foto di akun instagram c) Caption verbal dalam akun instagram d) Komentar dalam akun instagram
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Interest
a) Akun Instagram b) Visual foto di akun instagram c) Caption verbal dalam akun instagram d) Komentar dalam akun instagram
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Desire
a) Akun Instagram b) Visual foto di akun instagram
1. 2.
Indikator Tahu keberadaan akun instagram 20FIT Menjadi follower akun instagram 20FIT Selalu mengunjungi akun instagram 20FIT Tahu bahwa dalam akun 20FIT ada foto gallery Selalu melihat satu demi satu foto yang ada di gallery Selalu membaca tulisan yang menjelaskan foto yang ada di gallery Membaca komentar yang diberikan follower lain atas foto yang ada di gallery Tertarik pada akun instagram 20FIT Tertarik untuk menjadi follower akun instagram 20FIT Tertarik mengunjungi akun instagram 20FIT Foto yang ada di gallery menarik untuk dilihat Tertarik untuk melihat satu demi satu foto yang ada di gallery Tulisan yang menjelaskan foto dalam gallery menarik untuk dibaca Tertarik untuk membaca komentar yang diberikan follower lain atas foto yang ada di gallery Selalu ingin tahu keberadaan akun instagram 20FIT Ingin menjadi follower akun instagram 20FIT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Skala Sikap Likert 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
Sda
sda
56
Action
Variabel Y: Brand Image 20FIT
Brand Identity
Brand Personality
c) Caption verbal setelah melihat akun tersebut dalam akun 3. ingin mengunjungi akun instagram 20FIT setiap instagram mau buka instagram d) Komentar dalam 4. Selalu ingin melihat foto dalam akun 20FIT yang akun instagram ada foto gallery 5. Ingin melihat satu demi satu foto yang ada di gallery 6. Ingin membaca tulisan yang menjelaskan foto yang ada di gallery Ingin membaca komentar yang diberikan follower lain atas foto yang ada di gallery a) Akun Instagram 1. Sudah Menjadi follower akun instagram 20FIT b) Visual foto di 2. melihat satu demi satu foto yang ada di gallery akun instagram 3. Memberikan like terhadap gambar atau foto c) Caption verbal dalam akun instagram 20FIT dalam akun 4. Memberikan komentar yang diberikan follower instagram lain atas foto yang ada di gallery d) Komentar dalam akun instagram Identitas fisik 1. Bisa membedakan dengan jelas antara 20FIT dengan penyedia produk jasa yang lain melalui logo 2. Bisa membedakan antara 20FIT dengan produk jasa lain melalui warna dasar 3. Bisa membedakan antara 20FIT dengan produk jasa lain melalui lokasi 20FIT Karakter produk jasa 1. 20FIT mempunyai karakter yang sesuai dengan kebutuhan konsumen 2. 20FIT lebih murah dan terjangkau secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sda
sda
sda
57
3. 4. Brand Association
Konsistensi Produk
Brand Attitude
Interaksi dengan Klien
Brand Benefit
Kompetensi produk
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
finansial 20FIT menyediakan kelengkapan sarana olah raga kebugaran 20FIT memberikan kenyamanan dalam melakukan kebugaran 20FIT adalah gaya hidup 20FIT adalah tempat kebugaran yang bergengsi 20FIT sesuai dengan kebutuhan orang kota 20FIT adalah hemat 20FIT adalah kenyamanan 20FIT adalah sehat Pelayanan 20FIT sangat baik Kebutuhan klien dipenuhi dengan memuaskan Customer Service memenuhi tugas dengan nyaman Alat-alat kebugaran terjaga dengan baik Administrasi 20FIT rapi dan teratur Lokasi 20FIT mudah dijangkau 20FIT mempunyai alat kebugaran yang lengkap 20FIT mempunyai instruktur yang interaktif 20FIT mempunyai tempat yang nyaman 20FIT memberikan kepuasan setelah berolahraga 20FIT mempunyai pelanggan yang banyak Sistem pembayaran 20FIT lebih baik 20FIT murah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sda
sda
sda
58
3.7 Validitas dan Realibilitas 3.7.1. Validitas Validitas atau valid yaitu berarti alat ukur yang digunakan penelitian untuk mengukur, mendapatkan data yang hendaknya diukur. Ancok yang dikutip oleh Singarimbun menyatakan bahwa uji validitas adalah pengujian sejauh mana suatu alat uji yang digunakan untuk mengukur variable yang ada. Pengujian validitas untuk setiap variabel dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor factor dengan skor total (anti image correlation). Bila korelasi tiap factor tersebut bersifat positif dan besarnya diatas 0.5 maka factor tersebut dikatakan valid, sebaliknya jika korelasi tiap factor tersebut negative dan besarnya dibawah 0.5 maka factor tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2009) Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud. Cara pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor total dengan menggunakan rumus korelasi antar skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
rxy
=
–
–
Keterangan : rxy
= Nilai Validitas atau koefisien korelasi antara variable x dan y
n
= Jumlah responden untuk diuji
∑xy
= Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
∑x
= Jumlah skor x
∑y
= Jumlah skor y
(∑x)
= Kuadrat jumlah skor x
(∑y)2
= Kuadrat jumlah skor y
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.
3.7.2. Reliabilitas Selain valid, alat ukur juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas. Suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak berbeda jauh). Untuk melihat andal atau tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefien reliabilitas. Uji Realibilitas dilakukan dengan uji Cronbach Alpha, uji realibilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan cronbach alpha (α) > 0.6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila cronbach alpha (α) < 0.6, maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
3.7.3 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan atau disimpulkan baik secara numeric, yaitu menghitung rata-rata dan deviasi standar atau secara grafis dalam bentuk tabel atau grafik untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. 3.8. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penulisan ini, penulis menggunakan dua cara yaitu: 1. Data Primer Dalam memperoleh data primer tentang efektivitas iklan pada akun instagram 20FIT dalam membentuk brand image, peneliti membagi kuesioner kepada responden. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan indikator –indikator yang terstruktur dan relevan dengan permasalahan yang dibahas kepada responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi baik di media cetak maupun iklan yang diteliti di internet. Peneliti mendapatkan data sekunder dari hasil file customer member yang membeli package 20FIT periode 2015 - 2016. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mengamati Media internet terkait produk yang diteliti melalui instagram, membaca dan mempelajari buku-buku efektifitas periklanan, periklanan dan promosi, jurnal – jurnal penelitian dalam bidang komunikasi, dan artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian dengan menggunakan cara ini dilakukan untuk memperoleh teori pendukung, sehingga dapat memberikan pengertian teoritis mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
3.9. Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang diperoleh. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis kelamin, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti untuk menjawab rumusan masalah.6 Tahapan proses analisis data dibagi menjadi proses editing, coding, tabulasi data dalam penelitian ini:
6
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV, 2012, Hal. 80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
3.9.1 Editing Tahap ini dilakukan setelah semua data yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan meng-edit data mentah berupa hasil kuesioner, untuk mengetahui kelengkapan, konsistensi, dan standarisasi satuan untuk angka yang terdapat dalam pertanyaan dan kuesioner. Tujuan proses editing adalah mengurangi kesalahan yang terjadi dan memeriksa apakah setiap data dalam kuesioner yang dikumpulkan cukup baik dan relevant untuk di proses atau diolah lebih lanjut.7 3.9.2 Coding Tahap ini adalah memberi tanda kode pada setiap pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa. Kategori – kategori yang dikumpulkan akan diukur dengan menggunakan skala jumlahan, yang paling umum adalah Skala Likert, yaitu setiap jawaban diberi nilai bilangan dengan skala bilangan 1 sampai 5. Tabel 3. 3 Skala Likert Penilaian/Tanggapan
7
Skor/Bobot Nilai
a. Sangat Setuju (SS)
5
b. Setuju (S)
4
c. Netral/Ragu-ragu (N/RG)
3
d. Tidak Setuju (TS)
2
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara, Jakarta 2006, hal. 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
3.9.3 Tabulasi Data Tahap tabulasi data adalah tahap memasukkan data-data kedalam tabel yang sesuai dengan variabel – variabel pertanyaan dan item – itemnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dan memudahkan analisa data. Setelah semua tahap sudah dilakukan maka penulis dapat melanjutkan ketahap analisa data yakni mengelompokan, membuat urutan, memanipulasi, serta menyingkat data sehingga mudah dibaca dan dipahami.
3.9.4
Skala Likert Summary Rating Skala yang digunakan untuk pengukuran data variabel dalam
penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsinorang tentang fenomena sosial. 8 Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator dijabarkan sebagai titik tolak dalam menyusun pernyataan yang kemudian masing-masing pernyataan diberikan skor. Dalam melakukan analisa data mengenai pengaruh pemasaran interaktif media social instagram terhadap brand image 20FIT di kategorikan menjadi 2 yaitu: a. pengaruh b. Tidak pengaruh
8
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung. Alfabeta. 2008. Hal 85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Selanjutnya dihitung rentang skala penentuan kelompok tipe efektivitas akun instagram menggunakan rumus9: RS = R (bobot) M dimana: RS
: Rentan Skala
R (bobot)
: bobot terbesar – bobot terkecil
M
: banyaknya kategori bobot
Rentang skala likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang di dapat adalah:
Penentuan tipe efektifitas media instagram sebagai berikut: I. untuk nilai 1 – 3 dinyatakan pengaruh pemasaran interaktif media social instagram terhadap brand image 20FIT tidak positif II. untuk nilai 3,1 – 5 dinyatakan pengaruh pemasaran interaktif media social instagram terhadap brand image positif
9
Simamora Bilson, Riset Pemasaran falsafah teori dan amplikasi, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004, Hal. 235
http://digilib.mercubuana.ac.id/