29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Dalam mencapai tujuan penelitian dengan efektif, perlu adanya tahapan kerja yang efektif. Dalam penulisan ini diperlukan tahapan kerja yang sistematis. Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penulisan penelitian ini. Keberhasilan dan tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian ini sangat bergantung oleh ketepatan peneliti dalam memilih metodologi penelitian. Menurut KBBI (2007: 740), metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum (KBBI, 2007: 1163). Penelitian
eksperimen
(Experimental
Research)
merupakan
kegiatan
penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan, tindakan atau treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
Pada penelitian ini, penulis meneliti pengaruh suatu tindakan (treatment) yang sengaja ditimbulkan terhadap suatu kelompok subjek penelitian sampai peneliti mengetahui bagaimana akibatnya. Pemilihan model ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu mendeskripsikan hasil pembelajaran membaca buku biografi di Sekolah Menengah Atas. Berikut pola model penelitian. Kelompok
Prates
Perlakuan
Postes
Ke
O1
X
O2
Kk
O3
Y
O4
Keterangan: Ke
: kelompok eksperimen
Kk
: kelompok kontrol
O1
: prates yang dilakukan kelompok eksperimen
O2
: postes yang dilakukan kelompok eksperimen
O3
: prates yang dilakukan kelompok kontrol
O4
: postes yang dilakukan kelompok kontrol
X
: perlakuan atau treatment menggunakan model PORPE pada kelas
eksperimen Y
: perlakuan atau treatment menggunakan model Mind Mapping pada
kelas kontrol.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
Data tersebut menunjukan bahwa penulis melakukan tes sebanyak dua kali di setiap masing-masing kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Prates dilakukan terhadap para siswa di kedua kelas tersebut untuk mengetahui kemampuan awal membaca biografi. X merupakan perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu perlakuan dengan menggunakan model PORPE. Y adalah pembanding dari perlakuan yang dilakukan terhadap kelas eksperimen serta menggunakan model Mind Mapping pada kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan postes terhadap siswa-siswa di kedua kelas tersebut setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas. Pelaksanaan prates dan postes berguna untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap kemampuan membaca biografi.
B. Teknik Penelitian Teknik penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti langsung menemui subjek yaitu kelas XI SMA Negeri 23 Bandung. Dengan instrumen penelitian soal prates dan postes. Sedangkan teknik pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan hasil dari pengumpulan data di lapangan yaitu skor, uji normalitas, dan uji hipotesis.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
1.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan proses pengambilan data
dari berbagai sumber yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes untuk pengambilan data. Tes ini dilakukan di awal dan di akhir proses pembelajaran. Tes pembelajaran di awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca biografi. Tes ini dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan materi dengan model PORPE. Sedangkan tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa membaca biografi setelah mengikuti pembelajaran dengan model PORPE. 1) Pelaksanaan prates Prates ditujukan untuk mengetahui pemahaman membaca siswa terhadap teks bacaan. Jenis tes yang diberikan berupa tes tertulis. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa bentuk soal berupa esai dengan nilai ideal 100. 2) Pelaksanaan Postes Postes dilaksanakan setelah treatment diberikan kepada siswa. Pada saat postes siswa diberikan teks biografi yang sama saat prates namun pada saat prates ini siswa mengaplikasikan model PORPE yang telah diajarkan saat perlakuan atau treatment. Hasil kedua tes tersebut dibandingkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model PORPE dalam pembelajaran membaca biografi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil membaca biografi pada saat sebelum dan sesudah pemberian perlakuan berupa model PORPE dalam pembelajaran membaca biografi. Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
2.
Teknik Pengolahan Data Setelah melakukan penelitian melalui kegiatan membaca biografi dengan
model PORPE dan diperoleh data yang cukup, selanjutnya dilakukan analisis yang bertujuan untuk dapat menjawab hipotesis. Dalam mengevaluasi data-data yang ada maka data-data tersebut cukup dinilai oleh satu orang. Setelah semua data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan perhitungan statistik. Dari perhitungan tersebut akan terlihat sejauh mana pengaruh penggunaan model PORPE dalam pembelajaran membaca biografi. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam mengolah data adalah sebagai berikut; 1) Hasil prates dan postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol diperiksa sampai diperoleh skor prates dan postes dengan nilai ideal 100; 2) Menghitung nilai rata-rata tes awal dan tes akhir dengan rumus sebagai berikut ini x=
𝑋𝑖 𝑛
3) Menentukan simpangan baku (standar deviasi)
𝜎𝑛−1 =
𝑋2−
𝑋 2 𝑛
𝑛−1
4) Menentukan daftar frekuensi 1. Rentang skor (R)= skor terbesar- skor terkecil 2. Banyak Kelas BK= 1 + 3,3 log n
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
𝑅
3. Panjang Kelas P= 𝐵𝐾 4. Derajat Kebebasan= BK-3
5) Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat untuk memperoleh𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini.
2
𝑥 =
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2 𝑓𝑒
Keterangan 𝑥 2 : Nilai chi kuadrat 𝑓𝑜 : Frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑒 : Frekuensi yang diharapkan (Akdon, 2007: 70) Untuk dapat membuat hipotesis kita diterima atau ditolak, maka harga chi kuadrat tersebut harus dibandingkan dengan chi kuadrat table dengan dk dan taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima dan apabila lebih besar atau sama dengan (≥) harga tabel, maka Ho ditolak (Sugyono, 2007: 109) atau dapat dikatakan kriteria penilaiannya yaitu jika 𝑋 2 hitung <𝑋 2 tabel maka berdistribusi normal. Pada keadaan lain, data tersebut tidak berdistribusi normal (Subana dan Sudrajat, 2001: 149-152)
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
1) Melakukan uji hipotesis dengan langkah sebagai berikut ini. a. Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir. b. Menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir c. Menyusun mean deviasi (Md) dari data hasil tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus Md=
𝑑 𝑁
d. Mencari 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑀𝑑 𝑥2𝑑 𝑁 (𝑁 −1)
e. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk= N-1 f. Melihat nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99% g. Uji T dengan rumus 𝑡 =
𝑀𝑥 −𝑀𝑦 𝚺𝐱 2 +𝚺𝐲 2 𝑁𝑥 +𝑁𝑦 −2
1 1 + 𝑁𝑥 𝑁𝑦
2) Pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut
𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻1 diterima jika 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻1 ditolak jika 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data adalah instrumen perlakuan dan instrument tes.
1.
Instrumen Perlakuan Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pembelajaran membaca buku
biografi dengan menggunakan model PORPE tercermin pada skenario pembelajaran yang telah disusun sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dalam instrumen ini dipaparkan tahap-tahap dalam kegiatan perlakuan. Tahap-tahap dalam penelitian ini terdiri atas persiapan dan pelaksanaan.
a.
Persiapan Pembelajaran Persiapan pembelajaran terdiri atas perumusan tujuan, perumusan alat
evaluasi, pengurutan bahan dan penetapan waktu pembelajaran. 1) Perumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dalam penelitian ini dapat terlihat dalam indikator pembelajaran siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Mampu mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam buku biografi. b) Mampu merefleksikan tokoh dengan diri sendiri. c) Mampu menemukan tokoh yang mirip dengan tokoh lain. Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
d) Mampu menemukan hal-hal yang bisa diteladani tentang tokoh tersebut.
2) Perumusan Alat Evaluasi Untuk prosedur penelitiannya berupa prates dan postes yang diberikan kepada kelas eksperimen. Jenis tes yang diberikan berupa tes tertulis. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa bentuk soal berupa esai.
3) Perumusan Sumber Pembelajaran Pada pembelajaran membaca ini menggunakan buku paket Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI yang telah disediakan oleh sekolah. Selain itu, untuk mengoptimalkan pemberian materi, peneliti juga menggunakan buku penunjang lainnya seperti “Strategi Membaca Teori dan Pembelajarannya”.
4) Perumusan Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan yaitu teks biografi, ada tiga teks biografi yang digunakan dalam penelitian ini. Teks biografi pertama bertema “Tokoh Nasional” diberikan pada pertemuan ke 1, teks biografi kedua bertema “Artis” diberikan pada pertemuan ke 2 dan teks ketiga bertema “Tokoh Nasional” di berikan pada pertemuan ke 3.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
5) Penetapan Waktu Pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan selama 6 x 45 menit. Jadi total pembelajaran dilaksanakan selama 270 menit.
6) Perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang akan dilaksanakan di kelas, yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan pelaksaan penelitian.
b. Pelaksanaan pembelajaran Perlakuan dilakukan selama 270 menit atau tiga kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengindentifikasi teks biografi dengan menggunakan model PORPE. Berikut rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN a. Satuan Pendidikan : SMA Negeri 23 Bandung b. Kelas
: XI (Sebelas)
c. Semester/Program
:2
d. Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
e. Jumlah pertemuan : 3 kali pertemuan f. Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit
2. STANDAR KOMPETENSI 15. Membaca : Memahami buku biografi, novel, dan hikayat. 3. KOMPETENSI DASAR 15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh. 4. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI a. Memprediksikan pertanyaan mengenai biografi yang akan dibaca b. Mengorganisasikan pertanyaan sesuai dengan sistematika nya c. Melatih dengan membaca biografi dengan teknik skimming dan scanning d. Mempraktikan dengan menuliskan rangkuman dari biografi yang telah dibaca e. Mengevalusi dengan mencocokan pertanyaan serta jawaban yang telah mereka tulis apakah terdapat kecocokan atau tidak f. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu a. Memprediksikan pertanyaan mengenai biografi yang akan dibaca b. Mengorganisasikan pertanyaan sesuai dengan sistematika nya Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
c. Melatih dengan membaca biografi dengan teknik skimming dan scanning d. Mempraktikan dengan menuliskan rangkuman dari biografi yang telah dibaca e. Mengevalusi dengan mencocokan pertanyaan serta jawaban yang telah mereka tulis apakah terdapat kecocokan atau tidak
a. MATERI AJAR a.
Biografi. Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan
graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk biografi singkat dan biografi yang panjang. Biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu. Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu. Langkah-langkah dalam Mengulas Sebuah Biografi Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam membuat ulasan buku biografi yaitu: 1.
Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh dalam biografi
2.
Mencatat gagasan dan sikap/tindakan yang mengagumkan atau mengharukan dari tokoh
3.
Memilih sikap atau tindakan tokoh yang dapat dicontoh dalam kehidupan seharihari
4.
Menyusun kerangka ulasan dengan memanfaatkan ringkasan, catatan, dan pendapat.
b.
Teks biografi (terlampir)
b. METODE PEMBELAJARAN Model PORPE Model pembelajaran yang dicetuskan oleh Simpson yang menyatakan PORPE adalah strategi membaca yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan metakognitif pembaca melalui kegiatan menentukan tujuan baca, menganalisis aspek penting dalam bacaan, memfokuskan diri pad aide-ide kunci, membiasa diri membuat pertanyaan bacaan, serta memonitor dan mengevaluasi aktivitas belajar yang dilakukan.
Model PORPE mencakup lima tahap kegiatan Predict (memprediksi) Organize (mengorganisasikan) Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Reherase (melatih) Practice (mempraktikan) Evaluate (mengevaluasi)
c. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Kegiatan Belajar
Waktu
Nilai-nilai Karakter
(menit) Pendahuluan
15
Bersahabat/ komunikatif
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
Guru
melakukan
apersepsi
dengan memotivasi siswa untuk gemar membaca
Guru
menjelaskan
pembelajaran
hari
tujuan ini
dan
mengarahkan pemahaman siswa mengenai membaca biografi
1
Kegiatan Inti
80
a. Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai biografi dan
Kreatif
kemampuannya
Percaya diri
Siswa mendengarkan penjelasan
Adil
guru tentang model PORPE
Aktif
mengeksplorasi
sejauh
mana
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Siswa memperhatikan informasi
Berani
dan contoh model PORPE dari
Keyakinan
biografi
Tekun
Moh.
disampaikan
Hatta
yang
guru
melalui
menuliskan
prediksi
projektor b. Elaborasi
Siswa
mengenai bacaan yang akan dibacanya
Siswa membaca biografi yang telah
dibawa
masing-masing
dengan tema tokoh nasional
Siswa
mengorganisasikan
pertanyaan yang telah dibuatnya sesuai
dengan
sistematika
penulisan
Siswa membaca teks biografi yang
telah
dibawa
masing-
masing dengan cara membaca skimming dan scanning
Siswa
memvalidasi
hasil
membacanya
dengan
menuliskan
karangan
berdasarkan
kerangka
pertanyaan yang disusunnya
Siswa
mengecek
pertanyaan,
prediksi
kembali dan
kerangka yang telah disusunnya
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
dan
memeriksa
hasil
karangannya.. c. Konfirmasi
Siswa melakukan tanya jawab tentang
materi
yang
tidak
dipahami.
Siswa mendengarkan kembali penjelasan materi yang belum dipahami.
2
Kegiatan Inti
80
a. Eksplorasi
rapih
Kreatif
dalam kelompok masing-masing
Percaya diri
yang
Adil
Aktif
Berani
prediksi
Keyakinan
mengenai bacaan yang akan
Tekun
Siswa
duduk
dengan
dibagi
berdasarkan
kelompok biografi b. Elaborasi
Siswa
menuliskan
dibacanya
Siswa membaca biografi yang telah
dibawa
berdasarkan
masing-masing tema
artis,
olahragawan, dan sastrawan
Siswa
mengorganisasikan
pertanyaan yang telah dibuatnya sesuai
dengan
sistematika
penulisan
Siswa membaca teks biografi
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
yang
telah
dibawa
masing-
masing dengan cara membaca skimming dan scanning
Siswa
memvalidasi
hasil
membacanya
dengan
menuliskan
karangan
berdasarkan
kerangka
pertanyaan yang disusunnya
Siswa
mengecek
pertanyaan,
kembali
prediksi
dan
kerangka yang telah disusunnya dan
memeriksa
hasil
karangannya.. c. Konfirmasi
Siswa melakukan tanya jawab tentang
materi
yang
tidak
dipahami.
Siswa mendengarkan kembali penjelasan materi yang belum dipahami.
3
Kegiatan Inti
80
a. Eksplorasi
Siswa duduk dengan rapih
b. Elaborasi
Siswa
menuliskan
prediksi
mengenai bacaan yang akan
Kreatif
dibacanya
Percaya diri
Siswa membaca biografi yang
Adil
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
telah
masing-masing
Aktif
tema
Berani
Keyakinan
Tekun
dibawa
berdasarkan
tokoh
nasional
Siswa
mengorganisasikan
pertanyaan yang telah dibuatnya sesuai
dengan
sistematika
penulisan
Siswa membaca teks biografi yang
telah
dibawa
masing-
masing dengan cara membaca skimming dan scanning
Siswa
memvalidasi
hasil
membacanya
dengan
menuliskan
karangan
berdasarkan
kerangka
pertanyaan yang disusunnya
Siswa
mengecek
pertanyaan,
kembali
prediksi
dan
kerangka yang telah disusunnya dan
memeriksa
hasil
karangannya.. c. Konfirmasi
Siswa melakukan tanya jawab tentang
materi
yang
tidak
dipahami.
Siswa mendengarkan kembali penjelasan materi yang belum dipahami.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
Penutup
Siswa
15 membuat
rumusan
Bersahabat /komunikatif
simpulan terhadap butir-butir pembelajaran
yang
sudah
mereka ikuti.
Siswa
menyampaikan
kesan
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar terhadap pembelajaran
yang
baru
berlangsung sebagai kegiatan refleksi.
Guru memberikan penguatan terhadap simpulan dan refleksi yang dilakukan oleh para siswa.
9.
Penilaian a. Teknik : Tes tertulis b. Bentuk instrumen : Tes esai c. Soal/Instrumen : menuliskan kembali isi biografi dengan menggunakan model PORPE
10. Sumber Belajar a. Modul Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 b. Somad, Adi Abdul, dkk,.2008 Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas XI. BSE Kemendikbud hal 150-154.
11. Alat Belajar a. Projector (proyektor) dan speaker (pelantang) Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
b. Presentasi biografi c. Biografi d. Papan tulis dan spidol
2.
Instrumen Tes Cara terbaik dalam untuk memahami sebuah bacaan adalah melalui kegiatan
menulis kembali bacaan tersebut dengan bahasa sendiri. Brown dalam Abidin (2010: 155). Maka instrumen tes yang digunakan yaitu tes menulis rangkuman isi biografi, tes tersebut digunakan untuk mengetahui apakah penerapan membaca buku biografi dengan menggunakan model PORPE efektif. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa sebuah soal esai yaitu menulis rangkuman buku biografi yang dibaca menggunakan teknik membaca skimming dan scanning. Tes dilakukan di dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing kelas melakukan dua kali tes, yaitu prates atau tes awal yang dilakukan saat siswa belum mendapatkan perlakuan (treatment) dan postes atau tes akhir saat siswa telah mendapatkan perlakuan (treatment) membaca dengan model PORPE.
Soal! Petunjuk Umum! 1. Tulislah nama Anda dan kelas pada bagian atas kertas! 2. Tulisan harus jelas dan terbaca. Petunjuk Khusus! Bacalah teks biografi di bawah ini.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
Biografi BJ Habibie : Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia
Foto : BJ Habibie Masa Muda Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya] dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya]. Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude. Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude. Karir di Industri Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini. Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“. Kembali ke Indonesia Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air. Ia pun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB. Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya. Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya, dan ada satu “quote” yang terkenal dari Habibie yakni : “I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don’t think we have enough.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.) Kalimat diatas merupakan senjata Habibie untuk berdebat dengan lawan politiknya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Dan ia membandingkan harga produk dari industri high-tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras. Pola pikir Pak Habibie disambut dengan baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
bersedia menggangarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan pada tahun 1989, Suharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industriindustri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN. Habibie menjadi RI-1 Secara materi, Habibie sudah sangat mapan ketika ia bekerja di perusahaan MBB Jerman. Selain mapan, Habibie memiliki jabatan yang sangat strategis yakni Vice President sekaligus Senior Advicer di perusahaan high-tech Jerman. Sehingga Habibie terjun ke pemerintahan bukan karena mencari uang ataupun kekuasaan semata, tapi lebih pada perasaan “terima kasih” kepada negara dan bangsa Indonesia dan juga kepada kedua orang tuanya. Sikap serupa pun ditunjukkan oleh Kwik Kian Gie, yakni setelah menjadi orang kaya dan makmur dahulu, lalu Kwik pensiun dari bisnisnya dan baru terjun ke dunia politik. Bukan sebaliknya, yang banyak dilakukan oleh para politisi saat ini yang menjadi politisi demi mencari kekayaan/popularitas sehingga tidak heran praktik korupsi menjamur. Tiga tahun setelah kepulangan ke Indonesia, Habibie (usia 41 tahun) mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Habibie terpilih sebagai Wakil Presiden RI ke-7 melalui Sidang Umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi (krismon) melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar. Utang luar negeri jatuh tempo sehinga membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana. Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto (pejabat, politisi, konglomerat). Selain KKN, pemerintahan Soeharto tergolong otoriter, yang menangkap aktivis dan mahasiswa vokal. Dipicu penembakan 4 orang mahasiswa (Tragedi Trisakti) pada 12 Mei 1998, meletuslah kemarahan masyarakat terutama kalangan aktivis dan mahasiswa pada pemerintah Orba. Pergerakan mahasiswa, aktivis, dan segenap masyarakat pada 1214 Mei 1998 menjadi momentum pergantian rezim Orde Baru pimpinan Pak Hato. Dan pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto terpaksa mundur dari jabatan Presiden Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
yang dipegangnya selama lebih kurang 32 tahun. Selama 32 tahun itulah, pemerintahan otoriter dan sarat KKN tumbuh sumbur. Selama 32 tahun itu pula, banyak kebenaran yang dibungkam. Mulai dari pergantian Pemerintah Soekarno (dan pengasingan Pres Soekarno), G30S-PKI, Supersemar, hingga dugaan konspirasi Soeharto dengan pihak Amerika dan sekutunya yang mengeruk sumber kekayaan alam oleh kaum-kaum kapitalis dibawah bendera korpotokrasi (termasuk CIA, Bank Duni, IMF dan konglomerasi). Soeharto mundur, maka Wakilnya yakni BJ Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanankan transisi dari negara otorian menjadi demokrasi. Sukses melaksanakan pemilu 1999 dengan multi parti (48 partai), sukses membawa perubahan signifikn pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia. Habibie merupakan presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagaai Universitas terkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan Chungbuk University. Catatan-Catatan Istimewa BJ Habibie Habibie Bertemu Soeharto “Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja“, lanjut Pak Harto menolak bertemu dengan Habibie pada pembicaraan via telepon pada 9 Juni 1998. (Habibie : Detik-Detik yang Menentukan. Halaman 293) Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa? Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/separatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal. Selain itu, Soeharto pun menjadi “mak comblang” pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur. Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir selama 9 tahun (total 19 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene adalah „seorang guru‟ bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara. Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut:
Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis
Gagasan pembentukan Pusat Penelitan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)
Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT) Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998. Namun, dimasa tuanya, hubungan Habibie-Soeharto tampaknya retak. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan Habibie yang disinyalir “mempermalukan” Pak Harto. Pemecatan Letjen (Purn) Prabowo Subianto dari jabatan Kostrad karena memobilisasi pasukan kostrad menuju Jakarta (Istana dan Kuningan) tanpa koordinasi atasan merupakan salah satu kebijakan yang „menyakitkan‟ pak Harto. Padahal Prabowo merupakan menantu kesayangan Pak Harto yang telah dididik dan Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
dibina menjadi penerus Soeharto. Pemeriksaan Tommy Soeharto sebagai tersangka korupsi turut membuat Pak Harto „gerah‟ dengan kebijakan pemerintahan BJ Habibe, terlebih dalam beberapa kali kesempatan di media massa, BJ Habibie memberi lampu hijau untuk memeriksa Pak Harto. Padahal Tommy Soeharto merupakan putra “emas‟ Pak Harto. Dan sekian banyak kebijakan berlawanan dengan pemerintah Soeharto dibidang pers, politik, hukum hingga pembebasan tanpa syarat tahanan politik Soeharto seperti Sri Bintang Pamungkas dan Mukhtar Pakpahan. Habibie : Bapak Teknologi Indonesia* Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi HabibieSoeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie. Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD. Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar. Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer. Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit. Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia. Teori Pembangunan Ekonomi Habibie Menjadi pimpinan di Industri Pesawat Terbang skala besar di Jerman selama bertahun-tahun memberikan inspirasi dan mempengaruhi pemikiran Habibie. Berlandaskan pengalaman itu, Habibie memiliki keyakinan bahwa untuk bisa menjadi negara maju tidak selalu perlu melewati “tahap-tahap” pembangunan yakni pertanian/agraris industri pengolahan pertanian, manufaktur, industri teknologi rendah/menengah baru ke teknologi tinggi. Ia mengemukan teori pembangunan
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
ekonomi negara yang berbeda yakni “Dari negara agraris langsung melompat ke tahap negara industri teknologi tinggi”, tanpa harus menunggu dan melewati kematangan indsutri pertanian, atau tahapan industri manufaktur serta teknologi rendah. “The basis of any modern economy is in their capability of using their renewable human resources. The best renewable human resources are those human resources which are in a position to contribute to a product which uses a mixture of hightech.” (Sumber : BBC: BJ Habibie Profile -1998.) Dari teori pembangunan ekonomi tersebut, Habibie sangat menekankan pada kualitas SDM bukan semata SDA. Dengan meningkatkan sumber daya manusia (human resources), maka kita dapat membuat produk berteknologi tinggi dimana memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini pun akan mentriger berdirinya perusahaanperusahaan pendukung dengan teknologi lebih rendah. Jadi, prinsip pembangunan industri ala Habibie adalah Top-Down (dari tinggi hingga ke rendah). Sedangkan secara konvensional adalah dari Down-Top (dari industri teknologi rendah ke teknologi tinggi). Selama masa pengabdiannya di Indonesia, Habibie memegang 47 jabatan penting seperti : Direkur Utama (Dirut) PT. Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN), Dirut PT Industri Perkapalan Indonesia (PAL), Dirut PT Industri Senjata Ringan (PINDAD), Kepala Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, Kepala BPPT, Kepala BPIS, Ketua ICMI, dan masih banyak lagi. Habibie : Bapak Demokrasi Indonesia Ketika mendapat amanah menjadi Presiden RI ke-3, kondisi ekonomi, sosial, stabilitas politik, keamanan di Indonesia berada di ujung tanduk “revolusi”. Dengan mengambil kebijakan yang salah serta pengelolaan ekonomi yang tidak tepat, maka Indonesia 1998 berpotensi masuk dalam era “chaos” ataupun revolusi berdarah. (catatan : perlu diingat bahwa reformasi 1998 menelan ratusan bahkan ribuan korban pembunuhan dan pemerkosaan serta serangkaian kerusuhan, penjarahan, pembakaran, yang terutama ditujukan pada etnis Tionghoa). Untungnya di tahun 1998, Indonesia tidak masuk dalam era revolusi jilid-2 namun hanya masuk dalam Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
era reformasi. Belajar dari kesalahan presiden pendahulunya, Jenderal Soeharto, Presiden Habibie memimpin Indonesia dengan cermat, cepat, telaten, rasional dan reformis. Habibie menunjukkan perhatiannya terhadap keinginan bangsa untuk lebih mengerti dan menerapkan prinsip umum demokrasi. Perhatiannya didasarkan pada pengamatan Habibie pada pemerintahan Orde Lama dan sebagai pejabat pada masa Orde Baru, dimana telah mengarahkan beliau untuk mempelajari situasi yang ada. Melalui proses yang sistematik, menyeluruh, dan menyatu, Habibie mengembangkan sebuah konsep yang lebih jelas, sebuah pengejewantahan dari proaktif dan prediksi preventive atas interpretasi dari demokrasi sebagai sebuah mesin politik. Konsep ini kemudian diimplementasikan dalam berbagai agenda politik, ekonomi, hukum dan keamanan seperti:
Kebebasan multi partai dalam pemilu (UU 2 tahun 1999)
Undang Undang anti monopoli (UU 5 tahun 1999)
Kebijakan Independensi BI agar bebas dari pengaruh Presiden (UU 23 tahun 1999)
Kebebasan berkumpul dan berbicara, (selanjutnya masyarakat lebih mengenal istilah demonstrasi)
Pengakuan Hak Asasi Manusia (UU 39 tahun 1999)
Kebebasan pers dan media,
Usaha usaha menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme atau dengan kata lain adalah pemerintahan yang baik dan bersih. (Membuat UU Pemberantasan Tindak Korupsi pada tahun 1999)
Penghormatan terhadap badan badan hukum dan berbagai institusi lainnya yang dibentuk atas prinsip demokrasi;
Pembebasan tahanan-tahanan politik tanpa syarat, (eg. Sri Bintang Pamungkas dan Muktar Pakpahan)
Pemisahan Kesatuan Polisi dari Angkatan Bersenjata.
Dalam waktu yang relatif singkat sebagai Presiden RI, Habibie telah memelihara Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
pandangan modern beliau dalam demokrasi dan mengimplementasikannya dalam setiap proses pembuatan keputusan. Peran penting Habibie dalam percepatan proses demokrasi di Indonesia dikenal baik oleh masyarakat nasional ataupun internasional sehingga beliau dianggap sebagai “Bapak Demokrasi“. Komitmen beliau terhadap demokrasi adalah nyata. Ketika MPR, institusi tertinggi di Indonesia yang memiliki wewenang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, menolak pidato pertanggung-jawaban Habibie (masalah referendum Timor-Timur), Habibie secara berani mengundurkan diri dari pemilihan Presiden yang baru pada tahun 1999. Beliau melakukan ini, selain penolakan MPR atas pidatonya tidak mengekang beliau untuk terus ikut serta dalam pemilihan, dan keyakinan dari pendukung beliau bahwa beliau akan tetap bisa unggul dari kandidat Presiden lainnya, karena yakin bahwa sekali pidatonya ditolak oleh MPR akan menjadi tidak etis baginya untuk terus ikut dalam pemilihan. Keputusan ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan politik dari arti sebuah demokrasi. Karena “demokratis”-nya Habibie, maka iapun memberikan opsi referendum bagi rakyat Timor-Timur untuk menentukan sikap masa depannya. Namun, perlu dicatat bahwa Habibie bukanlah orang yang bodoh dengan mudah memberikan opsi referendum tanpa alasan yang jelas dan tepat. Habibie sebagai Presiden RI memberikan opsi referendum kepada rakyat Timor-Timur mengingat bahwa TimorTimur tidak masuk dalam peta wilayah Indonesia sejak deklarasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Secara yuridis, wilayah kesatuan negara Indonesai sejak 17 Agustus 1945 adalah wilayah bekas kekuasaan kolonialisme Belanda yakni dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Irian Jaya/ Papua). Ketika Indonesia merdeka, Timor-Timur merupakan wilayah jajahan Portugis, dan bergabung bersama Indonesia dengan dukungan kontak senjata. Bagi sebagian orang menganggap bahwa masuknya militer Indonesia di TimorTimur merupakan bentuk neo-kolonialisme baru (penjajahan modern) dari Indonesia pada tahun 1975. Seharusnya Indonesia tidak ikut campur pada proses kemerdekaan Timor-Timur dari penjajahan Portugis. Jadi, kita dapat memahami dibalik landasan Habibie dimana provinsi Timor-Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perlu dicatat bahwa kasus Aceh dan Papua berbeda dengan Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
Timor-Timur. Habibie : Master of Economic Sejak era reformasi 1998, tampaknya hanya Habibie yang menjadi presiden yang benar-benar sukses mengelola ekonomi dengan baik. Dalam kondisi yang amburadul, kacau balau baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan tiada hari tanpa demonstrasi, Habibie mampu membawa ekonomi Indonesia yang lebih baik. Meskipun Presiden Singapura Lee Kuan Yeew berusaha mendiskritkan kemampuan Habibie untuk memimpin Indonesia, toh Habibie menunjukkan bukti. Ketika banyak orang yang menyangsikan bahwa Habibie mampu bertahan selama 3 hari sebagai Presiden, namun semua dapat dilalui. Lalu, pihak-pihak yang tidak suka dengan Habibie pun menyampaikan opini bahwa Habibie tidak mampu bertahan lebih dari 100 hari. Sekali lagi, Habibie membuktikan bahwa ia mampu memimpin Indonesia dalam kondisi kritis. Dari nilai tukar rupiah Rp 15000 per dollar diawal jabatannya, Habibie mampu membawa nilai tukar rupiah ke posisi Rp 7000 per dollar. Ketika inflasi mencapai 76% pada periode Januari-September 1998, setahun kemudian Habibie mampu mengendalikan harga barang dan jasa dengan kenaikan 2% pada periode JanuariSeptember 1999. Indeks IHSG naik dari 200 poin menjadi 588 poin setelah 17 bulan memimpin. Tentu, indikator-indikator kesuksesan ekonomi era Habibie tidak dapat diikuti dengan baik oleh masa pemerintah Megawati maupun SBY. Beberapa keberhasilan ekonomi di era Habibie sebenarnya tidak lepas dari usaha keras dan perubahan mendasar dari para tokoh reformis yang duduk di kabinet seperti Adi Sasono (Men. Koperasi), Soleh Salahuddin (Men. Kehutanan dan Perkebunan), Tanri Abeng (Men. BUMN). Namun, perlu disadari bahwa Habibie bukanlah presiden yang benar-benar reformis dalam menolak kebijakan ekonomi ala IMF. Dengan keterbatasannya, beliau terpaksa menjalana 50 butir kesepakatan (LoI) antara pemerintah Indonesia dengan IMF, sehingga penangganan krisis ekonomi di Indonesia pada hakikatnya lebih pada penyembuhan dengan “obat generik”, bukan penyembuhan ekonomi “terapis” ataupun “obat tradisional”. Sehingga ketika
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
meninggalkan tampuk kekuasaan, Indonesia masih rapuh. Disisi lain, Habibie masih sangat mempercayai tokoh-tokoh Orba duduk di kabinetnya, padahal masyarakat menuntut reformasi. Dan tampaknya, Habibie memang menempatkan dirinya sebagai Presiden Transisi, bukan Presiden yang Reformis. Habibie : Cendekiawan Muslim Kekuasaan adalah amanah dan titipan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bagi mereka yang percaya atas eksistensi-Nya. Bagi mereka yang tidak percaya atas eksistensi-Nya, kekuasaan adalah amanah dan titipan rakyat. Pemilik kekuasaan tersebut, setiap saat dapat mengambil kembali milik Nya dengan cara apa saja. (Habibie : Detik Detik yang Menentukan, halaman 31) Selain memiliki kecerdasan yang tinggi (mungkin orang terjenius dari Indonesia), Habibie dikenal sebagai cendekiawan muslim yang taat sekaligus reformis. Dalam menghadapi berbagai kesulitan, Habibie tidak luput dari do‟a dan sholat untuk mendapat petunjuk atau ilham. Mendapat jabatan sebagai Presiden bagi Habibie merupakan amanah dan titipan dari Allah untuk mengabdi dengan sepenuh hati. Meskipun tidak terjun dalam dunia politik dan kekuasaan, Habibie tetap memberikan sumbangsih kepada bangsa Indonesia dengan mendirikan The Habibie Centre pada 10 November 1999.Habibie Center merupakan organisasi yang berusaha memajukan proses modernisasi dan demokratisasi di Indonesia yang didasarkan pada moralitas dan integritas budaya dan nilai-nilai agama. Ada dua misi utama Habibie centre yakni (1) menciptakan masyarakat demokratis secara kultural dan struktural yang mengakui, menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta mengkaji dan mengangkat isu-isu perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia, dan (2) memajukan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dan usaha sosialisasi teknologi. Beberapa kegiatan yang dikenal luas oleh masyarakat dari Habibie Centre yakni seminar, pemberian beasiswa dalam dan luar negeri, Habibie Award serta diskusi mengenai peningkatan SDM maupun IPTEK. Selain mendirian The Habibie Centre, Habibie juga berjasa dalam pendirian Ikatan Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada 7 Desember 1990 atas persetujuan Soeharto. ICMI merupakan wahana menampung cendekiawan-cendekiawan muslim untuk bersama-sama berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat. Pada awalnya, ICMI didirikan untuk menampung aspirasi pengusaha non-China yang benci akan kekayaan dan pengaruh dari keluarga etnis China yang kaya. ICMI mempunyai bank sendiri dan koran harian yang diberi nama Republika. Banyak umat muslim yang ikut terdaftar dalam keanggotaan ICMI termasuk cendekiawan pengkritik pemerintah Soeharto yakni (Alm) Prof. Nurcholish Majid dan Prof. Amien Rais. Kritikan Untuk Seorang Habibie ketika Menjadi Presiden Tidak ada gading yang tidak tidak retak, begitu juga halnya pada diri BJ Habibie. Ada beberapa kepribadian dan sikap/kebijakan BJ Habibie khususnya di masa pemerintahannya yang kontroversial dan dianggap buruk. Dibidang kepribadian, BJ Habibie dikenal sebagai orang yang kurang bisa dikritik (langsung reaktif), meskipun disisi lain beliau sangat menghargai pendapat orang lain, dan senang berdebat. Hal ini sangat mungkin disebabkan karena beliau terlampu jenius, terlalu cerdas. Salah satunya adalah kengototan Menristek BJ Habibie membeli 36 kapal perang bekas Jerman Timur pada 1992. Padahal terjadi pembengkakan pembelian kapal perang bekas dari USD 12.7 juta menjadi USD 1.1 miliar. Ketika menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto, banyak orang berharap agar BJ Habibie dapat bertindak tegas kepada Pak Harto yang diduga melakukan KKN, setidaknya gurita KKN di Cendana dan kroni Soeharto lainnya. Namun, selama menjadi Presiden RI, BJ Habibie tidak pernah memeriksa Soeharto. Pres Habibie dianggap
memasang badan melindungi Soeharto sampai-sampai Jam Intel
Kejagung Mayjen (Purn) Syamsal Djalal dipecat. Menurut pengakuan mantan Jam Intel Kejagung Syamsul Djalal, ia dipecat lantaran mengusulkan agar Pak Harto secepatnya dibawah ke pengadilan. Bisa dimaklumi pula bahwa Habibie dalam posisi dilematis, karena bagaimanapun Pak Harto adalah salah satu gurunya. Hal lain yang menjadi catatan hitam Pak Habibie adalah penangangan kasus Bank Bali. Presiden BJ Habibie dianggap kurang serius menangani kasus
yang
melibatkan orang-orang yang dekat dengan Habibie. Mereka yang disebut-sebut Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
terlibat dalam skandal Bank Bali diantaranya adalah Timmy Habibie (adik kandung Habibie), AA Baramuli (Ketua DPA), Setya Novanto (Wa.Bendara Golkar) dan Tanri Abeng. Dikalangan pengusaha, terlibat konglomerat hitam Djoko Tjandra yang selama ini dekat dengan petinggi Golkar. Penutup Setelah tulisan biografi Habibie yang “super panjang” ini, saya akan mengakhiri cerita ini dengan beberapa poin harapan.
Semoga “Habibie-Habibie” baru yang genius bermunculan di seantero nusantara sehingga Indonesia tidak hanya menjadi “penonton” atau konsumen atas produkproduk berteknologi
Semoga generasi muda bangsa Indonesia memiliki semangat teknopreneur yang minimal sama dengan semangat Habibie dalam mengembangkan industri-industri strategis. Dan harapannya, orang-orang pintar dan cerdas Indonesia dapat memberikan
karyanya
bagi
perkembangan
industri
Indonesia,
bukan
menghabiskan seluruh hidupnya di perusahaan asing.
Para calon pemimpin dan para politisi partai perlu bercermin diri dan cobalah insaf agar “tidak gila kekuasaan”, dan ketika memegang kekuasaan jangan serakah (KKN) dan sombong.
Saya bangga dengan sikap Habibie yang tidak mencalonkan diri sebagai presiden, namun beliau tetap memberikan kontribusi nyata melalui berbagai organisasinya seperti The Habibie Centre serta siap selalu memberikan masukan dan bimbingan bagi para politisi/penguasa melalui berbagai dialog atau seminar.
Semoga Habibie terus memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaganya bagi bangsa Indonesia dan selalu dikarunia fisik yang sehat.
Terima kasih, ech-nusantaraku 2 April 2009 Referensi :
BJ Habibie.2006. Detik-Detik yang Menentukan. THC Mandiri : Jakarta (recommended)
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
A. Makmur Makka. A True Life of Habibie. Pustaka Iman : Bandung (recommended)
Wawancara Habibie di Impact (Youtube) (recommended)
BJ Habibie – Biografi Tokoh Indonesia
Wikiepedia – BJ Habibie Profile
BBC : BJ Habibie Profile (sumber : nusantaranews.wordpress.com)
Pertanyaan! “Buatlah rangkuman dari teks biografi “B.J Habibie” yang telah Anda baca tadi dengan mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani?”
D. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (KBBI 2007: 889) sedangkan menurut Nawawi dalam Subana (2005: 24) Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 23 Bandung yang terdiri dari 25 kelas yaitu kelas XII 8 kelas (5 IPA, 3 IPS) kelas XI 8 kelas (5 IPA, 3 IPS) dan kelas X (9 kelas)
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
2.
Sampel Penelitian Dalam penentuan sampel digunakan teknik yaitu Purposive Sampling dimana
penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada target. Purposive Sampling artinya bahwa penentuan sampel mempertimbangkan kriteriakriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian dalam hal ini dilakukan penelitian pada siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung. Kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 3 sebagai kelas kontrol.
Muhamad Akbar, 2012 Pengunaan Model Porpe Dalam Pembelajaran Membaca Teks Bografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu