27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui cara peneliti mengumpulkan data dengan wawancara langsung secara mendalam kepada para narasumber dan berusaha menjelaskan permasalahan yang ada berdasarkan data-data secara kualitatif, disesuaikan dengan tujuan dan perumusan masalah penelitian. Menurut buku penelitian kualitatif Denzim dan Lincoln yang dikutip dari buku Lexi J. Moleong menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.29 Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang terkait dan berkenaan dengan permasalahan penelitian berdasarkan narasumber yang kompeten.
29
Lexy. J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2006. Hal. 4
28
Hasil penelitiannya melibatkan perusahaan BUMN yaitu PT. Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai sumber data penelitian terhadap community relations melalui aktivitas yang dilakukan oleh divisi humas. Penelitian merupakan tujuan dari memecahkan permasalahan yang akan di teliti. Guna meningkatkan, menjaga kelangsungan aktvitas bisnis perusahaan, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana aktivitas humas di sub unit komunikasi eksternal PT. Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai fasilitator komunikasi dan
informasi
perusahaan
mampu
memberikan
sumbangsihnya
kepada
masyarakat sekitar perusahaan melalui aktivitas community relations berguna sebagai fasilitator perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, serta didukung oleh studi literatur. Teknik analisis data dilakukan dengan penyeleksian data, reduksi data.
Data yang ada
dikumpulkan, klasifikasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini hanya sekedar untuk membahas serta menggambarkan secara cermat dan sisitematis mengenai faka, opini atau pendapat dan sikap masyarakat sekitar mengenai aktivitas perushaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk khusunya di ruas tol Jagorawi.
29
Dalam penelitian ini key informan dan informannya antara lain: Key informan:
Kepala bagian humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk yang memimpin serta melaksanakan seluruh kegiatan kehumasan perusahaan.
Staff humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk di cabang tol Jagorawi yang mempunyai wewenang khusus terhadap kegiatan tersebut.
Informan :
Warga (masyarakat) sekitar yang mengetahui dan menyaksikan aktivitas di sekitar perusahaan yaitu PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Para tokoh pemuka masyarakat di sekitar Kelurahan Dukuh dan Kelurahan Pinang Ranti seperti Lurah, Rt, Rw, dan lain-lain.
Key informan tersebut dipilih karena didasarkan kepada sub lingkungan kerja yang erat kaitannya dengan humas sebagai subjek penelitian ini, dalam hal ini adalah staf humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Kantor Pusat yang bertindak sebagai Kepala Unit Komunikasi Eksternal dianggap memiliki peran sangat penting terhadap seluruh kegiatan eksternal humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Serta staf humas PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Jagorawi yang mengetahui akativitas langsung dilapangan terhadap kegiatan Community Relations.
Sedangkan informan dipilih sesuai dengan narasumber yang bisa dipercaya untuk pengolahan data penelitian berdasarkan opini publik.
30
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu menerapkan penggunaan kualitatif dengan beragam varian deskriptif yang disesuaikan dengan tujuan penelitian eksploratif dan fenomenologi yaitu menggali semua sumber informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
Sedangkan John W. Creswell sendiri membuat sebuah batasan yang lebih ringkas dengan menyebutkan bahwa; penelitian kualitatif adalah sebuah proses penyelidikan, pemahaman didasarkan pada perbedaan tradisi-tradisi metodologis pada penelitian yang menjelaskan permasalahan sosial atau manusia. Peneliti menjelaskan sebuah tempat, gambaran holistik, analisis kata-kata, laporan secara detail menurut sudut pandang informan dan perilaku studi dalam seting alamiah (natural setting).
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistic.30
Metode ini digunakan oleh penulis karena berusaha menguraikan dan menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam menjalankan program kegiatan beserta aktivitas community relations.
30
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Rejawali Press, Jakarta, 2003. Hal.213.
31
3.3. Subyek Penelitian
Peneliti meneliti tentang sebuah aktivitas humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk terhadap kegiatan komunikasi eksternal perusahaan kepada community relations jalan tol sebagai bentuk upaya perusahaan dalam menjalankan community development yaitu Bina Lingkungan di sekitar perusahaan dengan tujuan agar aktivitas dan kelangsungan perusahaan dapat memberikan saling timbal balik yang menguntungkan (simbosis mutualism) serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar (community). Oleh karena itu, peneliti mencoba mencari tahu aktivitas divisi Humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dalam melakukan komunikasi eksternal kepada community relations.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data utama yang digali dari informan oleh peneliti yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung wawancara mendalam kepada key informan atau narasumber kepada pihak yang terkait langsung atas fenomena yang terjadi di lapangan.
Salah satu cara pengumpulan data primer yang digunakan adalah wawancara mendalam (Indepth Interview) dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari narasumber dengan cara bertanya langsung secara tatap muka (face to face). Namun, dengan adanya
32
perkembangan dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan komunikasi lainnya, seperti internet dan telepon.31
1. Pengamatan (observasi)
Peneliti melakukan pengamatan di divisi humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk untuk mengetahui aktivitas kerja di divisi humas dengan pengamatan spesifik yaitu upaya yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dalam melakukan aktivitas komunikasi eksternal berupa community relations kepada masyarakat perusahaan. Sebagai upaya menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar (community) PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Maka dari itu, peneliti berusaha terjun lebih mendalam melakukan pengamatan. Tujuannya adalah agar peneliti lebih tahu secara langsung mendalami bentuk – bentuk aktivitas humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk , sehingga diharapkan bisa mendapatkan data-data yang otentik, jelas, dan aktual untuk disajikan kedalam penelitian ilmiah.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( tanya jawab ) secara lisan. Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan secara face to face
31
Musta’in Mashud, Metode Penelitian Sosial, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006. Hal. 40
33
relation, Bimo Walgito. Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan. A. Wawancara terstruktur Pada jenis wawancara ini, periset menggunakan pedoman wawancara (interview guide/schedule), yang merupakan bentuk spesifik yang berisi intruksi yang mengarahkan periset dalam melakukan wawancara. Wawancara jenis ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis atau wawancara terpimpin. Pertanyaan yang akan diajukan kepada responden sudah disusun secara sistematis, biasanya mulai dari yang mudah menuju ke yang lebih kompleks. 32 Dalam hal ini peneliti menambah keterangan dari responden dan beberapa
pihak
terkait
dengan
melakukan
wawancara,
terutama
wawancara pada pihak divisi humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Untuk mendapatkan sumber-sumber yang potensial, maka peneliti perlu melakukan proses wawancara tersutruktur berupa draft pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, sehingga jawaban diharapkan mampu memberikan penjelasan mengenai objek penelitian sebagai gambaran nyata atas strategi sosialisasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk yang diterapkan selama ini.
32
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, PT. Prenada Media Group. Jakarta. 2006. Hal. 99
34
B. Wawancara semiterstrukur
Pada
wawancara
semistruktur
ini,
pewawancara
biasanya
mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan – pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disimpan terlebih dahulu.33
Dalam melakukan wawanca mendalam (Indept Interview) kepada sumber-sumber yang relevan dan berkompetensi terhadap subjek penelitian. Pencarian narasumber ini didasarkan atas orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan community relations, karena setiap kegiatan yang dilaksanakan tergantung pada sosialisasi dari narasumber. Adapun narasumber yang dipilih oleh penulis dalam
penelitian ini
adalah :
1. Kepala Sub Bagian Komunikasi Eksternal Humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk yang menangani langsung jenis kegiatan eksternal perusahaan salah satunya adalah community relations. Sehingga beliau banyak mengetahui banyak kegiatan perusahaan khususnya terkait komunikas eksternal perusahaan.
33
Ibid. 100
35
2. Staf Humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Jagorawi, narasumber tersebut dipilih karena beliau yang menjalankan langsung aktivitas community relations PT. Jasa Marga (Persero) Tbk khususnya untuk wilayah cabang Jagorawi. 3. Sekretaris Kelurahan, Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur yang ikut turut serta dalam pelaksanaan acara “Sembako Murah” di kantor kelurahan Dukuh 4. Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur yang ikut turut serta dalam pelaksanaan acara “Sembako Murah” di kantor kelurahan Pinang Ranti.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yang didapat oleh peneliti adalah dari berbagai media terkait dengan topik penelitian, sumber data diambil berdasarkan subjek yang diteliti melalui berbagai sumber seperti, koran, majalah, annual report, website perusahaan, internet. Diharapkan dengan adanya data sekunder, peneliti dapat menyempurnakan data yang sudah ada melalui data primer, sehingga bisa dijadikan acuan dan perbandingan terhadap objek yang diteliti.
Data sekunder umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi dari lembaga tertentu yang dipublikasikan. Membaca dan mempelajari buku-buku mengenai teori penelitian, jurnal dan makalah-makalah yang relevan dengan penelitian tentang community relations dan perusahaan sebagai dasar penulisan penelitian ini.
36
3.5. Definisi Konsep dan Fokus Penelitian
3.5.1. Definisi Konsep
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan men-generalisasikan hal-hal yang khusus. Menurut Masri Singarimbun, konsep adalah merupakan unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abastrak34.
1. Aktivitas Humas
Kegiatan aktivitas humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers, membuat rekomendasi dan sebagainya.35
2. Community Relations
Community Relations adalah praktek berkomunikasi dengan masyarkat untuk membangun
dan saling menjaga hubungan baik.
Community Relations yang baik adalah dengan menjadi warga negara perusahaan yang baik, tetangga yang baik, dan bijaksana. Oleh karena itu
34
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, 1982. Hal. 28
35
Frida Kususmastuti, Dasar-dasar Humas. Ghalia Indonesia, Jakarta. 2002. Hal. 27
37
perusahaan perlu melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar (komunitas) agar mereka dapat berhubungan timbal balik.
3.5.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengamati dan mencari tahu aktivitas apa saja yang dilakukan oleh humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk berkaitan dengan hubungan dengan komunitas sekitar perusahaan dalam rangka salah satu kegiatan komunikasi eksternal perusahaan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti mencoba memfokuskan langkah-langkah
humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dalam melaksanakan
aktivitas hubungan dengan komunitasnya.
1. Aktivitas Komunikasi Eksternal PT. Jasa Marga (Persero) Tbk
Komunikasi eksternal adalah aktivitas komunikasi yang berada di luar organisasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dalam memberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik.
Aktivitas komunikasi perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk dibagi dalam dua unit yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Penelitian ini mengambil pada unit komunikasi eksternal perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk seperti media relations, government relations, customer relations, investor relations, dan community relations
38
Maka dari itu peneliti mencoba memfokuskan penelitian dari berbagai jenis aktivitas yang dilakukan oleh humas PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, apakah kegiatan community relations mampu memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat sekitar.
2. Community Relations
Fokus yang dicoba oleh peneliti adalah masyarakat di sekitar perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk yang berjarak kurang lebih 1 KM dari operasional ruas jalan tol Jagorawi yaitu Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh yang berlokasi di Jakarta Timur. Kelurahan Pinang Ranti memiliki penduduk sebesar 3,055 jiwa dan luas 1,89 km2. Kelurahan ini berbatasan dengan kelurahan Makasar di sebelah utara, kelurahan Dukuh di sebelah barat, kelurahan Lubang Buaya dan kelurahan Halim Perdana Kusuma di sebelah timur dan kelurahan Ceger di sebelah selatan dan mempunyai 54 Rt dan 5 RW.36 Sedangkan, untuk kelurahan Dukuh dengan luas wilayah 1,98 km2 yang terdiri dari 4,297 kepala keluarga dan memiliki 63 RT serta terdapat 6 RW.37
36
Wikipedia
37
Wikipedia
39
3.6. Teknik Analisis Data
Analisa data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja sama dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diepelajari orang lain. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif berdasarkan studi kasus, sehingga peneliti akan mengolah data primer dan data sekunder kemudian dianalisa lagi agar dapat menarik kesimpulan.38
Peneliti mencoba menganalisis data mutlak dengan teknik kualitatif berdasarkan data yang telah didapat baik berupa data primer maupun data sekunder yang dijadikan satu untuk digeneralisir lalu ditarik kesimpulannya agar mendapatkan keakurasian tentang fenomena aktivitas dengan laporan yang ada.
Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan di interprestasikan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam dengan para narasumber. Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antar peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
38
Ibid. Hal. 248
40
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 39
Proses analisis dimulai dengan cara menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu, wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dan dalam catatan lapangan. Data tersebut akan dikaji, dibaca, dan dipelajari untuk nantinya dijadikan bahan evaluasi.
Teknik analisis data penelitian kualitatif
a. Analisa data sebelum di lapangan
Analisis dalam tahap ini dilakukan dengan hasil studi pendahuluan , atau data sekunder yang digunakan peneliti untuk menentukan fokus penelitian. Akan tetapi, fokus penelitian masih bersifat sementara dan tentunya dikembangkan setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan.
b. Analisa data selama di lapangan
Pada tahap ini peneliti berusaha menganalisis data secara langsung dengan melakukan wawancara atau observasi terhadap responden sampai batas tertentu sehingga diperoleh data yang valid.
39
Lexi.J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2004. Hal. 9
41
c. Analisis data selesai dilapangan
Pada tahap ini peneliti telah memperoleh gambaran umum yang menyeluruh dari objek penelitian, penjabaran yang spesifik melalui observasi dan menghubungkan dengan seluruh komponen subjek penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan tema/judul penelitian.
3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Sehingga penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yaitu keabsahan data yang memanfaatkan suatu data dari luar untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data – data tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan cara :
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
Membandingkan keadaan presepektif seseorang dengan berbagai fenomena sosial.
Pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa.
Menurut Dwidjowinoto yaitu Triangulasi Sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan
42
wawancara; membandingkan apa yang dikatakan umum dengan dikatakan pribadi.40 Peneliti melakukan teknik triangulasi sumber hasil penelitian bisa dijadikan acuan atau evaluasi terhadap penelitian yang telah ada ataupun penelitian di masa mendatang yang mempunyai keterkaitannya. Karena dengan teknik tersebut bisa dijadikan output maupun input agar saling melengkapi dan dikonsolidasikan demi tingkat keakuratan data-data yang sudah diperoleh. Jadi triangulasi sumber berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa, dengan triangulasi sumber peneliti dapat me-rechek temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu peneliti dapat melakukannya dengan jalan : (1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan; (2) mengeceknya dengan berbagai sumber data; (3) memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.41
40
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, PT. Prenada Media Group. Jakarta. 2006. Hal. 70-71
41
Ibid. Hal. 32