BAB III METODE PERANCANGAN 3.1
Tahapan Perancangan Sistem Air Bersih
3.1 .1.
Menentukan Fungsi Bangunan Sebelum memulai Perancangan sistem Plambing. Penulis sebagai
perancang harus mengetahui di fungsi atau peruntukan untuk apa bangunan tersebut?
Dalam hal ini fungsi atau peruntukan bangunan
tersebut adalah hunian / apartemen & pusat perbelanjaan yang memiliki konsep “City Walk”. Pengertian dari “City Walk” adalah suatu kawasan yang didalamnya terdapat area hunian, Pusat perbelanjaan,
pusat penjualan
makanan / restoran yang lebih dikenal dengan “food Court”, dan perkantoran yang memiliki area terbuka hijau lebih banyak. Peruntukkan Sehingga dalam perancangan sistem Plambing bangunan ini menggunakan 2 jenis sistem plambing yang berbeda. Karena dalam kawasan tersebut terdapat 2 fungsi atau peruntukkannya Yaitu sistem plambing untuk hunian /apartemen dan sistem plambing untuk pusat perbelanjaan / mall.
11
3.1.2.
Menentukan Sistem Penyediaan Air Bersih Setelah mengetahui fungsi dari bangunan / gedung tersebut.
Perancang harus menentukan sistem mana yang akan di aplikasikan untuk proyek bangunan tersebut yang cocok dengan kondisi lingkungan dan kondisi bangunan tersebut. Berikut adalah jenis sistem yang umum di aplikasikan untuk suatu bangunan saat ini :
3.1.2.1 .
Sistem Sambungan Langsung Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung
langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (pipa utama dari perusahaan air minum). Karena terbatasnya tekanan dari pipa utama. Maka sistem ini hanya dapat diterapakan untuk perumahan atau gedung-gedung kecil atau rendah.
3.1.2.2.
Sistem Tangki Atap Dalam sistem ini, air ditampung lebih dahulu di tangki bawah / Ground Water Tank (GWT) kemudian di pompakan ke suatu tangki atas yang biasanya di pasang di atas atap atau lantai tertinggi bangunan tersebut, kemudian dari tangki ini di distribusikan ke seluruh bangunan. Adapun alasannya sistem ini sering di aplikasikan pada bangunan / gedung-gedung tinggi saat ini : -
Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak berarti.
12
-
Sistem pompa yang menaikkan air ketangki atap bekerja secara otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya kesulitan. Pompa bekerja sesuai dengan alat pengukur tinggi permukaan air dala tangki atap.
-
Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan sistem tangki tekan
Gambar 3.1 Sistem Tangki Atap
3.1.2.3.
Sistem Tangki Tekan Sistem tangki tekan digunakan dalam keadaan oleh karena suatu alasan tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung.
13
Sistem ini umumnya dipergunakan untuk perumahan. Tak jarang juga di aplikasikan pada suatu bangunan yang memiliki kasus istimewa seperti : parkir bawah tanah, gedung olahraga dan bentuk gedung lainnya. Prinsip kerja sistem ini adalah air yang telah di tampung dalam tangki bawah, kemudian di pompakan kedalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Selanjutnya air dari tangki tersebut dialirkan kedalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis, yang diatur oleh suatu alat detektor tekanan. Yang membuka / menutup saklar motor penggerak pompa. Pompa akan bekerja jika tekanan berada pada batas yang di tetapkan, daerah fluktuasi yang di tetapkan antara 1,0 sampai 1,5 kg/cm2. Pada sistem ini sebenarnya volume yang efektif yang akan mengalir hanyalah 10% dari volume tangki. Untuk melayani kebutuhan yang lebih tinggi maka di butuhkan tangki tekan yang lebih besar. Kelebihan-kelebihan pada sistem tangki tekan antara lain : -
Lebih menguntungkan dari estetika karena tidak perlu membutuhkan banyak ruang untuk tangki atap
-
Mudah perawatannya karena dipasang dalam ruang mesin bersama dengan pompa-pompa lainnya
-
Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus di pasang diatas menara
14
Kekurangan-kekurangannya : -
Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasi tekanannya.
-
Dengan berkurannya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambah udara kempa dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dalam tangki tekan
-
Sistem tangki tekan dapat dianggap sebagai suatu sistem pengaturan otomatis pompa penyediaan air saja dan bukan sebagai sistem penyimpanan air seperti tangki atap.
-
Karena jumlah air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relative sedikit, maka pompa akan sering bekerja dan hal ini dapat meyebabkan kehausan pada saklar akan lebih cepat.
3.1.2.4.
Sistem Tanpa Tangki Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, tangki
bawah, tangki tekan, ataupun atap. Air dipompakan langsung kesistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama (pipa utama Perusahaan Air Minum). Dan sistem ini dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama dalam pemukiman khusus.
15
Dari beberapa jenis sistem penyediaan air yang ada saat ini. Gedung berkonsep “City Walk” ini akan memakai sistem tangki atap. Karena cocok dengan kondisi dilingkungan gedung tersebut akan dibangun.
3.1.3.
Menentukan Jumlah Populasi Orang Untuk menentukan jumlah populasi yang terdapat di suatu gedung adalah dengan memperhatikan luas dari bangunan / gedung tersebut. Maka yang pertama harus di hitung adalah luas dari gedung ini. Di bawah ini data yang jumlah luas area Gedung berkonsep “City Walk”. Gedung berkonsep “City Walk” ini terdiri dari 2 peruntukkan / fungsi yaitu sebagai : -
Pusat Perbelanjaan (Mall)
-
Tempat Tinggal (Apartement)
Tabel 3.1 Keterangan Luas Area Gedung 2
2
NO
LANTAI
LUAS AREA ( m ) GROSS
LUAS AREA ( m ) NETTO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P3 P2 P1 LOWER GROUND GROUND FLOOR UPPER GROUND LANTAI 1 LANTAI 2 LANTAI 9 ( loft balcony ) LANTAI 9 ( mezzanine ) LANTAI 10 LANTAI 11
7719 7981 8177 9308 8832 8135 7847 1427 1022 1022 1022 1022
6175.2 6384.8 6541.6 7446.4 7065.6 6508 6277.6 1141.6 817.6 817.6 817.6 817.6
16
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
LANTAI 12 LANTAI 15 LANTAI 16 LANTAI 17 LANTAI 18 LANTAI 19 LANTAI 20 LANTAI 21 LANTAI 22 LANTAI 23 LANTAI 25 ( loft ) LANTAI 25 ( mezzanine) TOTAL
1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022 1022
817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6 817.6
75778
60622
Sehingga perhitungan jumlah populasi untuk masing-masing fungsi berbeda. Dibawah ini adalah tabel perhitungan jumlah populasi orang di pusat perbelanjaan :
Tabel 3.2 Populasi Orang Pada Pusat Perbelanjaan LUASAN (m2)
M2/ORANG
JLH ORANG
FITNES CENTER
1117
4
279
ONLINE GAME
256
1
256
GAME CENTER
918
1
918
PREFUNCTION
1591
2
796
NO
1
2
3
NAMA RUANG
LANTAI 1
CINEMA
768
1
768
LOBBY CINEMA
2060
2
1030
CAFE
1004
4
251
CAFE
5180
4
1295
EXHIBITION
186
4
47
UPPER GROUND
GROUND FLOOR CAFE
1011
4
253
MINI ANCOR
1170
4
293
BOOK STORE
1471
15
98
17
4
5
6
7
KARAOKE
667
3
222
RESTO
962
1
962
SPECIALTY
344
2
172
HYPERMART
5057
4
1264
KIOS
2956
4
739
EXHIBITION
854
2
427
PARKIR P1 OFFICE & STO HYPERMART
641
15
43
LOBBY
287
15
19
MEP
281
10
28
PARKIR
5934
15
396
SHOPE HOUSE
479
4
120
LOBBY
815
15
54
LOWER GROUND
PARKIR P2
MEP
1009
20
50
PARKIR
5843
15
390
PARKIR P3 LOBBY
337
15
22
MEP HYPERMART
504
20
25
PARKIR
4542
15
303
SHOPE HOUSES
479
4
120
TOTAL
11639
Maka sudah dapat di ketahui jumlah populasi yang terdapat di dalam pusat perbelanjaan (Mall) adalah sebanyak 11639 orang. Selanjutnya menghitung jumlah populasi yang terdapat pada gedung yang diperuntukkan untuk hunian / tempat tinggal yaitu dengan menghitung jumlah unit apartemen dan jumlah kamar yang terdapat pada setiap unit apartemen. Dengan melihat denah yang buat oleh tim arsitek perancang dapat menghitung jumlah unit apartemen dan jumlah kamar 18
untuk setiap unit apartemen supaya dapat memberikan asumsi terhadap jumlah populasi gedung tersebut. Pada satu komplek area “City Walk” tersebut memiliki 2 menara / Tower. Dan antara menara “A” dan menara “B” yang memiliki desain yang sama atau tipikal. Sehingga saat penghitungan jumlah populasi dapat langsung dikalikan 2 (dua). Dibawah ini tabel jumah unit yang terdapat menara A & B pada setiap lantai.
Tabel 3.3 Populasi Hunian / Apartemen POPULASI MENARA "A" MENARA "B" ( Orang ) ( Orang )
NO
LANTAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
LANTAI 9 ( loft balcony ) & ( mezzanine ) LANTAI 10 LANTAI 11 LANTAI 12 LANTAI 15 LANTAI 16 LANTAI 17 LANTAI 18 LANTAI 19 LANTAI 20 LANTAI 21 LANTAI 22 LANTAI 23 LANTAI 25 ( loft ) & ( mezzanine ) TOTAL
97 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 97
97 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 97
914
914
Sehingga jumlah orang / penghuni yang terdapat pada menara A & menara B adalah 1828 orang.
19
3.1.4.
Menentukan Jumlah Kebutuhan Air Dari data yang di peroleh diatas perancang sudah dapat
menentukan jumlah kebutuhan air untuk bangunan tersebut. •
Kebutuhan air Pusat Perbelanjaan / Mall Diketahui Gedung Pusat perbelanjaan -
Populasi pusat perbelanjaan terdapat 11639 orang maka kebutuhan air gedung ini adalah sebanyak 359.878 liter/perhari.
Tabel 3.4 Kebutuhan Air Untuk Pusat Perbelanjaan NO
1
2
3
4
NAMA RUANG
LUASAN (m2)
m2/ORANG
JLH ORANG
LTR/ORG/HARI
TURN OVER
LTR/HARI
LANTAI 1 FITNES CENTER
1117
4
279
100
2
55,850
ONLINE GAME
256
1
256
25
1
6,400
GAME CENTER
918
1
918
25
1
22,950
PREFUNCTION
1591
2
796
50
1
39,775
CINEMA
768
1
768
15
2
23,040
LOBBY CINEMA
2060
2
1030
15
2
30,900
CAFE
1004
4
251
15
2
7,530
CAFE
5180
4
1295
15
2
38,850
EXHIBITION
186
4
47
15
1
698
CAFE
1011
4
253
15
2
7,583
MINI ANCOR
1170
4
293
5
1
1,463
UPPER GROUND
GROUND FLOOR
BOOK STORE
1471
15
98
5
1
490
KARAOKE
667
3
222
15
2
6,670
RESTO
962
1
962
25
2
48,100
SPECIALTY
344
2
172
25
2
8,600
HYPERMART
5057
4
1264
10
2
25,285
KIOS
2956
4
739
15
1
11,085
LOWER GROUND
20
5
6
7
EXHIBITION
854
2
427
10
1
4,270
PARKIR P1 OFFICE & STO HYPERMART
641
15
43
80
1
3,419
LOBBY
287
15
19
5
1
96
MEP
281
10
28
80
1
2,248
PARKIR
5934
15
396
5
1
1,978
PARKIR P2 SHOPE HOUSE
479
4
120
25
1
2,994
LOBBY
815
15
54
5
1
272
MEP
1009
20
50
80
1
4,036
PARKIR
5843
15
390
5
1
1,948
LOBBY
337
15
22
3
1
67
MEP HYPERMART
504
20
25
80
1
2,016
PARKIR
4542
15
303
3
1
908
SHOPE HOUSES
479
4
120
3
1
359
PARKIR P3
TOTAL
11639
-
359,878
Kebutuhan air untuk karyawan pusat perbelanjaan Jumlah karyawan (orang)
:
30
Kebutuhan air (liter/orang/hari)
:
100
Total kebutuhan air untuk karyawan (Qk)
:
3000
Luas area taman (m2)
:
3000
Kebutuhan air (liter/m2/hari)
:
4
Total kebutuhan air untuk siram taman (Qt)
:
12000
(liter/orang/hari) -
Kebutuhan air untuk siram taman
(liter/hari)
21
Maka total seluruh kebutuhan air untuk pusat perbelanjaan / Mall : Total kebutuhan air
= Kebutuhan bangunan + Qk + Qt = 359.878 + 3000 + 12000 = 374.878 liter/hari = 374,87 M3/hari ~ 375 M3/hari
•
Kebutuhan Air Untuk Hunian / Apartemen Diketahui jumlah populasi pada gedung apartemen menara A & B -
Menara “A” Jumlah orang
:
914
Kebutuhan air (liter/orang/hari)
:
250
Total kebutuhan air untuk menara “A”
:
228.500
Jumlah orang
:
914
Kebutuhan air (liter/orang/hari)
:
250
Total kebutuhan air untuk menara “B”
:
228.500
Jumlah karyawan (orang)
:
30
Kebutuhan air (liter/orang/hari)
:
100
Total kebutuhan air untuk karyawan (Qk)
:
3000
(liter/hari) -
Menara “B”
(liter/hari)
-
Kebutuhan air untuk karyawan apartemen
(liter/orang/hari/menara)
22
(liter/orang/hari) -
:
6000
Jumlah tamu (orang)
:
314
Kebutuhan air (liter/orang/hari)
:
25
Total kebutuhan air untuk tamu (Qn)
:
7850
:
15700
Luas area taman (m2)
:
5180
Kebutuhan air (liter/m2/hari)
:
4
Total kebutuhan air untuk siram taman (Qt)
:
Kebutuhan air untuk tamu
(liter/orang/hari/menara) (liter/orang/hari) -
Kebutuhan air untuk siram taman
20720
(liter/hari) -
Maka total seluruh kebutuhan air pada gedung apartemen menara A & B adalah : Total Kebutuhan air = Menara A + Menara B + (Qk) + (Qn) + (Qt) = 228.500 + 228.500 + 6000 + 15700 + 20720 = 499.420 Liter/hari = 499,4 m3/hari ~ 500 m3/hari Untuk mengatasi kebocoran atau pancaran air pada instalasi plambing sehingga total jumlah kebutuhan air untuk hunian / apartemen ditambahkan 10% dari total jumlah kebutuhan air untuk hunian / apartemen
23
Total Kebutuhan air = 500 m3/hari + 10% = 500 m3/hari + 50 M3 = 550 m3/hari -
Kebutuhan air untuk instalasi pemadam Kebakaran Dari data yang diperoleh dari lapangan pompa yang di gunakan untuk instalasi pemadam kebakaran sebesar 1000 Galon/menit. Maka dapat diketahui besar kebutuhan air bersih untuk instalasi pemadam kebakaran. Kebutuhan air pemadam kebakaran = 1000 Gpm ~ 3,785 Liter / 60 Menit = 227.100 Liter = 227 M3
3.1.5.
Menentukan Kapasitas Tangki Air Bersih Setelah diketahui jumlah kebutuhan air bersih maka perancang sudah dapat menentukan besar kapasitas tangki air yang akan digunakan. Pada gedung ini hanya menggunakan 1 buah tangki bawah untuk menampung kebutuhan air untuk hunian apartemen & pusat perbelanjaan / mall. Sehingga besar kapasitas Tangki bawah (Ground Water Tank) adalah : Kapasitas GWT
= Kebutuhan air mall + Kebutuhan Air hunian + kebutuhan air pemadam kebakaran + Cadangan (5%)
24
= 375 m3 + 550 m3 + 227 m3 + Cadangan (5%) = 1152 m3 + 58 m3 = 1210 m3
3.1.6.
Menentukan Besar Diameter Pipa PDAM Sebelumnya perancang menentukan besar debit air bersih / jam ke GWT adalah: Kebutuhan air /menit = Kebutuhan air bersih (kapasitas GWT) : Lama pengisian = 895,4 m3 : 6 jam = 149,23 m3/jam ~ 149 m3//jam = 2483 liter/menit Dari tabel daya salur pipa untuk Kapasitas tersebut di dapat diameter pipa (2 x 3” / 80 mm) atau dapat digunakan pipa ukuran 4” / 100 mm.
3.1.7.
Menentukan Besar Head Pompa Pada gedung ini instalasi distrisbusi air bersih di bagi menjadi 3 sistem yaitu : -
Sistem distribusi air bersih Pusat Perbelanjaan/Mall
-
Sistem distribusi air bersih apartemen Menara/Tower “A”
-
Sistem distribusi air bersih apartemen Menara/Tower “B”
25
Dengan data yang di dapatkan adalah : v air (viskositas kinematik)
=
12,32 x 10-6
ft2/s
=
1,14 x 10-6
m²/s
Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 4” = 100 mm = 0,1 m Dengan melihat tabel temperatur dan tekanan hisap. Maka perancang dapat menentukan Tinggi Hisap (Hs) & Tinggi Tekan (Hd) :
Menentukan besar Tinggi Hisap (Hs) : -
Tinggi hisap (Hs) Mall
= 27 m (lihat Tabel dengan
temperatur 20ºC) = 40,23 m ~ 40 m -
Tinggi Hisap (Hs)
= 82,7 m (lihat Tabel dengan
temperatur 20ºC) Apartemen Menara “A” = 123,22 m ~ 123 m -
Tinggi Hisap (Hs)
= 82,7 m (lihat Tabel dengan
temperatur 20ºC) Apartemen Menara “B” = 123,22 m ~ 123 m
Menentukan besar Tinggi Tekan (Hd) : Sesuai data di lapangan maka di peroleh untuk data Tinggi Tekan (Hd) dengan menghitung panjang pipa horizontal, adalah sebagai berikut :
26
-
Tinggi Tekan (Hd) Mall
= 30 m
-
Tinggi Tekan (Hd)
= 30 m
Apartemen Menara “A” -
Tinggi Tekan (Hd)
= 20 m
Apartemen Menara “B”
Maka besar Head Pompa dapat digunakan rumus :
Head Pompa (H)
= Hs + Hd
Dimana
H
: Head Pompa / Tinggi angkat Total
Hs
: Tinggi Hisap
Hd
: Tinggi Tekan
Maka -
-
-
Head Pompa Air Bersih (H) Mall
=
40 m + 30 m
=
70 m
Head Pompa Air Bersih (H)
=
123 m + 30 m
Apartemen Menara “A”
=
153 m
Head Pompa Air Bersih (H)
=
123 m + 20 m
Apartemen Menara “A”
=
143 m
27
3.1.8.
Menentukan Kapasitas Tangki Atap (Roof Tank) Sebelum menentukan kapasitas tangki atap, perancang harus mengetahui jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (Qh), Kebutuhan air jam maksimum (Qh-max) dan Kebutuhan air menit puncak (Qm-max).
3.1.8.1. Menentukan jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (Qh) Qh
= Qtt : Td
Dimana : Qh
: jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m3/hari)
Qtt
: total kebutuhan air (m3/hari)
Td
: jam pemakaian air rata-rata/hari (jam/hari)
Maka Jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam untuk mall adalah : Qh
= Qtt : Td = 374,87 m3/hari : 12 jam/hari = 31,2 m3/jam ~ 31 m3/jam
Jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam untuk apartemen adalah : Qh
= Qtt : Td = 550 m3/hari : 12 jam/hari = 45,8 m3/jam ~ 46 m3/jam
28
3.1.8.2. Menentukan Kebutuhan Air Jam Maksimum (Qh-max) Qh-max = Qh : K1 Dimana : Qh-max
: kebutuhan air jam maksimum (liter/menit)
Qh
: jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m3/hari)
K1
: koefisisen puncak pada jam maksimum (jam)
Maka. Jumlah kebutuhan air jam maksimum untuk mall adalah Qh-max
= Qh × K1 = 31 m3/jam x 2 jam = 62 m3/jam = 1033 liter/menit
Jumlah kebutuhan air jam maksimum untuk apartemen adalah Qh-max
= Qh × K1 = 46 m3/jam x 2 jam = 92 m3/jam = 1533 liter/menit
3.1.8.3. Menentukan Kebutuhan Air Menit Puncak (Qm-max) Qm-max
= K2 × Qh
Dimana : Qm-max
: kebutuhan air menit puncak (liter/menit)
Qh
: jumlah pemakaian air rata-rata setiap jam (m3/hari)
K2
: koefisisen menit puncak (Menit)
29
Maka. Jumlah kebutuhan air puncak untuk mall adalah Qm-max
= K2 × Qh = 3 x 31 M3/jam = 93 m3/jam ~ 1550 liter/menit
Jumlah kebutuhan air puncak untuk apartemen adalah Qm-max
= K2 × Qh = 3 x 46 m3/jam = 138 m3/jam ~ 2300 liter/menit
3.1.8.4. Menentukan Kapasitas tangki atap (Roof Tank) Ve
= (Qp – Qmax) Tp + Qpu × Tpu
Dimana Qp
: kebutuhan puncak (liter/menit)
Qmax
: Kebutuhan jam puncak (liter/menit)
Qpu
: Kapasitas pompa pengisi (liter/menit)
Tp
: Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)
Tpu
: Jangka waktu pompa pengisi (menit)
Maka Kapasitas tangki atap untuk mall adalah : Ve
= (Qp – Qmax) Tp + Qpu x Tpu = (1550-1033) 60 + 1033 x 30 = 62010 liter ~ 62 m3
Kapasitas tangki atap untuk apartemen adalah :
30
= (Qp – Qmax) Tp + Qpu x Tpu
Ve
= (2300 -1533) 60 + 1533 x 30 = 92010 liter ~ 92 m3
3.1.8.4. Menentukan Daya Pompa (Hidrolik) Daya hidraulik pompa adalah daya yang dimasukkan kedalam air oleh rotor atau torak pompa sehingga air dapat mengalir. Daya pompa adalah daya yang harus dimasukkan kedalam poros pompa. Maka daya pompa pengisi air bersih yang dibutuhkan adalah :
Nh
= 0,163 × Q × H × γ
Dimana H
= tinggi angkat total (m)
Q
= kapasitas pompa (m3/menit)
γ
= berat spesifik (kg/liter)
maka Daya pompa (hidraulik) untuk mall adalah : Nh
= 0,163 × 0,516 × 70 × 1 = 5,8 kw ~ 6 kw
Daya pompa (hidraulik) untuk apartemen menara A adalah: Nh
= 0,163 × 0,766 × 153 × 1 = 19,1 kw ~ 19 kw
31
Daya pompa (hidraulik) untuk apartemen menara B adalah : Nh
= 0,163 × 0,766 × 143 × 1 = 17,8 kw ~ 18 kw
3.2.
Tahapan Perancangan Sistem Air Buangan
3.2.1.
Klasifikasi Jenis Air Buangan Air buangan secara umum mempunyai pengertian yaitu air yang telah dipergunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas dan tidak dapat diolah kembali, maksudnya bahwa air tersebut tidak dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Air buangan dapat di bagi menjadi 4 golongan: -
Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plambing lainnya.
-
Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya. Seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur. Dan lainnya.
-
Air hujan : air dari atap, halaman dan area terbuka lainnya.
-
Air buangan khusus : air yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium.
32
Selain jenis-jenis tersebut, air kotor dan air bekas sering di sebut air buangan sehari-hari karena berasal dari kehidupan sehari-hari.
3.2.2.
Sistem Pembuangan Air Sistem pembuangan air memiliki 2 macam sistem yang sering di aplikasikan untuk pada gedung bertingkat, terdiri dari : - Sistem campuran Yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas di kumpulkan da di alirkan kedalam satu saluran - Sistem terpisah Yaitu sistem pembuangan , dimana air kotor dan air bekas masing masing di kumpulkan dan dialirkan secara terpisah, kemudian saluran tersebut dialirkan ke instalasi pengolahan air kotor
3.2.3.
Menentukan Diameter Pipa Pembuangan air Untuk
mendapatkan
ukuran
diameter
pipa
pembuangan air, perancang dapat menetukan berdasarkan nilai unit alat plambing yang terdapat pada bangunan / gedung tersebut. Dari
tabel
nilai
alat
plambing
perancang
sebelumnya menentukan jumlah dari jumlah alat plambing
33
yang terdapat pada gedung / bangunan ini pada setiap lantai dan setiap shaft plambing. Dibawah ini jumlah alat plambing pada setiap lantainya.
Tabel 3.5 Jumlah Nilai Alat Plambing Apartemen NO
1
LANTAI
LANTAI 9 & 25 ( MEZZANINE )
ALAT PLAMBING
JUMLAH
NILAI ALAT PLAMBING
JUMLAH NILAI
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER
92 0 118 78 40 40 36 48
10 5 2 2 5 4 4 4
920 0 236 156 200 160 144 192 2008 4016
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER
92 0 118 78 40 40 36 48
10 5 2 2 5 4 4 4
920 0 236 156 200 160 144 192 2008 4016
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY BATHTUB SHOWER
96 0 136 90 46 46 42 48
10 5 2 2 5 4 4 4
960 0 272 180 230 184 168 192 2186 26232
TOTAL PERLANTAI
2
LANTAI 9 & 25 ( LOFT )
TOTAL PERLANTAI
3
LANTAI 10~23
TOTAL PERLANTAI
TOTAL
34264
34
Dari data diatas sesuai dan melihat gambar denah untuk ukuran diameter pipa buangan pada apartemen dibagi menjadi 12 pipa air kotor dan 12 pipa air bekas. Sehingga seluruh nilai alat plambing untuk setiap shaft unit yang terdapat pada bangunan / gedung apartemen yaitu : Apartemen Menara A / B
: Nilai alat plambing = 1428 /shaft = 84 / shaft / lantai Pipa mendatar perlantai Diameter pipa air bekas
= 100 mm
Diameter pipa air kotor
= 100 mm
Pipa tegak Diameter pipa air bekas
= 250 mm
Diameter pipa air kotor
= 250 mm
Tabel 3.6 Jumlah Nilai Alat Plambing Pusat Perbelanjaan (Mall) NO
LANTAI
1
LANTAI 2
ALAT PLAMBING
JUMLAH
NILAI ALAT PLAMBING
JUMLAH NILAI
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY SHOWER
2 0 2 12 0 5 2
10 5 2 2 5 4 4
20 0 4 24 0 20 8 76
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK
24 6 2 30 11
10 5 2 2 5
240 30 4 60 55
TOTAL 2
LANTAI 1
35
PANTRY
2
4
8 397
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY
24 14 2 35 27 2
10 5 2 2 5 4
240 70 4 70 135 8 527
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY
26 18 2 35 22 2
10 5 2 2 5 4
260 90 4 70 110 8 542
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK PANTRY
12 6 1 10 0 2
10 5 2 2 5 4
120 30 2 20 0 8 180
WC URINOIR LAVATORY KRAN HEAD SINK
6 0 3 3 0
10 5 2 2 5
60 0 6 6 0
TOTAL 3
LANTAI UG
TOTAL 3
LANTAI G
TOTAL 3
LANTAI LG
TOTAL 3
LANTAI P1 ~ P3
TOTAL
1794
Maka untuk ukuran diameter pipa air buangan untuk area pusat perbelanjaan / Mall yaitu : Mall
: Nilai alat plambing = 1794 /shaft = 76 / shaft / lantai 2 = 397 / shaft / lantai 1 = 527 / shaft / lantai UG = 542 / shaft / lantai G
36
= 180 / shaft / lantai LG = 72 / shaft / lantai P1~P3 Pipa mendatar setiap lantai Diameter pipa air bekas
= 100 ~ 200 mm
Diameter pipa air kotor
= 100 ~ 200 mm
Pipa tegak
3.2.4.
Diameter pipa air bekas
= 250 mm
Diameter pipa air kotor
= 250 mm
Menentukan Diameter Pipa Ven Pipa
ven
yang
dipasang
pada
instalasi
air
pembuangan berfungsi untuk menjaga sekat perangkapdari efek sifon/tekanan, menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan
dan
mensirkulasikan
pembuangan. Sehingga
udara
dalam
pipa
pipa ven ini sangat diperlukan
didalam instalasi pipa pembuangan. Dalam menentukan pipa ven adalah tergantung dari diameter pipa pembuangan tersebut. Dengan memperhatikan tabel dibawah ini. Setelah data diameter pipa pembuangan telah ditentukan. Maka perancang sudah dapat
menentukan
diameter pipa yang dibutuhkan untuk pipa pembuangan tersebut.
37
-
-
3.2.5.
Apartemen menara A/B Pipa air kotor & air bekas (mendatar)
= 100~200mm
Maka pipa ven yang dibutuhkan
= 50 ~ 65 mm
Pipa air kotor & air bekas (tegak)
= 250 mm
Maka pipa ven yang dibutuhkan
= 150 mm
Mall Pipa air kotor & air bekas (mendatar)
= 100~200mm
Maka pipa ven yang dibutuhkan
= 50 ~ 65 mm
Pipa air kotor & air bekas (tegak)
= 250 mm
Maka pipa ven yang dibutuhkan
= 150 mm
Menentukan Diameter Pipa Air Hujan Pipa air hujan juga termasuk bagian dalam pipa pembuangannya. untuk menentukan diameter pipa air hujan, yang perlu diperhatikan adalah
luas area terbuka / atap
gedung tersebut dan curah hujan tertinggi pada lokasi pembangunan gedung tersebut. Maka perhitungannya sebagai berikut : Dari tabel Beban maksimum Yang Diijinkan Untuk pipa air hujan maka perancang dapat menentukan luas area atap untuk setiap pipa air hujan. Jika di ketahui luas atap gedung tersebut adalah : Luas area atap
= 8233 m2
Diameter pipa tegak air hujan
= 100 mm
38
Jumlah pipa tegak air hujan (pipa)
= 19,37 = 20 pipa
Menentukan jumlah Debit Aliran : Q =C.I.A Dimana Q
= debit aliran (m3/jam)
C
= koefisisen jenis atap (0,9)
I
= curah hujan jakarta / depok (0,24 mm/jam)
A
= luas area atap terbuka / jumlah titik air hujan (8233 m2 / 20)
Maka : Menentukan jumlah debit aliran Q
=C . I . A = 0,9 × 0.25 mm/jam × 411.65 m2 = 95,62 m3/jam
3.2.6.
Menentukan Kapasitas STP (Sewage Treartmant Plant) Sewage Treatment Plant (STP) adalah sebuah sistem pengolahan air limbah / air kotor menjadi air bersih kualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau di buang kesungai tanpa mencemari air sungai. Air hasil olahan ini bukan untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi untuk dibuang. Sebelum limbah dapat di buang ke
39
lingkungan, air hasil olahan harus memenuhi standar limbah yang aman bagi lingkungan. Di kota-kota besar telah banyak diterapkan Sewage Treatment ini, terutama di hotel-hotel dengan menggunakan BIO Septic tank untuk mengolah limbah rumah tangga. BIO Septic tank yang banyak beredar dipasaran sangat effisien untuk satu rumah. Untuk perumahan dengan padat penghuni maka akan jauh lebih effisien jika dibangun system pengolahan limbah terpusat (Sewage Treatment Plant). Sehingga dalam menentukan kapasitas pengolahan air limbah / air kotor dapat di ketahui dari jumlah kebutuhan air dari bangunan / gedung tersebut.
Yaitu 80% dari
kebutuhan air bersih gedung tersebut.
Kapasitas STP
= 80% × Kebutuhan air bersih gedung = 80% × 1210 M3/hari = 968 m3/hari
40