66
BAB III METODE PERANCANGAN Perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang ini bermula dari realitas kondisi pendidikan Islam mengalami masa intellectual
deadlock,
sehingga muncul gagasan untuk merealisasikan aktivitas/program dakwah sebagai pusat pencetakan sumber daya manusia umat Islam (pengembangan dakwah Islam) di Indonesia sekaligus menjadi mediator silaturahim, fasilitator berbagai aktivitas umat dalam merealisasikan sebagian progamnya, innovator dalam pengembangan pemikiran dan aktualisasia jaran Islam, koordinator aktivitas lembaga umat Islam Jawa Timur; dinamisator dalam arti lain sebagai salah satu lokomotif dakwah islamiyah di Jawa Timur. Karya arsitektur dalam bentuk Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang yang belum terpenuhi di Malang dengan konsep desain yang lebih rekreatif dan atraktif. Hal ini bertujuan membentuk dan memperkuat persepsi terhadap pentingnya dakwah
Islam,
serta mningkatkan
semangat
pelajar
dalam
mengapresiasikan kreatifitas dalam berdakwah. Metode penulisan yang digunakan dalam perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang ini adalah metode deskriptif – analitik. Langkah awal yang dilakukan adalah mengambil fenomena perkembangan ummat Islam secara menyeluruh/syumul di Indonesia, saat ini merupakan imbas dari masalah pelestarian kebudayaan asing di Indonesia. teori,
dan komparasi
yang
Kemudian mengumpulkan
data,
menguatkan permasalahan sesuai dengan tema 66
67
Analogi Bandongan, serta menganalisa data untuk mendapatkan konsep desain sebagai garis besar proses rancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang. Konsep desain Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang yang didapat, kemudian diterapkan pada desain dengan proses eksplorasi desain. Hasil desain dievaluasi dan dibahas kembali dengan konsep yang didapat dari proses analisa demi menghasilkan desain yang optimal dalam upaya menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Tahapan desain Dakwah
Islam
di
yang
Malang
digunakan dalam rancangan Pusat Aktivitas ini
berangkat
dari
suatu
fenomena
yang
melatarbelakangi tujuan, kemudian diaplikasikan terhadap tapak atau lokasi di kawasan TNI AU yang memiliki berbagai aspek yang mempengaruhi desain di lingkungan tapak. Proses tersebut diimplementasikan dalam bentuk grafis dua dimensi dan tiga dimensi, serta permodelan tiga dimensi. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam perancangan berupa deskripsi tekstual, sketsa, maket, foto/gambar dokumentasi, dan sebagainya. Setelah ditemukan desain yang terbaik dari proses eksplorasi desain tersebut kemudian bentukan dan ide-ide dasar yang didapat dalam pradesain disempurnakan kembali dalam
proses desain, untuk
menghasilkan skematik desain. 3.1 Pengumpulan Data Perancangan 3.1.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan studi lapangan di kawasan TNI AU, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Data primer
68
yang digunakan meliputi surveil apangan, dokumentasi. Survei lapangan yang dilakukan itu survey terhadap tapak yang terletak di Jalan Komodor Abdu Rahman Saleh, Malang. Peninjauan terhadap lokasi tapak ini dilakukan dengan mengumpulkan data fisik yang berupa kondisi tapak dan aspek-aspek
yang
melingkupinya. Kemudian survey lapangan untuk mendapatkan data penunjang tapak di Kawasan Komodor Abdul Rahman Saleh, serta peta-peta penunjang melalui google erth. Survey lapangan secara tidak langsung terhadap objek komparasi sejenis juga dilakukan terhadap PUSDAI di Bandung, yang merupakan lembaga pendidikan informal yang merupakan pusat kegiatan dakwah Islam Jawa Barat. Data primer tersebut digunakan bersamaan dengan data sekunder yang didapat untuk melakukan tahapan selanjutnya yaitu analisa data, mulai dari analisa site hingga analisa bangunan, serta material dan struktur bangunan. Analisa data tersebut akan menghasilkan gagasan konsep-konsep desain untuk dilakukan tahap eksplorasi dan pengembangan desain selanjutnya. 3.1.2 Data Sekunder Data sekunder yang digunakan meliputi studi literature dan studi komparasi objek sejenis. Studi literatur yang dilakukan meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber data seperti pustaka, jurnal, dan artikel yang meliputi tinjauan mengenai aktivitas dakwah, tinjauan mengenai bentuk bangunan,. Kemudian dilakukan tinjauan komparasi objeks ejenis yang meliputi aktivitas dan lembaga dakwah untuk dijadikan sebagai masukan terhadap beberapa aspek desain yang akan digunakan dalam rancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang, yang bersumber dari pustaka dan internet.
69
3.2 Analisis Perancangan Proses pengolahan data dilakukan dengan menggabungkan data-data yang telah diperoleh, yaitu data primer dan data sekunder untuk kemudian diolah hingga menghasilkan kesimpulan data yang akan digunakan dalam proses analisis perancangan. Tahap analisis pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 3.2.1 Analisis Kawasan Analisis Kawasan bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek yang juga harus menjadi pertimbangan dalam perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam. Analisis kawasan memaparkan sisi sosial, budaya ekonomi, kesesuaian terhadap perkotaan, serta ketersediaan pelayanan kota yang mana ini semua akan menghasilkan output tentang penzoningan pada tapak 3.2.2 Analisis Tapak Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kondisi objek rancangan, mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tapak. Sehingga dalam proses rancangan lebih mudah dilakukan, karena sudah mengetahui terlebih dahulu mengenai potensi yang ada. Analisis site dilakukan berada di kecamatan Pakis jalan komodor udara abdu rahman saleh. Beberapa analisis tapak yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Analisis Batas dan Bentuk Tapak 2. Analisis Orientasi Matahai 3. Analisis View 4. Analisis pencapaian dan sirkulasi (entrance)
70
5. Analisis Kebisingan 6. Analisis zoning/tatanan masa site 7. Analisis vegetasi dan tata hijau (lansekaping/ruang luar) 8. Analisis utilitas site 9. Analisis penggunaan lahan (land use micro) 3.2.3 Analisis Fungsi 1.
Fungsi Primer Fungsi primer pada Pusat Aktivitas Dakwah Islam ini meliputi: fungsi pendidikan, fungsi pelayanan, fungsi penyebaran keilmuan integratif, fungsi politik dan hubungan masyarakat
2.
Fungsi Sekunder Fungsi sekundernya adalah memanajemen aktivitas yang ada pada Pusat Aktivitas Dakwah Islam
3.
Fungsi Tersier
3.2.4 Analisis Aktivitas Aktivitas pada Pusat Aktivitas Dakwah Islam ini yang ada kaitannya dengan kegiatan dakwah, seperti aktivitas pendidikan, pelatihan, aktifitas organisasi, aktivitas grafika, dan lain sebagainya. 3.2.5 Analisa Pengguna Pengguna fasilitas ini ditujukan untuk semua kalangan, karena aktivitas dakwah merupakan aktivitas yang sifatnya menyeluruh/syumul. Dalam arti lain
71
Pusat Aktifitas Dakwah Islam duperuntukan kepada semua kalangan masyarakat yang memiliki aktivitas pengembangan dan pembelajaran tentang dakwah Islam. 3.2.6 Analisis Ruang 1. Kebutuhan ruang a. Sesuai dengan fungsi bangunan b. Tuntutan kebutuhan pengguna 2. Aktifitas dan fasilitas ruang a. Jenis dan pola aktifitas pengguna b. Fasilitas sesuai dengan tuntutan aktifitas penghuni, jenis dan fungsi ruang 3. Persyaratan Ruang a. Sistem pengkondisian ruang yang harus dipenuhi (kenyamanan, keamanan dll) b. Penerapan sain bangunan dan sistem lingkungan bangunan. 4. Hubungan Ruang a. Keterkaitan fungsi antar ruang fungsional (sangat terkait, kurang terkait atau tidak terkait). b. Menentukan zonase ruang berdasarkan matrik hubungan ruang 5. Zoning Ruang a. Pembagian dan pengelompokan ruang berdasarkan fungsional dan persyaratan karakter ruang b. Terbagi atas zoning; public, semi public, privat dan servis. 6. Dimensi Ruang
72
a. Penentuan besaran ruang berdasarkan; fungsi, aktifitas dan fasilitas ruang b. Mengacu pada standart ruang yang baku (standart arsitektur; standar furnituredan peralatan , ruang gerak aktifitaf, standart struktur dan material/bahan bangunan) c. Daya kapasitas yang ditampung 3.2.7 Analisis Bangunan 1. Filosofis tampilan bentuk dan tampilan bangunan Bentuk dan tampilan bangunan akan mengarah kepada nilai-nilai dari analogi bandongan 2. Sistem struktur Bangunan Struktur
yang
akan
dianalisis
pada
perancangan
fasilitas
yang
menggunakan struktur bentang lebar seperti: fasilitas amphitheater, conference center, dan struktur biasa, sehingga nantinya dapat dilihat perbedaan dari beberapa struktur tersebut yang akan digunakan pada banguanan. 3. Material Bangunan Material merupakan pelapis facade bangunan. Menganalisis material yang digunakan mulai dari material struktur hingga pada material finising bangunan. 4. Sistem utilitas bangunan Analisis sistem utilitas bangunan di sajikan dalan bentuk vertikal.
73
3.3 Konsep Hasil dari analisis akan menghasilkan sintesis berupa konsep-konsep desain yang merupakan upaya pemecahan permasalahan dalam rangka menetapkan konsep perancangan untuk menghasilkan keputusan perancangan. Dikarenakan konsep merupakan hasil dari analisis, maka dalam proses analisis data harus memasukkan nilai-nilai dari analogi bandongan ke dalam proses analisis. Konsep analogi bandongan yang dihasilkan antara lain adalah konsep site, fungsi, pengguna dan aktivitas, kebutuhan ruang, hubungan dan organisasi ruang, konsep bentuk dan tampilan bangunan, konsep tata massa, sirkulasi, dan ruang luar, serta konsep struktur, material, dan utilitas. 3.3.1 Konsep Kawasan Konsep kawasan yang merupakan hasil dari analisis kawasan yang bertujuan mempermudah dalam pengaturan zona pada perancangan Pusat Aktivitas Dakwah 3.3.2 Konsep Tapak Dalam konsep tapak terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan yaitu sirkulasi tapak, penataan massa pada tapak, perletakan entrance, vegetasi. 3.3.3 Konsep Fungsi Fungsi pada Pusat Aktivitas Dakwah Islam ini terdiri dari 4 fungsi utama, yakni fungsi pelayanan, fungsi pendidikan, fungsi penyebaran keilmuan integratif, fungsi hubungan masyarakat yang semua ini merupakan aktivitas pengembangan dakwah Islam]
74
3.3.4 Konsep Aktivitas Aktivitas pada Pusak Aktivitas Dakwah Islam ini adalah aktivitas pendidikan dan pengembangan dakwah Islam yang dilengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan pengembangan aktivitas dakwah Islam. 3.3.5 Konsep Pengguna Pengguna pada perancangan ini di tujukan untuk semua (masyarat luas). Pengguna Pusat Aktivitas Dakwah Islam (PADI) secara khusus dapat ditinjau dari berbagai aspek secara khusus sebagai berikut: •
Aspek usia; anak-anak, remaja dan orang tua.
•
Aspek kelamin; Laki-laki dan perempuan.
•
Aspek agama; Islam dan nashoro atau non muslim
•
Aspek sosiologis; Masyarakat terasing, pedesaan, kota kecil dan kota besar, serta masyarakat marjinal dari kota besar.
•
Aspek sturktur kelembagaan ; Legislatif, ekskutif, dan yudikatif.
•
Aspek kultur keberagamaan; Priyayi, abangan dan santri.
•
Aspek ekonomi; Golongan kaya, menegah, dan miskin.
•
Aspek mata pencaharian; Petani, peternak, pedagang, nelayan, karyawan, buruh dll.
•
Aspek khusus; Golongan masyarakat tuna susila, tuna netra, tunarungu, tuna wisma, tuna karya, dan narapidana.
Komunitas masyarakat seniman, baik seni musik, seni lukis, seni pahat, seni tari, artis, aktris dll.
75
3.3.6 Konsep Ruang Konsep ruang yang berdasarkan fungsi ruang, seperti ruang akustik untuk aktifitas yang menggunakan pengeras suara. 3.3.7 Konsep Bangunan Konsep bangunan secara menyeluruh menerapkan beberapa niali-nilai dari konsep bandongan. Memperlihatkan pola bangunan yang berkesan memusat, bangunan berperan sebagai pembentuk ruang-ruang dan juga penerapan atap yang menerapkan nilai-nilai yang ada pada konsep bandongan.
Belum tersedianya fasilitas lembaga pendidikan Islam di Jawa Timur yang rekreatif
Lembaga yang rekreatif serta aktraktif dapat memucu semangat belajar
Analisis Lingkungan dan Tapak Sirkulasi, Tatanan Masa, Vegetasi, Pintu Masuk
Survei Lapangan, Dokumentasi
Data Primer
Diagram 3.1: Diagram Perancangan
Tapak, Ruang, Bentuk dan Tampilan
Konsep
Analisis Bentuk dan Tampilan Struktur Bangunan, Material Bangunan
Analisis Ruang
Studi Literatur, Studi Banding
Data Sekunder
Fungsi, Aktivitas, Pengguna, Program Ruang
Pengumpulan Data
Bagaimana perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam sebagai pusat aktifitas dakwah yang rekreatif menggunakan tema Analogi Bandongan?
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dakwah
Beberapa lembaga mengarah pada bisnis akibat kapitalisme global
Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang yang mewadahi kegiatan pendidikan, sekaligus menjadi pusat aktifitas dakwah Islam yang rekreatif dan aktraktif.