29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan penentuan construct (abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 3.1.1. Variabel Bebas Menunjukkan variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap pelayanan, lokasi dan keyakinan. 1. Sikap pelayanan (X1) Daya tarik sebuah lembaga keuangan atau penyedia jasa, tidak hanya terletak pada kantornya yang lengkap dengan fasilitasnya, tetapi juga pada citra dan pelayanan dari karyawannya. Yang dimaksudkan dengan citra adalah pelayanan yang cepat, tepat, disertai etiket dan sopan santun kepada anggota. Etiket atau sopan santun dalam pelayanan adalah ketentuan yang merupakan peraturan tidak tertulis, yang mengatur setiap tindakan dan perilaku petugas pelayanan dalam
29
30
melayani anggota dengan cara
yang lebih
memuaskan dan
menyenangkan para anggota. Indikator sikap pelayanan dalam penelitian ini menurut Drs. H. As Mahmoeddin (1994) adalah: a. Berperilaku sesuai dengan tata tertib/aturan. b. Ekspresi wajah menyenangkan. c. Berperilaku secara wajar. d. Memberikan kesempatan berbicara kepada orang lain. e. Mengendalikan diri supaya tidak terjadi konflik. f. Mendengarkan dengan penuh perhatian. g. Berpenampilan wajar. h. Bersikap hormat. i.
Menggunakan nada bahasa yang santun.
2. Lokasi (X2) Penentuan lokasi BMT pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan diri dengan anggota, baik anggota sumber dana maupun anggota pembiayaan. Lokasi BMT yang berdekatan dengan rumah, tempat usaha maupun tempat-tempat umum lainnya seperti sekolahan merupakan salah satu faktor yang dapat menumbuhkan minat untuk menjadi anggota pada BMT karena mudah dijangkau.
31
Adapun indikator-indikator lokasi dalam penelitian ini menurut Fandy Tjiptono (2002:41-42) adalah: a. Akses lokasi. b. Tempat parkir yang luas dan aman. c. Lingkungan yg mendukung. 3. Keyakinan (X3) Keyakinan yang menumbuhkan anggota untuk menabung di BMT dikarenakan sistem bagi hasil lebih sesuai dengan syariah agama yang dianut dan sistem bagi hasil lebih adil dan saling menguntungkan. Adapun indikator-indikator keyakinan dalam penelitian ini menurut Rivai, 2007, dalam Zia Muhammad, 2011 adalah: a. Faktor keyakinan bahwa bunga bank bertentangan dengan agama. b. Persepsi bahwa berurusan dengan lembaga keuangan syariah lebih cepat dan mudah. 3.1.2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat di sini adalah minat menabung (Y). Dalam hal ini minat menabung dapat diukur melalui: 1. Melakukan
pembelian
ulang,
dengan
kata
lain
melakukan
transaksi/menabung, bahkan lebih jauh lagi akan melakukan promosi kepada kerabat, teman, atau orang terdekatnya agar menggunakan produk atau jasa yang sama.
32
2. Menjadikan produk BMT sebagai pilihan utama, serta tidak mudah berpindah pada bank/lembaga keuangan lain.
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciriciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2003:271). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota simpanan pada BMT AL MIZAN yang berjumlah 585 orang. 3.2.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:56). Untuk menentukan besarnya sampel maka penulis menggunakan rumus sebagai berikut: (Notoatmodjo, 2005:92)
N 1 N (d 2 )
n
Di mana : N
= Besar populasi
n
= Besar sampel
d
= Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1). Untuk mencari besarnya sampel dalam penelitian ini, maka data
yang tersedia disubstitusikan dalam rumus:
n
N 1 N (d 2 )
1
585 585 (0,1) 2
85,40
85
33
Berdasarkan hasil rumus di atas, sampel yang nantinya mewakili dari populasi maka penulis menggunakan sebanyak 85 responden. Teknik pengambilan sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel dikarenakan sudah menentukan tujuan atau target tertentu dalam pemilihan sampel. (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999:131).
3.3. Jenis dan Sumber Data Ada dua macam data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. 3.3.1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dicatat dan dikumpulkan untuk pertama kalinya, seperti hasil dari wawancara atau hasil kuesioner yang bisa dilakukan peneliti. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah jawaban terhadap daftar pertanyaan atau kuesioner yang diajukan kepada anggota BMT AL MIZAN yang mempengaruhi minat mereka dalam menabung pada BMT AL MIZAN. 3.3.2. Data Sekunder Data sekunder adalah informasi yang diperoleh dari pihak lain. Adapun data sekunder dalam penelitian ini didapat dari dokumen perusahaan, seperti sejarah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian sejenis.
34
3.4. Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan metode wawancara. 3.4.1. Metode Kuesioner Metode kuesioner yaitu pengumpulan data dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang harus diisi oleh responden. 3.4.2. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah anggota pada BMT AL MIZAN.
3.5. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing, yaitu proses pengkoreksian kemungkinan adanya kesalahan terhadap data yang telah diperoleh berdasarkan hasil penelitian. 2. Coding, yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan dalam kategori yang sama.
35
3. Scoring, yaitu proses pengolahan data dengan memberi penilaian data yang telah masuk serta memberi skor pada tiap-tiap jawaban yang diperoleh dari setiap responden. Dalam pemberian skor pada jawaban kuesioner menggunakan skala likert (Philip Kotler, 2004:126) sebagai berikut: a. Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor = 5. b. Untuk jawaban Setuju (S) mendapat skor = 4. c. Untuk jawaban Ragu-ragu (R) mendapat skor = 3. d. Untuk jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor = 2. e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor = 1. 4. Tabulating, yaitu pengelompokan data dalam tabel yang telah disediakan secara teliti dan teratur. Kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk tabel yang berguna.
3.6. Uji Kualitas Instrumen Data Untuk mengukur kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas), alat pengukur daftar pertanyaan dalam kuesioner digunakan: 3.6.1. Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana alat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999). Tipe validitas yang akan digunakan adalah validitas kontrak (construct validity), yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada butir pertanyaan dengan total skor yang diperoleh dari hasil kuesioner. Dasar
36
pengambilan keputusan suatu indikator dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel, dimana nilai rtabel ditentukan dengan α = 0,05 pada jumlah n (sampel). 3.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1999). Kriteria keputusan suatu variabel bersifat reliabel atau tidak adalah apabila variabel tersebut memiliki nilai alpha lebih dari 0,6 maka bersifat reliabel sedangkan apabila nilai alpha kurang dari 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2006).
3.7. Metode Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar kesimpulan yang di peroleh dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.7.1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yang terdiri: sikap petugas pelayanan, lokasi, dan keyakinan terhadap variabel dependen, yaitu minat menabung pada BMT AL MIZAN. Adapun bentuk persamaan regresi berganda adalah (Tommi dan Wiratna, 2006:143): Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e
37
Dimana: Y
= Minat menabung
a
= Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi X1
= Sikap Pelayanan
X2
= Lokasi
X3
= Keyakinan
e
= Kesalahan estimasi (residual)
3.7.2. Uji Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian: a. Taraf kesalahan atau α = 0,05. b. dfl = k-1, df2 = k.(n – 1) Dimana : n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas 1 = konstan c. Hipotesis statistik: Ho : bl, b2, b3 = 0 artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : bl, b2, b3 > 0 artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
38
d. Kesimpulan: Jika F hitung > Ftabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika F hitung < Ftabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis F dapat dijelaskan dengan Gambar 3.1
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
Ftabel
0
Fhitung
Gambar 3.1 Grafik uji F 2. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:84). Kriteria pengujian: a. Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05. b. Uji satu sisi c. df = n – k – 1 (Tommi dan Wiratna, 2006:142)
39
d. Hipotesis statistik: Ho : bi = 0 artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : bi > 0 artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. e. Kesimpulan: Jika thitung > ttabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika thitung < ttabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis t dapat dijelaskan dengan Gambar 3.2
Daerah Penerimaan Ho
0
Gambar 3.2 Grafik Uji t
Daerah Penolakan Ho
0,05 : df (tabel t)