BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana Kota Gorontalo, yang dimungkinkan dengan menggunakan teknik behavior contract dapat meningkatkan kemandirian anak. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa TK Negeri Pembina Sipatana Kota Gorontalo yang berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan perempuan 14 orang siswa perempuan. 3.2 Variabel Penelitian Gejala yang diamati dalam penelitian ini mengandung tiga aspek yaitu variabel input, proses dan output yang diuraikan sebagai berikut : 1. Variabel input dalam penelitian ini adalah karakteristik anak, guru pelaksanaan tindakan, bahan pelajaran yang diajarkan, sumber belajar yang digunakan, prosedur evaluasi, lingkungan pembelajaran, dan alat-alat pendukung lainnya 2. Variabel proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan kemandirian anak melalui teknik behavior contract.
3. Variabel output
Variabel output berupa hasil yang dicapai tentang peningkatan kemandirian anak melalui teknik behavior contract yang meliputi : a) mampu mengurus diri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain, b) mampu mengatur permainan, c) mampu mengerjakan tugas sendiri. 3.3 Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini sama dengan prosedur yang dikemukakan oleh Kunandar (2011: 98-99) dengan komponen pokok penelitian tindakan meliputi: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) pengamatan tindakan (pengumpulan data dan informasi), (4) refleksi (reflecting). Berikut adalah tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan. 3.3.1 Tahap Persiapan/Perencanaan Pada tahap persiapan/perencanaan ini, hal-hal yang perlu dipersiapkan peneliti yaitu: a. Mengadakan konsultasi dengan guru dalam rangka mempersiapkan penelitian. b. Menyiapkan administrasi pembelajaran. c. Menyiapkan RKH yang akan digunakan dalam pembelajaran. d. Menyusun instrumen pengamatan. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara bertahapatau berkelanjutan dalam bentuk siklus dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Siklus I 1.Pilih tingkah laku anak yang akan diubah. 2.Tentukan data awal (baseline data) yaitu tingkah laku yang akan diubah. 3.Tentukan jenis penguatan yang akan diterapkan.
4.Berikan reinforcement setiap kali tingkah laku yang diinginkan ditampilkan sesuai dengan jadwal kontrak. 5. Berikan penguatan setiap saat tingkah laku yang akan ditampilkan menetap 6. Langkah terhakhir diharapkan anak sudah mampu dan siap menerima hadiah sesuai dengan perilaku yang dilakukan anak Dari tindakan yang dilakukan pada siklus I dapat dilihat dan diketahui hasil capaian yang dianalisis melalui lembar observasi dan lembar penilaian anak dalam hidup mandiri. Segala kekurangan dan kebaikan yang dilakukan pada siklus I perlu direfleksi sebagai acuan pelaksanaan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil pada penelitian siklus I, indikator kinerja belum tercapai sehingga perlu untuk dilanjutkan pada siklus II. b. Siklus II Pada siklus ini, dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari kegiatan siklus I. Kegiatan pembelajaran difokuskan pada anak yang belum mandiri.
3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan kemandirian anak melalui aktivitas observasi diperoleh dari dua orang teman sejawat yakni : a. Pada proses pengamatan, pengamat mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengamati kegiatan anak selama mengikuti pembelajaran berlangsung
b. Pengamat ikut membantu mengoreksi dan menilai hasil kegiatan kelompok dalam mengerjakan tugas yang diperankannya. 3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan berupa data hasil observasi serta data hasil anak dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Dalam tahap ini penulis anak menganalisa dan menginterprestasikan data apakah tindakan yang akan dilakukan telah mencapai target yang telah ditentukan atau belum, sehingga dapat ditentukan rencana pembelajaran berikutnya. Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa yang telah dihasilkan atau belum dihasilkan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui diskusi dengan guru mitra setelah siklus pembelajaran selesai. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan memperoleh data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuaidengan masalah yang dihadapi. Data yang dikumpulkan dalam peneliti ini adalah kemandirian anak dan pelaksanaan permainan. Data kemandirian anak dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi Menurut Arikunto (2005:270 observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data untuk mengetahui data kemandirian anak dengan melakukan pengamatan secara langsung. Observasi yang dilakukan untuk pencapaian indicator yang telah ditetapkan dengan menggunakan teknik behavior contract. b. Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat keakuratan data yang diperoleh dari observasi pada tahap awal. 3.5 Teknik Analisis Data Data
kemandirian
anak
dianalisis
menggunakan
analisis
komparatif
yaitu
membandingkan rata-rata pencapaian kemandirian anak persiklus dengan indicator kemandirian anak setiap siklusnya, Hasil ini kemudian dijadikan pedoman untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. Adapun langkah dalam analisis data observasi untuk anak penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan nilai atau skor pada setiap descriptor. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. M
: Mampu
3
b. KM
: Kurang Mampu
2
c. TM
: Tidak Mampu
1
2. Membuat tabulasi nilai observasi rasa percaya diri anak 3. Menjumlahkan skor setiap anak yang diperoleh dari butir amatan yang ada 4. Menghitung prosentase kemandirian setiap anak Jumlah skor butir amatan anak x 100% Skor maksimum 5. Menghitung rata-rata prosentase pencapaian kemandirian anak yang diperoleh dari hasil jumlah prosentase dibagi dengan jumlah anak 6. Membandingkan hasil rata-rata prosentase pencapaian kemandirian anak dengan indicator pencapaian setiap siklus.