penilaian atas aspekaspek pertimbangan yaitu aspek teknis atau keakuratan teknologi yang dimiliki oleh aktiva tetap tersebut dan juga aspek umur aktiva tetap secara ekonomis. Kebijakan akuntansi aktiva tetap perusahaan sudah sesuai dengan SAK di Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN B.
Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif yang menguraikan tentang
sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian.
C.
Jenis Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari manajemen perusahaan yang meliputi gambaran umum tentang aktiva tetap yang dimiliki perusahaan serta sistem pelaporannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder, yaitu data pendukung data primer, seperti daftar aktiva tetap, neraca dan laporan rugi laba.
D.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut 1. Wawancara, merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada pihak-pihak terkait sehubungan dengan masalah yang dibahas, untuk memperoleh data tentang penerapan akuntansi aktiva tetap. 2. Dokumentasi, data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian, untuk memperoleh data berupa daftar aktiva tetap. 3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literature-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.
E.
Teknik Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini digunakan secara kualitatif mengenai
perlakuan aktiva tetap terhadap data yang diperoleh dari RSUD
Djasamen
Pematangsiantar melalui penelitian di lapangan, kemudian dianalisa dengan menggunakan
dasar-dasar
teoritis
dari
penelitian
kepustakaan
untuk
mendeskripsikan, membandingkan dan menarik suatu kesimpulan serta memberi saran-saran yang dianggap perlu guna perbaikan dalam perlakuan aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
menyangkut tentang penyusutan aktiva tetap yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
F.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar di
Jl. Sutomo No. 230.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A.
DATA PENELITIAN 1.
Gambaran Umum RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar 1.1 Sejarah singkat perusahaan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar terletak sangat strategis
yaitu di tengah kota Pematangsiantar, yang beralamat di Jalan Sutomo No. 230 Pematangsiantar dengan nomor kode 1273011. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1911, dengan luas areal 12,28 Ha. Luas bangunan rumah sakit ini 16.800 m2 dengan jumlah bangunan sebanyak 59 unit.
Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar terletak di Kota Pematangsiantar, dan merupakan daerah lintasan Kota Medan. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar telah mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan sejak tahun 1974. Rumah sakit ini dijadikan tempat pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI melaksanakan Praktek Kepaniteraan Klinik Senior (Co-Schap) di RSUD Pematangsiantar. Rumah sakit ini juga dijadikan tempat pendidikan AKPER, AKBID, dan lain-lain kejuruan seperti Radiologi. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar adalah rumah sakit rujukan kelas B Non pendidikan berdasarkan persetujuan MENPAN RI No. B1267/1/1992 tanggal 2 Nopember 1992 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1070/Menkes/SK/XI/1992 tanggal 28 Nopember 1992 dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 445/3155/K/Tahun 1992 tanggal 31 Desember 1992. diserahkan oleh pemerintah propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar pada tanggal 27 Desember 2001. Pada tanggal 23 April 2007 nama Rumah Sakit Umum Kota Pematang Siantar berubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
:
515/
MENKES/SK/IV/2007.
1.2 Struktur Organisasi
Universitas Sumatera Utara
Setiap
perusahaan
hendaknya
memiliki
rencana
strategis
yang
mengindetifikasi arah bisnis dimasa yang akan datang. Tanggung jawab para manajer harus diatur agar dapat mencapai rencana strategis. Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi di dalam perusahaan yang mengindetifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi-posisi itu. Struktur organisasi juga mengindentifikasi bagaimana semua tanggung jawab pekerjaan saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi di mana suatu perusahaan menghasilkan produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian
aktivitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi, memperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tersebut. Struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan komunitas organisasi bisa tetap bertahan. Ada empat elemen dalam struktur, yaitu Spesialisasi Aktivitas, Standarisasi Aktivitas, Koordinasi Aktivitas dan Besar Unit Kerja. Struktur organisasi sangat kompleks untuk dijelaskan secara lisan. Karena itu perlu dibuat bagan organisasi yang menggambarkan funsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi dalam organisasi, serta hubungan seluruh fungsi, departemen atau posisi tersebut. Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub-unitnya agar sejalan dengan tujuan perusahaan, kemampuan sumber daya yang dimiliki, serta kondisi
Universitas Sumatera Utara
lingkungan organisasi internal maupun eksternal. Ada beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur organisasi, yaitu strategi dan struktur organisasi, Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini karena kebutuhan dan kondisi atau tipe setiap perusahaan berbeda-beda. Oleh karena itu jenis struktur organisasi yang dipakai harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggunakan struktur organisasi berbentuk lini dan staf dimana pimpinan biasanya mendelegasikan wewenang kepada staf sesuai bidang masing-masing untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan. Susunan kepegawaian Rumah Sakit Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sesuai peraturan Daerah Nomor 3 tanggal 7 Mei 2004 dapat dilihat pada lampiran II. 1.3 Uraian Tugas Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut: a. Kepala Rumah Sakit Umum Tugas Kepala Rumah Sakit Umum, adalah sebagai berikut : 1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Rumah Sakit Umum. 2. Merencanakan dan menyusun program kerja Rumah Sakit Umum. 3. Menetapkan
kebijakan
pelaksanaan,
mengkoordinasikan
dan
mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum. 4. Mengelola kekayaan Rumah Sakit Umum.
Universitas Sumatera Utara
5. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan Rumah Sakit Umum kepada Kepala Daerah. Wewenang Kepala Rumah Sakit Umum adalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan personil, perlengkapan dan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuan Rumah Sakit Umum dengan tetap melaksanakan fungsi social Rumah Sakit Umum. Dalam melaksanakan tugasnya kepala Rumah Sakit Umum bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.
b. Bagian Tata Usaha Bagian
Tata
Usaha
mempunyai
tugas
meliputi
ketatausahaan,
kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan dan keuangan dan tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit Umum. Bagian tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Melakukan tugas ketatausahaan. 2. Mengurus Rumahtangga dan perlengkapan. 3. Mengurus dan mengelola kepegawaian. 4. Mengurus dan mengelola keuangan Rumah Sakit Umum. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
1). Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian 2). Sub Bagian Keuangan. Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
c. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian Tugas Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan pengelolaan surat menyurat, tata kearsipan, expedisi dan penggandaan. 2. Melaksanakan pengurusan rumah tangga perlengkapan, ketenteraman dan ketertiban lingkungan Rumah Sakit Umum. 3. Melaksanakan pengurusan kepegawaian dan kesejahteraan pegawai. 4. Melaksanakan tugas keprotokolan, kehumasan dan pengaturan perjalan dinas. 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
d. Sub Bagian Keuangan
Universitas Sumatera Utara
Tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja Rumah Sakit Umum. 2. Mobilisasi dana yang diperoleh dari pelayanan dan jasa Rumah Sakit Umum. 3. Berkoordinasi dengan instansi / lembaga lain dalam penggalian dana. 4. Menyusun Daftar Isian Kegiatan dan Daftar Isian Proyek. 5. Melaksanakan pertanggungjawaban keuangan dan laporan hasil mobilisasi dana Rumah Sakit Umum. 6. Melaksanakan
Verifikasi
laporan
keuangan,
pembukuan
dan
pencatatan keuangan lainnya. 7. Menghimpun data penyusunan perubahan anggaran Rumah Sakit Umum. 8. Mengelola gaji pegawai dan hak keuangan pegawai. 9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, melaksanakan pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, pengawasan serta pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai fungsi: 1. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan Unit Pelaksana Fungsional yang secara langsung memperlancar kegiatan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum. 2. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit Umum. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis terdiri dari: 1). Sub Bidang Pelayanan Medis. 2). Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
f. Sub Bidang Pelayanan Medis. Sub Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat, Perawatan Intensif, Bedah Sentral dan Rehabilitasi Medis. 2. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis. 3. Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis. 4. Melakukan pemantauan dan pengawasan penerimaan dan pemulangan pasien. 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepal Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
g. Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: 1. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medis. 2. Melaksanakan pengawasan dan penilaian pelayanan kepada pasien. 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.
h. Bidang Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Bidang keperawatan mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan keperawatan, etika serta mutu keperawatan. Bidang keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Keperawatan mempunyai fungsi pengaturan dan pengendalian kegiatan pelayanan keperawatan pada Unit Pelaksana Fungsional. Bidang keperawatan terdiri dari: 1). Sub Bidang Pelayanan Keperawatan 2). Sub Bidang Tenaga Keperawatan Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.
i. Sub Bidang Pelayanan Keperawatan Sub Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyiapkan kebutuhan dan mengatur peralatan keperawatan. 2. Menyiapkan bahan dan menyusun renana peningkatan mutu dan etika asuhan keperawatan. 3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.
j. Sub Bidang Tenaga Keperawatan Sub Bidang Tenaga Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan pembinaan tenaga paramedic perawatan. 2. Melaksanakan
kegiatan
untuk
pengembangan
profesi
tenaga
keperawatan. 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.
k. Bidang Perencanaan dan Rekam Medis Bidang Perencanaan dan Rekam Medis mempunyai tugas meliputi penyusunan program dan laporan, kegiatan rekam medis, hokum, perpustakaan, publikasi, pemasaran social serta informasi Rumah Sakit Umum. Bidang Perencanaan dan Rekam Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan dan Rekam Medis mempunyai fungsi pengaturan dan pengendalian kegiatan perencanaan dan rekam medis. Bidang Perencanaan dan Rekam Medis terdiri dari: 1). Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program.
Universitas Sumatera Utara
2). Sub Bidang Pengelolaan Rekam Medis dan Pelaporan. Setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis.
l. Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program. Sub Bidang Perencanaan dan Penyusunan Program mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menghimpun, mengkaji data serta menyusun laporan persiapan dan rencana kegiatan Rumah Sakit Umum. 2. Melaksanakan pemantauan dan menyusun laporan pelaksanaan program. 3. Menyiapkan data untuk penyusunan peratran perundangan. 4. Melaksankan dokumentasi, kehumasan serta mengelola perpustakaan. 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis. m. Instalasi Instalasi merupakan unsure pelaksana fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepaa Kepala Rumah Sakit. Instalasi dipimpin oleh seorang pejabat Fungsional yang disebut Kepala Instalasi. Instalasi Rumah Sakit Umum terdiri dari : 1. Instalasi Rawat Jalan
Universitas Sumatera Utara
Instaasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan, perawatan, penyuluhan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan untuk penderita rawat jalan yang dating dan atau melaksanakan rujukan, baik ke instalasi lainnya maupun ke unit kesehatan di luar Rumah Sakit Umum. 2. Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas melaksanakan diagnose, pengobatan, tindakan, perawatan, penegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan untuk penderita rawat inap. 3. Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan darurat medis yang meliputi diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan. 4. Instalasi Bedah Sentral Instalasi Bedah Sentral mempunyai tugas untuk mempersiapkan ruangan peralatan medis dan non medis serta tenaga medis untuk suatu tindakan pembedahan. 5. Instalasi Radiologi Instalasi Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan Radiologi yang meliputi diagnosa, pengobatan. 6. Instalasi Gizi
Universitas Sumatera Utara
Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyediaan, pengolahan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang dilakukan oleh tenaga gizi. 7. Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi mempunyai tugas peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan, gas medis serta bahan kimia; penyimpanan dan penyaluran bahan/alat kedokteran, alat perawatan dan alat kesehatan. 8. Instalasi Patologi Klinik Instalasi Patologi Klinik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeriksaan di bidang laboratorium klinik untuk keperluan diagnosa serta kegiatan transfuse darah. 9. Instalasi Patologi Anatomi Instalasi patologi anatomi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemeriksaan di bidang patologi anatomi untuk keperluan diagnosa. 10. Instalasi Perawatan Intensif Instalasi Perwatan Intensif mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan dan peningkatan pemulihan kesehatan terhadap penderita yang memerlukan perawatan intensif. 11. Instalasi Rehabilitasi Medis Instalasi Rehabilitasi Medis
Mempunyai Tugas
melaksanakan
pengobatan, rehabilitasi fisik terhadap penderita yang dirujuk. 12. Instalasi Pemulasaran Jenazah
Universitas Sumatera Utara
Instalasi Pemulasaran jenazah mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam bidang jenazah dan perawatan mayat. 13. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Umum Instalasi Pemeliharaan sarana Rumah Sakit Umum mempunyai tugas melaksanakan : a. Pemeliharaan bangunan instalasi air minum, air panas, listrik, gas tehnik, zat lemas serta pembuangan sampah dan cairan buangan. b. Pemeliharaan peralatan listrik, elektronik medis dan radiology. c. Penyediaan air minum, air panas, gas tehnik, zat lemas dan listrik.
n. Komite Medis Komite Medis mempunyai tugas membantu Kepala Rumah Sakit Umum dalam menyusun standar pelayanan medis, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur prosedur kerja dan standar kewenangan profesi Staf Medis Fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan latihan.
B.
ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.
Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar diperolehan
dengan cara sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Pembelian. Pembelian dilakukan berdasarkan persetujuan dan pembiayaan dari Pemerintah Kota Pematangsiantar, sumber dana ini berdasarkan dari APBD yang telah dianggarkan. b. Penerimaan (Hibah/sumbangan atau kewajiban pihak ketiga). Hibah atau sumbangan biasanya diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai ikatan kerjasama dengan rumah sakit, misalnya PT. ASKES, PT. JAMSOSTEK ataupun sumbangan dari organisasi masyarakat, misalnya Kumpulan Masyarakat Simalungun. Aktiva tetap yang diperoleh dari pihak ketiga berupa hibah harus dituangkan dalam berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disertai dokumen kepemilikan. Adapun prosedur perolehan aktiva tetap yang ada di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar bersifat Bottom Up, dimana setiap unit merencanakan kebutuhan untuk unit masing-masing dan diusulkan kepada Bidang Perencanaan RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar kemudian Bidang Perencaan mempelajari perencanaan dari masing-masing unit dan membuat skala prioritas yang akan dirujuk dalam perencanaan. Kemudian diajukan ke Pemko untuk dimasukkan dalam APBD. Dalam
memperoleh aktiva tetap,
RSUD dr.
Djasamen Saragih
Pematangsiantar telah melakukannya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16.
Universitas Sumatera Utara
2.
Pengeluaran Selama Masa Penggunaan Aktiva Tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dalam penggunaan aktiva
tetap mengeluarkan berbagai macam biaya aktiva tetap, yaitu: a. Biaya Reparasi, yaitu biaya untuk memperbaiki aktiva tetap menjadi baik kembali. b. Biaya Pemeliharaan, yaitu biaya untuk menjaga aktiva tetap tersebut tetap pada kondisi baik. c. Biaya Pergantian, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan sebagian dari aktiva tetap yang rusak. RSUD
dr.
Djasamen
Saragih
Pematangsiantar
menggolongkan
pengeluaran untuk aktiva tetapnya menjadi 2 macam, yaitu: 1. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggolongkan Revenue Expenditure jika pengeluarannya kurang dari 1 juta. 2. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar menggolongkan Capital Expenditure jika pengeluarannya sama dengan atau lebih dari 1 juta, dengan ketentuan: 1 juta – 10 juta, sebelum dikeluarka dananya harus ada surat perintah kerja yang ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit, yang ditujukan kepada satu perusahaan tertentu untuk melaksanakan kegiatan/menyediakan barang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
10 juta – 50 juta, harus ada pengumuman pelelangan untuk pengadaan barang yang diikuti oleh minimal tiga perusahaan.
3.
Metode Depresiasi Aktiva Tetap Dalam Tahun Anggaran 2010 belum dilakukan perhitungan depresiasi
terhadap aktiva tetap yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, karena belum digunakannya sistem pengelolaan aktiva daerah berbasis program komputer, sehingga sangat sulit menghitung angka penyusutan masing-masing asset tetap yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
4.
Penghentian Aktiva Tetap jika ada aktiva yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi maka akan
dilakukan penghentian dengan cara penghapusan terhadap aktiva tetap tersebut. Adapun prosedur penghapusan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit yaitu dari unit ada pengusulan untuk penghapusan barang, kemudian IPSRSU (Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Umum) melihat kondisi barang tersebut, apabila masih dapat diperbaiki akan diperbaiki tapi jika tidak bisa maka IPSRSU membuat pernyataan tidak dapat memperbaiki dan mengusulkan kepada manajemen rumah sakit untuk memperbaiki aktiva tersebut kepada pihak luar yang lebih berkompeten. Apabila pihak luar/ rekanan juga tidak bisa memperbaiki maka RSUD dapat menghapuskan aktiva tetap tersebut dari daftar inventaris.
Universitas Sumatera Utara
5.
Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar, berdasarkan jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terdiri dari tanah sekolah/pendidikan dengan luas 23,163 m2 dan tanah rumah sakit dengan luas 122,800 m2. b. Bangunan dan Gedung Bangunan Gedung
yang
dimiliki RSUD dr.
Djasamen Saragih
Pematangsiantar terdiri dari: 1. Bangunan Gedung dengan luas 6.584,75 m2. 2. Rumah Dinas dengan luas 3.470,95 m2. 3. Rumah Ibadah dengan luas 460 m2. 4. Gedung Kantor dengan luas 9.066,98 m2. c. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar terdiri dari: 1. Alat Angkutan. 2. Alat Bengkel dan Alat Ukur. 3. Alat Kantor dan Rumah Tangga. 4. Alat Kedokteran dan Kesehatan. 5. Alat Laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
6.
Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan Perusahaan Dalam menyajikan posisi aktiva tetap yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan ke dalam neraca yang disusun oleh RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, perusahaan menyajikan aktiva tetap membaginya secara mendetail menurut jenis dan penggolongan aktiva tetap yang dimiliki oleh RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini penulis akan mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kemajuan RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
A. Kesimpulan Setelah membahas secara teoritis kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang ada pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Akuntansi aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar telah dilaksanakan dengan baik, hanya saja belum dilakukan perhitungan depresiasi terhadap aktiva tetap. b. Dalam Tahun Anggaran 2010 belum dilakukan perhitungan depresiasi terhadap aktiva tetap yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, karena belum digunakannya sistem pengelolaan aktiva daerah berbasis program komputer. c. Perolehan aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar harus atas dasar persetujuan dan pembiayaan dari Pemerintah Kota Pematangsiantar. d. Dalam hal perolehan aktiva tetap, sumber dana RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar berasal dari APBD yang dianggarkan.
Universitas Sumatera Utara
e. Dalam hal penghentian aktiva tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
melakukan
penghapusan
berdasarkan
prosedur
penghapusan aktiva tetap yang telah ditetapkan pihak rumah sakit. f. Selama masa penggunaan aktiva tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar mengeluarkan biaya yaitu Pengeluaran Pendapatan dan pengeluaran
modal.
Kategori
penggolongan
pengeluaran
tersebut
ditentukan oleh kebijaksanaan dari pimpinan.
B. Saran Saran
penulis bagi
pihak-pihak yang terkait dalam karya ilmiah ini
adalah : 1. Sebaiknya
pihak
RSUD
dr.
Djasamen
Saragih
Pematangsiantar
memberikan pelatihan tetang pengelolaan asset daerah berbasis program computer
kepada
staf
keuangan
RSUD
dr.
Djasamen
Saragih
Pematangsiantar, sehingga dalam laporan keungan tahun depan sudah ada jumlah penyusutan aktiva tetapnya. 2. Untuk pengeluaran modal seperti perbaikan besar, sebaiknya pihak rumah sakit menganalisa terlebih dahulu apakah pengeluaran atas perbaikan aktiva tersebut dapat menambah umur ekonomisnya atau menambah nilai perolehannya sehingga pengkapitalisasian atas biaya tersebut dicatat dengan tepat. DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara