BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian
ini
berorientasi
pada
pengalaman,
yaitu
pengalaman kecemasan orangtua pada saat anak dirawat di rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman kecemasan
orangtua
mengenai
hospitalisasi,
dengan
mengandalkan informasi secara langsung dari orangtua yang anaknya
dirawat
di
rumah
sakit,
dengan
kata
lain
menggunakan pendekatan naturalistik. Dengan demikian, pendekatan yang untuk tepat untuk penelitian ini dalah pendekatan menggunakan
kualitatif
fenomenologi.
pendekatan
fenomenologi
Penelitian berfokus
yang pada
pengalaman manusia (Polit & Beck, 2004). 3.2. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 15 April 2013 sampai 22 Mei 2013. Tempat penelitian sendiri dilakukan di
ruang
anggrek, rumah sakit umun daerah kota Salatiga, Jawa Tengah. 3.3. Riset partisipan Riset partisipan penelitian adalah orangtua yang anaknya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga, Jawa Tengah. Tujuh Partisipan yang berpartisipasi pada penelitian ini 29
memenuhi kriteria inklusi seperti orangtua yang anaknya baru pertama kali dirawat dengan penyakit akut seperti demam, diare dan typoid, anak berusia 1-11. Alasan untuk memelih orangtua dengan pertamakali anak dirawat di rumah sakit adalah orangtua belum mempunyai pengalaman tentang apa yang terjadi pada anak sebelumya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling pertimbangan
tertentu
dalam
yaitu peneliti memeliki
memilih
partisipan
yang
reprensetatif atau informatif terlibat dalam penelitian (Polit dan Beck, 2004). Kriteria partisipan dalam penelitian kualitatif ini antara lain: memiliki pengetahuan yang cukup, mampu berkomunikasi secara jelas, bersedia menjadi partisipan dengan memberikan
informed
consent,
dan
memahami
bahasa
Indonesia.
Prinsip dasar jumlah partisipan dalam penelitian kualitatif adalah saturasi data, yaitu partisipan pada suatu titik kejenuhan dimana tidak ada informasi baru yang didapatkan dan pengulangan data telah dicapai. Fenomenologis cenderung mengandalkan sampel yang sangat kecil peserta biasanya 10 atau lebih sedikit (Polit & Beck, 2010).
30
3.4. Etika Penelitian Pertimbangan
etik
yang
digunakan
peneliti
untuk
menjelaskan kepada institusi tempat penelitian dan partisipan, yang terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan secara etik pada tempat penelitian. Setelah mendapat ijin dan ethical clearance penelitian, barulah penelitian akan dilaksanakan. Berdasarkan pada Belmont Report diartikulasikan dengan tiga etika dasar (Polit & Beck, 2004) yaitu kebaikan (benefience) ,menghormati martabat manusia (dignity) dan keadilan (justice). Yang
pertama
adalah
kebaikan
(benefience)
yang
melibatkan perlindungan partisipan dari bahaya fisik dan psikologis,
perlindungan
partisipan
dari
eksploitasi
dan
berkinerja secara baik.
Yang kedua adalah menghormati martabat manusia (dignity) yaitu menghargai martabat manusia juga mencakup hak untuk mengungkapkan secara lengkap tentang penelitian kepada calon partisipan akan hak-hak mereka dan sifat-sifat pada studi tersebut.
Yang ketiga adalah keadilan (justice) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (baik dalam pemilihan partisipan dan selama penelitian berlangsung). 31
Privasi dapat dipertahankan melalui anomitas (dimana partisipan akan dijelaskan bahwa identitasnya akan terjamin kerahasianya) atau melalui prosedur kerahasian formal yang melindungi partisipan. Setelah itu peneliti akan melakukan informed concent kepada calon partisipan yaitu lembar persetujuan bahwa partsipan berpartisipasi dalam penelitian, yang akan ditanda tangani dan memberikan informasi secara sukarela. 3.5. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth dilengkapi
interview). Selain itu wawancara mendalam juga dengan
catatan
lapangan
(field
note)
untuk
mengidentifikasi respon non verbal dan situasi selama proses wawancara. Pedoman field note untuk mengobservasi respon non verbal partisipan serta kondisi-kondisi yang mempengaruhi proses wawancara adalah dengan menggunakan alat perekam karena alat ini memiliki kualitas suara yang lebih jernih, jelas dan mudah dalam pengoreperasiannya baik saat proses perekaman maupun saat pemutaran ulang untuk membuat transkrip hasil wawancara. Prosedur pengumpulan data dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut ini: 32
1. Setelah proposal penelitian dan surat ijin lolos kajian etik disetujui dilakukan pengajuan ijin ketempat penilitian. 2. Setelah mendapatkan ijin dari tempat penelitian, dengan bantuan dan kerjasama dari perawat dan staf unit ruang anak RSUD kota Salatiga, Jawa Tengah. Peneliti melakukan pendekatan dan menjelaskan prosedur peneltian kepada calon partisipan untuk mendapatkan persetujuan menjadi sampel penelitian (informed consent). 3. Wawancara dilakukan kepada partisipan selama kurang lebih 30-45 menit sebanyak 2 kali pertemuan. Tempat dan waktu
pelaksanaan
wawancara
disesuaikan
dengan
kesepakatan yang dibuat dengan partisipan. 4. Wawancara dilakukan dengan alat perekam (recorder), membuat catatan lapangan (field note) kemudian hasil wawancara dan field note tersebut langsung dibuatkan dalam bentuk trasnkrip hingga menjadi sebuah verbatim yang utuh dan lengkap. Verbatim ini dibuat segera setelah wawancara kepada partsipan selesai dilakukan. 5. Pengumpulan data dari partisipan terus dilakukan hingga tercapai saturasi data, setelah itu baru pengumpulan data dihentikan.
33
3.6. Instrumen penelitian Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah peneliti sendiri, data diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam kepada partisipan dengan menggunakan pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara direkam dengan recorder.
3.7. Analisis data
3.1.1 Pengolahan data Setelah proses pengumpulan data, peneliti melakukan proses
dokumentasi.
Pendokumentasian
segera
dilakukan dengan membuat transkrip dalam bentuk verbatim berdasarkan hasil wawancara dan catatan lapangan,
hal
ini
untuk
menghindari
terdapatnya
kekurangan data sehingga data segera dapat diperbaiki dan menghindari adanya hal yang terlupakan selama proses
wawancara.
Sebelum
dianalisis
peneliti
membaca transkrip dan catatan lapangan beberapa kali agar dapat memahami data dengan baik dan dapat melakukan analisi data.
3.1.2 Analisis data Proses analisis data pada penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi,
dianalisis
berdasarkan
dengan 7 (tujuh) tahapan Colaizzi’s Method (Polit & 34
Back, 2004). Dengan alasan bahwa metode ini cukup sederhana, jelas dan terperinci untuk digunakan dalam penelitian.
Adapun
tahapan
proses
analisis
yang
dilakukan yaitu :
3.1.2.1
Membaca transkip wawancara yang telah dibuat
secara
berulang-ulang,
serta
menyadari makna yang ada dalam ungkapan tersebut
3.1.2.2
Meninjau kembali hasil wawancara kemudian menfokuskan diri terhadap frase dan kalimat yang memiliki hubungan yang signifikan dengan konteks penelitian sampai peneliti mampu untuk memahami fenomena tentang pengalaman kecemasan orang tua pada saat anak dirawat di rumah sakit.
3.1.2.3
Mencari arti kata atau makna lain dari transkrip yang ada yang dapat diterima secara umum.
3.1.2.4
Membaca ulang transkrip dan kemudian menyusun yang
makna-makna
telah
sebelumnya
ditemukan kedalam
yang dalam
sebuah
signifikan proses kelompok
tema. Mengelompokkan tema-tema yang 35
sejenis
kemudian
deskripsi
asli
dibandingkan
dalam
dengan
transkrip.
Peneliti
merangkai tema yang ditemukan selama proses analisis data dan menuliskannya menjadi sebuah deskripsi yang dalam terkait pengalaman kecemasan orangtua pada saat anak dirawat di rumah sakit.
3.1.2.5
Memberikan gambaran analisa yang terinci dari
perasaan
terkandung
dan
dalam
perspektif
tema-tema
yang
yang
di
dapatkan. Hal ini oleh Colaizzi disebut dengan “deskripsi lengkap”. Atau dalam arti lain kita dapat mengintegrasikan hasil yang telah kita dapat menjadi deskripsi fenomena yang lengkap.
3.1.2.6
Merumuskan fenomena
deskripsi
yang
diteliti
lengkap dan
dari
kemudian
mengidentifikasi struktur dasar atau bisa disebut
sebagai
esensi
dari
transkrip
tersebut.
3.1.2.7
Membawa kembali temuan-temuan yang ada kemudian
meminta
partisipan
tersebut
memvalidasi dari beberapa tema yang ada 36
apakah ada pengubahan dari hasil-hasil ide yang sudah muncul atau dapat disebut dengan “member check”. 3.8. Keabsahan data Keabsahan data peneliti merupakan validitas dan realibilitas dalam penelitian kualitatif. Proses keabsahan data dilakukan oleh peneliti dengan kembali ke masing-masing partisipan dan menanyakan
apakah
deskripsi
yang
mendalam
telah
mencermikan pengalaman partisipan (Polit & Beck, 2004). Ada empat kriteria untuk memperoleh keabsahan data yaitu kepercayaan
(credibility),
keteralihan
(transferability),
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability), (Polit & Beck, 2004). 3.8.1
Credibility Menurut Lincoln dan Guba (1985) dan didukung oleh Whittemore, dkk, (2001) kredibilitas mengacu pada kepercayaan terhadap kebenaran dan interpretasi dari partisipan. Lincoln dan Guba (1985) menyarankan berbagai
teknik
untuk
mendokumentasikan kredibilitas
meningkatkan penelitian
dan
kualitatif.
Teknik ini dilakukan dengan cara member check. Peneliti telah melakukan member check kepada beberapa partisipan yang bisa dihubungi lewat telepon dengan 37
menjelaskan strucuture.
tema
yang
Beberapa
muncul
partisipan
dan
sudah
essensial melakukan
klarifikasi terhadap hasil temuan dan mesetujui terhadap hasil yang dijelaskan oleh peneliti. 3.8.2
Dependability Dependability adalah kestabilan data pada setiap waktu dan kondisi. Hal ini dilakukan dengan melibatkan penelaah external teknik ini disebut inquiry audit (Polit & Beck, 2004). Dependability dilakukan dengan meneliti kembali secara cermat data-data dan dokumen yang mendukung penelitian.
3.8.3
Transferability Transferability, mengandung makna sejauh mana hasil penelitian yang dilaksanakan pada populasi tertentu dapat diterapkan pada populasi yang lain (Polit & Beck, 2004). Hasil ini dapat diberlakukan pada kondisi orangtua yang sama saat anaknya dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang lain.
3.8.4
Confirmabilit Confirmability adalah objektivitas atau netralitas data, dimana tercapai persetujuan antara dua orang atau lebih tentang relevansi dan arti data. Untuk menjamin kenetralan data atau bebasnya data dari pengaruh
38
asumsi
peneliti.
Pembaca
dapat
melakukan
penelurusuran dan memeriksa dari analisis data sampai pada essensial structure.
39