57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian. Metode penelitian adalah metode spesifik pengumpulan dan analisis data dalam suatu studi. Metode penelitian sangat dibutuhkan guna menyusun rencana pemecahan masalah atau persoalan yang sedang diselidiki. 1. Jenis dan desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel independen untuk menganalisis bagaimana pengaruhnya terhadap harga saham yang tergabung dalam JII selama periode penelitian. Sedangkan jenis dari penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlational research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, akan dikaji sejauh mana pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik sebagai variabel independen terhadap harga saham perusahaan yang tergabung dalam JII selama periode 2010-2014.
57 5857
58
2. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Dalam penelitian ini mengunakan data laporan keuangan periode 2010-2014. B. Teknik Penentuan Sampel. Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.86 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 20102014. Setiap satu tahun terdiri dari 2 semester dimana pada masing masing semester terdapat 30 perusahaan yang diumumkan memenuhi criteria untuk listing di JII. Sampling merupakan teknik untuk mengambil sampel sari data populasi.87 Sampel penelitian merupakan sebagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil
dengan
menggunakan
teknik
tertentu.88
Sedangkan
dalam
menentukan sampel, peneliti mengkategorikan menjadi : a.
Yaitu perusahaan yang menetap pada periode tahun 2010-2014 terdaftar dalam JII.
b. 86
Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan yang dipublikaskan.
Dr. Ir Masyhuri, MP. dan Dr. M.Zainuddin, MA. Metodologi Penelitian-pendekatan praktis dan apliktif. (Bandung: PT Refika Aditama.2011). Hlm 157. 87 Chandra Wijiaya dan Said Kelana Asnawi, (Riset Keuangan:Pengujian-Pengujian Empiris),(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2005). Hlm 252. 88 Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, M.S. dan Abdi, S.P., M.P. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi), (Bandung: CV.ALFABETA,2009). Hlm 189.
58
59
Jadi, sampel yang digunakan dalam peneltan ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Sampel Perusahaan
No.
Kode perusahaan
Nama Perusahaan
1.
ALLI
Astra Agro Lestari Tbk.
2.
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk.
3.
LSIP
PP London Sumatra ndonesia Tbk.
4.
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
5.
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
6.
TLKM
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
7.
UNTR
United Tractors Tbk.
8.
ASII
Astra International Tbk.
9.
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
10.
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
11.
LPKR
Lippo Karawaci Tbk.
Sampel berjumlah 11 perusahaan yang terdafrtar di Jakarta Islamic Indeks dan yang digunakan dari 5 tahun dengan menggunakan laporan keuangan tahunan (audit) maka diperoleh sampel 11 X 5 = 55 observasi.
59
60
C. Teknik Pengumpulan Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder89, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber (perusahaan) tetapi dari laporan keuangan perusahaan yang menerbitkan saham syari’ah yang tergabung dalam JII dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Pertama Studi Pustaka, yaitu mencari literatur yang relevan dengan topic penelitian diatas, yaitu terkait dengan investasi di pasar modal syari’ah, faktor fundamental dan risiko sistematik hingga penelitianpenelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya. Kedua Dokumentasi, yaitu mencari dan mendapatkan data-data terkait perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan laporan keuangan
perusahaan
yang
menjadi
sampel
penelitian
dari
situs
www.idx.co.id dan www.Financeyahoo.com D. Operasional Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Dimana variabel independen dalam penelitian ini adalah DAR (X1), ROA (X2), NPM (X3), EPS (X4), PER (X5), dan BETA (X6). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham (Y).
89
Chandra Wijiaya dan Said Kelana Asnawi. Riset Keuangan: pengujian-pengujian empiris. (Jakarat : PT Gramedia Pustaka Utama. 2005). Hlm 250.
60
61
Tabel 3.2 Variabel penelitian Variabel penelitian
Definisi operasional
Pengukuran / rumus
Skala Sumber data
Variabel
Debt to Total Assets Ratio (DAR) adalah salah
Independen
satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio
profitabilitas
yang
dapat
mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. NPM merupakan rasio antara laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. 61
Rasio Laporan Keuangan
62
Earning per share (EPS) yaitu menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. Price earning ratio (PER) adalah niali harga perlembar saham, indikator ini secara praktis telah Ri = ai + βi Rm + ei92 diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian
akhir
dan
menjadi
bentuk
standar
pelaporan keuangn bagi perusahaan publik di Indonesia. Risiko sistematik, yakni risiko yang ditimbulkan oleh
varian
keuntungan
pasar.90
Beta
dikategorikan sebagai risiko sistematis yang tidak dapat
90
dikurangi
dengan
diversifikasi
dan
Moeljadi. Manajemen Keuangan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (Malang : Bayumedia Publishing, 2006). Hlm 217.
62
63
merupakan
menjadi
pusat
perhatian
para
investor.91 Harga saham adalah harga dari suatu saham yang Variabel Dependen
ditentukan
pada
berlangsung
saat
dengan
pasar
saham
berdasarkan
sedang kepada
permintaan dan penawaran pada saham yang dimaksud. Harga saham yang berlaku di pasar modal biasanya ditentukan oleh para pelaku pasar yang
sedang
melangsungkan
perdagangan
sahamnya. Dengan harga saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di bursa efek akan berjalan.
92
Zalmi Zubir. Manajemen Portofolio Penerapannya dalam Investasi Saham. (Jakarta : Salemba Empat, 2013). Hlm 98. Kamaludin dan Rini Indriani. Manajemen Keuangan “konsep dasar dan penerapannya. (Bandung : CV. Manadar Maju, 2012).Hlm 409.
91
63
Laporan keuangan.
64
E. Metode Analisi Data Metode Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. a. Staristik Deskriptif. Statistik deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data menjadi lebih mudah dipahami dalam bentuk informasi yang ringkas.93 Hasil statistik deskriptif dari sampel data penelitian dapat dilihat melalui jumlah data, rata-rata sampel dan standar deviasi. b. Uji Asumsi Klasik. Pada penelitian ini dilakukan empat pengujian asumsi klasik, Yaitu : Normalitas, autokorelasi, mutikoliearitas, heterokedastisitas. a) Uji Normalitas. Uji nomalitas digunakan untu menguji apakah didalam sebuah model regresi variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Modal regresi yang baik adalah apabila distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Untuk mengetahui normal tidaknnya data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan grafik normal probability plot. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F
93
64
M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian, (Tangerang: Jelajah Nusa, 2012), hlm. 50.
65
mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.94 Uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data
sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya.95 Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah:96 a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan dengan analisis statistik dapat dilihat melalui Kolmogrov–Smirnov test (K-S Uji normalitas data juga dapat 94
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011). Edisi 5, hlm.160. 95 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011). Edisi 5, hlm.160. 96 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011). Edisi 5, hlm.163.
65
66
menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi data yang terdistribusi normal. Dengan pedoman pengambilan keputusan: 97 1. Nilai signifikansi < 0,05, distribusi adalah tidak normal. 2. Nilai signifikansi > 0,05, distribusi adalah normal. b) Uji Multikolieritas. Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi diantara variabel independen. Cara yang paling mudah untuk mengatasi maslah multikolinieritas adalah menghilangkan salah satu atau beberapa variabel yang memiliki korelasi tinggi dalam model regresi.98 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika diantara variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortodonal. Variabel ortodonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi diilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada table Coefficients
97
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program IBM 20.0, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 57. 98 M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian, (Tangerang: Jelajah Nusa, 2012), hlm 198.
66
67
yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:99 1. Jika nilai tolerance ≥ 10 persen dan nilai VIF ≥ 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance ≤ 10 persen dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar
variabel bebas
dalam model regresi c) Uji Autokorelasi. Uji
autokorelasi
digunakan
apabila
dalam
penelitian
menggunakan data runtut waktu (time series). Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Untuk menguji ada atau tidaknya problem autokorelasi dapat dilakukan uji Durbin Watson (DW test). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).100
99
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011). Edisi 5, hlm 105-106. 100 Purbayu Budi Santoso dkk, Analisis Statistik dengan Mikrosoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta : ANDI, 2005), hlm. 240.
67
68
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidak autokorelasi, yaitu : uji Durbin Watson (DW), uji Lagrange Multiple (LM), uji autokorelasi dengan statistik.101 Suatu
model
dikatakan
tidak
mengandung
masalah
autokorelasi apabila pengaruh faktor pengganggu yang terjadi pada suatu periode waktu pengamatn tidak terpengaruh oleh periode lainnya. Sebaliknya masalah autokorelasi muncul ketika terdapat saling ketergantungan antar faktor pennganggu yang berhubungan dengan periode pengamatan. Keunggulan utama uji autokorelasi dengan uji Dw adalah uji ini didasarkan pada residual yang ditaksir dengan berbagai paket sofware komputer telah menampilkan nilai DW statistik.102 Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin Waston. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:103 Tabel 3.3 Dasar Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0
101
H. Moh. Sidik Priadana dan Saludin Muis. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. (Yogyakarta : Gaha Ilmu, 2009). Hlm 192. 102 Erwan Agus Purwanto Ph.D dan Dyah Ratih Sulistyastuty, M.Si. Metode Penelitian Kuantitatif untuk administrasi publik dan masalah-masalah sosial. (Yogyakarta: Gava Media, 2011). Hlm 200. 103 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi Kelima, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 111
68
69
Tidak ada autokorelasi positif
No Desicison
dl≤d≤du
Tidak ada korelasi negative
Tolak
4-dl
Tidak ada korelasi negative
No Desicison
4-du≤d≤4-dl
Tidak ada autokorelasi posotif atau Tidak ditolak negative.
du
d) Uji Heterokedastisitas. Suatu model regresi mengandung masalah heterokedastisitas artinya varian variabel dalam model tersebut tidak konstan.104 Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.105 Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan menggunakan grafik Scatterplot. Jika pola titik-titik pada garfik tersebut membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang atau melebur kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas. Tetapi apabila tidak terjadi pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan diawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Teknik analisis data dengan regresi linier berganda. Metode linier berganda mengasumsikan fungsional
104
antara
variabel
dependen
dengan
adanya
hubungan
variabel-variabel
H. Moh. Sidik Priadana dan Saludin Muis. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. (Yogyakarta : Gaha Ilmu, 2009). Hlm 199. 105 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi Kelima, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 139.
69
70
independen.106 Analisis regresi berganda digunakan olleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila ua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen minimal 2.107 Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple regression), yaitu teknik mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah DAR, ROA, NPM, EPS, PER dan risiko sistematik (Beta), sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut: Y = a + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3+ β4 X4 + β15 X5 + β16 X6 + e Keterangan :
106
Y
: Harga Saham
a
: Koefisien Konstanta
b1-b5
: koefisien regresi
X1
: DAR
X2
: ROA
X3
: NPM
X4
: EPS
Salafudin, S,Si, M.Si. Statistik Terapan untuk Penelitian Sosial. (Yogyakarta : Gama Media, 2009). Hlm 156. 107 prof. DR. Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2014). Hlm 275.
70
71
X5
: PER
X6
: Beta
e
: Variabel pengganggu (residual)
d. Pengujian Hipotesis. Penelitian ini menguji hipotesis dengan metode analisis regresi berganda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah DAR, ROA, NPM, EPS, PER, dan BETA berpengaruh terhadap struktur modal. a) Uji-t. Test “t” adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.108 Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap harga saham secara parsial (untuk menguji signifikan atau tidaknya masing- masing variabel bebas terhadap Harga Saham) dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 (5%). Dengan uji t dapat diketahui apakah variabel faktor fundamental dan risiko sistematik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel harga saham atau tidak. Prosedurnya: i.
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
masing-masing
variabel
bebas
tersebut
mampu
mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
108
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008). Hlm 278.
71
72
ii.
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti masing-masing variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat
b) Uji-f Uji Simultan digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan melakukan Uji F dapat diketahui apakah variabel independen yang terdiri dari DAR, ROA, NPM, PER, EPS dan Beta secara serentak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham atau tidak dengan tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5%. kriteria uji yang digunakan adalah: a. Jika F hitung < Ftabel maka Ho diterima (tidak signifikan) artinya hitung tabel secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (DRA, ROA, NPM, EPS, PER dan BETA) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (signifikan) dan Ha hitung tabel diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua variabel independen (DRA, ROA, NPM, EPS, PER dan BETA) berpengaruh terhadap Harga Saham.
72
73
e. Koefisian Determinasi (R Square). Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan besaran perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi, peneliti dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Terdapat dua jenis koefisien, yaitu r koefisien determinasi biasa dan koefisien determinasi disesuaikan (Adjusted R Square). Pada regresi berganda, penggunaan koefisien determinasi yang telah disesuaikan lebih baik dalam melihat seberapa baik model dibandingkan koefisien determinasi. Koefisien determinasi
disesuaikan
merupakan
hasil
penyesuaian
koefisien
determinasi terhadap tingkat kebebasan dari persamaan prediksi. Hal ini melindungi dari kenaikan bias atau kesalahan karena kenaikan dari jumlah variabel independen dan kenaikan dari jumlah sampel. Pengertian tentang koefisien determinasi, dapat diperluas untuk reggresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel.109
109
Supranto. Ekinomitrik.Jakarta. (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1995). Hlm 204.
73