BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data,penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak Maret 2015 hingga Agustus 2015. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh data guna penyusunan proposal skripsi ini, penulis memilih tempat penelitian pada lingkup Universitas Mercu Buana Meruya, Jakarta Barat. B. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah hubungan kausal, menurut Sugiyono (2014) hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi didalam penelitian tersebut terdapat variabel independen (yang 43
44
mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi) dalam penelitian tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X1 dalam hal ini adalah Kualitas layanan, X2 Kualitas Produk, dan X3 Kepercayaan Pelangaan Terhadap Variabel Y adalah Keputusan Pembelian. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono (2007). Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variebel lainnya, dan variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dnegan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti Ferdinand (2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : keputusan pembelian (Y).
45
2. Variabel tidak terikat (independent variable) Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif Ferdinand (2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Kualitas Layanan (X1) b. Kualitas Produk (X2) c. Kepercayaan Pelanggan (X3) 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasionalisasi adalah melekatkan arti pada suatu variabeldengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel (Sumber)
Dimensi
Indikator
Keputusan
Kegiatan atau
a. Sesuai kebutuhan.
Pembelian
perilaku yang
b. Mempunyai
(Sumber: isnan
muncul sebagai
(2014).
respon terhadap objek.
manfaat. c. Ketepatan dalam membeli produk. d. Pembelian berulang
Skala Pengukuran Ordinal
46
Variabel (Sumber)
Dimensi
Indikator
Kualitas Pelayanan 1. Tangibles
a. Peralatan modern
(Sumber: Sumber
b. Fasilitas visual
Evy, 2011)
c. Rapi dan
professional d. Materi berdaya
tarik visual. 2. Reliability
a. Menyediakan jasa b. Dapat diandalkan c. Tepat waktu.
3. Responsiveness
a. Informasi ke pelanggan. b. Penyampaian jasa c. Layanan jasa. d. Kesediaan membantu.
4. Assurance
a. Kepercayaan. b. Merasa aman. c. Bersikap sopan. d. Menjawab pertanyaan.
5. Empathy
a. Memberikan perhatian. b. Mengutamakan pelanggan. c. Memahami pelanggan dalam melayani.
Skala Pengukuran Ordinal
47
Variabel (Sumber) Kualitas Produk
Dimensi 1. Performance
(Sumber: Robby Selestio, 2013)
Indikator
Fungsi utama produk.
2. Range and Type of Feature
Fungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen.
3. Reliability
Kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.
4. Conformance
Karakteristik disain dan operasi memenuhi standar.
5. Durability
Seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu.
6. Serviceability
Kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti.
7. Aesthetics
Penampilan produk yang dirasakan panca indra.
8. Perceived
Kesan pelanggan terhadap produk dan pelayanan.
Skala Pengukuran Ordinal
48
Variabel (Sumber) Kepercayaan
Dimensi 1. Trusting Belief
Indikator
Seseorang percaya
Pelanggan
dan merasa yakin
(Sumber: Novita,
terhadap orang lain
2012)
dalam suatu situasi. a. Benevolence
Seseorang percaya kepada penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen.
b. Integrity
keyakinan seseorang terhadap kejujuran Penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada konsumen.
c. Competence
Kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Trusting Intention
Seseorang siap bergantung dalam suatu situasi pada orang lain.
Skala Pengukuran Ordinal
49
Variabel (Sumber)
Indikator
Dimensi
a. Willingness to Kesediaan konsumen
depend.
Skala Pengukuran Ordinal
bergantung kepada penjual berupa penerimaan resiko yang mungkin terjadi.
b. Subjective
kesediaan konsumen
probability of
secara subjektif
depending
berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual
D. Pengukuran Variabel Penelitian yang dilakukan nantinya akan menggunakan alat bantu berupa kuesioner, yang mana jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan Sugiono (2014). Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor.
50
Skala Likert 1-5 dengan keterangan sebagai berikut : 1. Skor 5 jawaban Sangat Setuju (SS) 2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S) 3. Skor 3 untuk jawaban Netral (N) 4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) 5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah objek penelitian Ferdinand (2006). Dalam penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Meruya, Jakarta Barat yang pernah menggunakan belanja online. 2. Sampel penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.Sebagian ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel Ferdinand (2006). Sampel dalam penelitian ini diukur
51
dengan menggunakan rumus Slovin untuk sampel yang diketahui jumlahnya sebagai berikut Husein Umar (2007): n=
N 1 + N (e)²
Dimana : n = Jumlah sampel N = Besarnya populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah : n=
N 1 + N (e)²
n=
3200 1 + 3200 (10%)²
n= 96.9697 n = 96.9697 dibulatkan menjadi 97 responden Berdasarkan hitungan di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 responden.
52
F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik accidential sampling atau convenience sampling. Sampel yang diperoleh tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mendukung pembahasan masalah penulis menggunkan cara atau teknik pengumpulan data sebagai berikut : Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan meliputi : a. Wawancara Wawancara merupakan pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung antara penanya dengan responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Meruya, Jakarta Barat guna yang membeli produk online shop mendapatkan data-data yang diperlukan. b. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yaitu mahasiwa Universitas Mercu Buana guna yang membeli
53
produk online shop. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Jawaban yang diberikan oleh konsumen kemudian diberi skor dengan teknik agree-disagree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju–tidak setuju dalam berbagai rentang nilai. Urutan skala terdiri dari Angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju) untuk semua variabel. Kriteria jawaban yang digunakan yakni: Sangat Setuju
:5
Setuju
:4
Netral
:3
Tidak Setuju
:2
Sangat Tidak Setuju : 1 H. Jenis Data Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu data primer. Data primer adalah tanggapan responden yang diperoleh dari hasil kuesioner tentang kualitas layanan, kualitas produk, kepercayaan pelanggan, dan keputusan pembelian yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Meruya, Jakarta Barat yang pernah melakukan online shop.
54
I. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas dan bermakna dibandingkan dengan sekedar angka-angka. Langkah-langkahnya adalah reduksi data, penyajian data dengan bagan dan teks, kemudian penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2014), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tolak ukur dari pendeskripsian ini adalah dengan pemberian angka, baik dalam jumlah maupun prosentase. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001). Langkah selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.
55
Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji validitas adalah : 1. Apabila r terhitung > r tabel, maka item koesoner valid. 2. Apabila r terhitung < r tabel, maka item koesoner tidak valid. b. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali(2001). Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah : a) Apabila koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0.6, maka kuesioner tersebut reliabel. b) Apabila koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0.6, maka koesioner tersebut tidak reliable
56
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali(2006).Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal Ghozali(2001).Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan Ghozali (2006): a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau pun grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
57
b. Uji Multikolonieritas Dalam uji multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF) Ghozali(2006). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunujukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ketika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, inilah yang disebut dengan heteroskedastisitas Ghozali (2006). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas : a) Jika terdapat pola tertentu (misalnya bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
58
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode regresi berganda dimana metode analisis ini merupakan metode statistika yang digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh antara kualitas pelayanan, kualitas produk, dan kepercayaan pelanggan terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = keputusan pembelian a = konstanta dari keputusan regresi b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (Kualitas Pelayanan) b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (kualitas produk) b3 = koefisien regresi dari variabel X3 (Kepercayaan) X1 = Kualitas Pelayanan X2 = kualitas produk X3 = Kepercayaan e = variabel pengganggu 5. Uji Hipotesis a. Uji T (Pengujian secara parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali (2006). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas
59
(kualitas layanan, kualitas produk, dan kepercayaan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) berpengaruh secara parsial atau terpisah. Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah: H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya variabel-variabel bebas (kualitas pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan pelanggan) secara parsial tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Ha : b1 ,b2, b3 ≠ 0, artinya bahwa variabel-variabel bebas (kualitas pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan pelanggan) secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dasar pengambilan keputusannya adalah Ghozali (2006) : a) Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Apabila t tabel > t hitung maka H0 diterima dan Ha ditolak. Apabila t tabel < t hitung maka H0 ditolak dan Ha diterima.. b) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Apabila angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. b. Uji F (Pengujian secara Simultan) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali (2006). Dasar pengambilan keputusannya adalah :
60
Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) a) Apabila nilai signifikansinya <0.05 maka masing-masing variabel independen
secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. b) Apabila nilai signifikansinya >0,05 maka masing-masing variabel indpenden
secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinan (R2) digunakan untuk kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali 2006. Koefisien ini menunjukan seberapa besar variasi total pada variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya dalam model regresi tersebut. Nilai dari koefisien determinasi ialah antara 0 hingga 1. Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukan bahwa variabel dalam model tersebut dapat mewakili permasalahan yang diteliti, karena dapat menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependennya. Nilai R2sama dengan atau mendekati 0 (nol) menunjukan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.