15
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju di mana masingmasing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiyono, 2002: 7). Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur (Sukmadinata,2006: 95). 2. Pendekatan Penelitian Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Variabel
16
independent dalam penelitian ini fasilitas belajar (X1) dan motivasi berprestasi (X2), dan variabel dependent adalah hasil belajar kimia (Y).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Sekolah ini berada di pedesaan, jauh dari perkotaan, sekitar 20 km dari kota Kabupaten Klaten. Siswa masih banyak yang pejalan kaki sebab daerahnya berbukit dan lereng gunung Merapi. 2. Waktu Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama tujuh bulan, sejak bulan September 2007 sampai dengan bulan Maret 2008. Tabel 1 Jadwal Penelitian No.
Tahapan Kegiatan
1
Persiapan
2
Observasi
3
Dokumentasi
4
Angket
5.
Konsultasi
Waktu Pelaksanaan Sept’07 Okto’07 Nov’ 07 Des’07 Jan’08
Feb’08
Mar’08
C. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Populasi adalah siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten sebanyak 470 siswa yang terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas X, XI dan XII masing-masing 210, 130, dan 130 siswa. Setiap kelas diambil 10 siswa untuk try out atau seluruhnya 30 siswa, jadi sisanya 440 siswa.
17
2. Sampel Penelitian ini populasinya homogen (siswa), maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2003: 120). N n = 1 + N e2 di mana 1 = konstanta n = ukuran sampel N = ukuran populasi e2 = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir Diketahui : 1 = konstanta n = ukuran sampel N = 440 e2 = 5% 440 n =
440 =
1 + 440(0,05)2
440 =
1 + 1,1
2,1
= 209,53 (dibulatkan) = 210 3. Sampling Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentu jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan digunakan menjadi objek penelitian. Sampel yang diteliti harus representatif yaitu mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlah. Menurut Sukmadinata (2006:253) salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
18
n n1
=
x N1 N
Keterangan : n1 = n = N = N1 =
banyaknya sampel di setiap sekolah banyaknya populasi di setiap sekolah banyaknya populasi seluruh sekolah banyaknya sampel penelitian
Proporsi sampel untuk setiap sekolah seperti pada tabel di bawah. Tabel 2 Proporsi sampel penelitian No 1. 2. 3.
Kelas X XI XII Jumlah
n 200 120 120 440
n1 96 57 57 210
D. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Berkaitan dengan proses pengumpulan
data
tersebut,
Arikunto
(2006:
89),
mengatakan
bahwa
pengumpulan data dalam penelitian bermaksud memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Untuk memperoleh data seperti yang dimaksudkan itu pekerjaan research menggunakan teknik, prosedur, alat-alat serta kegiatan yang dependable, yang dapat diandalkan. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif
pada umumnya menggunakan teknih observasi,
wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.
19
1. Dokumentasi Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Guba dan Lincloln (dalam Moloeng, 2007: 216) mengemukakan dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. 2. Angket Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh orang yang meliputi sasaran angket tersebut. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang fasilitas belajar dan motivasi berprestasi.
E. Definisi Operasional Variabel Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas penelitian ini adalah fasilitas belajar (X1) dan motivasi berprestasi (X2), sedangkan variabel tak bebas penelitian ini adalah hasil belajar kimia(Y1). Fasilitas belajar berupa sumber bacaan seperti buku paket, buku pendukung, lembar kerja siswa (LKS), bank soal. Alat belajar seperti alat peraga dan alat tulis, pendukung seperti kondisi kelas.
20
Motivasi berprestasi terdiri atas motif dari dalam diri terdiri dari belajar, berlomba, mencapai yang terbaik. Motif dari luar diri seperti lingkungan pergaulan di dalam keluarga, teman, guru. Efektasi atau harapan seperti keingintahuan, pencapaian tujuan belajar.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. (Arikunto, 2006:160) Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian dengan rincian sebagai berikut Bagian pertama berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel bebas yaitu fasilitas belajar. Pada bagian ini yang diungkap meliputi kelengkapan sumber belajar, alat belajar, dan pendukung belajar Alternatif jawaban menggunakan skala linkert dengan lima alternatif jawaban, yaitu sangat lengkap (SL), Lengkap (L), agak lengkap (AL), kurang lengkap (KL), dan tidak lengkap (TL). Skor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan
positif adalah
SL=5, L=4, AL=3, KL=2, dan TL=1, sedangkan untuk pertanyaan/ pernyataan negatif, skor sebaliknya. Bagian kedua berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel motivasi berprestasi yaitu meliputi intrinsik yang terdiri atas semangat berprestasi, semangat berlomba/ kompetisi, semangat mencari yang terbaik, semangat keingintahuan. Motivasi ekstrinsik terdiri atas lingkungan teman
21
bergaul, teman sekolah, guru, orang tua. Pada bagian ini alternatif jawaban menggunakan skala Linkert dengan lima alternatif jawaban, yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat rendah (SR). Skor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah ST=5, T=4, C=3, R=2 , dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif, skor sebaliknya. Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel 1. Fasilitas belajar
Aspek a. Sumber
b. alat c. pendukung
2. Motivasi a. motif dari berprestasi dalam b. motif dari luar c. harapan/ efektasi
Indikator a. Buku paket b. buku pendukung c. LKS d. Bank soal a. peraga b. alat tulis Kondisi kelas
No Item 1, 2, 15 3, 4, 16 5, 6, 17 7, 8, 18 9, 10, 19 11, 12, 20 13, 14
Jumlah 3 3 3 3 3 3 2 20
a. b. c. a. b. c. a. b.
1, 9, 17 2, 10, 18 3, 11 4, 12 5, 13, 19 6, 14, 20 7, 15 8, 16
3 3 2 2 3 3 2 2
belajar berlomba mencapai terbaik Teman bergaul Orang tua Guru keingintahuan pencapaian tujuan
20
2. Uji coba instrumen Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Menurut Umar (2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu, (1) validitas, yaitu sejauh mana data yang ditampung pada suatu
22
kuesioner akan mengukur yang ingin diukur, (2) reliabilitas,yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali, (3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas, yaitu data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif, dan (5) fisibilitas, yaitu berkenaan dengan teknis pengisian kuesioner, serta penggunaan sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Tempat uji coba (try out) di SMA Negeri 1 Karangnongko. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai hal dan sifat yang diukur, artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto, (2006: 170) seperti berikut N∑XY – (∑X)( ∑Y) rxy
= {N∑X2 – (∑X) 2 } {N∑Y2 – (∑Y) 2 }
Keterangan: r xy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek X = Skor Butir Y = Skor total Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen
23
valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Jika r (korelasi), dengan item tersebut valid. Besarnya r tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom Corrected Items Correlation). Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika Korelasi sudah lebih besar dari 0,3, pertanyaan yang dibuat dikatagorikan valid/shahih (Setiaji,2004:61) b. Uji Reliabilitas Suatu kuisioner disebut reliable atau handal jika jawabanjawaban seseorang konsisten (Setiaji, 2004: 60).Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha dari Cronbach (Umar, 2003: 106) sebagai berikut Σσb2
k r11
=
1– k–1
Σσt2
Keterangan: α = reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan Σσb2 = Jumlah varian butir σt2 = Varian total
24
3. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian a. Uji Validitas 1) Uji Validitas Variabel Fasilitas Belajar (X1) Tabel 4 Uji Validitas Variabel Fasilitas Belajar (X1) Item
Corrected ItemTotal Correlation
a1 0,456 a2 0,389 a3 0,601 a4 0,313 a5 0,550 a6 0,140 a7 0,421 a8 0,015 a9 0,556 a10 0,237 a11 0,457 a12 0,473 a13 0,361 a14 0,470 a15 0,498 a16 -0,003 a17 0,554 a18 0,456 a19 0,133 a20 0,501 Sumber: Data diolah
Batas kritis
Status
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Sahih Sahih Sahih Sahih Sahih Gugur Sahih Gugur Sahih Gugur Sahih Sahih Sahih Sahih Sahih Gugur Sahih Sahih Gugur Sahih
Hasil uji validitas variabel fasilitas belajar (X1) di atas didapatkan hasil bahwa dari 20 butir pertanyaan untuk butir pertanyaan ke-6, 8, 10, 16 dan 19 variabel fasilitas belajar dinyatakan gugur karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,30, dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam kategori gugur atau tidak valid di drop. Adapun butir pertanyaan dalam kategori valid atau shahih
25
dalam variabel ini digunakan sebagai instrumen penelitian karena layak untuk mengungkap tentang fasilitas belajar (X1). 2) Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (X2) Tabel 5 Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (X2) Corrected ItemTotal Correlation b1 0,499 b2 0,522 b3 0,427 b4 0,056 b5 0,497 b6 0,450 b7 0,507 b8 0,586 b9 -0,064 b10 0,477 b11 0,482 b12 0,537 b13 0,395 b14 0,587 b15 0,252 b16 0,579 b17 0,433 b18 -0,050 b19 0,430 b20 0,558 Sumber: Data diolah Item
Batas kritis
Status
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Sahih Sahih Sahih Gugur Sahih Sahih Sahih Sahih Gugur Sahih Sahih Sahih Sahih Sahih Gugur Sahih Sahih Gugur Sahih Sahih
Hasil uji validitas variabel motivasi berprestasi (X2) di atas didapatkan hasil bahwa dari 20 butir pertanyaan untuk pertanyaan ke4, 9, 15 dan 18 variabel dinyatakan gugur karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,30, dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam kategori gugur atau tidak valid di drop. Adapun butir pertanyaan dalam kategori valid atau shahih dalam variabel ini
26
digunakan
sebagai
instrumen
penelitian
karena
layak
untuk
mengungkap tentang motivasi berprestasi (X2). b. Uji Reliabilitas Hasil analisis reliabilitas dari masing-masing variabel diilustrasikan sebagaimana tabel berikut: Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Fasilitas belajar (X1) Motivasi berprestasi (X2)
Alpha 0,813 0,838
Batas Kritis 0,60 0,60
Kesimpulan Reliabel Reliabel
Sumber: Data diolah
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil reliabilitas masingmasing variabel menunjukkan bahwa nilai alpha adalah positif dan lebih besar dari 0,60, maka reliabilitas pertanyaan dapat dikatakan tinggi, sehingga item pertanyaan untuk variabel fasilitas belajar dan motivasi berprestasi dapat dikatakan reliabel.
G. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari harga rerata, simpangan baku, mean, modus, dan median.
2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui data normal atau tidak
27
bisa digunakan beberapa cara di antaranya adalah Lilliefors, Kolmogorov Smirnov, Jarque Bera dan Shapiro Wilks. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik Jarque-Bera (JB). Rumus perhitungannya adalah: JB = (n-k)/6 [S2 + ¼ (K – 3)2] (Setiaji, 2004). Di mana: n k S K
= jumlah observasi; = nol untuk suatu data biasa dan jumlah koefisien pada saat meneliti residual dari suatu persamaan; = Skewness; = Kurtosis. Data disebut normal apabila nilai JB lebih rendah atau sama
dengan nilai kritis tabel Chi-Square dengan derajat bebas 2, α = 1% (= 9,2). Tapi jika ternyata JB lebih besar dari Chi-Square tabel maka berarti data tidak berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2002: 80). Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Ada beberapa metode yang dilakukan untuk melakukan pengujian linearitas, tetapi dalam penelitian untuk melakukan pengujian linearitas menggunakan metode Langrange Multipler yang merupakan uji alternative dari Ramsey test yang dikembangkan oleh Engle dalam (Ghozali, 2002: 80). Langkahlangkah pengujiannya adalah.
28
1) Meregresikan persamaan awal Y = a + B1X1 + b2X2 + ei 2) Jika dianggap persamaan awal tersebut yang benar spesifikasinya, maka nilai residualnya harus dihubungkan dengan nilai kuadrat variable bebas. 3) Dapatkan nilai R2 untuk menghitung X2 hitung
c. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari setiap kesalahan pengganggu
untuk
variabel-variabel
bebas
yang
diketahui
tidak
mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibatnya penaksiran ordinary least square (OLS) tetap tidak bias dan tidak efisien, (Ghozali, 2001: 70). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Glejser. Uji Glejser dapat dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual seagai variabel dependen dengan semua variabel independen dalam model. Jika signifikansi berarti ada heteroskedastisitas. d. Uji Multikolinieritas Multikoliniearitas adalah suatu hubungan liniear yang sempurna (mendekati sempurna) antara
beberapa atau semua variabel bebas
(Kuncoro, 2001:114). Jika terjadi korelasi yang tinggi maka hal ini dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian atas kemungkinan terjadinya multikolinearitas dapat dilihat dengan menggunakan metode pengujian Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah
29
mempunyai nilai VIF di bawah “10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1” (Ghozali, 2001: 63-64). 3. Uji Hipotesis a. Menentukan persamaan regresi untuk dua prediktor Menurut Sugiyono (2007: 22) rumus regresi dengan tiga prediktor adalah Y = a1 X 1 + a 2 X 2 + a3 X 3 + K Keterangan: Y = kriterium a = bilangan koefisien X = prediktor K = bilangan konstan b. Uji Ketepatan Model Pengujian ini untuk mengetahui seberapa tepat variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mampu menjelaskan variasi variabel terikat. 1) Uji F Uji statistik F ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2001: 98). Uji F ini dilakukan dengan melakukan penghitungan nilai statistik F dengan menggunakan formula sebagai berikut: F=
r / (k − 1) (1 − r ) / (n − k )
(Gujarati, 2003: 140).
Di mana : R² = N = K =
Koefisien determinasi jumlah observasi jumlah parameter
30
Jika nila F hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai Ftabel,p <0,05 maka hipotesis alternatif diterima sehingga model dikatakan baik atau tepat. 2) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi dilakukan untuk mendeteksi ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi ini, yaitu dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan, jika R2 semakin besar mendekati 1 (satu) maka model semakin tepat. c. Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001: 97). Uji t ini digunakan statistik t yang dihitung dengan formula sebagai berikut:
β1
Rumus th = S E (β ) i Di mana: th b1 SE(bi)
= nilai t hitung = koefisien regresi = standar error dalam koefisien regresi
Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, p<0,05 maka Ha diterima, demikian pula sebaliknya. d. Sumbangan Prediktor Sumbangan prediktor digunakan untuk mengetahui berapa sumbangan (kontribusi) masing-masing variabel bebas. Ada dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Jumlah
31
sumbangan efektif untuk semua variabel sama dengan koefisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relatif untuk semua variabel bebasnya sama dengan 1 atau 100% (Setiaji, 2004). Sumbangan efektif disajikan dengan SE, dan sumbangan relatif disajikan SR, terhadap terjadinya regresi linear disajikan dalam bentuk formula sebagai berikut : SE (X)% = βx1...n . ryx1...n SR (X)% =
SE ( X )% R2
Keterangan :
βx1...n
= standar koefisien beta
ryx1...n
= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
R2
= nilai R square