33 BAB III. METODE PENELITIAN
3. 1
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif ditunjang oleh metode kuantitatif. Metode
kualitatif berupa ungkapan kalimat. Metode kuantitatif berupa tabel.
3. 2
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di sekolah dasar negeri 8, dan RSDBI (Sekolah Dasar Berstandar
Internasional) Muhammadiyah 2 sebagai sekolah swasta di Denpasar. Sekolah negeri dan sekolah swasta tersebut jaraknya tidak jauh, yaitu sekitar 300 meter. Kedua sekolah dasar tersebut merupakan satu gugus (gabungan dari beberapa sekolah dasar), yaitu gugus Sudirman. Gugus Sudirman ini terdiri atas 5 sekolah dasar yaitu: (a) SDN 8 Denpasar, (b) SDN 24 Denpasar, (c) SDN 5 Denpasar, (d) SDN 6 Denpasar, dan (e) RSDBI Muhammadiyah 2 Denpasar. Peneliti memilih dua sekolah dasar tersebut di atas dengan pertimbangan SDN 8 merupakan SSN (Sekolan Standar Nasional), sekolah yang memiliki banyak prestasi, sedangkan RSDBI Muhammadiyah 2 merupakan sekolah rintisan berstandar internasional.
3.3 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VI RSDBI (Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional) Muhammadiyah 2 Denpasar dan siswa kelas VI SD Negri 8 Denpasar. Adapun siswa kelas VI RSDBI berjumlah 145 terdiri atas empat kelas dan siswa dari SD Negeri
34 8 berjumlah 50 anak, sehingga populasi siswa adalah 195 anak. Pengambilan sampel disajikan berupa tabel berikut. Nama Sekolah SDN 8
Populasi 50 siswa
RSDBI Muh. 2
145 siswa
Presentase
Sampel
40%
20 siswa
40%
40 siswa
195 siswa 40% 60 siswa Total Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap yaitu dengan teknik cluster sampling dan kuota. Tahap pertama, secara cluster, peneliti memilih dari lima sekolah dasar dua sekolah dasar, yaitu SDN 8 dan RSDBI Muhammadiyah 2 Denpasar. Tahap kedua secara quota, dari 50 siswa (SDN 8) diambil 20 siswa, dan dari 145 siswa dipilih 40 siswa dengan menggunakan presentase setiap sekolah 40%. Jumlah siswa SDN 8 dan RSDBI yang digunakan sebagai sampel dianggap dapat mewakili jumlah keseluruhan siswa dan memberikan banyak masuk atas kasus yang diteliti.
3.4
Jenis dan Sumber Data Subjek penelitian ini adalah penguasaan dan pemakaian kosakata dan kalimat dalam
mata pelajaran bahasa Inggris yang berlangsung di tingkat sekolah dasar. Jenis data meliputi data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan sumber data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari informan, responden, observasi, dan hasil tes siswa, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen dan arsip, yaitu hasil kerja siswa dalam pembelajaran dan catatan konseling guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat pembelajaran banyak dijumpai permasalahan siswa dalam menerima dan menghasilkan materi, baik kognitif maupun perilaku siswa.
35 Sumber data terdiri atas informan, responden, dan dokumen yaitu bahan pembelajaran. Informan adalah guru bahasa Inggris, sedangkan responden adalah siswa sekolah dasar. Masingmasing kelas VI dari dua sekolah dasar diambil secara kuota dari keseluruhan siswa, baik swasta maupun negeri, yaitu berjumlah 60 siswa. Siswa diperlakukan sama (homogen) karena tidak membandingkan kemampuan siswa. Jumlah guru yang diwawancarai pada masing-masing sekolah adalah satu orang guru bahasa Inggris di kelas VI SD.
3.5
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara (pertanyaan terbuka) dan kuesioner
(pertanyaan tertutup) sebagai alat penelitian dipakai untuk menggali informasi. Dari 60 siswa kelas Vi dari dua sekolah dasar sebagai responden sebanyak 20 orang siswa berasal dari SD Negeri 8 dan 40 siswa dari SD RSBI Muhammadiyah 2. Kuesioner mengandung pertanyaan tentang kosakata dengan memberikan worksheet pada siswa dan kalimat sederhana dari susunan sekelompok kosakata yang diambil dari buku Primary Vocabulary Word Games and Activities for Younger Learners, buku, Bahasa Inggris Kembang Rampai, dan Beginners untuk kelas VI SD. Pedoman wawancara adalah pertanyaan terbuka yang akan dikembangkan dan diperdalam di lapangan.
3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui observasi dan wawancara mendalam. Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung dan pencatatan data yang ada saat pembelajaran, kemudian pelaksanaannya langsung pada tempat situasi yang sedang terjadi.
36 Peneliti menggunakan observasi karena melalui pengamatan secara langsung diperoleh data yang sahih melalui crosscheck antara observasi dan wawancara mendalam juga diperoleh gambaran secara langsung mengenai pembelajaran bahasa Inggris dan kesulitan membuat kalimat bermakna dari susunan kosakata pada siswa. Wawancara adalah proses atau suatu langkah untuk memperoleh informasi yang berguna bagi penelitian yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung sambil bertatap muka, bicara langsung atau secara lisan (Singarimbun dkk., 1989: 192). Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara mendalam untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai pikiran atau pandangan informan mengenai faktor-faktor kesulitan pemahaman kosakata dan membuat kalimat bermakna dari kosakata pada siswa.
3. 7
Metode Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan interpretatif
dalam bentuk narasi ditunjang
dengan analisis secara kuantitatif berupa tabel distribusi
frekuensi. Analisis data adalah suatu proses penyederhanaan atau kategorisasi data ke dalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasi. Moleong (2000: 5) mengemukakan bahwa analisis data dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut. Pertama, menyusun seluruh data yang terkumpul sejak observasi, hasil dari wawancara kemudian data dibagi satu persatu dan dikumpulkan sesuai dengan elemen linguistik, dalam proses ini dilakukan reduksi data, (penyederhanaan yaitu mengeliminasikan data yang kurang relevan). Kedua, data
disempurnakan dan digolongkan sesuai dengan
kategorinya. Ketiga, melakukan interpretasi makna setiap data sehingga mudah dipahami.
37 Upaya untuk memperoleh data yang sahih dapat dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi ini merupakan teknik pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data. Hal ini dilakukan untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data satu dengan data yang lainnya. Teknik triangulasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan data pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang sudah diperoleh di lapangan dengan apa yang diberikan oleh informan dari kedua sekolah dasar yang di teliti (Moleong, 2000:178). Dengan demikian, data akan dapat diperoleh secara menyeluruh tentang obyek kajian yang berhubungan dengan penelitian. Upaya triangulasi ini dilakukan untuk memperoleh kesahihan informasi yang kemudian dilanjutkan untuk dianalisis. Mengacu pada pendapat Moleong (2000: 5) bahwa data dikumpulkan dari hasil tes siswa dalam mengerjakan atau menjawab tes yang diberikan oleh guru. Pertanyaan untuk tes dimaksudkan agar siswa dapat menyebutkan dan menunjukkan kosakata dasar sesuai dengan kurikulum dan siswa menjawab 10 soal, setiap soal merupakan serangkaian kata – kata yang acak dan disusun kembali menjadi sebuah kalimat sederhana yang bermakna. Hasil tes akan digolongkan
sesuai
dengan
permasalahannya,
kemudian
untuk
penguasaan
kosakata
dipresentasikan dengan menggunakan tabel distributisi frekuensi. Sementara itu, jawaban dari sepuluh soal dikoreksi dan selanjutnya dianalisis. Proses analisis dalam metode kualitatif dijelaskan dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Reduksi data ialah memilih data yang diperlukan; penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi adanya kemungkinan untuk menarik simpulan. Penarikan
simpulan dilakukan oleh peneliti dari sejak observasi dan
pengumpulkan data, mulai dari mencari arti atau makna setiap permasalahan yang diperoleh di lapangan (Miles dan Huberman, 2009: 16-19).
38
3. 8
Metode Penyajian Analisis Data Hasil penelitian disajikan secara formal dan informal. Penyajian secara formal berupa
tabel, bagan, diagram grafik untuk menghitung tingkat kemampuan kosakata bahasa Inggris siswa. Selain disajikan secara formal, hasil penelitian ini juga disajikan secara informal, berupa kata - kata. Paparan verbal ini berwujud kata – kata secara induktif dan deduktif. Laporan penelitian dituangkan dalam delapan bab.