BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design yaitu desain eksperimen kuasi yang dilakukan dengan membagi kelompok menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, lalu kedua kelompok tersebut dilakukan pretest sebelum eksperimen diberikan dan posttest sesudah eksperimen diberikan (Sugiyono, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok eksperimen yang telah diberikan perlakuan senam nifas secara rutin dengan penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok ibu nifas yang tidak diberikan perlakuan senam nifas sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok dilakukan pretest, yaitu dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri 2 jam setelah persalinan. Posttest dilakukan pada kedua kelompok, pada kelompok eksperimen, posttest dilakukan setelah dilakukan senam nifas. Senam nifas dilakukan setelah 24 jam setelah bersalin selama enam hari secara rutin pada waktu pagi atau sore hari, dan penurunan tinggi fundus uteri akan diukur lagi pada hari ketujuh setelah persalinan pada kedua kelompok.
Rancangan ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: Kelompok Eksperimen
O1
X
O3
Kelompok Kontrol O2
O4
Gambar 3.1. Bentuk rancangan penelitian Keterangan : X
: Perlakuan senam nifas
O1
: Pengamatan tinggi fundus uteri awal pada kelompok eksperimen
O2
: Pengamatan tinggi fundus uteri awal pada kelompok kontrol
O3
: Pengamatan tinggi fundus uteri akhir setelah senam nifas pada kelompok eksperimen
O4
: Pengamatan tinggi fundus uteri akhir pada kelompok kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di BPM Sri Lumintu Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini mulai dari penyusunan proposal sampai validasi Karya Tulis Ilmiah adalah Desember 2015 − Juli 2016. C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang telah melahirkan dan menyusui bayinya di BPM Sri Lumintu Surakarta pada bulan Februari − Maret 2016. 2. Sampel dan Teknik Sampling
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan teknik quota sampling . Sampel ditentukan dengan melihat kriteria retriksi. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas yang telah bersalin dan menyusui bayinya di BPM Sri Lumintu Surakarta dari bulan Februari − Maret 2016. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 15 orang ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas sebagai kelompok kontrol dan 15 orang ibu nifas yang melakukan senam nifas sebagai kelompok eksperimen. Menurut Sugiyono (2011) jika dalam pengumpulan data belum didasarkan pada jumlah yang ditentukan, maka penelitian dipandang belum selesai karena belum memenuhi kuota yang ditentukan dan untuk penelitian sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20. D. Kriteria Retriksi 1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu nifas hari pertama yang bersedia menjadi responden di BPM Sri Lumintu Surakarta b. Ibu nifas yang tidak mengalami komplikasi selama persalinan dan nifas 2. Kriteria ekslusi Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu nifas yang sedang dalam perlakuan kelompok eksperimen secara tiba-tiba mengundurkan diri menjadi responden b. Ibu nifas yang sedang dalam perlakuan kelompok kontrol secara tiba-tiba ingin mengikuti senam nifas
E. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam nifas. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan tinggi fundus uteri. F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No.
Variabel
1.
Bebas: Senam nifas
Definisi Alat Operasional ukur Latihan pada otototot dasar panggul dan perut yang dilakukan pada masa nifas untuk memulihkan kondisi ibu yang dilakukan secara
Skala data Nominal (kategorik )
Kategori 1= Mengkuti 2 = Tidak mengikuti
2.
bertahap pada pagi atau sore hari selama enam hari Terikat: Tanda involusi Penuruna uterus yang n tinggi diukur dari tepi fundus atas simpisis uteri sampai batas akhir dari fundus
Metlin
Rasio
Satuan centimeter
G. Alur Penelitian Tahapan penelitian ini dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: 1. Tahap persiapan Sebelum dimulainya penelitian, dilakukan tahapan persiapan yang meliputi: memberikan surat ijin penelitian Kepala Dinas Kesehatan Surakarta dan kepada pemilik BPM Sri Lumintu Surakarta. 2. Tahap pelaksanaan Setelah mendapat ijin, peneliti memulai penelitian. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan meminta pihak dari BPM Sri Lumintu untuk menghubungi peneliti apabila ada persalinan. Apabila peneliti tidak bisa hadir pada waktu penelitian, penelitian dilakukan oleh enumerator yang telah dipilih. Peneliti bertemu dengan responden pada hari ke-1 yaitu 2 jam setelah bersalin untuk dijadikan responden pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, pengambilan responden secara kelompok dilakukan secara acak. Responden pada kelompok eksperimen diberi penjelasan mengenai tujuan dan manfaat penelitian serta memenuhi kriteria inklusi kemudian dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri. Setelah itu, 24 jam setelah melahirkan responden dilatih senam nifas setiap pagi atau sore hari secara teratur selama enam hari.
Pada responden kelompok kontrol yang telah memenuhi kriteria inklusi diberi penjelasan mengenai tujuan penelitian yang dilakukan yang hanya dilakukan pengkajian yang meliputi pola nutrisi, pola istirahat dan pola aktivitas selama enam hari. Kemudian pada hari ke-7 setelah bersalin dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri kembali pada kedua kelompok untuk mengukur tingi fundus uteri responden setelah melakukan senam nifas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pelaksanaan penelitian, responden pada kelompok eksperimen mengikuti semua petunjuk yang telah diberikan oleh peneliti serta mengikuti senam nifas secara sistematis sesuai dengan teori yang diajarkan oleh peneliti dan responden pada kelompok kontrol dilakukan pengkajian meliputi pola nutrisi, pola istirahat dan pola aktivitas responden secara teratur sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar tanpa masalah apapun sampai penelitian selesai. Peneliti dalam melakukan pengambilan data berhalangan hadir ke tempat penelitian sebanyak 12 kali, hal ini dikarenakan kondisi kesehatan peneliti terganggu serta pemberian senam nifas yang terkadang dalam waktu bersaamaan selama enam hari antara responden yang satu dengan yang lain. Peneliti dalam hal ini meminta bantuan kepada bidan yang berada di BPM Sri Lumintu sebagai enumerator, peneliti telah memberikan lembar observasi dan menjelaskan mengenai pengukuran tinggi fundus uteri dan latihan senam nifas tersebut sehingga didapatkan kesamaan persepsi antara peneliti dan enumerator. Setelah semua data terkumpul pada bulan Februari − Maret 2016, peneliti melakukan pengolahan data. H. Instrumen Penelitian Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan metlin
untuk melakukan pengukuran tinggi fundus uteri pada ibu nifas. Adapun prosedur pengukuran tinggi fundus uteri menurut Ladewig (2006) dan yang sudah disamakan dengan tempat penelitian: 1.
Persiapan alat : a. Sebuah bantal b. Matras atau kasur c. Pita centimeter
2.
Persiapan dan pemeriksaan pasien: a. Ibu diminta untuk berkemih b. Posisikan ibu datar di tempat tidur dengan kepala diletakkan pada posisi yang nyaman dengan sebuah bantal, karena posisi terlentang mencegah terjadinya kesalahan pengkajian pada tinggi fundus c. Tentukan kekerasan dan konsistensi uterus d. Ukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan metlin e. Catat hasil pengukuran
I. Metode Pengumpulan data dan Analisis Data 1. Metode pengumpulan data Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah langsung dari responden (data primer) dengan cara melakukan observasi secara langsung dalam pelaksanaan senam nifas maupun pengukuran tinggi fundus uteri, kemudian dilakukan pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing Lembar observasi diisi oleh peneliti dan enumerator saat pengambilan data. Lembar
observasi yang diperoleh dikumpulkan dan diperiksa kembali oleh peneliti. Data yang telah terkumpul kemudian disesuiakan dengan jumlah responden yang telah dijadikan sampel penelitian. Hasil editing didapatkan semua data tersebut terisi lengkap dan benar. b. Coding Peneliti memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang diperoleh dari penelitian yang terdiri atas beberapa kategori
yaitu yang termasuk dalam
karakteristik setiap responden untuk mempermudah proses pengolahan dan analisis data. Karakteristik responden meliputi usia diberikan coding 1 jika usia responden <20 tahun, 2 jika usia 20-35 tahun, dan 3 jika usia >35 tahun. Paritas diberikan coding 1 jika responden merupakan primipara dan 2 jika responden merupakan multipara. Pendidikan diberikan coding 1 jika responden merupakan lulusan SD, 2 jika lulusan SMP, 3 jika lulusan SMA/SMK, dan 4 jika lulusan PT. Pekerjaan diberikan coding 1 jika responden sebagai IRT dan 2 jika sebagai karyawan. c. Entry Data Proses Entry Data ini merupakan proses pemasukan data yaitu kode responden dan tinggi fundus uteri yang telah diukur baik pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan senam nifas maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan senam nifas dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan analisis. d. Tabulating Proses tabulasi pada penelitian ini menggunakan tabel dan analisis datanya menggunakan perhitungan komputerisasi. 2. Analisis Data
a. Analisis univariat Pada tahap ini, peneliti menjelaskan karakteristik setiap data yang berkaitan dengan variabel penelitian, antara lain distribusi usia responden, paritas responden, pendidikan responden, serta pekerjaan responden. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap data tersebut. Rumus untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan persentase yaitu :
Keterangan: P= persentase F= frekuensi (jumlah) N= jumlah total frekuensi b. Analisis bivariat Analisis ini untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri. Variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah senam nifas (kategorik) dan penurunan tinggi fundus uteri (numerik). Jenis hipotesisnya adalah komparatif dan masalah skala pengukuran numerik (nominal dan rasio) kemudian dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, jiak diperoleh nilai p>0,05, maka data tersebut berdistribusi normal sehingga syarat uji parametrik terpenuhi dan jika yang diperoleh nilai p<0,05, maka data tersebut tidak berdidtribusi normal sehingga syarat uji parametrik tidak terpenuhi dan menggunakan uji alternatif. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah pertama yaitu menguji kelompok pretest baik kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen untuk mengetahui penurunan tinggi fundus uteri awal pada kedua kelompok pretest tersebut agar data dari hasil pengukuran tinggi fundus uteri dalam penelitian ini dapat dimulai dari hasil yang sama dengan hasil data yang bernilai tidak signifikan menggunakan uji independent sample t-test (uji parametrik) jika memenuhi syarat, yaitu data berdistribusi normal (p>0,05) karena data tersebut tidak berpasangan. Jika tidak memnuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Mann Whitney (uji non parametrik). Jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih dari 0,05 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pretest yang bermakna antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, artinya penelitian ini dimulai dalam keadaan awal yang sama. Langkah kedua menguji hasil pretest dan posttest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan uji paired sample t-test (uji parametrik) jika memenuhi syarat, yaitu data berdistribusi normal (p>0,05) karena kelompok data tersebut adalah berpasangan. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Wilcoxon (uji nonparametrik). Jika nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05 (p<0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Langkah selanjutnya yaitu menguji hasil posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji independent sample t-test (uji parametrik) jika memenuhi syarat yaitu data berdistribusi normal (p>0,05), karena kelompok data tersebut tidak berpasangan.
Namun, jika tidak memenuhi syara digunakan uji
alternatifnya yaitu uji Mann-Withney (uji nonparametrik). Jika nilai signifikansi yang
diperoleh kurang dari 0,05 (p<0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas dan jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih dari 0,05 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas.