perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono, 2010). Dalam hal ini melakukan penelitian terhadap sosis bermerek yang beredar di Surakarta. B. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, cawan porselen, batang gelas, penangas air, corong, kertas saring, Erlenmeyer, spektrofotometer UV-Visibel (Shimadzu mini 1240), neraca listrik (AND GF-200), blender, hotplate, magnetic stirer, penangas air, termometer dan alat-alat gelas. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E.Merck yaitu natrium nitrit, asam sulfanilat, N-(1-naftil) etilen diamin dihidroklorida (NED), asam asetat (PT. Brataco) dan air suling (PT. Rudang Jaya). C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan di Sub Laboratorium Pusat Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Maret–Mei 2013.
19 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
D. RANCANGAN PENELITIAN Metode sampling yang digunakan adalah Purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti = sengaja. Purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Purposive sampling digunakan karena seringkali banyak batasan yang menghalangi pengambilan sampel secara random (acak). Sehingga apabila menggunakan random sampling (sampel acak), akan menyulitkan penelitian, dengan menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Tempat pengambilan sampel dilakukan di beberapa supermarket di Surakarta. E. PROSEDUR PENELITIAN 1. Pembuatan Pereaksi Pereaksi yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan asam asetat 15% (v/v), larutan NED, dan larutan asam sulfanilat. Larutan asam asetat 15% (v/v) dibuat dengan cara diencerkan 75 mL asam asetat glasial dengan air suling dalam labu tentukur 500 mL. Larutan NED dibuat dengan cara dilarutkan 0,2 g N-(1naftil) etilen diamin dihidroklorida kedalam 150 mL asam asetat 15% v/v. Jika perlu disaring dan simpan di dalam botol berwarna coklat. Larutan asam sulfanilat dibuat dengan cara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
dilarutkan 0,5 g asam sulfanilat di dalam 150 mL asam asetat 15% v/v. Jika perlu disaring dan simpan di dalam botol berwarna coklat (Anonim, 1996). 2. Pembuatan Larutan Nitrit Standar a. Pembuatan Larutan Nitrit Standar (Larutan Stock) 1000 ppm atau mg/L Serbuk natrium nitrit sebanyak 1 gram dilarutkan dengan aquadest, dan kemudian diencerkan dengan aquadest hingga volumenya 1 L. b. Pembuatan Larutan Nitrit Standar ( larutan intermediate) 100 ppm atau mg/L Larutan stok sebanyak 100 mL diencerkan hingga volume 1 L menggunakan aquadest. c. Pembuatan Larutan Nitrit Standar (larutan kerja) 1 ppm atau mg/L Larutan intermediate sebanyak 10 mL diencerkan dengan aquadest hingga volume 1 L. d. Penentuan panjang gelombang maksimum Larutan baku natrium nitrit konsentrasi 1,0 ppm, diambil 10 mL dan ditambah 5 mL pereaksi Griess (2,5 mL asam sulfanilat dan 2,5 mL NED) kemudian dibaca absorbansinya pada λ 400-800 nm. Diperoleh panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum. e. Penentuan Kurva Baku Nitrit Dari larutan kerja, dipipet masing-masing sebanyak 2, 3, 4, 5 dan 6 mL kemudian dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL. Ditambahkan 2,5 mL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
pereaksi asam sulfanilat kemudian dicampur setelah 5 menit ditambahkan 2,5 mL pereaksi NED dicampur kemudian di identifikasi pada spektrofotometri UV-VIS. Data hasil absorbansi selanjutnya dibuat kurva baku sehingga diperoleh persamaan garis y=bx+a. Persamaan ini digunakan untuk menentukan kadar natrium nitrit dalam sosis. Pembuatan kurva baku bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi larutan baku natrium nitrit dengan absorbansi, yang akan digunakan untuk menghitung kadar natrium nitrit dari sampel yang dianalisis. 3. Identifikasi Nitrit Identifikasi nitrit dilakukan dengan cara sebagai berikut. Diambil sebagian sampel lalu dihaluskan dengan blender kemudian dimasukkan kedalam gelas beaker, ditambahkan air suling secukupnya, dipanaskan di atas penangas air beberapa saat sambil diaduk-aduk, kemudian dinginkan dan disaring. Lalu dilakukan identifikasi yaitu: a)
Dimasukkan filtrat kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan
beberapa tetes larutan asam sulfanilat dan larutan NED lalu dikocok. Dibiarkan selama beberapa menit, warna ungu merah menunjukkan adanya nitrit (Vogel, 1990). b) Dimasukkan filtrat kedalam tabung reaksi, kemudian ditambah dengan larutan kalium permanganat yang diasamkan lalu dikocok. Dibiarkan beberapa menit hingga warna larutan hilang, tetapi tidak ada gas yang dilepaskan (Vogel, 1990)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
4.
Penetapan Kadar Nitrit dalam Sosis Prosedur penentuan kadar Nitrit dalam sosis merupakan prosedur berdasarkan
anonim (1996). Ditimbang 5 g sampel yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam beaker glass 50 mL, kemudian ditambahkan 40 mL air suling, lalu dipanaskan hingga ± 80°C. setelah itu dimasukkan, kemudian gelas beaker dibilas dan air sisa bilasan ditambahkan dalam Erlenmeyer. Air suling panas ditambahkan hingga 300 mL, lalu erlenmeyer dipanaskan didalam waterbath selama 2 jam sambil diaduk berkala. Didinginkan sampai suhu kamar, lalu dilarutkan hingga mencapai volume 500 mL, dan dicampur kemudian disaring. Filtrat dipipet 10 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL, ditambahkan 2,5 mL pereaksi asam sulfanilat lalu dikocok, didiamkan selama 5 menit, kemudian ditambahkan 2,5 mL pereaksi NED, dikocok dan dicukupkan sampai dengan 50 mL air suling dan dikocok hingga homogen lalu didiamkan hingga warna muncul dalam 15 menit. Dipindahkan kedalam alat spektrofotometri dan diidentifikasi absorbansi pada 540,5 nm dengan blanko 45 mL air suling, 2,5 mL reagen asam sulfanilat, dan 2,5 mL NED reagen (Anonim, 1996). F. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Sesuai dengan jenis penelitian, maka data yang terkumpul di analisa secara deskriptif disertai dengan tabel, narasi, dan pembahasan serta diambil kesimpulan bahwa sosis yang dijual di Kota Surakarta mengandung nitrit sesuai kadar yang diperbolehkan oleh Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/88.
commit to user