29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli yang mengindonesiakan research mejadi riset. Kata riset berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti yang sebenarnya dari reseach adalah mencari kembali. Menurut ilmuwan Hillway, reseach tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalahmasalah tersebut. Dalam hubungannya dengan definisi memberikan tanggapannya sebagai berikut :
penelitian,
Gee
1957
“Dalam berbagai definisi penelitian, terkandung ciri tertentu yang lebih kurang bersamaan. Adanya suatu pencarian, penyelidikan atau investigasi terhadap pengetahuan baru, atau sekurang-kurangnya sebuah pengaturan baru atau interpretasi baru dari pengetahuan timbul. Metode yang digunakan bisa saja ilmiah atau tidak, tetapi pandangan harus kritis dan prosedur haruslah sempurna. Tenaga bisa saja signifikasi atau tidak. Dalam masalah aplikasi, maka tampaknya aktivitas lebih banyak tertuju kepada pencarian daripada suatu pencarian kembali. Jika prose yang terjadi adalah hal yang selalu diperlukan maka penelitian sebaiknya digunakan untuk menentukan ruang lingkup dari konsep dan bukan kehendak untuk menambah definisi lain terhadap definisi-definisi yang telah begitu banyak.” 25 Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, artinya hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau
25
Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Hal. 7-8
29
30
menjelaskan hubungan, tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi. 26 Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi dan samplingnya terbatas, jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bias dijelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kualitas) data. Bodgan dan Taylor dalam buku metodologi penelitian kualitatif oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. 27 Menurut Rachmat Kriyanto dalam buku Teknis Praktis Riset Komunikasi menjelaskan bahwa periset adalah bagian dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrument riset yang harus terjun langsung dilapangan. Karena itu riset bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan. Desain riset bias dibuat bersamaan atau sesudah riset. Desain dapat disesuaikan dengan perkembangan riset. 26 27
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Rosdakarya,1997), Hal. 24 Lexy J. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2006), hal 4
31
Bahkan untuk desain ekploratif (grounded), periset sama sekali tidak mempunyai konsep awal tentang apa yang diteliti. Dengan tidak mendesain, dimaksudkan agar periset melakukan riset dalam setting yang alamiah dan membiarkan peristiwa yang diteliti mengalir secara normal tanpa mengontrol variable yang diteliti. 28 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian mempunyai tujuan untuk meneliti dan memahami bagaimana kehidupan sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan employee relations lewat pengalaman karyawan yang terlibat di dalam perusahaan terutama untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai perencanaan dan bagaimana motivasi karyawan tercipta melalui kegiatan employee relations. Di dalam penelitian ini juga akan banyak membahas mengenai komunikasi internal yang merupakan bagian dari employee relations. Penelitian kualitatif ini diharapkan mampu untuk membantu mendapatkan gambaran yang diinginkan sesuai dengan tujuan penelitian lewat ucapan, makna dan pengalaman menjadi bagian penting dalam penelitian. Sifat penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan dan menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan obkej peneliti. Penelitia ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tiddak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
28
Rachmat Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Hal. 58-59
32
Penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan employee relations yang dilakukan di PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta, agar karyawan dapat termotivasi melalui kegiatan employee relations. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi masalah yang akan diteliti untuk ditemukan jawabannya dan dideskripsikan melalui penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui kegiatan employee relations karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta. 3.2 Sumber Data Dalam penelitian ini penulis memperoleh data-data dari PT. Aplikanusa Lintasarta, tepatnya lokasi penelitian ini di Menara Thamrind lantai 12, Jl. M. H. Thamrin Kav.3, Jakarta 10250. Lokasi tersebut dijadikan objek penelitian karena sampel yang diambil penulis meliputi karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta. Sumber data yang dimaksud penulis adalah narasumber yang memberikan informasi dan sangat bertanggung jawab dalam memberikan data atau dimintai data sehubungan tentang penelitian ini. Narasumber adalah orang yang sangat mengerti dan menguasai tentang objek yang sedang diteliti oleh penulis mengenai “ Kegiatan employee relations karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta”. Adapun narasumber atau key informent dalam penelitian ini adalah : 1. Manager Humas PT Aplikanusa Lintasarta : Ibu Sonik Primiarti 2. Humas Internal PT. Aplikanusa Lintasarta : Ryo Naldo
33
3. Kepala bagian SDM/HRD : Bpk. Rachmat 4. Karyawan bag. Humas PT Aplikanusa Lintasarta : Maya Suntani Penulis memilih nara sumber yang tercantum di atas karena, mereka adalah pelaksana dari kegiatan-kegiatan employee relations ini. Seperti Manager humas dan Humas internal yang membuat rancangan kegiatan yang akan diberikan kepada karyawan lalu kepala bagian SDM atau HRD, karena setiap kegiatan yang dibuat humas akan dinilai kembali untuk melihat seberapa antusiasnya karyawan dalam kegiatan employee relations itu dan mencari apakah dengan adanya kegiatan ini karyawan dapat merefresh pemikirannya untuk dapat lebih termotivasi lagi dalam kinerjanya. Sedangkan karyawan, adalah pelaku dari kegiatan-kegiatan employee relations dan harus mengikutinya karena dengan adanya kegiatan employee relations ini akan memberikan mereka reward seperti kenaikan jabatan, hadiah-hadia, vocer, dan lain-lain. Bahan penelitian adalah kegiatan-kegiatan employee relations karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta yang diteliti dilingkungan internal perusahaan dimulai dari perencanaan hingga hasil yang diperoleh penulis yang berupa kegiatan-kegiatan internal atau kegiatan employee relations karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta. Pada penelitian ini terdapat dua jenis unit analisis, yaitu individu dan non.individu, terdiri dari orang atau perorang, yaitu satu persatu karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta, sedangkan non.individu terdiri dari
34
organisasi atau kelompok, yaitu bagian Humas dan HRD PT. Aplikanusa Lintasarta. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam melakukan riset (penelitian). Secara umum, kegunaan data dalam suatu penelitian adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sesuatu penelitian, keadaan atau permasalahan yang dihadapi oleh peneliti, sebagai dasar untuk membuat keputusan atau pemecah suatu persoalan tertentu yang dihadapi, sebagai dasar utama untuk penyusunan suatu perencanaan kerja. Dalam rangka memecahkan masalah, sebagai alat control dala pelaksanaan suatu perencanaan dan sebagai dasar untk evaluasi. Adapun metode pegumpulan data digunakan berdasarkan jenisnya ada dua macam, yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi. 29 Didalam mengumpulkan data-data Penulis menggunakan Teknik wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan-pertanyan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Wawancara mendalam 29
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat edisi ke-3, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), hal. 132
35
adalah metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari narasumber. 30 Orang yang mengajukan pertanyan dalam proses wawancara disebut pewawancara (interview) dan yang memberikan wawancara disebut (interviewe). Dengan demikian wawancara mendalam ini digunakan karena peneliti ingin mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai kegiatan employee relations ini. Gambaran yang mendalam akan didapat melalui pendapat, tanggapan pribadi dan pengalaman diri orang-orang yang terlibat langsung dari kegiatan-kegiatan tersebut. 2. Data sekunder Data sekunder, yaitu data yang didapat oleh penulis dalam bentuk jadi atau tersedia melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan untuk melengkapi penelitian. 31 a. Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku yang bersifat ilmiah untuk melengkapi penjelasan yang akan ditulis penulis dalam membuat tugas ini.
30
Rachmat Kriyanto Op-Cit, hal. 65 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat edisi ke-3, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993)hal. 132 31
36
b. Data Dokumentasi Data dokumentasi ini peneliti ambil dari setiap media-media internal yang ada di PT. Aplikanusa Lintasarta, yang memberitakan tentang kegiatan-kegiata employee relations di tiap bulan atau tahunnya. 3.4 Definisi Konsep Definisi konsep adalah keterangan atau pengertian dari penelitian. Konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1.
Kegiatan employee relations PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta adalah kegiatan internal yang dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Salah satu kegiatan internal PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta adalah employee gathering, weekling news, public folder. Tujuan kegiatan tersebut yaitu meningkatkan kinerja dan motivasi karyawannya.
2.
Kegiatan internal adalah kegiatan yang dilaksanakan didalam lingkungan dilaksanakan
internal
perusahaan,
dibuat
dalam
lingkungan
internal,
direncanakan kegiatan
dan
internal
diperuntukkan khusus untuk karyawan yang berada di dalam lingkungan perusahaan saja. 3.
Employee relations adalah hubungan antara karyawan dengan karyawan, atasan dengan bawahan, atau hubungan internal perusahaan.
Biasanya
hubungan
dilingkungan perusahaan saja.
tersebut
dilakukan
hanya
37
Hubungan kepegawaian ini juga dapat tercipta karena adanya komunikasi yang baik didalam lingkungan perusahaan, baik dalam mengkomunikasikan pekerjaan maupun komunikasi pribadi sesama karyawan dilingkungan internal perusahaan. 3.5 Fokus Penelitian Employee Relations adalah salah satu hal yang harus dijaga dalam menjalin hubungan baik antar publik internal perusahaan. Ada pun kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk memnumbuhkan rasa kerja sama yang baik antar karyawan yang satu dengan karyawan yang lain begitu juga antara karyawan dengan atasan (top management). Dapat dilihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Aplikanusa Lintasarta dalam meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan seperti : 1. Program pendidikan dan Pelatihan Aktivitas ini direncanakan untuk memberikan pengetahuan kepada caloncalon karyawan seperti melakukan training, agar para calon mengerti secara khusus pekerjaan yang akan diberikan oleh perusahaan. 2. Program pencapaian motivasi kerja berprestasi Untuk membentuk motivasi karyawan, PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta setiap bulannya membuat sebuah perlombaan, yang hadiahnya cukup menarik, sehingga karyawan merasa tertantang untuk mengikuti lomba
38
tersebut. Maka dengan hal itu akan menciptakan orang-orang yang handal dalam setiap divisi. 3. Program penghargaan Memberikan suatu penghargaan kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama pengabdiannya secara terus-menerus dan memberikan tunjangan khusus bagi karyawan yang sering mendapatkan penghargaan atau aktiv dala setiap lomba yang diadakan perusahaan. Dalam hal ini penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi terhadap perusahaan. PT. Aplikanusa Lintasarta selalu menginginkan karyawannya selalu berprestasi, dalam hal ini aktivitasnya adalah karyawan bebas berekspresi dalam menemukan inovasi baru, seperti divisi IT membuat satu aplikasi yang isinya tentang program internal yang dapat dibaca oleh seluruh karyawan PT. Aplikanusa Lintasarta Jakarta, hal ini adalah salah satu kreativitas yang diberikan oleh karyawan, dan biasanya akan mendapatkan penghargaan seperti tropi, vocher-vocher, ataupun liburan ke luar kota. 4. Program acara khusus Yakni merupakan program khusus yang sengaja dirancang diluar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya menghadapi event ulang tahun, lomba dan hingga berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua para
39
karyawannya. Dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban antara pimpinan dengan karyawan. 5. Program media komunikasi internal Membentuk media komunikasi internal melalui bulletin, news release (majalah dinding), email internal perusahaan, dan majalah perusahaan atau PR yang berisikan pesan, informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau perusahaan dan pimpinan.