BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban, dengan ungkapan lain menurut Moleong (2002:145), metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk menyikapi topik penelitian. Mendasarkan diri pada pengertian ini, pada penelitian yang dilakukan oleh penulis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Nasution (1996:3) mengemukakan bahwa “penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha untuk memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang respon partai politik terhadap putusan MK nomor 05/PUU V/2007 ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek
penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari
latar belakang
alamiahnya. Disamping itu, pendekatan kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini.
95
96
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, menurut Sukmadinata (2005:99) penelitian kualitatif menggunakan desain studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Dengan demikian metode ini dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Menurut Arikunto (1980:215), ditinjau dari lingkup wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengaflikasikannya dan menginterpretasikannya. Sesuai dengan kajian penulis, tentang respon partai politik terhadap putusan MK Nomor 05/PUU V/2007 , maka dengan desain studi kasus penulis memfokuskan diri pada respon aktifis partai Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat yang pada April 2008 melangsungkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Dipilihnya DPD partai Golkar dan DPD PDIP sebagai subjek dalam penelitian ini, didasarkan pada ketertarikan penulis terhadap reaksi kedua partai tersebut dalam menyambut putusan MK Nomor 05/PUU V/2007. Partai Golkar dan PDIP bersikap proaktif terhadap putusan tersebut, kedua partai tersebut sepakat mengusulkan calon perseorangan diberikan syarat yang sama dengan partai politik.
97
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bisa secara komprehensif menggunakan fakta-fakta, sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang respon aktifis partai Golkar dan PDID provinsi Jawa Barat terhadap putusan MK Nomor 05/PUU V/2007, penulis tidak hanya melakukan wawancara dengan bertatap muka dengan subjek penelitian, namun juga mempelajari latar belakang dari objek penelitian. Sebagaimana diungkapkan Frey (Deddy Mulyana, 2002:202) bahwa pendekatan studi kasus menyediakan peluang untuk menerapkan prinsip umum terhadap situasi-situasi spesifik atau contoh-contoh yang disebut kasus-kasus. Contoh-contoh dikemukakan berdasarkan isu-isu penting, sering diwujudkan dalam pertanyaan-pertanyaan. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, analisis studi kasus menunjukan kombinasi pandangan, pengetahuan dan kreativitas dalam mengidentifikasi dan membahas isu-isu relevan dalam kasus yang dianalisisnya, dalam menganalisis isu-isu ini dari sudut pandang teori dan riset yang relevan dan dalam merancang strategi yang realistik dan layak untuk mengetahui situasi problematik yang teridentifikasi dalam kasus. Dalam penelitian ini, penulis merupakan instrumen penting yang berusaha mengungkapkan data secara mendalam dengan dibantu oleh beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Moleong (2000:132) bahwa, bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala dari keseluruhan penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana,
98
pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya. Selain itu, penelitian ini lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian, dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain itu juga berusaha mendapatkan pandangan dari orang di luar sistem dari subjek penelitian, atau dari pengamat, untuk menjaga subjektifitas hasil penelitian. B. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan skunder. Data primer merupakan informasi dalam bentuk lisan yang langsung diperoleh penulis dari sumber aslinya di lapangan, sedangkan data skunder yang penulis gunakan adalah data tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Penelitian kualitatif memerlukan sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data merupakan situasi yang wajar atau natural setting yang dapat memberikan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menentukan sumber data yang terdiri dari orang dan benda. Orang sebagai informan sedangkan benda merupakan sumber data dalam bentuk dokumen seperti artikel dan berita yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dalam
99
penelitian ini menentukan jenis data, sumber data, dan subjek penelitian yang tergambar dalam tabel berikut ini. Bagan 4 Jenis dan Sumber Data
No
1.
Jenis Data
Primer Data berupa informasi dalam lisan yang langsung diperoleh dari sumber aslinya. Data tersebut dapat diuraikan berikut: 1. Interpretasi aktifis partai terhadap calon perseorangan
Sumber Data
bentuk penulis
Orang (Informan/responden)
Keterangan
1. 1 orang anggota DPR RI Fraksi PDIP: 1. Suryana 2. 4 orang aktifis PDI Provinsi Jawa Barat 1. Rahadi Zakaria 2. Edi Susianto 3. Isa Subagja 4. Idris Yusuf Lubis
sebagai politik
2. Analisis aktifis partai politik terhadap kemungkinan yang akan terjadi dengan hadirnya calon perseorangan dalam pilkada
3. 7 orang aktifis Partai Golkar Provinsi Jawa Barat 1. Soleh Sugiarto 2. Budiman Hanadja Suganda 3. M. Hardi Maksud. 4. Sunatra M. S 5. Euis Siti Julaeha 6. Ganiwati 7. Gunawan
3. Tanggapan aktifis parpol terhadap kemenangan calon perseorangan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di NAD 4. tanggapan aktifis partai politik terhadap pemerintah dan DPR dalam mewujudkan komitmen mereka untuk memprioritaskan revisi UU No 32/2004 tentang pemda sebagai tindak lanjut putusan MK Nomor 05/PUU V/2007 5. Implementasi Pututsan MK Nomor 05/PUU V/2007 dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat 2.
Skunder Data yang digunakan berupa data tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tujuan penelitian
Benda dokumen
berupa
a. Risalah Sidang Nomor 05/PUU V/2007 b. Putusan MK Nomor 05/PUU V/2007 c. Naskah Akademik Revisi UU No 32/2004 tentang Pemda d. Artikel e. Berita
C. Peta Konsep Penelitian Menurut Chaedar Al Wasilah (2002:91), yang dikejar dalam penelitian kualitatif adalah keteraturan dan konsistensi. Dicarinya pertanyaan-pertanyaan
100
umum (general statement) ihwal hubungan-hubungan antara kategori-kategori data untuk membangun dari data dasar (grounded theory). Sebagai penelitian induktif, penelitian kualitatif berupaya mengkaji secara kritis kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena. Oleh karena itu untuk membangun kategori-kategori yang akan membentengi penelitian dari kesimpangsiuran maka diperlukan suatu fokus berupaya peta konsep yang akan dijadikan semacam skenario penelitian, atau secara spesifik menurut Chaedar Al Wasilah (2002:83), sebagai upaya untuk pembatasan atau delimitasi dari penelitian. Maka untuk tujuan tersebut, maka penulis menguraikan alur penelitian sebagai berikut: Bagan 5 Alur Peta Konsep Penelitian
Bagaimana Respon DPD Partai Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat terhadap putusan MK nomor 05/PUU V/2007? mengetahui Respon DPD Partai Politik Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat terhadap putusan MK nomor 05/PUU V/2007
demokrastaisasi politik dalam pilkada dan eksistensi partai politik dalam pilkada.
. Kesimpulan hasil sintesis antara teori-teori dengan temuan-temuan hasil lapangan
1. tanggapan kognitif aktifis parpol tentang calon perseorangan 2. implementasi putusan MK tersebut terhadap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi Jawa Barat.
Pendekatan penelitian kualitataif dengan desain studi kasus
Model di atas diilhami oleh model interaktif dari Maxwell (Chaedar Al Wasilah 2002:86), sebagai bentuk kepaduan logika metodologi penelitian.
101
Secara sederhana alur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Problem Penelitian : Bagaimana Respon DPD Partai Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat terhadap putusan MK nomor 05/PUU V/2007 2. Pertanyaan penelitian: terdiri dari indikator-indikator respon partai politik terhadap putusan MK Nomor 05/ PUU V/2007, yaitu: tanggapan kognitif partai politik terhadap calon perseorangan dan implementasi putusan MK tersebut terhadap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi Jawa Barat. 3. Tujuan penelitian: Secara umum ingin mengetahui Respon DPD Partai Politik Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat terhadap putusan MK nomor 05/PUU V/2007 4. kerangka konseptual: Dikaji dari sudut pandang demokrastaisasi politik dalam pilkada dan eksistensi partai politik dalam pilkada. 5. Validasi penelitian: Kesimpulan hasil sintesis antara teori-teori dengan temuan-temuan hasil lapangan. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun tehnik-tehnik pengumpulan data yang diapluikasikan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif ini, adalah sebagai berikut : 1.
Wawancara Mendalam Wawancara atau kuesioner lisan, merupakan sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data dengan cara lisan terhadap responden, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disediakan. Hal ini sejalan
102
dengan yang dikemukakan oleh S. Nasution (1996:73), bahwa “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”. Sesuai dengan kajian penulis, tentang respon partai politik terhadap putusan MK Nomor 05/PUU V/2007 , maka penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang aktifis partai Golkar dan PDIP Provinsi Jawa Barat. Wawancara dilakukan dengan 12 orang aktifis partai yang memiliki kesesuaian dengan karakter pertanyaan penelitian. Responden yang dipilih adalah aktifis partai yang telah aktif di partai sekurang-kurangnya selama dua periode pemilihan umum. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai strategi dalam mengumpulkan data, pada konteks ini catatan data lapangan yang diperoleh berupa transkrip wawancara. Kedua, wawancara sebagai penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti analisis dokumen dan studi literatur. Berdasarkan hal ini, peneliti harus mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden. Dalam hal ini, pewawancara harus penuh perhatian terhadap apa yang diungkapkan, berusaha
bertanya secara rinci kepada responden, menghindari
pertanyaan yang kemungkinan hanya dijawab “ya” atau “tidak”, dan berusaha menghubungkan kesekuruhan hasil wawancara melalui persiapan pertanyaan penelitian yang direncanakan ini diharapkan dalam merespon pertanyaan
103
responden lebih bebas dan terbuka, sehingga pertanyaan/proses Tanya jawab mengalir seperti pada percakapan sehari-hari. 2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian kualitatif yang sudah lama digunakan, karena sangat bermanfaat. Seperti yang dijelaskan oleh Moleong (1998:161), yaitu”…dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan
untuk
menguji,
menafsirkan
bahkan
untuk
Sedangkan menurut Arikunto (1998:236) menjelaskan
meramalkan”. bahwa metode
dokumentasi merupakan slaah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah , legger, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa dokumen berupa Risalah Sidang Nomor 05/PUU V/2007, Putusan MK Nomor 05/PUU V/2007, Naskah Akademik Revisi UU No 32/2004 tentang Pemda dan beberapa artikel dan berita yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, dan menganalisis data-data tersebut. 3. Studi Literatur Studi literatur, yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagaai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku dan lain-lain.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan menunjang pada kenyataan yang berlaku pada penelitian.
104
E. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian Tahap pra penelitian dimulai dengan memilih dan merumuskan masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian. Setelah masalah dan judul dinilai mantap atas persetujuan pembimbing. Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal tentang subjek yang akan diteliti. Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta relevan antara masalah yang dirumuskan dengan kondisi objektif dilapangan, selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus menempuh prosedur perizinan sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan ijin yang ditandatangani Ketua Jurusan PKN untuk mengadakan penelitian ke instansi yang dituju. Selanjutnya diteruskan kepada Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administrative dan akademis. b. Pembantu Rektor 1 atas nama Rektor mengeluarkan surat permohonan izin penelitian dengan Nomor surat 0627/H.40/PL/ dan 0629/H.40/PL/ ditujukan kepada ketua DPD Partai Golkar dan DPD PDIP provinsi Jawa Barat sebagai pemberitahuan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Lapangan Setelah tahap pra penelitian selesai, maka penulis mulai terjun ke lapangan untuk memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk
105
mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut : a. Menghubungi bagian umum sekretariat DPD Partai Golkar dan DPD PDIP untuk kemudian disposisikan kepada Kepala sub bagian dokumentasi. b. Setelah itu peneliti diperkenalkan dengan juru catat untuk menentukan siapa yang akan diwawancara di setiap komisi, dan kapan waktu pelaksanaan wawancara, namun waktu wawancara bisa berubah kembali, menyesuaikan dengan waktu luang, dan kesediaan anggota pengurus DPD partai Golkar dan DPD PDIP yang bersangkutan. c. Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, baik di kantor DPD Partai Golkar dan DPD PDIP maupun di luar tergantung kesediaan responden. d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang diteliti, salah satunya dengan meminta berbagai dokumen tertulis yang ada di sub bagian dokumentasi. Setelah selesai melakukan wawancara dengan responden, peneliti menuliskan kembali data hasil wawancara yang sebelumnya berbentuk rekaman, dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail, dan data yang diperoleh dari hasil wawancara, disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dokumen lainnya.
106
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Data harus bermakna jika ditafsirkan atau dianalisis pada konteksnya, oleh karena itu data yang dperoleh melaui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi literatur perlu dianalisis secara akurat dan seksama untuk diberi makna dan selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan mebuat abstraksi. Moleong (2001:190) mengatakan bahwa abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah penyusunannya
dalam
satuan-satuan.
Satuan-satuan
ini
kemudian
dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori ini dilakukan sambil membuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantive dengan menggunakan beberapa metode tertentu. Proses analisis data dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting. Sesuai dengan kajian penulis, permasalahan difokuskan pada tanggapan kognitif aktifis partai terhadap putusan MK Nomor 05/PUU V/ 2007 dan implementasi putusan tersebut dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Jawa Barat.
107
pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga alur kegiatan, yaitu: a. Reduksi Data: Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan pada tanggapan kognitif aktifis partai politik tentang calon perseorangan dan implementasi putusan MK No 05/ PUU V/ 2007 tersebut terhadap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi Jawa Barat.Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti. b. Display Data: display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas , terperinci, dan menyeluruh
akan lebih memudahkan dalam memahami gambaran
terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk matrik sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh. c. Kesimpulan: kesimpulan merupakan untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah difahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian.
108
Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik, sebagaimana diuraikan oleh Moleong (2000:192), yaitu: a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat. b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain. c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian. Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data yang memenuhi keabsahan suatu penelitian, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.