65
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian Suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian untuk pendekatan
yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan melalui pendekatan analitik dengan melihat hubungan sebelum dan setelah dilakukan tindakan dalam pengembangan metode tertentu. Pengertian metode analitik korelatif tindakan pengembangan cocok digunakan dalam penelitian ini, karena sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu untuk memecahkan dan mengungkapkan permasalahan pada saat penelitian dilakukan, yaitu mengenai keterampilan mahasiswa dalam menggambar kontur menggunakan DTM pada mahasiswa JPTS FPTK UPI Bandung.
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi yang akan menjadi objek penelitian. Dalam prisipnya penelitian ditujukan untuk membahas dan memecahkan masalah yang ditimbulkan dari gejala yang berbeda. Pada penelitian ini yang diteliti hanya satu variabel saja.
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
66
Penelitian ini terdapat satu variabel utama, yaitu : "Kemampuan mahasiswa dalam menggambar kontur menggunakan DTM (Komputer program Surfer)”. 3.2.2 Paradigma Penelitian Untuk memperjelas gambaran tentang variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam paradigma penelitian. Paradigma penelitian dibuat untuk memudahkan menganalisis dan penggambaran pola pikir peneliti. Paradigma merupakan alur berpikir, berupa suatu konsep dasar atau wawasan yang digunakan pada waktu menangkap dan menjelaskan suatu gejala.
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
67
20/4/09
Silabus
Buku Referensi 21/4/09
Hasil Pembelajaran Analisis Kemampuan Lahan 22/4/09
Mahasiswa
22/4/09
Peneliti 22-26/4/09
Silabus Praktek Ilmu Ukur Tanah
Pre Test
Membuat MembuatMedia Model
27-30/4&1/5/09
Diskusi Pakar Hasil Pre Test
23/4-10/7/09
3/5/09
4,5,7,8/5/09
Teratment
Menguji MengujiModel Media
Post Test
Revisi Model Revisi Media/bila perlu
11,12,14,15/5/09
18,19,22,25/5/09
Hasil dan Pembahasan
Hasil Post Test
2-30/6/09
26/5/09
Treatment Revisi Treatment
Implem.Model Media Implementasi
26,28,29/5/09
Post Post Test 2/6/09
Hasil Post Post Test 3/6/09 4/7/09 1-3/7/09
Kesimpulan dan Saran
Umpan Balik Masukan studi
Gambar 30 Alur Pelaksanaan
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
68
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69
3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Menurut Sudjana (2002 : 4) "data dapat berupa keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal berbentuk kategori atau bisa berupa bilangan". Data yang merupakan bilangan disebut data kuantitatif, sedangkan data yang bukan merupakan bilangan disebut data kualitatif. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis membutuhkan keterangan atau fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi disebut data. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Kemampuan mahasiswa tentang hasil belajar praktek Ilmu Ukur Tanah tentang menggambar kontur. b. Jumlah mahasiswa angkatan 2007, di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang mengikuti perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah.
3.3.2 Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data menurut Arikunto (Tati Sugiarti, 2008) dalam penelitian: "Subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti dapat menggunakan kuisioner atau wawancara dalam mengumpulkan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan." Di dalam penelitian ini penulis mendapat data yang bersumber dari: a. Mahasiswa FPTK UPI angkatan 2007 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
70
b. Observasi melalui survei lapangan dan data tes sebelum, sesudah dan pengulangan tindakan dalam pengembangan metode tertentu.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sukardi (2008 : 53),"... populasi pada prinsipnya semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir dari suatu penelitian". Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berlokasi di Jl. Setiabudhi Bandung. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa program studi teknik sipil FPTK UPI yang mengikuti Praktikum Ilmu Ukur Tanah tahun 2008/2009, dengan jumlah 68 orang.
3.4.2 Sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini, peneliti didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006 : 134) mengatakan bahwa : "Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih...." Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
Penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini seluruh jumlah populasi atau sampel populasi sebanyak 68 mahasiswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Pengumpulan data memerlukan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: l. Wawancara Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara, dengan tujuan untuk menggali data/informasi yang diperlukan bagi pemecahan masalah penelitian.menurut (Dr Lexy J M eloeng, MA, : 135). Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan data tentang penggambaran kontur dengan surfer pada perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, FPTK UPI.
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
72
2. Teknik Observasi Observasi dipergunakan ketika memulai penelitian, maksudnya untuk memberikan gambaran awal serta mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan cara pengamatan secara langsung ke lokasi tempat penelitian, seperti yang diungkapkan. Kartono (1990 : 157) bahwa : " Teknik observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan". Dengan cara melakukan observasi lapangan peneliti dapat melaksanakan pengamatan dan pencatatan mengenai fenomena yang ada pada proses belajar mahasiswa tentang materi penggambaran kontur dengan menggunakan surfer. Data hasil observasi yang diperoleh berupa dokumentasi proses belajar mengenai materi penggambaran kontur menggunakan surfer.
3.
Teknik Tes Tertulis Instrumen evaluasi dan pengukuran hasil belajar mengajar dapat dibedakan
ke dalam alat ukur baku (standardized achievement test) dan alat ukur prestasi belajar buatan guru. Alat ukur baku lazimnya dikembangkan oleh sekelompok ahli dan telah diuji dengan cermat dan teliti. Sedangkan alat ukur prestasi belajar buatan guru lazimnya dikembangkan oleh para guru sendiri untuk keperluan proses belajar mengajar. Tes atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang belum baku artinya belum melalui proses pengujian yang cermat dan teliti. Jenis tes itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu tes essai Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
73
dan tes objektif. Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif dalam bentuk pilihan ganda.
Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan mahasiswa akan materi perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah khususnya materi perkuliahan penggambaran peta kontur dengan menggunakan surfer. 3.5.2 Kisi - kisi Penelitian Untuk menunjang perolehan data, maka sebelum membuat instrument penelitian terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen penelitian sebagai ramburambu untuk pengukuran suatu variabel.
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
74 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Kisi-Kisi Soal Pre-Test Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Kuliah Program Studi Kurikulum Alokasi Waktu Jumlah Soal Kompetensi Materi
: FPTK UPI : Praktik Ilmu Ukur Tanah : Teknik Sipil : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil : 100 menit : 60 Pilihan Ganda (PG) Semester Indikator
Bentuk Soal
No.Soal
Dasar Pembuatan
Garis kontur, sifat dan
peta teknis
interpolasinya (surfer)
4
1. Pengetahuan tentang
Pilihan Ganda
1,2,3,4 (Pengetahuan)
Pilihan Ganda
5,6,7,8,9,10,22 (Pemahaman)
Pilihan Ganda
12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,
dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4
2. Pengetahuan tentang perintah-perintah dasar penggambaran kontur dengan surfer
Pemetaan digital
4
(surfer)
3. Penggambaran peta kontur dalam 2 dimensi
22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,3 2,33,34 (penerapan)
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
75 4
4. Penggambaran peta
Pilihan Ganda
kontur dalam 3 dimensi 4
5. Pengaturan
5,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda
Attributdan Label Pencetakan peta
4
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6. Pencetakan peta
35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,4
49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan)
Pilihan Ganda
59,60 (Penerapan)
76 Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Post-Test Kisi-Kisi Soal Post-Test Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Kuliah Program Studi Kurikulum Alokasi Waktu Jumlah Soal Kompetensi
: FPTK UPI : Praktik Ilmu Ukur Tanah : Teknik Sipil : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil : 100 menit : 60 Pilihan Ganda (PG) Materi
Semester
Pembuatan
Garis kontur, sifat dan
4
peta teknis
interpolasinya (surfer)
Indikator
Bentuk Soal
No.Soal
Dasar 1. Pengetahuan tentang
Pilihan Ganda
1,2,3,4 (Pengetahuan)
Pilihan Ganda
5,6,7,8,9,10,22 (Pemahaman)
Pilihan Ganda
12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,
dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4
2. Pengetahuan tentang perintah-perintah dasar penggambaran kontur dengan surfer
Pemetaan digital
4
(surfer) Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Penggambaran peta kontur dalam 2 dimensi
22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,
77 32,33,(Penerapan) 4
4. Penggambaran peta
Pilihan Ganda
kontur dalam 3 dimensi 4
5. Pengaturan
45,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda
Attributdan Label Pencetakan peta
4
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6. Pencetakan peta
35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,
49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan)
Pilihan Ganda
59,60 (Penerapan)
78 Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Post-Post-Test Kisi-Kisi Soal Post-Post-Test Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Kuliah Program Studi Kurikulum Alokasi Waktu Jumlah Soal Kompetensi
: FPTK UPI : Praktik Ilmu Ukur Tanah : Teknik Sipil : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil : 100 menit : 60 Pilihan Ganda (PG)
Materi
Semester
Pembuatan
Garis kontur, sifat dan
4
peta teknis
interpolasinya (surfer)
Indikator
Bentuk Soal
No.Soal
Dasar 1. Pengetahuan tentang
Pilihan Ganda
1,2,3,4 (Pengetahuan)
Pilihan Ganda
5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15
dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4
2. Pengetahuan tentang perintah-perintah dasar
(Pemahaman)
penggambaran kontur dengan surfer Pemetaan digital
4
(surfer) Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Penggambaran peta kontur dalam 2 dimensi
Pilihan Ganda
16,17,18,19,20,21,22, 23,24,25,26,27,28,29,30,31,32
79 ,33,34 (Penerapan) 4
4. Penggambaran peta
Pilihan Ganda
kontur dalam 3 dimensi 4
5. Pengaturan
45,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda
Attributdan Label Pencetakan peta
4
6. Pencetakan peta
Hasil penelitian ini secara lengkapnya dapat dilihat pada lampiran II
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,
49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan)
Pilihan Ganda
59,60 (Penerapan)
80
3.5.3 Instrumen Penelitin Instrumen penelitian untuk variabel penggambaran kontur menggunakan surfer dengan menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Untuk melengkapi variabel digunakan teknik wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah. Kebenaran dan ketepatan data akan sangat tergantung pada baik atau tidaknya instrumen pengumpulan data. 3.6
Uji Coba Instrumen Penelitian
3.6.1 Derajat Kesulitan (DK) UJI TARAF KESULITAN VARIABEL Yang dimaksud dengan taraf kesulitan tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Taraf kesulitan dinyatakan dalam indeks kesulitan (difficulty index) dan dicari dengan menggunakan rumus: P
B J
Dengan ketentuan: P = taraf kesulitan B = skor subjek yang menjawab benar J
= banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
Contoh perhitungan taraf kesulitan item soal Pre-Test no 10 : B = 12 J
= 68
Maka taraf kesulitannya, P =
12 17,65% 68
Kemudian harga P dikonsultasikan ke table taraf kesulitan sebagai berikut:
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
81
Tabel 8 Klasifikasi Tingkat /Taraf Kesulitan Indeks Kesulitan
Kriteria
0% - 20%
Sangat Sulit
20% - 40%
Sulit
40% - 60%
Cukup Sulit
60% - 80%
Mudah
80% - 100%
Sangat Mudah
Maka item soal Pre-Test no.10 termasuk dalam soal sangat sulit. Untuk perhitungan selanjutnya, dilakukan dengan cara tabelaris. 1.6.2 Daya Pembeda UJI DAYA PEMBEDA VARIABEL
Yang dimaksud dengan daya pembeda yaitu kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Langkah-langkah menguji daya pembeda sebagai berikut: 1. Mengurutkan data dari yang terbesar sampai yang terkecil. 2. Mengelompokan kelompok atas (JA)dan kelompok bawah (JB) berdasarkan atas skor total yang diperoleh. Pengelompokan harus dua sama besar. Oleh karena itu penulis mengambil JA =27% dan JB =27%. Grondlund (Tedjo, 2007:202) 3. Menghitung skor kelompok atas (BA) dan kelompok bawah (BB). 4. Menghitung daya pembeda setiap butir tes dengan menggunakan Rumus: D
BA BB J A JB
Dengan ketentuan : D = daya pembeda butir soal BA = skor kelompok atas yang menjawab benar JA = banyaknya subjek kelompok atas BB = skor kelompok bawah yang menjawab benar Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
82
JB = banyaknya subjek kelompok bawah : Contoh perhitungan daya pembeda item soal Pre-Test no 10 : BA = 6
BB = 3
JA = 18
JB = 18
Maka daya pembedanya : 6 3 D 100 16,67 % 18 18
5. Kemudian harga D dikonsultasikan ke table klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : Tabel 9 Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
Kriteria
0% - 20%
Jelek
21% - 40%
Cukup
41% - 70%
Baik
71% - 100%
Baik Sekali
Maka item soal Pre-Test no 10 termasuk dalam klasifikasi soal jelek 6. Untuk perhitungan selanjutnya, dilakukan dengan cara tabelaris. 3.6.3 Daya Pembeda (Grondlund) Menurut Grondlund (Tedjo,2007 : 203) alat ukur prestasi belajar mengajar harus memiliki keampuhan (effectiveness), hal ini memiliki maksud bahwa ... mempunyai daya untuk membedakan antara siswa yang pandai (upper group ialah mereka yang menguasai atau mastering bahan yang dipelajari) dari siswa yang lemah (lower group). Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus : D
R A RB (T / 2)
D
= daya pembeda
RA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
RB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
,
83
T/2
= jumlah sampel dari setiap kelompok (27% dari jumlah seluruh responden (68 mahasiswa) )= 27% x 68 =18 Mahasiswa)
Tabel 10 Klasifikasi Daya Pembeda : D
Kriteria
D>0
Baik (Soal dapat dipakai)
D0
Dibatalkan atau soal diperbaiki dulu
Grondlund (Tedjo, 2007 : 203)
3.7
Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi
yang selanjutnya dianalisis sehingga dapat memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini meliputi beberapa tahapan :
1. Tahap Persiapan • Menganalisis topik materi •
Menyusun
rancangan
model
pembelajaran
penggambaran
kontur
menggunakan Digital Terrain Model (DTM). • Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes • Menghubungi dosen yang bersangkutan untuk menentukan tanggal penelitian
dan
menginformasikan
alur
dilaksanakan. 2.
Tahap Pelaksanaan
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran
yang
akan
84
• Mengadakan test awal (Pre-Test) dengan alokasi waktu 100 menit yang dilaksanakan pada tanggal 27,28,30 April dan 1 Mei 2009 •
Pelaksanaan
treatment
pertama
yang
dilaksanakan
pada
tanggal
4,5,7,8,11,12,14 dan 15 Mei 2009. • Pelaksanaan Post-Test dilakukan pada tanggal 18,19,22,25 Mei 2009 dengan alokasi waktu 100 menit • Pelaksanaan treatment berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 26,28,29 Mei 2009 • Pelaksanaan Post-Post-Test dilakukan pada tanggal 2 Juni 2009 • Pelaksanaan dokumentasi • Pelaksanaan wawancara 3. Tahap Akhir • Mengumpulkan semua data yang diperoleh, baik kualitatif maupun kuantitatif • Mengolah data hasil penelitian • Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian • Menarik kesimpulan • Menyususn laporan 3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Teknik analisis data kemampuan menggunakan analisis prosentase. Data yang ada dihitung frekuensinya kemudian diprosentasekan. Rumus prosentase yang digunakan : P
f0 x100% N
Surakhmad, (1998 : 209)
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
85
Keterangan : P = Prosentase fo = frekuensi jawaban N = jumlah soal Setelah data diproses, maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria kemampuan : Surakhmad, (1998 : 209) Tabel 11 Klasifikasi Tingkat Kemampuan PAP
Indeks
0% < X<45 %
0 % -20%
Tidak mampu
=E
45%<X<55%
21 %-40%
Kurang mampu
=D
55% <X< 75 %
41%-60%
Cukup mampu
=C
75% < X < 85 %
61 %-80%
Mampu
=B
> 85 %
81%-100%
Sangat mampu
=A
Kriteria
3.8.2 Paired sample t-test Paired sample t-test digunakan untuk:
Membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan (paired).
Sampel berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Rumus paired sample t-test : t
Md x 2 d N ( N 1)
(Suharsimi Arikunto, 2006 :306)
Ketentuan: Md
= mean dari perbesaan tes 1 dengan tes 2 (tes 2 – tes 1)
xd
= deviasi masing-masing subjek (d - Md)
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
86
x2d
= jumlah kuadrat deviasi
N
= subjek pada sample
d.b.
= ditentukan dengan N-1
Untuk menginterpretasi tingkat signifikansi, t hitung dibandingkan terhadap t tabel. Bandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, apabila : 1. t-hitung > t-tabel Berbeda secara signifikan. 2. t-hitung < t-tabel Tidak berbeda secara signifikan.
Sebagai pembanding uji t-test paired sample, yaitu digunakan perhitungan dengan menggunakan Excel Tabel 12 Contoh perhitungan pada hasil Pre-Test dan Post-Test: No Responden
Pre-Test
Post-Test
30 28 37 31 25 24 19 26 31 22 273 27,3
39 36 38 42 31 37 30 33 34 31 351 35,1
1 Res 1 2 Res 2 3 Res 3 4 Res 4 5 Res 5 6 Res 6 7 Res 7 8 Res 8 9 Res 9 10 Res 10 Jumlah Rata-rata
Md =
Gain (d) (Post-Test - Pre-Test) 9 8 1 11 6 13 11 7 3 9 78
d 78 7,8 N 10
xd2 d 2
(d ) 2 N
= (92 + 82 + 12 + 112 + 62 + 132 + 112 + 72 + 32 + 92) = 123,6
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
78 2 10
87
Tes signifikansi untuk Pre-Test dan Post-Test : t
Md x d N ( N 1) 2
=
7,8 123,6 10(10 1)
= 6,656 (dikonsultasikan dengan tabel nilai t)
d.b. = N – 1 = 10 – 1 = 9 dengan t0.05 harga ttabel = 2,262 kesimpulan: karena thitung > ttabel maka perbedaan antara hasil Pre-Test dengan Post-Test berbeda secara signifikan, dengan demikian hipotesis diterima. Untuk melihat kriteria keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Prestasi kemampuan mahasiswa yang paling rendah berubah dari tingkat penguasaan 25% (dokumentasi empirik) menjadi 45% (PAP). 2. Prestasi (pemahaman dan keterampilan) mahasiswa yang paling tinggi berubah dari tingkat penguasaan 80% (dokumentasi empirik) menjadi 90%(PAP). 3. Jumlah mahasiswa yang remedial < 15% (dokumentasi empirik) dari populasinya dengan tingkat penguasaan antara 45%-55%. 4. PAP dapat diimplementasikan pada hasil belajar mahasiswa.
Nugroho Muhammad Sofwan Hadi, 2009 Pengembangan Penggambaran Kantor .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu