BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah riset kausal, yaitu riset yang memiliki tujuan utama untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Dalam hal ini periset akan berusaha untuk menentukan variabel yang mempengaruhi atau
menyebabkan
perubahan
variabel
yang
lain.
Variabel
yang
mempengaruhi ini disebut sebagai variabel independen, sedangkan variabel yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel dependen (Istijanto, 2009: 11).
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample, dengan kriteria adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada kurun tahun 2011 – 2012.
b. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan (per 31 Desember) secara konsisten pada kurun tahun 2011 – 2012.
35
36
c. Perusahaan secara konsisten menggunakan jasa pemeringkatan kredit dari Pefindo pada kurun tahun 2012 – 2013.
3.3. Variabel Penelitian a. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan perusahaan merupakan jumlah pajak penghasilan terutang untuk periode mendatang. Pada umumnya, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan muncul karena penghasilan atau beban diakui dalam penghitungan laba akuntansi pada periode yang berbeda dari periode pengakuan penghasilan atau beban tersebut dalam penghitungan penghasilan kena pajak (rugi pajak). Keberadaan pajak tangguhan ini menyebabkan adanya selisih antara laba akuntansi dengan taxable income. Dalam penelitian ini, pengaruh dari variabel pajak tangguhan lebih dilihat dari kontribusi pajak tangguhan dalam menciptakan selisih antara nilai laba akuntansi dengan taxable income, dimana hal ini diasumsikan menjadi salah satu dasar penilaian rating kredit. Peningkatan perbedaan nilai antara laba akuntansi dengan taxable income dapat memberikan informasi untuk melakukan rating kredit karena hal tersebut bisa jadi menjadi sinyal bagi resiko kredit, misalnya penurunan kualitas laba atau perubahan pada struktur pembiayaan dalam neraca keuangan.
37
b. Peringkat Obligasi Data peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh Pefindo dapat menggambarkan resiko terkandung dalam investasi obligasi. PT
Pemeringkat
Efek
Indonesia
(Pefindo)
adalah
lembaga
pemeringkat surat utang pertama dan terbesar di Indonesia. Pefindo didirikan pada 21 Desember 1993 di bawah inisiatif dari BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal) dan Bank Indonesia (Bank Sentral Indonesia). Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar modal, Pefindo melakukan kegiatan rating untuk obligasi dan/ atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka secara tepat waktu. Sejak Pefindo mulai beroperasi pada bulan Agustus 1994, telah dinilai lebih dari 400 perusahaan dalam hal peringkat perusahaan, obligasi, medium term notes, commercial paper, instrumen Syariah berbasis dan keamanan beragun aset (http://www.pefindo.com, 2015).
3.4. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berbentuk laporan keuangan perusahaan (per 31 Desember) serta data peringkat obligasi yang diperoleh dari: 1. Situs resmi Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id. 2. Situs resmi Pefindo di http://www.pefindo.com 3. Situs resmi dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
38
3.5. Alat Analisis Data Alat analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan 2 teknik, yaitu : a. Korelasi Pearson Product Moment
Teknik korelasi product moment ini digunakan untuk menguji arah hubungan antara variabel perubahan deferred tax dengan variabel peringkat kredit. Adapun formula yang digunakan dapat dijelaskan, sebagai berikut:
Keterangan: rxy = korelasi X dengan Y X = variabel deferred tax Y = variabel peringkat kredit
Adapun
kriteria
penerimaan/
penolakan
hipotesis
dapat
dijelaskan, sebagai berikut: - Jika nilai r
hitung
>r
tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
dapat dikatakan variabel deferred tax secara statistik memiliki hubungan dengan variabel peringkat kredit. - Jika nilai r
hitung
tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
dapat dikatakan variabel deferred tax secara statistik tidak memiliki hubungan dengan variabel peringkat kredit.
39
b. Regresi Linear Sederhana Teknik regresi linear sederhana ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari variabel perubahan deferred tax terhadap variabel peringkat kredit. Adapun formula yang digunakan dapat dijelaskan, sebagai berikut: β1 t
hitung
= se ( β1 )
Keterangan :
1 Se ( 1)
Adapun
= Koefisien regresi. = Standar error koefisien regresi.
kriteria
penerimaan/
penolakan
hipotesis
dapat
dijelaskan, sebagai berikut: - Jika nilai t
hitung
>t
tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
dapat dikatakan variabel deferred tax secara statistik berpengaruh terhadap variabel peringkat kredit. - Jika nilai t
hitung
tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
dapat dikatakan variabel deferred tax secara statistik tidak berpengaruh terhadap variabel peringkat kredit.