39
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi korelasi (Correlation Study) yaitu untuk mengetahui korelasi (hubungan) antara satu variabel dengan variabel lain dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu obyek, kemudian pula di identifikasi pula variabel lain yang ada pada obyek yang sama dan di lihat apakah ada hubungan antara keduanya. Dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010, p.38-47). B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di RW 5 Kelurahan Kebonagung Kabupaten Demak mulai tanggal 6 Juli–26 Agustus 2011. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga yang ada di RW 5 Kelurahan Kebonagung yang berjumlah 259 orang yang terdiri dari 5 RT.
39
40
2. Sampel Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian ibu rumah tangga yang ada di RW 5 Kelurahan Kebonagung yang berjumlah 259 orang yang di ambil dengan menggunakan rumus: N n= 1+ (N.d2)
259 n= 1+ ( 259.(0,1)2) 259 n= 1+ (259.0,01) 259 n= 1+ (2,59) 259 n= 3,59 n = 71,1 n = 71 orang (Saryono & Setiawan, 2010) Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)
41
3. Teknik sampling Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara proportional random sampling yaitu teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen yang terdiri atas kelompok homogen dan berstrata secara proporsional (Hidayat, 2007, pp.72-73). Yang di hitung dengan menggunakan rumus: N(i) X n n(i) = N Keterangan: n(i) = jumlah sampel ibu rumah tangga setiap RT N(i) = jumlah populasi setiap RT N
= jumlah populasi di RW 5
n
= besar sampel ibu rumah tangga
Berdasarkan rumus, pengambilan sampel tiap RT diperoleh hasil: 64 RT 1 =
x 71 = 17,5 dibulatkan 18 259 49
RT II =
x 71 = 13,4 dibulatkan 13 259 41
RT III =
x 71 = 11,2 dibulatkan 11 259
42
41 RT IV =
x 71 = 11,2 dibulatkan 11 259
64 RT V =
x 71 = 17,5 dibulatkan 18 259
Total sampel dari RT 1 sampai RT 5 adalah 71 orang. Setelah besar sampel masing-masing RT diketahui, untuk pengambilan sampel tiap RT selanjutnya dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dengan cara undian (Lottery Technique) hal ini berarti bahwa setiap anggota atau unit dari populasi setiap (RT) mempunyai kesempatan yang sama untuk di seleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010, pp.120-121). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel dalam penelitian ini yaitu: a. Variabel bebas (Independent) : Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
tentang
HIV/AIDS b. Variabel terikat (Dependent) : Sikap Ibu rumah tangga Tentang HIV/AIDS
43
2. Devinisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Alat Ukur
Variabel
Definisi
1
Umur ibu rumah tangga
Usia ibu rumah tangga yang terhitung sejak lahir hingga berulang tahun Jenjang sekolah terakhir yang ditamatkan oleh ibu rumah tangga
Kuesioner
1. <20 tahun Reproduksi tidak sehat 2. 20-35 tahun Reproduksi sehat 3. > 35 tahun Reproduksi tidak sehat
Ordinal
Kuesioner
1.Dasar (SD, SMP) 2.Menengah (SMA) 3.Tinggi Akademik, Sekolah Tinggi, Institusi, Universitas
Ordinal
Merupakan Kemampuan ibu rumah tangga untuk mengetahui tentang HIV/AIDS meliputi pengertian, penyebab, fase dan gejala, penularan, pencegahan, pengobatan serta penanggulan gan HIV/AIDS
Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan dan jawaban di beri skor dalam bentuk angka. Jika Pertanyaan favourable jawaban benar di beri skor 1 dan bila salah di beri skor 0, jika pertanyaan unfavourabel jawaban benar di beri skor 0 dan jawaban salah di beri skor 1
Jawaban kuesioner dan nilai di kategorikan menjadi 3 yaitu : baik jika nilai 76100% dengan jawaban benar >15 pertanyaan, cukup jika nilai 56-75% dengan jawaban benar 1215 pertanyaan dan kurang jika nilai <56% dengan jawaban benar ≤11 pertanyaan (Arikunto, 2006)
Ordinal
2
3
Pendidikan ibu rumah tangga
Pengetahua n ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS
Hasil Ukur
Skala
No
44
4
Sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS
merupakan reaksi atau respon ibu rumah tangga yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek yang ada hubunganny a dengan HIV/AIDS sehingga individu akan menunjukan sikap positif atau negatif terhadap HIV/AIDS
Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan dan jawaban di beri skor dalam bentuk angka menggunakan Skala Likert masing-masing responden diminta melakukan agreement atau disagrement untuk masing-masing aitem dalam skala jika pertanyaan bernilai positif (favourabel) penilaian skor 3 untuk jawaban yang setuju, 2 ragu-ragu, 1 tidak setuju, unfavourabel (Negatif) yang setuju nilainya 1 , ragu-ragu 2, tidak setuju 3 (Hidayat, 2009, p.90)
Jawaban Skor Sikap di kategorikan menjadi: a. Positif Jika skor T ≥ mean (45,08) b. Negatif Jika skor T < mean (45,08) (Azwar, 2010, pp.154-157)
Nominal
E. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini dilakukan melelui beberapa tahap : 1. Tahap pertama yaitu melakukan penyusunan proposal yang meliputi: melakukan konsultasi tentang judul penelitian, latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian kepada pembimbing dan diakhiri dengan ujian proposal dan revisi.
45
2. Tahap kedua Meminta surat permohonan ijin dari kepala program studi DIII kebidanan untuk mendapatkan surat ijin penelitian pada kepala desa, ketua RW IV dan RW V . 3. Tahap Ketiga Mengajukan permohonan ijin pada kepala desa, ketua RW IV dan RW V untuk dilakukannya penelitian. 4. Tahap Keempat Mengajukan permohonn ijin dari kepala desa, ketua RW 4 untuk melakukan uji validitas serta ketua RW 5 untuk meminta ijin melakukan penelitian di RW 5 Kelurahan Kebonagung Demak. 5. Tahap Kelima Membagikan surat persetujuan kepada responden (Ibu Rumah Tangga) di RW 5 untuk ditandatangani yang bersedia untuk menjadi responden pada masing-masing RT jumlahnya sesuai dengan besar sampel. 6. Tahap Keenam Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian ini kepada responden 7. Tahap Ketujuh Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu numerator dengan membagikan kuesioner dan menjelaskan cara pengisian kuesioner 8. Tahap Kedelapan
46
Peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dan pengisian kuesioner setelah pengambilan data 9. Tahap Kesembilan Pengolahan data setelah data terkumpul untuk selanjutnya peneliti melakukan analisis data. F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh: a. Data Primer Data
yang diperoleh secara langsung dari responden dengan mengisi
kuesioner yang telah dibagikan mengenai pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS. b. Data Sekunder Yaitu: pendukung data primer dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti buku teks, jurnal, penelitian orang lain. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat yang dinamakan kuesioner dengan jumlah pertanyaan 20 pada kuesioner pengetahuan dan 20 pada kuesioner sikap apabila di pandang dari cara menjawabnya termasuk kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2011, p.195)
47
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS Nomor item No
Pertanyaan
Favourabel
Unfavourable
1,3
2
1
Pengertian HIV/AIDS
2
Penyebab HIV/AIDS
3
Gejala dan stadium HIV/AIDS
4
Cara penularan HIV/AIDS
910,11
5
Cara pencegahan HIV/AIDS
12,14
13
6
Pengobatan HIV/AIDS
16
15
7
Penanggulangan HIV/AIDS
18,20
17,19
4 5,8
6,7
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS No
Pertanyaan
Nomor Item Favourabel 2
Unfavourabel 1
3,4 5,6
7
1
Pengertian HIV/AIDS
2 3
Penyebab HIV/AIDS Gejala Penyakit HIV/AIDS
4
Penularan HIV/AIDS
5
Pencegahan HIV/AIDS
13
14
6
Pengobatan HIV/AIDS
16
15
7
Penanggulangan HIV/AIDS
17,20
18,19
8,9,10,11,12
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut (Notoatmodjo, 2010, p.166) adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur. untuk mengetahui kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa
48
yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan menggunakan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct Validity) berarti semua item pertanyaan yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur. Pada penelitian ini hasil uji validitas yang telah dilakukan selanjutnya diolah menggunakan program komputer SPSS dengan syarat validitas koefisien korelasi (r) suatu butir yaitu jika r hitung > r tabel dengan derajat kebebasan dikurangi 2 (dk = n-2) (Santoso, 2001) yang dikutip oleh (Setiawan & Saryono, 2010, p.118), sehingga dalam penelitian ini dapat ditentukan nilai r tabelnya yaitu 0,361 pada kuesioner pengetahuan dan sikapnya dengan derajat kebebasan (dk = n-2) pada masing-masing kuesioner pengetahuan dan sikap pada tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05), jadi pada pertanyaan pengetahuan dan sikapnya dikatakan valid jika r hitung > dari 0,361 sedangkan jika r hitung < 0,361 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan pada 26 pertanyaan pengetahuan telah diperoleh nilai r hitung sebesar 0,3690,902>0,361 yaitu sebanyak 20 pertanyaan berarti 20 pertanyaan tersebut dikatakan valid. Sedangkan pada item pertanyaan sikap ada 20 pertanyaan yang dikatakan valid dengan nilai r hitung 0,379-0,723>0,361 dari 24 pernyataan sikap.
49
Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di RW 4 Kebonagung dengan 30 orang dan berdasarkan pada karakteristik yang sama yaitu sebagai ibu rumah tangga yang memiliki sosial ekonomi menengah kebawah (Sugiono, 2010, p.352). 2. Reliabilitas Menurut (Notoatmojo, 2010, p.168) adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas penelitian ini dihitung dengan menggunakan analisis α- Cronbach yang dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal dua jawaban benar dan salah) (Nurgiantoro, 2000) yang dikutip oleh (Setiawan & Saryono, 2010, pp.119120). Pada penelitian ini pengolahan data uji reliabilitas menggunakan program SPSS 18 yaitu setelah nilai alpha diketahui pada program SPSS langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r alpha dengan nilai konstanta (0,6), bila nilai r
alpha
bila nilai r
< konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut tidak reliabel
alpha
> konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel dan
(Riyanto, 2011, pp.148-149). Pada pertanyaan pengetahuan diperoleh nilai r alpha 0,917 > 0,6 dan pada pertanyaan sikap diperoleh nilai r alpha 0,884> 0,6 sehingga ke 20 item pertanyaan pengetahuan dan sikap tersebut dapat dinyatakan telah reliabel.
50
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini didasarkan pada teori menurut (Narkubodan & Achmadi, 2002) yang dikutip oleh (Setiawan & Saryono, 2010, p.127) meliputi: a. Editing Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di peroleh atau dikumpulkan. Memeriksa kembali apakah semua pertanyaan mengenai pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS sudah di jawab semua oleh responden serta jawaban yang tertulis dapat di baca secara konsisten. b. Coding Adalah mengklasifikasi jawaban para responden kedalam kategori dengan memberikan kode pada tiap data sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisis data 1) Pengetahuan 1. Baik jika nilai 76-100% (Kode 3) dengan jawaban benar > 15 pertanyaan 2. Cukup jika nilai 56-75% (Kode 2) dengan jawaban benar 12-15 pertanyaan 3. Kurang jika nilai < 56 (Kode 1) dengan jawaban benar ≤ 11 pertanyaan.
51
2) Sikap ibu rumah tangga mengenai HIV/AIDS Kode 1untuk sikap positif jika skor T ≥ mean (45,08) Kode 2 untuk sikap negatif jika skor T < mean (45,08) c. Scoring Memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu di beri penilaian atau skor. 1. Pemberian penilaian pada pengetahuan Menurut (Saryono & Setiawan, 2010, p.115) pengetahuan seseorang dapat diketahui dengan menggunakan kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan dan setiap jawaban diberi skor dalam bentuk angka a. Jika pertanyaan positif (favourabel) jawaban benar di beri skor 1 dan bila salah di beri skor 0 b. Jika pertanyaan negatif (unfavourabel) jawaban benar di beri skor 0 dan jawaban salah di beri skor 1. 2. Pemberian penilaian pada sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS Dengan Skala Likert menggunakan teknik kontruksi test yang lain. Masing-masing responden di minta melakukan agreement atau disagrement untuk masing-masing aitem dalam skala
52
a. Jika pertanyaan bernilai positif (favourabel) penilaian skor 3 untuk jawaban setuju, 2 ragu-ragu, 1 tidak setuju b. Untuk pertanyaan negatif (unfavourabel) skor 1 untuk jawaban setuju, 2 ragu-ragu, 3 tidak setuju c. Hasil ukur sikap dapat di iterpretasikan menjadi: (1) Sikap positif jika skor T ≥ mean (2) Sikap Negatif jika skor T < mean Skor T dihitung dengan menggunakan rumus: X- X T = 50 + 10 s Keterangan: X = Skor respondent pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor X = Mean skor kelompok s = Deviasi standar skor kelompok d. Tabulating Adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban yang telah di beri kode kemudian dimasukan kedalam tabel–tabel untuk dilakukan analisa data.
53
e. Processing Dalam kegiatan ini jawaban dari responden yang telah diterjemahkan dalam bentuk angka di peroses agar mudah di analisis. f. Cleaning Kegiatan ini merupakan pembersihan data dengan cara memeriksa kembali data apakah sudah benar atau masih ada kesalahan. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Digunakan
untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoajmodo, 2010, 182). Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk mendeskripsikan umur, pendidikan, pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS dan sikap ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS yang disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat Merupakan analisis untuk mengetahui interaksi (hubungan) dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square karena dilihat dari datanya uji ini dapat digunakan untuk menguji hubungan antara variabel kategorik dengan kategorik (Hastono, 2006, p.95), data berskala nominal dengan ordinal, penentuan nilai alpha untuk bidang kesehatan masyarakat
54
biasanya digunakan nilai tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5% (Hastono, 2006, p. 91). Pembuktian uji Chi Square dapat menggunakan rumus :
X2= ∑
(fo - fb)2 fh
Keterangan: X2 = Chi Square fo = Frekuensi yang diobservasi fb = Frekuensi yang diharapkan Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:
dk = (k-1) (b-1)
Keterangan: k = Banyaknya kolom b = Banyaknya baris Dalam penelitian ini setelah X2 hitung diketahui, kemudian dibandingkan dengan X2 tabel dengan daerah kritis penolakan (df=2)
sehingga
diperoleh nilai X tabel 5,991 selanjutnya membandingkan nilai X2 hitung dengan X2 tabel yaitu dengan ketentuan:
55
1) Jika X2 hitung ≥ X2 tabel (5,991) dan nilai p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan X2 hitung ≤ X2 tabel (5,991) dan nilai p value ≥0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan ( Hidayat, 2010, pp.123-124). I. Etika Penelitian Masalah etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini menurut (Hidayat, 2009, p.83) yaitu : 1. Inform consent yang merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian
dilakukan,
jika
subjek
bersedia,
maka
mereka
harus
menandatangani lembar persetujuan jika subjek tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. Tujuanya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam inform consent: partisipasi pasien, tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitment, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang dapat dihubungi.( Hidayat, 2009, p.83) 2. Anonimity (tanpa nama) Yaitu memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
56
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan 3. Kerahasiaan Yaitu dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada riset