BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 46 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.47 B. Populasi dan Sampel a) populasi Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.48 Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII semester 2 MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 (enam) kelas, dengan jumlah 221 siswa. Sebaran siswa kelas VIII semester 2 MTsN 2 46
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12 47 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 309 48 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: kencana, 2009, h.99
34
Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: TABEL.3.1 JUMLAH SISWA KELAS VIII MTsN-2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2012/2013
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VIII- A
36
2
VIII- B
37
3
VIII- C
38
4
VIII- D
36
5
VIII- E
37
6
VIII- F
37
Jumlah
221
Sumber : Tata Usaha MTsN-2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013
b) Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.49 Penarikan sampel menggunakan sistem purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya.50 Dalam penelitian ini dipilih sampel kelas VIII- D dengan pertimbangan informasi dari guru bahwa siswanya memiliki kemampuan menengah. Karena di MTsN-2 Palangka Raya siswa masuk sekolah sudah digolongkan masing-masing tingkat kecerdasannya berdasarkan urutan kelas.
49 50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: Elfabeta, 2009, h.118 Riduan, Metode dan teknik menyusun tesis, Bandung : Alfa Beta, 2004, h. 65
35
C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 2 Palangka Raya Kelas VIII semester 2 Tahun ajaran 2012/2013. Waktu penyelesaian skripsi dari awal proposal hingga ujian pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Mei 2013, sedangkan untuk pelaksanaan PBM di MTsN 2Palangka Raya pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 D. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Tahap persiapan Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dalam rangka menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses penelitian. Tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut: (a) menetapkan tempat penelitian; (b) memohon izin penelitian kepada instansi terkait (c) menentukan kelompok sampel; (d) membuat instrument penelitian; (e) melaksanakan uji coba instrument pada kelas yang telah ditetapkan sebagai kelas uji coba yang tidak termasuk dalam sampel; dan (f) menganalisis data hasil uji coba instrumen. 2. Tahap pelaksanaan penelitian Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Sampel yang terpilih diajarkan dengan menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction dengan memberi kesempatan
36
kepada siswa untuk berdiskusi tentang soal-soal fisika yang dibuat oleh guru dan hasil penilaiannya dikembalikan kepada siswa. b. Sampel yang tepilih diberikan post tes untuk mengetahui tingkat kercapaian hasil belajar fisika siswa terhadap materi yang diberikan selama
menggunakan
pendekatan
Intetrctive
Conceptual
Instruction 2) Analisis data Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menganalisis data pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan Inetractive Conceptual Instruction dalam kelas. 2. Menganalisis data aktivitas siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction 3. Menghitung tingkat ketercapaian hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran konsep gaya dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction 3) kesimpulan Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan dari hasil analisis data agar gambar hasil penelitian dapat tersaji dengan singkat dan jelas. 4) Instrumen penelitian Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction. Instrumen ini
37
digunakan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pembelajaran pada saat menggunakan pendekatan intetractive Conceptual Instruction di kelas. Instrumen ini di isi oleh dua orang pengamat yang duduk didepan kelas selama mengikuti seluruh KBM dari awal hingga berakhirnya pembelajaran. 2. Lembar
pengamatan
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran
pendekatan intetractive Conceptual Instruction. Instrumen ini digunakan
selama
pembelajaran
pendekatan
intetractive
Conceptual Instruction di kelas. Instrumen ini diisi oleh seorang pengamat yang duduk dekat kelompok yang diamati dan yang menguti KBM dari awal hingga berakhirnya pembelajaran. 3. Instrumen tes hasil belajar (THB) berupa tes tertulis dalam bentuk optional (pilihan ganda) yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada kurikulum MTsN. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian (tingkat penguasaan) hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran dengan pendekatan intetractive Conceptual Instruction pada konsep gaya. TABEL.3.2 KISI-KISI SOAL INSTRUMEN
Indikator Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) 1) Menyebutkan pengertian gaya 2) Menyebutkan pengaruh gaya pada benda 3) Menyebutkan satuan gaya 4) Menyebutkan alat ukur gaya 5) Menghitung besar gaya suatu benda
aspek
No. Soal
C1,,C1
1,2
C1
3
C1
4
C1,C1
5,6
C3,C3,C
7,8,9
3C3
10
38
6) Menggambar/ melukiskan dua gaya atau lebih 7) Menghitung resultan gaya
C3
11
C1
12
8) Menyebutkan pengertian keseimbangan gaya 9) Menjelaskan resultan gaya pada satu
13,14 C2,C3
titik yang bergaris 10) Menggunakan persamaan penjumlahan
15,16 C3,C3
gaya untuk menyelesaikan soal-soal Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda licin, agak kasar dan kasar Menunjukan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
11) Menyebutkan definisi dari gaya gesek
C1,C1
17,18
12) Membedakan gaya gesek statis dan
C2,C2
19,20
C2C2C2
21,22,23
C2
24
C2
25
C2
26
Membandingkan berat dan massa suatu benda Mendemonstrasi kan hukum I newton secara sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Mendemonstrasi
17) Menghitung besar berat suatu benda
C3C2C3
27,28,29
18) Menghitung besar massa suatu benda
C3C3C3
30,31,32
C1
33
C3
34
C1
35
gaya gesek kinetis 13) Menjelaskan pengaruh gaya gesek pada benda
14) Menyebutkan keuntungan dari gaya gesek 15) Menyebutkan kerugian dari gaya gesek 16) Menjelaskan bagaimana mengatasi gaya gesekan yang merugikan
19) Menyebutkan pengertian hukum I newton 20) Menggunakan hukum I newton dalam pemecahan masalah sehari-hari 21) Menyebutkan pengertian hukum II
39
kan hukum II newton newton dan 22) Menggunakan hukum II newton dalam penerapannya dalam kehidupan pemecahan masalah sehari-hari sehari-hari Mendemonstrasi 23) Menyebutkan pengertian hukum III kan hukum III newton newton dan penerapannya 24) Menggunakan hukum III newton dalam kehidupan dalam pemecahan masalah sehari-hari sehari-hari
C3, C3
36,37
C1
38
C2, C2
39,40
E. Teknik Pengumpulan Data 1.
Lembar Pengamatan pengelolaan pembelajaran Instrumen Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Interactive Conceptual Instruction pada konsep gaya di kelas. Lembar pengamatan di isi oleh dua orang pengamat yang duduk dikelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2.
Lembar pengamatan aktivitas siswa Instrumen lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk
mengetahui seberapa besar aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakan pendekatan ICI. Instrumen ini diisi oleh seorang pengamat yang duduk dekat kelompok yang diamati pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 3.
Tes Hasil Belajar Kognitif Tes hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil
belajar kognitif siswa pada materi gaya setelah diajarkan dengan pendekatan Interaktive Conseptual Instruction.
40
4.
Dokumentasi Teknik ini dilakukan untuk memperoleh langsung data dari tempat penelitian, dengan menggunkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto-foto, dokumentasi, administrasi pada sekolah yang diteliti.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Data yang diperoleh kemudian diolah secara kuantitatif, yaitu dengan memberikan skor sesuai dengan item yang dikerjakan kemudian data yang terkumpul akan dianalisis sebagai berikut: a.
Analisis Lembar pengamatan Pengelolaan Data pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan Interactive
Conceptual Instruction dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif persentase (%), yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh 2 orang pengamat (P1 dan P2) pada lembar pengamatan kemudian diambil reratanya dapat dilihat dilampiran. Nilai rerata dapat dihitung dengan rumus :51 −
( )=
( )
Nilai persentase dihitung menggunakan rumus:52 NP =
x 100 %
Keterangan: NP = Nilai yang diharapkan/ Nilai Keterlaksanaan RPP
51
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 102 52 Ibid, h,102
41
R = Jumlah skor yang diperoleh dari pengamat SM = Skor maksimum b. Teknik Analisis lembar aktivitas siswa Na =
x 100%
Keterangan : Na = nilai akhir A = jumlah skor yang diperoleh pengamat B = jumlah skor maksimal53 c.
Teknik Analisis Tes Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar kognitif siswa meliputi ketentusan individu dan
ketuntasan TPK. 1. Ketuntasan Individu Tingkat ketuntasan belajar masing-masing siswa dianalisis dengan menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara individual. Guru mata pelajaran fisika di MTsN 2 Palangka Raya mengatakan ketuntasan individu dikatakan tuntas bila persentase yang dicapai sebesar > 65%. Ketuntasan individu menggunakan rumus :54 KB =
× 100%
Keterangan: KB = Ketuntasan belajar individu T = Jumlah skor benar yang diperoleh siswa
53
54
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: kencana, 2010, h. 241 Ibid, h.241
42
T = Jumlah skor total 2. Ketuntasan TPK Suatu TPK dikatakan tuntas, apabila siswa yang mencapai TPK tersebut ≥ 65% untuk jumlah siswa sebanyak n orang, rumus persentasenya adalah sebagai berikut :55 P =
× 100%
G. Teknik Pengabsahan Data Data yang diperoleh dikatakan absah apabila alat yang digunakan dalam pengumpulan data benar-benar valid dan dapat diandalkan dalam mengungkapkan data penelitian. Oleh sebab itu instrumen yang sudah diuji coba ditentukan kualitas soal ditinjau dari segi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas soal. 1. Uji Validitas butir soal Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.56 Validitas instrumen dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:57
γ
=
–
Keterangan : γ
= Koefisien korelasi biserial
55
Ibid,h.55 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.219. 57 Ibid, h. 438. 56
43
M = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar item M
= Rerata skor total
p
= Proporsi siswa yang menjawab benar
p
=
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q= 1 – p)58 rumus mencari standar deviasi (S t) yaitu: 59
=
−
(
)
Nunnally (1970) dalam Surapranata, menyatakan bahwa kalau berkorelasi negatif maka itu terjadi kesalahan sehingga tidak digunakan, Sedangkan korelasi diatas 0,300 dipandang sebagai butir tes yang baik/ valid.
60
Berdasarkan hasil
analisis butir soal uji coba THB yang dilakukan di kelas VIII-C diperoleh 15 soal yang valid dan 25 soal tidak valid dari 40 soal THB 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.61 Perhitungan mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R21 yaitu:62
k M (k M ) r11 1 kS t2 k 1
58
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.219. Ibid.,h. 264. 60 Sumarna, Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004, hal.64 61 Suharsimi, Arikunto, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h. 178. 62 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.229. 59
44
Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = rerata skor seluruh butir pertanyaan St = Standar Deviasi Kriteria reliabilitas instrumen butir soal adalah : 0,00 ≤ r11 < 0,20
sangat rendah
0,20 ≤ r11 < 0,40
rendah
0,40 ≤ r11 < 0,60
sedang
0,60 ≤ r11 < 0,80
tinggi
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00
sangat tinggi
Remmers et. al (1960) menyatakan bahwa koefisien reliabilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang dilakukan diperoleh tingkat reliabilitas instrumen THB kognitif sebesar 0,521 kategori sedang, sehingga dapat dikatakan soal-soal memiliki reliabilitas yang sedang. 3. Uji Taraf Kesukaran Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.63 Item yang baik adalah item yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
63
Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 230.
45
Rumus untuk mencari tingkat kesukaran adalah:64 P
B JS
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Banyaknya siswa yang ikut mengerjakan tes Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan kriteria sebagai berikut: 0,00 ≤ P < 0,30
soal sukar
0,30 ≤ P < 0,70
soal sedang
0,70 ≤ P ≤ 1,00
soal mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran soal dari 40 soal yang digunakan uji coba tes hasil belajar (THB) kognitif, didapatkan 2 soal kategori sukar, 7 soal kategori sedang dan 31 soal kategori mudah. 4. Uji Daya Pembeda Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang
64
Ibid, h. 230.
46
pandai.65 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda (D) setiap butir soal adalah ;66
D
B A BB JA JB
Keterangan: D
= Daya beda butir soal
JA
= Jumlah peserta tes kelompok atas
JB
= Jumlah peserta tes kelompok bawah
BA
= Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
BB
= Banyak siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
Kriteria daya pembeda (D) adalah: 67 D : 0,00 – 0,20 : soal tergolong jelek (gugur) D : 0,21 – 0,40 : soal tergolong cukup D : 0,41 – 0,70 : soal tergolong baik D : 0,71 – 1,00 : soal tergolong sangat baik D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil analisis daya beda soal dari 40 soal yang digunakan sebagai soal uji coba tes hasil belajar (THB) kognitif, diperoleh 28 butir soal kategori jelek, 5 butir soal kategori cukup, 6 butir soal kategori baik, dan 1 butir soal kategori sangat baik. 65
Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 231. Ibid. 67 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara, 1999, h.218 66
47
b. Hasil Uji Coba instrumen Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar (THB) menunjukkan bahwa dari 40 butir soal yang telah diuji cobakan serta dihitung validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, diperoleh soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak 28 soal (soal yang dipakai 10 soal dan soal yang direvisi 18 soal) dan yang tidak digunakan berjumlah 12 soal. Soal yang valid dan soal yang direvisi dapat dilihat dilampiran 2.6 halaman 174.
48