11
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.9 Demikian pemahaman akan kesimpulan akan lebih baik disertai grafik, tabel, bagan, gambar dan tampilan yang lainnya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
deskriptif.
Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.10 Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi usaha dan energi dan pengelolaan pembelajaran, serta respon siswa terhadap penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Model yang beralamat di jalan Ais Nasution No. 03 Kelurahan Langkai Kota Palangka Raya, pada kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, yaitu mulai bulan juli sampai dengan bulan november 2012. 9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 102 10
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007, h.309
11
12
C. Jenis dan Sumber Data 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.11 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.12 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTsN 1 Model Palangka Raya pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 235 siswa. Siswa kelas VIII terbagi dalam 6 kelas yaitu kelas VIII-1, VIII-2, VIII-3, VIII-4, VIII-5, dan VIII-6 dengan masing-masing jumlah siswa sebagaimana pada tabel berikut:
11
Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: kencana, 2009, h.99
12
Sugiyono, Metode Penelitian ................... h. 117
13
TABEL. 2.1 POPULASI PENELITIAN Banyaknya Siswa Kelas
Jumlah Siswa
L
P
VIII-1
13
26
39
VIII-2
15
23
38
VIII-3
12
27
39
VIII-4
14
25
39
VIII-5
13
26
39
VIII-6
14
25
39
Jumlah 81 154 233 Sumber Data: Tata Usaha MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.13 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu kelas dari enam kelas populasi di kelas VIII MTsN 1 Model Palangka Raya. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling (sampel acak) yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling beranggapan tingkat kemampuan individu pada semua kelas adalah homogen.14 Setelah dilakukan teknik Sampling diperoleh kelas yang terpilih adalah kelas VIII-2 sebagai kelas penelitian.
13
Ibid , h.118
14
Ibid, h. 120
14
D. Tahap-tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dalam rangka menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses penelitian. Tahap penelitian meliputi hal-hal sebagai berikut : a) Menetapkan tempat penelitian, b) Memohon izin penelitian pada instansi terkait, c) Membuat instrumen penelitian, d) Melakukan uji coba instrumen THB kognitif pada kelas yang ditetapkan sebagai kelas uji coba yang tidak termasuk dalam sampel, dan e) menganalisis data hasil uji coba THB kognitif. 2) Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian meliputi hal-hal sebagai berikut : a) Sampel yang terpilih diajarkan materi pokok usaha dan energi dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). b) Sampel yang terpilih diberikan tes akhir, yaitu sebagai evaluasi untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi pokok usaha dan energi. c) Sampel yang terpilih diberikan angket respon siswa, yaitu untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS).
15
3) Tahap Analisis Data Tahap analisis data peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : a) Menganalisis
lembar
pengamatan
pengelolaan
pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS), b) Menganalisis jawaban siswa pada tes hasil belajar (THB) kognitif untuk menghitung seberapa besar ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). c) Menganalisis angket respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). 4) Kesimpulan Peneliti menarik
suatu
kesimpulan dari hasil analisis
data
dan
menuliskannya dalam bentuk laporan secara singkat dan jelas tentang gambaran hasil penelitian dari awal sampai akhir. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu lembar pengamatan, tes, dan dokumentasi. a. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan pembelajaran dalam penelitian ini yaitu lembar pengamatan pengelolaan selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Lembar pengamatan diisi oleh satu orang pengamat yaitu, guru bidang studi fisika di MTsN 1 Model Palangka Raya dengan standar nilai mengacu pada
16
rubrik nilai yang dibuat oleh peneliti melalui proses validasi terlebih dahulu dari para ahli. b. Tes Tes adalah instrumen pengumpulan data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelengensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.15 Tes obyektif pilihan ganda terdiri dari 4 (empat) pilihan jawaban sebanyak 50 item (dengan acuan bahwa untuk setiap item tes yang dijawab benar diberikan skor 1 dan item yang dijawab salah diberikan skor 0). Tes yang diberikan bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal setelah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS). Penulis membuat kisi-kisi instrumen yang berpedomam pada KTSP yang digunakan di MTsN 1 Model Palangka Raya sebelum instrumen disusun. Pembuatan kisi-kisi instrumen dimaksudkan agar instrumen yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran materi pokok bahasan usaha dan energi. Tes Hasil Belajar (THB) dapat dilihat pada kisi-kisi soal pada tabel berikut ini:
15
Riduan, Belajar Peneliti untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2005, h. 58
17
Tabel 2.2 Kisi-Kisi Uji Coba THB Kognitif siswa Indikator Menunjukkan hubungan usaha, gaya dan perpindahan.
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan. Menjelaskan macammacam usaha. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan usaha. Mendeskripsikan Menunjukkan pengertian energi. bentuk-bentuk Mengidentifikasi energi dan bentuk-bentuk energi. contohnya dalam kehidupan Mencontohkan bentuksehari-hari. bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan Menentukan konsep perubahan energi konsep energi dalam kehidupan dan sehari-hari. perubahannya dalam kehidupan Mencontohkan perubahan energi sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan konsep Membedakan energi kinetik dan konsep energi energi potensial. kinetik dan energi potensial. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi kinetik. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi potensial. Menjelaskan adanya Menjelaskan energi potensial dan adanya energi energi kinetik pada potensial dan benda yang bergerak. energi kinetik pada suatu benda yang bergerak. Menyebutkan bunyi Menunjukkan hukum kekekalan konsep energi.
Aspek
No. Butir Soal
C1
1
C1
2,3,4,5
C3
6,7,8
C1
9
C1
10,11,12,13,14
C2
15,16,17
C3
18,19,20
C2
21,22
C1
23,24,25,26
C3
27,28,29
C3
30,31,32
C1
33
C1
34,35
18
kekekalan energi.
Mencontohkan hukum kekekalan energi dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan kaitan antara usaha dan energi. Menjelaskan hubungan daya, kecepatan, dan usaha.
Menjelaskan kaitan antara usaha dan energi Menunjukkan hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha. Mencontohkan Menunjukkan penerapan daya dalam penerapan daya dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Memecahkan soal-soal sehari-hari. yang berhubungan dengan daya. C1= aspek pengetahuan
C2
36,37
C1
38,39
C1
40,41,42,43
C2
44
C3
45,46,47,48,49,50
C2= aspek pemahaman C3= aspek aplikasi (penerapan) c. Angket Angket digunakan untuk mengetahui respon/tanggapan-tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe ThinkPair-Share (TPS) dalam pembelajaran fisika pokok bahasan usaha dan energi. d. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian yang meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian. 16
16
Ibid, h. 77
19
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh kemudian diolah secara kuantitatif, yaitu dengan memberikan skor sesuai dengan item yang dikerjakan. Analisis Data yang digunakan adalah teknik analisis deskriftif kuantitatif dilengkapi dengan kualitatif. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis data pengelolaan pembelajaran fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (TPS) menggunakan statisitik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus:17
X =
X
Keterangan:
X
=
Rerata nilai
X
=
Jumlah skor keseluruhan
N
=
Jumlah kategori yang ada
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999, h 264
20
Kategori rerata nilai sebagai berikut : Tabel 2.3. Rentangan Skor 1.00 – 1.49
Tidak Baik
1,50 – 2,49
Kurang Baik
2.50 – 3.49
Cukup Baik
3,50 – 4,00
Baik.
2. Analisis Hasil Belajar Kognitif siswa meliputi ketuntasan individual, ketuntasan klasikal dan ketuntasan TPK. Ketuntasan individual Menghitung persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara individual. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%.18 Ketuntasan individual dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:19 KB =
x 100%
Keterangan: KB
=
ketuntasan belajar
T
=
jumlah skor yang diperoleh siswa
T1
=
jumlah skor total
18
19
KKM Mata Pelajaran IPA MTsN 1 Model Palangka Raya Administrasi)
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,san Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Prenada Media Group, 2010, h. 241
21
Ketuntasan TPK Satu TPK dikatakan tuntas bila siswa yang mencapai TPK tersebut ≥ 65%.20 Ketuntasan TPK dianalisis menggunakan rumus:21 P=
R × 100% T
Keterangan : P
=
persentase yang menjawab item itu dengan benar
R
=
proposi siswa yang menjawab item dengan benar
T
=
jumlah siswa
3. Analisis data respon siswa dianalisis dengan menggunakan rumus umum, yaitu: Persentase Respon Siswa =
A × 100 % B
Di mana : A
:
proporsi siswa yang memilih
B
:
jumlah siswa (responden)22
G. Teknik Keabsahan Data Data yang diperoleh dikatakan absah apabila alat pengumpul data benar-benar valid dan dapat diandalkan dalam mengungkapkan data penelitian. Data yang diuji keabsahannya adalah data Instrumen tes akhir yang sudah diuji
22
20
M.Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran..., h.55
21
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif .............., h. 242
Ibid h. 243
22
coba ditentukan kualitasnya dari segi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal. 1. Validitas Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang harusnya diukur.23 Validitas instrumen dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:24
γ
=
M − M S
p q
Keterangan :25 γ
: koefisien korelasi point biseral
Mp
: mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar yang dicari
korelasinya dengan tes
Mt
: mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
St
: rerata skor total
p
:
q
: proporsi siswa yang menjawab salah ( = 1 − ) Harga validitas soal yang akan digunakan sebagai instrumen
penelitian adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas > 0,300
23 Sumprana, Surapranata, Anaisis,Validitas,dan Interprestasi Hasil Tes,Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006, h. 51. 24
suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, h. 79 25
Suharsimi, Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), h. 79
23
karena dipandang sebagai butir soal yang baik. Untuk butir-butir soal yang mempunyai harga validitas ≤ 0,300 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.26 Hasil uji coba tes soal instrumen penelitian yang dilakukan di kelas VIII-4 MTsN 1 Model Palangka Raya dari 50 soal yang diuji cobakan menghasilkan 21 soal yang dikategorikan valid. Soal dengan kriteria tidak valid tetapi mendekati valid, yaitu soal nomor 11,13,19,21,40,42 dan 47 direvisi dan divalidasi kembali oleh validator sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Rincian harga validitas soal uji coba THB kognitif dapat dilihat pada lampiran 4.4 2. Realibilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.27 Reliabilitas ditentukan dengan rumus KR-21: 28 r11 =
1−
(
) .
keterangan: r11
:
reliabilitas menggunakan persamaan KR-21
k
:
banyak butir soal atau butir pertanyaan
M
:
skor rata-rata
26
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 64 27
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h.178
Ibid h. 189
24
vt2
:
varians total
dimana vt dapat diperoleh dari: 29
vt =
∑
(∑ )
Soal yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki indeks reliabilitas lebih dari 0,5. Menurut Remmers et.al. (1960) menyatakan bahwa koefisien reliabilitas 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.30 Hasil ujicoba THB kognitif menunjukkan bahwa reliabilitas 50 item soal sebesar 0,750. Hasil tes hasil belajar (THB) bahwa reliabilitas 28 soal sebesar 0,539. Nilai reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa soal dapat digunakan dalam penelitian. 3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran atau taraf kesukaran adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.31 Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus : P=
B JS
Dimana : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul 29
Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian, ..., h. 227.
30
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, h. 114
31
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian..., h.230.
25
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes32 Kriteria tingkat kesukaran adalah: 33 - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Soal-soal yang baik adalah soal-soal yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 ≤ TK ≤ 0,70.34 Hasil uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 50 soal uji coba THB kognitif terdapat 40 soal dengan kategori mudah, 7 soal dengan kategori sedang, dan 3 soal dengan kategori sukar. Tingkat kesukaran soal hasil uji coba dapat dilihat lampiran 4.4. 4. Uji Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan tes dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.35 Rumus untuk menetukan indeks diskriminasi adalah :36 D=
32
33
B B − = P −P J J
Suharsimi, Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), h.208.
Ibid., h. 210 34
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi ..., h.218.
35
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian..., h.231.
36
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi ..., h. 213.
26
Dimana
: J : jumlah peserta tes JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB :
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA :
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ( P sebagai indeks tingkat kesukaran )
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar37 Klasifikasi nilai daya pembeda yaitu:38 D : 0,00-0,20
: Jelek (Poor)
D : 0,21-0,40
: Cukup (Satisfactory)
D : 0,41-0,70
: Baik (Good)
D : 0,71-1,00
: Baik Sekali (Excellent).
Daya pembeda soal uji coba THB kognitif setelah diuji cobakan pada siswa kelas VIII MTsN 1 Model Palangka Raya menunjukkan bahwa dari 50 soal 13 soal dengan kategori sangat baik, 12 soal dengan kategori baik, 9 soal dengan kategori cukup, dan 16 soal dengan kategori jelek. 37
Ibid, h. 214.
38
Ibid., h. 218
27
Rekapitulasi hasil analisis uji coba soal THB kognitif dapat dilihat pada lampiran 4.4. H. Hasil Uji Coba Instrumen Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar (THB) menunjukkan bahwa dari 50 butir soal yang telah dihitung validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, diperoleh soal yang dapat digunakan dalam penelitian sebanyak 28 soal dan soal yang tidak digunakan sebanyak 22 butir soal. Soal yang valid dan soal yang di revisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.4 Soal-soal Valid dan Revisi Indikator Menunjukkan hubungan usaha, gaya dan perpindahan.
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan. 2. Menjelaskan macammacam usaha. 3. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan usaha. 4. Mendeskripsikan Menunjukkan pengertian energi. bentuk-bentuk 5. Mengidentifikasi energi dan bentuk-bentuk energi. contohnya dalam kehidupan 6. Mencontohkan bentuksehari-hari. bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan 7. Menentukan konsep perubahan energi dalam konsep energi kehidupan sehari-hari. dan 8. Mencontohkan perubahannya perubahan energi dalam dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. sehari-hari. 9. Menjelaskan konsep Membedakan energi kinetik dan konsep energi energi potensial.
Aspek
No. Butir Soal
C1
1
C1
2,3,4,5
C3
6,7,8
C1
9
C1
10,11,12,13,14
C2
15,16,17
C3
18,19,20
C2
21,22
C1
23,24,25,26
28
kinetik dan energi potensial.
Menjelaskan adanya energi potensial dan energi kinetik pada suatu benda yang bergerak. Menunjukkan konsep kekekalan energi.
10. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi kinetik. 11. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi potensial. 12. Menjelaskan adanya energi potensial dan energi kinetik pada benda yang bergerak.
13. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi. 14. Mencontohkan hukum kekekalan energi dalam kehidupan sehari-hari. 15. Menjelaskan kaitan antara usaha dan energi.
Menjelaskan kaitan antara usaha dan energi 16. Menjelaskan hubungan Menunjukkan daya, kecepatan, dan hubungan antara usaha. daya, kecepatan, dan usaha. 17. Mencontohkan Menunjukkan penerapan daya dalam penerapan daya kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan 18. Memecahkan soal-soal sehari-hari. yang berhubungan dengan daya. Keterangan : Merah Hijau Hitam
: Valid : Revisi : Tidak Valid
C3
27,28,29
C3
30,31,32
C1
33
C1
34,35
C2
36,37
C1
38,39
C1
40,41,42,43
C2
44
C3
45,46,47,48,49,50
29
Tabel 2.5 TPK yang digunakan dalam Penelitian Indikator Menunjukkan hubungan usaha, gaya dan perpindahan Menunjukkan bentukbentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial
Menunjukkan konsep kekekalan energi.
Menunjukkan hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha. Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan macam-macam usaha. 2. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan usaha. 3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk energi.
4. Menentukan konsep perubahan energi dalam kehidupan seharihari. 5. Menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial. 6. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi kinetik. 7. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan energi potensial. 8. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi. 9. Mencontohkan hukum kekekalan energi dalam kehidupan sehari-hari. 10. Menjelaskan hubungan daya, kecepatan, dan usaha. 11. Mencontohkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari. 12. Memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan daya.
Aspek C1 C3
C1
C3
C1 C3
C3 C1 C2 C1 C2 C3
30
Tabel 2.6 TPK yang tidak digunakan dalam Penelitian Indikator
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan hubungan antara Menunjukkan usaha, gaya, dan perpindahan. hubungan usaha, gaya dan perpindahan 2. Menjelaskan pengertian energi Menunjukkan 3. Mencontohkan bentuk-bentuk hubungan usaha, gaya energi dalam kehidupan seharidan perpindahan hari. 4. Mencontohkan perubahan Mengaplikasikan energi dalam kehidupan seharikonsep energi dan hari perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menjelaskan adanya energi Menjelaskan adanya potensial dan energi kinetik energi potensial dan pada benda yang bergerak. energi kinetik pada suatu benda yang bergerak. 6. Menjelaskan kaitan antara Menjelaskan kaitan usaha dan energi. antara usaha dan energi
Aspek
C1 C1 C2
C2
C1
C1