BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian konklusif. Penelitian konklusif
adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis spesifik dan menguji hubungan yang spesifik, sehingga dalam jenis penelitian ini diperlukan informasi yang terspesifikasi secara jelas (Malhotra dan Dash, 2009:79). Jenis penelitian konklusif didasarkan pada sampel yang besar dan representatif, dan data yang diperoleh ditujukan untuk analisis kuantitatif. Temuan dalam penelitian konklusif dipertimbangkan sebagai kesimpulan yang digunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan (Malhotra dan Dash, 2009:80). Jenis penelitian konklusif yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan tipe penelitian konklusif yang ditujukan untuk memperoleh bukti terkait dengan hubungan sebab dan akibat (kausal) (Malhotra dan Dash, 2009:82). Dalam penelitian ini akan diamati pengaruh bauran promosi berupa periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan penjualan langsung terhadap keputusan konsumen menggunakan produk pada PT. Super Indo cabang Delta Palza.
3.2
Diskripsi Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah seluruh gabungan dari anggota yang diharapkan bisa
digunakan untuk mengambil keputusan (Cooper dan Schindler, 2008:374). Dalam
37
38
penelitian ini, populasi yang diamati seluruh konsumen PT Super Indo cabang Delta Palza. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dipilih untuk dijadikan sebagai subyek penelitian yang memungkinkan bagi peneliti untuk menarik kesimpulan yang berlaku bagi semua populasi (Cooper dan Schindler, 2008:374). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebagian konsumen PT Super Indo cabang Delta Palza. Dikarenakan jumlah konsumen yang datang ke gerai atau toko PT Super Indo cabang Delta Palza sangat banyak dan tentu setiap harinya, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena misalnya ada bagian tertentu yang secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi (Umar, 2005:119). Adapun ukuran sampel konsumen yang ditentukan dalam penelitian ini adalah berdasarkan perhitungan sebagai berikut: n=
Z 2 (p.q) (Beri, 2010:321). E2
Di mana: Zα/2 = Nilai standar (Z) disesuaikan dengan tingkat kepercayaan (1- α) 100%. Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan yang diinginkan yaitu 90%, sehingga dalam penelitian ini nilai Z yang ditetapkan adalah 1,64.
39
p
= Estimasi proporsi populasi yang menjadi target pengambilan sampel, yaitu 0,50 karena jumlah pelanggan toko yang tidak diketahui.
q
= (1-p) adalah proporsi yang tidak menjadi target pengambilan sampel.
e
= toleransi tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat diterima, yaitu 10%.
Dengan demikian sampel minimal dalam penelitian ini adalah: n=
Z 2 (p.q) E2
n=
(1,64) 2 (0,5 x 0,5) (0,1) 2
n=
0,6724 (0,01)
n = 67,24 Dengan melihat ukuran sampel minimal tersebut maka dalam penelitian ini akan disebarkan kuesioner sebesar 100 responden.
3.3
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008:101). Sedangkan menurut Hermawan (2005:92), definisi operasional merupakan definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat tentang bagaimana suatu konsep tersebut
40
diukur.dapat pula dikatakan sebagai penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukandalam mengukur suatu konsep. 1. Pengambilan keputusan pembelian (Y) adalah kemampuan konsumen yang memutuskan untuk melakukan pembelian produk-produk dari PT. Super Indo Cabang Delata Paza. Indikatornya adalah kebutuhan akan produk, keaktifan informasi produk, pertimbangan yang sadar dan pengambilan keputusan tepat yang logis dan rasional. Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. 2. Periklanan (X1) adalah bentuk promosi berupa komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan dari produk. Indikatornya adalah: a. Penilaian responden terhadap public presentation dari produk b. Penilaian responden terhadap pervasiveness dari produk c. Penilaian responden terhadap amplified expressiveness dari produk d. Penilaian responden terhadap impersonality dari produk Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. 3. Promosi penjualan (X2) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau untuk meningkatkan permintaan produk. Indikatornya adalah: a. Penilaian responden atas customer promotion dari produk b. Penilaian responden terhadap trade promotion dari produk
41
c. Penilaian responden atas sales-force promotion dari produk d. Penilaian responden atas business promotion dari produk Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. 4. Publisitas adalah (X3) bentuk penyajian dan penyebaran ide atas produk secara non personal yang mana konsumen yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Indikatornya adalah: a. Penilaian responden atas publisitas produk pada media cetak. b. Penilaian responden atas publisitas produk pada media elektronik audio (radio). c. Penilaian responden atas publisitas produk pada media elektronik audio visual (televisi). Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. 5. Penjualan personal (X4) adalah bentuk pengenalan dan penjualan produk yang diterapkan langsung kepada konsumen/pelanggan. Indikatornya adalah: a. Penilaian responden atas presentase penjualan produk b. Penilaian responden atas sampel produk c. Penilaian responden atas sales promosi yang mengenalkan produk d. Penilaian responden atas demonstrasi produk e. Penilaian responden atas door to door yang diterapkan Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1.
42
6. Penjualan langsung (X5) adalah penerapan promosi produk yang dilakukan secara langsung oleh penjual kepada pembeli. Indikatornya adalah: a. Penilaian responden atas produk b. Penilaian responden atas kegiatan transaksi c. Penilaian responden atas sikap dan tanggapan penjual d. Penilaian responden atas keyakinan dalam memperkenalkan produk e. Penilaian responden atas tindakan pembelian Pengukurannya menggunakan skala Likert: sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1.
3.4
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan atau mendapatkan data dari fenomena empiris (Silalahi, 2009:291). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data yang didasarkan pada pertanyaan yang disampaikan kepada responden yang didesain untuk mendapatkan informasi dari responden (Malhotra dan Dash, 2009:183). Dengan demikian dalam penelitian ini akan mengumpulkan data dari konsumen PT. Super Indo Cabang Delata Plaza. Sementara itu, prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data tersetruktur (structured data collection),
yaitu
pengumpulan data melalui penyampaian kuesioner formal yang menyajikan
43
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara teratur terlebih dahulu (Malhotra dan Dash, 2009:183). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disusun tersebut meliputi pertanyaan terkait dengan bauran promosi dan keputusan pembelian oleh konsumen PT. Super Indo Cabang Delata Plaza. Adapun proses penyampaian kuesioner tersebut disampaikan secara langsung (direct approach), yaitu pendekatan secara langsung kepada responden tanpa menyamarkan tujuan penelitian, yaitu dengan mengungkapkan tujuan penelitian kepada responden melalui pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan secara jelas kepada responden (Malhotra dan Dash, 2009:183). Dalam penelitian ini, kuesioner yang telah disusun disampaikan secara langsung kepada PT. Super Indo Cabang Delata Plaza.
3.4.2. Instrumen Penelitian Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. Selain itu Istijanto (2010:66) menjelaskan bahwa kuesioner yang digunakan dalam riset hendaknya memiliki syarat validitas dan reliabilitas.
3.4.3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Data primer ini diperoleh dari sumber data primer. Sumber data primer merupakan suatu objek atau dokumen original-material mentah
44
dari pelaku yang disebut sebagai ’first hand information’ (Silalahi, 2009:289). Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan PT. Super Indo Cabang Delata Paza. b. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini berupa studi kepustakaan yang berupa teori-teori, buku literatur,ataupun catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.5. Teknik Keabsahan Data 1. Validitas Data Validitas mengandung dua bagian yaitu bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan dan bukan beberapa konsep yang lain; dan bahwa konsep dapat diukur secara akurat. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur bisa dikatakan valid jika mengukur apa yang hendak diukur dan mempu mengungkap data tentang karakteristik gejala yang diteliti secara tepat (Bailey, dalam Silalahi, 2009:244). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi, yaitu dengan mengukur sejauh mana isi instrumen pengukur mampu mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep (Silalahi, 2009:247). Dengan demikian, akan dilihat dari keeratan korelasi antara skor pertanyaan dengan jumlah skor dari variabel yang diamati. Di mana ketentuan yang diterapkan adalah bahwa sebuah item kuesioner dinyatakan valid jika nilai r memiliki tingkat signifikansi kurang dari 5% (Ghozali, 2006:132).
45
2. Realibitas Data Reliabilitas adalah derajad sejauh mana ukuran menciptakan respon yang sama sepanjang waktu dan lintas situasi. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika hasil pengukuran dari alat ukur tersebut stabil dan konsisten (Silalahi, 2009:237238). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha () dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha () adalah di atas 0,6 (Ghozali, 2006:133).
3.6. Teknik Analisis Data Tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah (Cooper dan Schindler, 2008:415-421): 1. Pengeditan. Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik serta upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan pengisian lembaran sehingga data dapat dipersiapkan dengan baik untuk proses analisis. 2. Pemberian kode (Coding). Pengkodingan merupakan pemberian kode (simbol), baik berupa angka, huruf, ataupun kata pada variabel tertentu sebelum proses tabulasi. Koding juga merupakan proses pengklasifikasian jawaban kuesioner atau data lain ke dalam kategori-kategori yang lebih berarti sehingga menampakkan suatu pola hubungan antar variabel.
46
3. Entri data Entri data atau memasukkan data merupakan proses mengumpulkan informasi yang telah diperoleh kedalam media agar informasi tersebut bisa dimanipulasi dan dibaca.
3.6.1. Penyajian Data Penyajian
data
dilakukan
dengan
menggunakan
statistik
deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam statistik deskriptif maka penyajian data adalah meliputi beberapa bentuk di antaranya: 1. Tabel Distribusi Frekuensi Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gambar statistik dalam berbagai bentuk penyajian data (Riduwan, 2008:66). 2. Mean Mean (rata-rata) adalah cara untuk mengukur lokasi pusat untuk variabel atau data dengan skala minimal interval atau rasio, di mana
47
jumlah keseluruhan skor atau nilai dari satu variabel dibagi oleh keseluruhan anggota atau obyek pengamatan (Silalahi, 2009:364). Analisis mean digunakan untuk mengetahui respon atau penilaian terhadap setiap pernyataan dalam kuesioner yang paling menonjol (paling tinggi maupun paling rendah).
3.6.2. Analisis Data 1. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier adalah proses memprediksi satu variabel dari variabel lain untuk mengetahui adanya hubungan signifikan di antara kedua variabel tersebut (Silalahi, 2009:425). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel bebas dengan variabel terikat di mana jumlah variabel bebas yang diamati adalah lebih dari satu. Rumus regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + 4 X4 + 5 X5 + e Di mana: Y
: Keputusan Pembelian Konsumen
0
: konstanta.
1, 2, 3, 4, 5 : koefisisen regresi. X1, X2, X3 , X4, X5 : Periklanan, Promosi Penjualan, Publisitas, Penjualan Personal dan Penjualan Langsung e
: Estimasi kesalahan (error)
48
2. Analisis Koefisien Determinasi Berganda Koefisien
determinasi
merupakan
koefisien
yang
nilainya
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan dalam satu variabel independen. Koefisien korelasi digunakan untuk menentukan koefisien determinasi. Dalam konteks ini, koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi yang dinotasi dengan r2 (Silalahi, 2009:376). Oleh karena itu, semakin kuat korelasi diantara variabel yang diamati maka semakin besar pula koefisien determinasi yang dihasilkan. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen (%) sehingga harus dikalikan dengan 100%. Artinya adalah bahwa persentase dari variasi perubahan dalam variabel Y adalah disebabkan oleh adanya variasi perubahan dalam variabel X.
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang diteliti. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F. a. Uji t (test of significance individual parameter) untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu kualitas produk, harga, dan promosi terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen secara parsial. Jika niliai signifikansi dari perhitungan uji t menunjukkan tingkat signifikansi kurang dari 5%, maka menunjukkan bauran promosi
49
berupa periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan penjualan langsung berpengaruh secara parsial b. Uji F untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kualitas produk, harga dan promosi terhadap kepuasan konsumen secara simultan. Jika niliai signifikansi dari perhitungan uji F menunjukkan tingkat
signifikansi kurang dari 5%,
maka
menunjukkan bauran promosi berupa periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan penjualan langsung berpengaruh secara simultan.