32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan data penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan. 3.2 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini menganalisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen, terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan BUMN di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan berasal dari sumber eksternal, yaitu laporan keuangan tahunan Perusahaan BUMN periode 2011-2014. Jenis data dan sumber data diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
32 PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
33
3.3.2 Data – data yang Diperlukan Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain: Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2011-2014 3.4 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah keseluruhan Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI. Sampel yang digunakan adalah seluruh Perusahaan BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2014. Penarikan sampel berdasarkan purposive sampling, teknik ini menggunakan pertimbangan tertentu untuk penentuan sampel. Populasi yang akan dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria yang dipakai dalam pengambilan sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014. 2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan tahunannya. 3. Tidak mengalami delisting selama penelitian. 4. Perusahaan BUMN yang melakukan pembagian Deviden. 5. Perusahaan yang tidak menggunakan dollar. Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel, terdapat 140 perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2011 – 2014. Dari 140 perusahaan BUMN tersebut,
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
34
hanya terdapat 14 perusahaan dan 55 data perusahaan yang memenuhi kelima kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. 3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1
Variabel Dependen Variabel
dependen
dalam
penelitian
ini
yaitu
nilai
perusahaan.Dalam penelitian ini nilai perusahaan dikonfirmasikan melalui Free Cash Flow (FCF). Free Cash Flow bagi perusahaan merupakan gambaran dari arus kas yang tersedia untuk perusahaan dalam suatu periode akuntansi, setelah dikurangi dengan biaya operasional dan pengeluaran lainnya. Arus kas ini merefleksikan tingkat pengembalian bagi penanam modal, baik itu dalam bentuk hutang atau ekuitas. Free Cash Flow dapat digunakan
untuk
membayar
hutang,
pembelian
kembali
saham,
pembayaran dividen atau disimpan untuk kesempatan pertumbuhan perusahaan masa mendatang. Free Cash Flow (Arus Kas Bebas) dapat dihitung dari laporan arus kas dengan cara sebagai berikut: FCF
= NOPAT – Investasi bersih modal operasi/ TAt-1
NOPAT
= Laba Setelah Pajak
Modal Kerja Bersih
=Aset Lancar – Kewajiban Lancar
Total modal operasi
= Modal Kerja – Aktiva Tetap Bersih
Investasi bersih
= total modal operasit – total modal operasit-1
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
35
TAt-1
= Total Asset t-1 (Tahun Sebelumnya)
Keterangan: FCF
= Free Cash Flow = Arus Kas Bebas
NOPAT
= Net Operating After Tax = Laba Operasi
Setelah Pajak
3.5.2 Variabel Independen 3.5.2.1 Keputusan Investasi Hasil dari keputusan investasi perusahaan dapat dilihat dari Total Aset Growth (TAG) perusahaan. Hasil keputusan investasi yang tepat
akan
menghasilkan
kinerja
yang optimal
yang dapat
meningkatkan pertumbuhan asset perusahaan (Setiani, 2007). Asset growth merupakan perubahan dari total aset baik kenaikan maupun penurunan yang dihadapi perusahaan pada waktu tertentu. Pertumbuhan aset diukur sebagai persentase perubahan total aset pada tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Rasio Total Asset Growth merupaka rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri (Hestinoviana, dkk, 2013).
Keterangan: TAG
= Total Aset Growth (pertumbuhan aset)
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
36
Total aset t
= Total aktiva pada tahun t
Total aset t-1
= Total aktiva pada tahun t-1
Keputusan investasi merupakan kombinasi antara aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif (Murtini.2008). Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli aktiva keuangan dari suatu perusahaan, baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-akvita keuangan dari perusahaan-perusahaan lain (Jogiyanto, 2003). Market to Book Asset Ratio dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Murtini, 208):
MBAR
= Market to Book Asset Ratio
3.5.2.2 Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih perusahaan (Murtini, 2008). Proksi yang digunakan untuk mengukur keputusan pendanaan adalah dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
37
dengan pendanaan melalui ekuitas. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan diukur dengan rasio Debt to Equity (Prastowo, 2008). DER (Debt to Equity Ratio) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
MDER
= Market Debt to Equity Ratio
3.5.2.3 Kebijakan Dividen Kebijakan
dividen
adalah
kebijakan
perusahaan
yang
berhubungan dengan penentuan presentase laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen kepada pemilik saham. Kebijakan dividen dapat diukur dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR),
karena
Dividend
Payout
Ratio
(DPR)
lebih
dapat
menggambarkan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan melihat berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyati, 2012). Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya Dividend Payout Ratio (DPR) sesuai dengan harapan pemegang sham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh (Putera, 2011). Rumus Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut (Mardiyanti, 2012):
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
38
DPR
= Dividend Payout Ratio
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, (Ghozali 2013). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata – rata (mean) populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai disperse rata – rata dari sampel. Maksimum, minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
3.6.2
Analisis Regresi Berganda Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
39
salah satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2013). Persamaan Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4+ e
Keterangan: Y : Free Cash Flow a : Konstanta β : Koefisien Regresi X1
: Total Asset Growth
X2
: Market to Book Asset Ratio.
X3
: Market Debt to Equity Ratio
X4
: Dividend Payout Ratio
.
e : error term 3.6.3
Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan hasil analisis data yang memenuhi syarat pengujian, maka diperlukan pengujian asumsi klasik untuk pengujian statistik. Pengujian dengan kriteria uji asumsi klasik, meliputi:
3.6.3.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
40
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode analisis Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai asymptotic significance lebih besar dari 0.05 (Ghozali, 2013). 3.6.3.2 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable
independen.Untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya serta variance inflation factor (VIF) yang diperoleh.Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak terjadi multikolonieritas (Ghozali, 2013). 3.6.3.3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
41
Dalam uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji (Ghozali, 2013) adalah: H0: tidak ada autokorelasi (r = 0) HA: ada autokorelasi (r ≠ 0) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Tabel 3.1 Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Tdk ada autokorelasi positif Tolak Tdk ada autokorelasi positif No desicison Tdk ada korelasi negatif Tolak Tdk ada korelasi negatif No decision Tdk ada autokorelasi, positif Tdk ditolak atau negative Sumber: Ghozali, 2013. Uji Autokorelasi
Jika 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4– dl < d < 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Du
3.6.3.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser dengan cara:
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
42
1. Mendapatkan nilai residual atau kesalahan pengganggu dari persamaan regresi, kemudian nilai tesidual tersebut diabsolutkan. 2. Melakukan regresi atara nilai absolut residual dengan tiap-tiap independen. Apabila terdapat hubungan yang signifikan dari regresi atau jika thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan telah terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). 3.7 Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2013). a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
43
kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, tapi karena R2 mengandung kelemahan mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan model, maka peneliti ini menggunakan adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya (Ghozali, 2013). b. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen atau terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H0: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya, variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh positf terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan tidak sama dengan nol, atau: Ha: b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Maka merumuskan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) sebagai berikut:
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
44
H0: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, Artinya Total Asset Growth, Market to Book Asset Ratio, Market Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Free Cash Flow. Ha: b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, Artinya Total Asset Growth, Market to Book Asset Ratio, Market Debt to Equity Ratio, dan Dividend Payout Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap Free Cash Flow. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan 0.05 (alpha=5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai signfikansi > 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifkan), ini berarti secara bersama – sama variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T) Uji T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas
atau
independen
secara
individual
dalam
menerangkan variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) kurang dari nol, atau:
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
45
H0: bi ≤ 0, Artinya, variabel independen tidak mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel lebih dari nol, atau: Ha: bi > 0, Artinya, variabel independen mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Maka Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) sebagai berikut: 1) H0 : b1≥ 0, artinya Total Asset Growth tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. Ha: b1< 0, artinya Total Asset Growth mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. 2) H0 : b2≤ 0, Artinya Market to Book Asset Ratio tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. Ha: b2> 0, artinya Market to Book Asset Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. 3) H0 : b3≥ 0, Artinya Market Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. Ha: b3< 0, artinya Market Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. 4) H0 : b4≤ 0, Artinya Dividend Payout Ratio tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.
46
Ha: b4> 0, artinya Dividend Payout Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Free Cash Flow. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 (alpha=5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriterian sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi > 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan),
ini
berarti
secara
parsial
variabel
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ... SURYANI , F. EKONOMI UMP, 2016.