BAB III METODE PENELITIAN
4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan kuesioner sebagai instrumennya. Penelitian ini bersifat korelasi karena mengetahui korelasi tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku remaja menjaga kesehatan reproduksi melalui pengujian hipotesa (Alimul, 2003).
5. Populasi dan Sampel Penelitian 6. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek dengan karakteristik tentang yang akan diteliti (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMU MUHAMMADIYAH 4 KENDAL. Jumlah populasi adalah 236 siswa.
7. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan “Sampling” tertentu untuk dapat mewakili populasi (Alimul, 2003). Sampel penelitian adalah siswa-siswi SMU MUHAMMADIYAH 4 KENDAL yang terpilih menjadi sample. Cara pengambilan sample dalam
44
penelitian ini adalah dengan teknik proportionate random sampling yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Kriteria sampel yang dipakai dalam penelitian ini meliputi : 3. Respoden berjenis kelamin laki-laki atau perempuan 4. Responden bersedia untuk mengisi kuesioner
Penentuan besar sampel sebagai berikut (Notoadmodjo, 2002) : N n = 1 + N(d) 2 =
236 1 + 251(0,1) 2
=
236 1 + 2,36
= 70,2 → 70 Jadi besar sampel yang dibutuhkan 70 responden. Keterangan : n
: Besar sampel
N : Besar populasi d
: Tingkat ketepatan atau batas ketelitian yang diinginkan yaitu 10 % = 0,1
45
Tabel
3.1
Jumlah sample penelitian Muhammadiyah 4 Kendal.
di
Kelas
Jumlah siswa
Jumlah sampel
X
82
24
XI
108
32
XII
46
14
Total
236
70
SMU
6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Tabel 3.2 Definisi operasional No 1.
Variabel Independent. Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
2
Independent. Sikap remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi
Definisi Operasional Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi adalah tingkat kemampuan responden untuk menjawab dengan benar pertanyaan tentang kesehatan reproduksi
Sikap adalah tanggapan atau pendapat remaja tentang menjaga kesehatan reproduksinya yang meliputi hubungan seksual pranikah, cara menjaga sistem reproduksi.
46
Alat Ukur Kuesioner yang berisi 21 pertanyaan. Bila jawaban benar nilai 1. Bila jawaban salah nilai 0.
kuesioner yang berisi 10 butir pernyataan dengan nilai setuju : 3 kurang setuju :2 tidak setuju : 1
Hasil Ukur Jumlah skor dari 21 item pertanyaan dengan skor : Skor tertinggi:21 Skor terendah:0 Pengetahuan baik skor >80% Pengetahuan sedang skor antara 60%80% Pengetahuan buruk skor <60% jumlah skor dari 10 item pernyataan dengan skor tertinggi : 30 skor terendah :10 Sikap baik skor >80% Sikap sedang skor antara 60%-80% Sikap buruk
Skala Interval
Interval
skor <60% 3
Dependent. Perilaku remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh individu baik yang diamati secara langsung maupun tidak langsung tentang kesehatan reproduksi
Kuesioner yang berisi 15 butir pernyataan favourable dengan nilai Ya: 1 Tidak: 0 dan pernyataan unfavourable dengan nilai Ya: 0 Tidak: 1
Jumlah skor dari 15 item pernyataan dengan skor: Skor tertinggi: 15 Skor terendah: 0 Perilaku baik skor >80% Perilaku sedang skor antara 60%80% Perilaku buruk skor <60%
Interval
7. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data BAB V.
Alat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat penelitian berupa kuesioner yang terdiri atas : 8. Karakteristik responden Dibuat oleh peneliti berdasarkan variable dari penelitian ini meliputi: Nomor kode (diisi oleh peneliti), usia, jenis kelamin, alamat, agama, kelas dan dari mana memperoleh informasi tentang kesehatan reproduksi. 9. Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi Kuesioner dimodifikasi dari penelitian Dwi Indriyani dengan judul “Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Remaja Tentang Hubungan Seksual Pranikah”. yang terdiri atas 21
47
item pertanyaan dalam bentuk multiple choice dengan skala interval untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi. 10. Sikap remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi Angket B untuk mengukur sikap remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi yang terdiri atas 10 item pernyataan dengan memberi jawaban setuju (3), kurang setuju (2), tidak setuju (1). 11. Perilaku remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi Angket C untuk mengukur perilaku remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi yang terdiri atas 15 item pernyataan yang terdiri atas 10 item pernyataan favourable (1, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15) dengan memberi nilai jawaban ya (1), tidak (0), dan 5 item prnyataan unfavourable (2, 3, 4, 5, 10 ), dengan memberi nilai jawaban ya (0), tidak (1). BAB VI. Uji Validitas 3. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan apakah alat ukur itu mampu mengukur apa yang diukur. Pada pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap skor total seluruh pertanyaan dengan menggunakan uji Pearson Product Moment (Notoatmodjo, 2003). Uji validitas dilakukan di SMU Muhammadiyah 1 Semarang pada tanggal 15 Agustus 2008 dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa.
48
r=
N (ΣXY ) − (ΣXΣY ) V [ NΣX − (ΣX ) 2 ][ NΣY 2 − (ΣY ) 2 ] 2
Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas, nilai rhitung untuk seluruh pertanyaan akan dibandingkan dengan nilai rtabel 0,273 pada taraf signifikansi 0,05 . Jika nilai rhitung > rtabel, pertanyaan dinyatakan valid, diperoleh hasil : -
Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi: hasil uji validitas pengetahuan dalam rentang 0,439-0,762 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,273.
-
Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi: hasil uji validitas sikap dalam rentang 0,313-0,561 artinya kuesioner sikap tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,273.
-
Perilaku remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi: hasil uji validitas perilaku dalam rentang 0,509-0,704 artinya kuesioner perilaku tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,273.
4. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah kemampuan kuesioner untuk mengukur secara tepat (konsisten). Pengujian reliabilitas instrument penelitian ini menggunakan
teknik
alfa
menggunakan skala interval.
49
cronbach
karena
item
pertanyaan
Kuesioner dapat dikatakan realibilitas tinggi jika nilai Alpha croanbach melebihi angka kritik, diperoleh hasil : -
Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi: hasil uji reliabilitas α= 0,933 artinya kuesioner pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
-
Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi: hasil uji reliabilitas α= 0,748 artinya kuesioner sikap tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
-
Perilaku remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi: hasil uji reliabilitas α= 0,918 artinya
kuesioner perilaku tersebut
reliabilitas tinggi karena nilai Alpha croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.
BAB VII. Cara Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian ini meliputi data dengan menggunakan kuesioner yang berisi identitas responden dan lembar pertanyaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap menjaga kesehatan reproduksi yang akan dilaksanakan di SMU Muhammadiyah 4 Kendal yang dilaksanakan sebagai berikut:
50
1. Setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari pembimbing, peneliti mengajukan permohonan surat izin penelitian kepada Ketua Program Studi Keperawatan Muhammadiyah Semarang. 2. Mendapatkan surat izin pada tanggal 8 september 2008 dari kepala sakolah SMU Muhammadiyah 4 Kendal untuk mengadakan penelitian. 3. Menyerahkan surat pengantar pada tanggal 8 september 2008 untuk penelitian kepada kepala sekolah SMU Muhammadiyah 4 Kendal dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini. 4. Mendatangi responden untuk melakukan pendekatan pada responden dengan memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini jaminan kerahasiaan responden diberikan dan tidak membawa dampak negative bagi responden. Bila responden menyetujui maka peneliti meminta kesediaan responden dengan mengisi lembar persetujuan untuk menjadi responden. 5. Menyebarkan angket kepada responden dan menjelaskan cara mengisi kuesioner. 6. Setelah selesai kuesioner dikumpulkan kembali kemudian peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan akan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri. 7. Peneliti mengakhiri pertemuan dengan responden.
51
8. Pengolahan dan Analisa Data C. Pengolahan Data Cara pengolahan data adalah sebagai berikut (Nursalam, 2003): 5. Editing Melakukan koreksi terhadap kelengkapan data dengan meneliti kembali kelengkapan pengisian, keterbacaan, kejelasan makna jawaban, dan menghilangkan data yang ekstrim. 6. Koding Mengklasifikasikan data/jawaban responden menurut kategori masingmasing. Koding bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. 7. Entry Entry adalah masukan data yang diperoleh menggunakan fasilitas computer dengan program SPSS 12.0. 8. Tabulasi Meringkas data yang diperoleh kedalam tabel
yang telah
dipersiapkan. Proses tabulasi meliputi : Mempersiapkan tabel dengan kolom dan barisnya yang disusun dengan cermat sesuai kebutuhan Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban Menyusun distribusi/tabel frekuensi dengan tujuan agar data yang ada dapat tersusun rapi, mudah dibaca, dan dianalisa.
52
D. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisa univariat mendiskripsikan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, sikap remaja tentang kesehatan reproduksi, dan perilaku remaja menjaga kesehatan reproduksinya. b. Analisa Bivariat Sebelum diuji bivariat, data diuji kenormalan data dengan uji Kolmogorov Smirnov, data bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku remaja dalam menjaga kesehatan produksinya yang dianalisis secara analitik dengan menggunakan salah satu uji statistik parametik yaitu menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment, jika distribusinya normal. Jika distribusinya tidak normal maka menggunakan uji statistik non parametik yaitu dengan uji Korelasi Rank Spearman. Setelah dilakukan uji kenormalan data dengan uji kolmogorov smirnov diperoleh variable pengetahuan, sikap, dan perilaku berdistribusi tidak normal dengan nilai p-value 0,000 (pvalue <0,05) sehingga menggunakan uji non parametrik dengan uji korelasi Rank Spearman untuk analisa. 9. Etika Penelitian Penelitian dilaksanakan setelah mendapat rekomendasi dari Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
53
Muhammadiyah Semarang untuk mengajukan permohonan izin kepada SMU Muhammadiyah 4 Kendal untuk melakukan penelitian. Penelitian ini memperhatikan prinsip-prinsip etika penelitian untuk menjamin hak asasi responden. Etika dalam penelitian keperawatan meliputi : g. Informed Consent (Persetujuan) Informed Consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian, manfaat penelitian serta memberi penjelasan bahwa penelitian tidak membawa dampak negatif bagi responden. Setelah memberi penjelasan, peneliti menyebarkan surat persetujuan untuk menjadi responden. Kepada responden yang bersedia untuk diteliti dimohon untuk menandatangi surat persetujuan menjadi responden (Alimul, 2003). h. Anonimity (Tanpa Nama) Anonimity merupakan salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan responden (Nursalam, 2003) dengan tidak mencantumkan nama responden. i. Confidentiality (Kerahasiaan) Peneliti menjamin kerahasiaan dari semua informasi yang diberikan responden dalam hasil penelitian. Hanya informasi yang berhubungan dengan penelitian saja yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Alimul, 2003).
54