52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen, internet serta sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan beberapa laporan keuangan perbankan syariah yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.qo.id.
3.2 Sampel Penelitian
1.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia.
2.
Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan periode 2008 – 2012 dan informasi pendukung lainnya.
3.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah rasio keuangan model CAMEL (Capital, Asset, Manajemen, Earning, Liquidity).
53
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari data-data yang berupa catatan dalam hal ini adalah laporan keuangan (neraca dan laba rugi), dan melalui studi kepustakaan yang didasarkan pada bahan-bahan dari perpustakaan dengan mengumpulkan data berupa teori yang bersumber dari internet, buku-buku, bahan-bahan tulisan yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 Definisi Operasional Variabel Analisis kinerja bank dengan CAMEL atau pengujian CAMEL sebagai penilai kinerja pada sebuah bank dapat diukur dengan variabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Rasio Capital
Rasio Asset
Konsep
Indikator
Mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibankewajiban jika terjadi likuidasi.
CAR (Capital Adequacy Ratio).
Menggambarkan kualitas aktiva dalam perusahaan yang menunjukkan kemampuan dalam menjaga
Kualitas Aktiva Produktif (KAP),
Skala Modal sendiri x 100 % AMTR
Rasio KAP = Aktiva produktif yang diklasifikasikan x 100 % Total aktiva produkrif
54 Tabel 3.1 (Lanjutan)
Manajemen
Rasio Rentabilitas
Rasio Likuiditas
dan mengembalikan dana yang ditanamkan. Menggambarkan kualitas manusia nya dalam bekerja.
Menggambarkan kemampuan peusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan sebagainya. Menggambarkan kemampuan bank dalam menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya
NPM (Net Profit Margin), Manajemen Resiko
NPM =
ROA (Return on Asset, BOPO (perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional)
Laba Bersih x 100 % Laba Operasional
Laba sebelum pajak x 100 % Total aktiva
Biaya operasional x 100 % Pendapatan operasional
LDR (Loan to Deposit Ratio)
Pembiayaan
x 100 % Dana yang diterima
3.5 Metode Analisis Data
1.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini digunakan untuk mengukur rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi dari masing-masing bank yang menjadi objek penelitian pada periode 2008 – 2012.
55
2.
Teknik analisa yang digunakan adalah analisa rasio CAMEL perbankan yang meliputi :
a.
Aspek Capital (Permodalan), yaitu untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga, yang dinyatakan dalam bentuk persentase: CAR =
x 100%
Dimana: CAR
: Capital Adequacy Ratio
MS
: Modal Sendiri
ATMR
: Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Setiap perhitungan CAR yang hasilnya melebihi 8% atau minimal 8%, akan mendapatkan predikat sehat, sebaliknya apabila nilai CAR kurang dari 8% akan mendapatkan predikat tidak sehat atau kurang sehat. Kriteria Penilaian Rasio CAR :
b.
Sehat
: ≥ 8,0%
Cukup Sehat
: ≥ 7,9% - < 8,0%
Kurang Sehat
: ≥ 6,5% - < 7,9%
Tidak Sehat
: ≥ 6,5%
Aspek Kualitas Aset (asset), yaitu untuk mengukur kualitas asset bank. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki bank, yang dinyatakan dalam bentuk persentase: Aktiva Produktif yang diklasifikasikan KAP =
x 100% Total Aktiva Produktif
Kriteria Hasil Penilaian KAP :
56
c.
Sehat
: 0,00 - ≤ 10,35%
Cukup Sehat
: > 10,35% - ≤ 12,60%
Kurang Sehat
: > 12,60% - ≤ 14,85%
Tidak Sehat
: < 14,85%
Aspek Manajemen, yaitu untuk menilai kualitas manusianya dalam bekerja. Untuk menilai kesehatan bank dalam aspek manajemen, biasanya dilakukan melalui kuesioner yang ditujukan bagi pihak manajemen bank, akan tetapi pengisian tersebut sulit dilakukan karena akan terkait dengan unsur kerahasian bank. Oleh sebab itu dalam penelitian ini aspek manajemen diproyeksikan dengan rasio net profit margin. Kemudian rasio NPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Laba Bersih NPM = --------------------------- x 100% Laba Operasional Kriteria Hasil Penilaian Manajemen :
d.
Sehat
: 81% - 100%
Cukup Sehat
: 66% - 80%
Kurang Sehat
: 51% - 65%
Tidak Sehat
: < 50%
Aspek Earning (Rentabilitas), yaitu untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan sebagainya yang dinyatakan dalam bentuk: Laba sebelum pajak ROA =
x 100% Total aktiva
57
Biaya operasional BOPO =
x 100 % Pendapatan operasional
Kriteria Hasil Penilaian ROA: Sehat
: ≥ 1,215%
Cukup Sehat
: ≥ 0,999% - < 1,215%
Kurang Sehat
: ≥ 0,765% - < 0,999%
Tidak Sehat
: < 0,765%
Kriteria Hasil Penilaian BOPO:
e.
Sehat
: ≤ 93, 52%
Cukup Sehat
: > 93, 52% - ≤ 94,72%
Kurang Sehat
: > 94,72% - ≤ 95,92%
Tidak Sehat
: > 95,92%
Aspek Likuidity (Liquiditas), yaitu untuk menggambarkan kemampuan bank dalam menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya. Pembiayaan LDR =
x 100% Dana yang diterima
Kriteria Hasil Penilaian LDR: Sehat
: ≤ 94,75%
Cukup Sehat
: > 94,75% - ≤ 98,50%
Kurang Sehat
: ≥ 98,50% - < 102,25%
Tidak Sehat
: > 102,25%
Seluruh faktor dan komponen yang dinilai tersebut akan dinilai dengan sistem kredit (reward system) yang dinyatakan dalam nilai kredit 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dan kemudian diberikan bobot sesuai dengan besarnya pengaruh
58
terhadap kesehatan bank. Sehingga dapat ditetapkan predikat kesehatan bank. Adapun nilai predikat kesehatan bank sebagaimana berikut : 1.
Nilai Kredit (NK) 81 sampai dengan 100 berpredikat “sehat”.
2.
Nilai Kredit (NK) 66 kurang dari 81 berpredikat “cukup sehat”.
3.
Nilai Kredit (NK) 51 kurang dari 66 berpredikat “kurang sehat”.
4.
Nilai Kredit (NK) 0 kurang dari 51 berpredikat “tidak sehat”.