39
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN
3.1 Profil Perusahaan PT. XYZ berdiri pada tanggal 3 Maret 1980 di Jakarta. Perusahaan ini berlokasi di daerah Pondok Gede Jakarta Timur. Gagasan berdirinya perusahaan ini muncul dari pemikiran Ibu Hajjah Sufiati Muksin untuk mengelola usaha bidang catering. Nama perusahaan dicetuskan oleh Bapak Profesor Muzayin Arifin MEd yang diambilkan dari nama sebuah desa Terayon di Karang Gede Boyolali Jawa Tengah, jadilah nama PT. XYZ. Setelah satu tahun berjalan, perusahaan usaha catering ini nampak kurang bisa berkembang, maka oleh pimpinan perusahaan Bapak Dody Rudianto selaku direktur utama, paradigma perusahaan diubah, dari semula sebagai perusahaan catering, berganti bidang usaha menjadi perusahaan penerbitan dan percetakan buku dan majalah. Pertimbangannya, menyesuaikan basis pendidikan dan pengalaman Bapak Dody Rudianto yang berlatar belakang kerja sebagai wartawan (redaktur majalah ilmiah Prisma), peneliti pada LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial), pimpinan umum majalah Konteks, dan konsultan manajemen industri tekstil. Sejak itu nama perusahaan juga disesuaikan dengan bidang garap usaha menjadi PT. XYZ.
40
Usaha penerbitan buku ini diawali dari menerbitkan buku-buku karya dari para pendiri perusahaan sendiri. Pertimbangnnya agar dapat melakukan penghematan kapital sebesarnya untuk tidak mengeluarkan biaya pembelian naskah buku dan membayar royalty penulis buku, kebetulan para pemegang saham perusahaan semuanya berbakat penulis yang karya-karyanya sudah banyak diterbitkan oleh penerbit umum dan dimuat di media massa. Buku pertama yang diterbitkan berjudul “Menguak Misteri Ajaran AgamaAgama
Besar”
karya
Profesor
Muzayin
Arifin,
selanjutnya
buku
berjudul
“Pembangunan Ekonomi dan Perkembangan Bisnis di Indonesia”, karya Bapak Dody Rudianto (Direktur Utama), buku berjudul “Pengelolaan Bisnis Katering” karya Ibu Farida Arfiantini, SE (Direktur) yang dikembangkan dari skripsi sarjana ekonominya, buku berjudul “Potret Petani Indonesia Tampak Samping” karya Ir Agus Sardjono (Direktur) yang dikembangkan dari skripsi sarjana pertaniannya. Kemudian disusul buku-buku lainnya dari pengarang-pengarang professional dengan cara membeli naskah atau sistem royalty. Hingga sekarang, tahun 2008, telah tercatat sebanyak 126 judul buku telah diterbitkan. Untuk mengembangkan usaha telah ditempuh beberapa cara, antara lain untuk pengembangan permodalan, meminjam dana dari Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Eksim), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Danamon, mendapatkan fasilitas kredit modal kerja. Untuk pengembangan pemasaran, melakukan kerjasama dengan toko-toko buku ternama seperti Toko Buku Gramedia, Toko Buku Kharisma, Toko Buku Gunung Agung, dan grosir-grosir besar lainnya yang berpusat di kawasan Senen Jakarta Pusat, serta mengikuti tender-tender pengadaan buku di pemerintah, seperti
41
Departemen Agama, Departemen Pendidikan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Pemerintahan Kabupaten/Kota se Indonesia, dan lain-lain. Untuk mengembangkan SDM, mengirim tenaga kerja yang dididik di Pusgrafin (Pusat Grafika) Departemen Pendidikan Nasional. Untuk mengembangkan relasi usaha, mendaftar menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Secara kebetulan Direktur Utama perusahaan Bapak Dody Rudianto terpilih menjadi Wakil Ketua dan kemudian Penasehat IKAPI Jakarta, membuat jaringan relasi antar perusahaan penerbit se Indonesia makin terbuka luas. Dengan kondisi demikian, perusahaan ini telah bertahan hidup hingga 28 tahun.
3.2 Visi dan misi Perusahaan Dalam menjalankan bidang usahanya, PT. XYZ, menetapkan Visi dan Misi untuk memberikan arah bagi perjalanan perusahaan. Visi Perusahaan : 1. PT. XYZ mempunyai visi “Menjadi Yang Terbaik” merupakan transformasi gambaran menantang keadaan masa depan yang ingin menjadi realitas melului komitmen dan tindakan oleh segenap jajaran manajemen perusahaan.
Misi Perusahaan : 2. PT. XYZ mengemban misi menjadi perusahaan nasional yang berkualitas membangun kemandirian usaha.
42
Adapun nilai-nilai utama yang mendasari kinerja dari PT. XYZ sebagai berikut :
Memegang komitmen: senantiasa memenuhi komitmen yang telah menjadi kesepakatan bersama dengan klien, relasi bisnis dan jaringan kerja.
Menjungjung
profesionalisme:
bekerja
berlandaskan
asas
keahlian dan kompetensi sesuai standart mutu yang berlaku universal.
Menjaga kualitas: Manajemen perusahaan selalu menekankan kepada staheholder untuk sinergis mendorong suasana kerja di internal perusahaan yang kondusif agar tercipta produk yang berkualitas dan pelayanan kepada pelanggan dengan baik.
3.3 Kegiatan Usaha Kegiatan perusahaan adalah segala aktivitas manajemen dan personalia perusahaan yang bekerja untuk mencapai tujuan, meliputi: 1. Manajemen Kegiatan manajerial dijalankan oleh Direksi dibantu staf sekretariat(administrasi) sesuai bidang keahliannya. Direksi memimpin jalannya perusahaan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Aktivitas manajemen terfokus pada tata personalia (manajemen sumber daya manusia) dan tata keuangan (manajemen keuangan).
43
2. Redaksi Kegiatan bidang redaksi meliputi usaha pengadaan naskah buku yang dikelola oleh Tim Redaksi. Bertugas dan berfungsi menyusun perencanaan tahunan dengan mengkaji dan menetapkan pilihan judul-judul buku yang dianggap layak dan laku jual sepanjang tahun. Kegiatan bidang ini menyusun judul-judul buku dan membuat outline (sinopsis) per judul buku untuk dibawa dalam rapat/diskusi terpadu yang melibatkan bidang pemasaran untuk memberikan masukan, pertimbangan, opini, pandangan, dan telah studi atas prospek pasar terhadap tiap judul buku yang disiapkan oleh tim redaksi. Selain itu, tugas pokok bidang redaksi adalah melakukan editing terhadap naskah-naskah yang telah diputuskan akan diterbitkan. 3. Produksi Bidang produksi, meliputi urutan pengelompokan pekerjaan: 1. Pra Cetak; 2. Pelaksanaan Pencetakan; 3. Pelaksanaan Pasca Cetak. 1. Pra Cetak Sebelum dilakukan pencetakan, harus didahulu proses pra cetak yang meliputi aktivitas:
Pekerjaan tata letak (layout)
Pembuatan Desain
Pekerjaan koreksi
Bidang ini selain harus berkemampuan kerja teknis juga harus memiliki kompetensi intelektual (keredaksian), jiwa seni (desain grafis) dan kepekaan terhadap bahasa dan keindahan tata letak.
44
2. Percetakan Pelaksanaaan pencetakan harus berbekal penguasaan penggunaan mesin-mesin cetak termasuk perawatan, pengawasan proses pencetakan untuk meneliti komposisi warna, ketajaman warna dan kerataan pewarnaan. 3. Finishing Bidang finishing, calendering, rolling, penjilidan, raping, packaging adalah kegiatan terakhir untuk penyempurnaan produk siap masuk pasar. 4. Pemasaran/Distribusi Bidang pemasaran dan distribusi. Ketika proses produksi sedang berjalan, bidang pemasaran telah membuat promosi dan penawaran kepada pelanggan mengenai produk baru yang akan segera terbit. Ketika surat pesanan datang, barang tinggal mengirim kepada gudang pemesan. Sarana ditribusi menggunakan jasa Kantor Pos, dan jasa pengiriman lainnya yang diambil dan diantar ke perusahaan jasa pengiriman.
45
3.4 Struktur Organisasi Komisaris
Direksi
Menejer Operasional
Divisi Pengembangan gan
Menejer Pemasaran
Menejer Keuangan
Divisi Teknologi Informasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. XYZ
1. Komisaris Komisaris bertugas memimpin perusahaan supaya perusahaan berjalan dengan baik. 2. Direksi Mengambil kebijakan secara umum dan mengambil keputusan terhadap hal-hal yang strategis bagi perusahaan. Direksi membuat perencanaan dan pengarahaan dan menggerakan organisasi usaha serta pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen perusahaan. 3. Manager Pemasaran Menyusun perencanaan pengembangan pemasaran, melakukan segmentasi argeting dan positioning pemasaran serta menciptakan defrensiasi dan melakukan bauran pemasaran (marketing mix), serta menjaga nilai (value), nilai
46
(value), proses dan pelayanan / service pengembangan komunikasi konsumen, dan promosi (iklan, direct selling dan sponsorship). 4. Manager Keuangan Melakukan perencanaan, strategi pengendalian keuangan, keadaan permodalan, pengaturan perputaran keuangan (cash flow), menyusun laporan keuangan dan pembukuan serta pengawasan dan audit keuangan. 5. Manager Operasional Menyusun perencanaan produksi, membuat procasting / peramalan kebutuhan pasar (memenuhi selera konsumen), menjaga kualitas produk, memenuhi kwantitas (jumlah produksi), mengatur system pergudangan / penyimpanan barang, mengatur distribusi barang dan membuat system pelaporan produksi dan distribusi. 6. Divisi Pengembangan Berkonsentrasi pada pengembangan SDM, pendidikan, pelatihan dan peningkatan kompetensi profesionalisme. Melakukan riset untuk penelitian produk dan trend pasar. Memprediksi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras bagi pengembangan perusahaan. 7. Divisi Teknologi Informasi Melakukan perencanaan prediksi dan aplikasi dalam memfasilitasi, modernisasi dalam rangka pencapai tujuan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan mitra kerja dan jaringan kerja dengan berbagai pihak seperti pemasok dan distributor.
47
3.5 Usulan Pengembangan Berdasarkan NDLC Pada studi kasus kali ini, penulis menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC) dalam menganalisa (mengusulkan) rencana pengembangan layanan internet di PT. XYZ. 3.5.1 Analysis Tahap pertama dari NDLC adalah analysis. Pada tahap ini diharapkan dari sudut pandang proses strategis, sebuah proyek desain jaringan yang diberikan harus selaras dengan rencana strategis secara keseluruhan dari infrastruktur TI secara keseluruhan, serta dengan inisiatif bisnis strategis perusahaan.
Gambar 3.2 Metode NDLC
PT. XYZ menyadari bahwa teknologi informasi (TI) merupakan salah satu faktor utama pendukung di perusahaan. Oleh karenanya dibutuhkan komitmen yang kuat pihak manajemen dan karyawan untuk mengimplementasikan TI sebagai
48
bagian penunjang kegiatan bisnisnya. Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan pengguna, dan analisa topologi jaringan yang sudah ada saat ini.
3.5.1.1 Memilih Hardware Jaringan Selain menentukan desain jaringan komputer yang akan digunakan, dalam memilih sebuah hardware jaringan maupun sistem operasi tidak kalah penting untuk diperhatikan. Sebelum kita merancang sebuah jaringan komputer, tentunya harus mempersiapkan beberapa perangkat keras yang nantinya akan dibutuhkan. Dalam mempersiapkan perangkat keras tersebut kita harus memilih perangkat keras yang benar-benar dapat digunakan dan tidak berlebihan. Berikut adalah beberapa perangkat keras pada jaringan komputer yang harus dirancang: 1. Kabel UTP Kabel ini penggunaan dalam sistem jaringan dengan panjang max 100 meter, jika lebih harus dipasang repeater (penguat sinyal data) baru bisa disambung kebel UTP lagi. Pengurutan kabel UTP dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu berdasarkan hubungan crossover dan hubungan straight. Hubungan crossover adalah hubungan Pc – Pc, Hub – Hub, Switch – Switch, Router – Router. Hubungan straight adalah hubungan Pc – switch, switch – Router.
49
2. Workstation (PC)
Pentium Dual Core (1.8 Ghz)
Motherboard BIOSTAR
Memory 1GB
VGA card ATI RADEON HD 2400 256 DDR II
Hardisk 80 GB Seagate IDE
Keyboard Logitech
Keyboard Logitech
Mouse Logitech scroll
Network Interface Card (NIC)
3. Printer Printer yang digunakan pada PT. XYZ adalah canon IP 1300 untuk melayani 20 komputer.
3.5.1.2 Analisa Spesifikasi Software Sebelum Perancangan Adapun beberapa software yang digunakan PT. XYZ adalah: 1. Microsoft windows Sistem operasi yang digunakan oleh PT. XYZ adalah windows XP Service Pack 3. 2. Anti Virus Anti Virus yang digunakan adalah Kaspersky. Yang mana anti virus ini digunakan untuk perlindungan data-data dari virus skaligus merawat sistem windows tetap fresh.
50
3. Corel Draw Corel Draw digunakan oleh PT. XYZ untuk kebutuhan disain.
3.5.1.3 Analisa Topologi Jaringan Pada PT. XYZ Pada PT. XYZ memiliki 20 workstation (PC), semua dihubungkan dengan menggunakan switch yang bermerk TP-link 24 port. Jenis kabel yang digunakan adalah UTP Cat5e dengan kecepatan 10/100 Mbps, Printer menggunakan merk cannon IP 1300. Jaringan pada PT. XYZ yang sedang berjalan dibawah ini belum terkoneksi internet sehingga dibutuhkan Mikrotik Router OS untuk menghubungkan jaringan yang ada ke internet dan sebuah server yang akan digunakan sebagai proxy server.
3.5.1.4 Topologi Jaringan Saat ini
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Saat ini di PT. XYZ
51
Masalah yang dihadapi pada jaringan komputer yang ada pada PT. XYZ adalah belum terhubungnya jaringan yang ada ke internet. Jaringan yang ada sekarang hanya bersifat local yang digunakan untuk sharing data dan sharing printer. Sedangkan perusahaan menginginkan jaringan komputer yang ada terhubung ke internet dan perusahaan juga ingin membuat proxy server untuk membatasi hak akses client ke suatu situs tertentu. Sehingga dibutuhkanlah sebuah router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan yang ada ke internet dan sebuah proxy server untuk membatasi hak akses client ke suatu situs tertentu. Karena perusahaan tersebut ingin menghemat biaya, maka sebagai alternatifnya adalah menambahkan sebuah PC ke dalam jaringan yang ada sekarang ini yang nantinya akan digunakan sebagai router dan proxy server dengan menginstall OS (Operating System) ke dalam PC tersebut yang bernama mikrotik router OS. Dibawah ini adalah daftar IP address pada masing-masing komputer yang ada pada PT. XYZ.
3.5.1.5 Analisis Penggunaan IP Address pada PT. XYZ IP address yang sedang berjalan di perusahaan saat ini adalah IP statik, sehingga apabila customer atau vendor dari luar perusahaan datang untuk mendapatkan akses jaringan komputer maka admin jaringan harus menstatikan IP secara manual. Oleh itu maka perlu dibuat dhcp sever di pc mikrotik router os agar tamu-tamu yang datang ke perusahaan mendapatkan ip address secara otomatis. Satu client akan memperoleh satu dhcp. Jika ada komputer baru yang berhubungan
52
ke jaringan maka komputer tersebut akan memperoleh IP address, IP gateway, dan IP DNS secara otomatis. Tabel 3.1 Daftar IP Address yang sedang berjalan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
IP Address 192.168.1.100 192.168.1.101 192.168.1.102 192.168.1.103 192.168.1.104 192.168.1.105 192.168.1.106 192.168.1.107 192.168.1.108 192.168.1.109 192.168.1.110 192.168.1.111 192.168.1.112 192.168.1.113 192.168.1.114 192.168.1.115 192.168.1.116 192.168.1.117 192.168.1.118 192.168.1.119
Nama Client 1 Client 2 Client 3 Client 4 Client 5 Client 6 Client 7 Client 8 Client 9 Client 10 Client 11 Client 12 Client 13 Client 14 Client 15 Client 16 Client 17 Client 18 Client 19 Client 20
Range IP address 192.168.0.0/27 Alokasi IP client 192.168.0.1 – 192.168.0.30 IP NetID
: 192.168.0.0/27
IP Broadcast
: 192.168.0.31/27
Alokasi IP Address Mikrotik PC Router : Ethernet card 1 (Public) Ip Address : 192.168.1.100/24 Ethernet card 2 (local) IP Address : 192.168.0.30/27 Angka dibelakang Ip address ( /27 ) sama dengan nilai netmasknya untuk angka ( /27 ) nilainya sama dengan 255.255.255.224
53
Untuk netmasknya blok IP address local kelas C, dapat di uraikan sebagai berikut : Subnetmask kelas C : 255.255.255.0 = 24 254 mesin 255.255.255.128 = 25 128 mesin 255.255.255.192 = 26 64 mesin 255.255.255.224 = 27 32 mesin 255.255.255.240 = 28 16 mesin 255.255.255.248 = 29 8 mesin 255.255.255.252 = 30 4 mesin 255.255.255.254 = 31 2 mesin 255.255.255.255 = 32 1 mesin Tabel 3.2 Daftar IP Address yang baru No
IP Address
Nama
1
192.168.1.100/24
Interface public
2
192.168.0.30/27
Interface local
3
192.168.0.1/27
Client 1
4
192.168.0.2/27
Client 2
5
192.168.0.3/27
Client 3
6
192.168.0.4/27
Client 4
7
192.168.0.5/27
Client 5
8
192.168.0.6/27
Client 6
9
192.168.0.7/27
Client 7
54
10
192.168.0.8/27
Client 8
11
192.168.0.9/27
Client 9
12
192.168.0.10/27
Client 10
13
192.168.0.11/27
Client 11
14
192.168.0.12/27
Client 12
15
192.168.0.13/27
Client 13
16
192.168.0.14/27
Client 14
17
192.168.0.15/27
Client 15
18
192.168.0.16/27
Client 16
19
192.168.0.17/27
Client 17
20
192.168.0.18/27
Client 18
21
192.168.0.19/27
Client 19
22
192.168.0.20/27
Client 20
Karena client-client yang ada di perusahaan hanya 20 user maka digunakan /27 yang gunanya untuk menghemat pemakaian IP private agar tidak terbuang sia-sia.
3.5.1.6 Analisis NAT Nat berfungsi untuk mentranslasikan IP address private ke IP address public sehingga lalu lintas data dapat diteruskan oleh router apabila router tersebut mendukung dan menerapkan fasilitas NAT tersebut. Ada dua tipe NAT yang dapat dipakai, yaitu :
55
Static NAT, setiap IP address pribadi ditranslasikan secara tetap dengan satu IP address publik tertentu.
Dynamic NAT, setiap IP address private ditranslasikan secara dinamis dengan satu IP address publik yang tersedia.
3.5.1.6.1 Static NAT Pada static NAT, setiap IP address private ditranslasikan secara tetap dengan satu IP address publik tertentu. Sebagai contoh perhatikan gambar 3.4, komputerkomputer diberikan IP address pribadi (192.168.0.1 sampai 192.168.0.4). Peralatan router memiliki dua sisi. Sisi luar (outside) memiliki IP address publik berhubungan dengan internet dan sisi dalam memiliki IP address private berhubungan dengan LAN. Prinsip kerja NAT sangat sederhana. Secara manual anda membuat agat NAT mentranslasikan setiap IP address private yang dimiliki oleh komputer dengan suatu IP address yang anda miliki seperti gambar 3.4. Dengan demikian, apabila komputer dengan IP address 192.168.0.3 menelusuri (browse) ke internet dan situs web mengirimkan kembali data yang diminta, router mampu meneruskan data tersebut kembali ke komputer tersebut, karena router tersebut mengetahui komputer tersebut merupakan translasi IP address publik 215.10.10.3 yang diatur oleh NAT.
56
Peralatan router menyimpan informasi mengenai NAT pada tabel translation. 192.168.0.1
215.10.10.1
192.168.0.2
215.10.10.2
192.168.0.3
215.10.10.3
192.168.0.4
215.10.10.4
Gambar 3.4 Translasi Static NAT
internet
IP address Publik Router LAN
PC-1 192.168.0.3 PC-1 192.168.0.1
PC-1 192.168.0.2
PC-1 192.168.0.4
Gambar 3.5 LAN dengan IP address Private dengan fasilitas NAT
3.5.1.6.2 Dynamic NAT Adakalanya perusahaan menginginkan agar satu kelompok IP address private ditranslasikan ke satu kelompok IP address publik secara otomatis oleh NAT. apabila salah satu IP address private dari kelompok akan dipakai, maka IP address pribadi tersebut akan ditranslasikan pada IP address publik pertama mana saja yang tersedia, seperti pada gambar 3.6.
57
192.168.0.3
215.10.10.1
192.168.0.4
215.10.10.2
192.168.0.1
215.10.10.3
192.168.0.2
215.10.10.4
Gambar 3.6 Translasi Dynamic NAT Jadi, translasi hanya terjadi jika sedang dipakai. Oleh sebab itu, translasi berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. NAT tipe ini disebut dynamic karena berubah-ubah. Keuntungan tipe dynamic NAT ini adalah jumlah IP address publik yang diperlukan boleh lebih sedikit dari jumlah IP address private yang perusahaan miliki, karena pada umumnya tidak semua IP address private akan dipakai pada saat yang bersamaan.
3.5.1.6.3 Port Address Translation (PAT) Dynamic NAT bekerja dengan baik selama jumlah IP address publik cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan permintaan translasi oleh IP address private. Tapi, apabila perusahaan hanya memiliki satu IP address publik, tentu permintaan tidak dapat diatasi untuk melayani permintaan sejumlah IP address private pada saat bersamaan. Untuk mengatasi hal tersebut diciptakan Port Address Translation (PAT). Prinsip kerja PAT mirip dengan NAT, hanya PAT memberikan identitas pada setiap IP address private yang dimiliki oleh komputer dengan suatu nomor port tertentu untuk setiap IP address publik yang dimilikinya, misalnya IP address 192.168.0.1
58
diberikan identitas port 11, IP address 192.168.0.2 diberikan identitas port 12, dan seterusnya. Yang umumnya ditulis sebagai 192.168.0.1:11, 192.168.0.2:12, seperti gambar 3.7. 192.168.0.1:11
215.10.20.25:11
192.168.0.2:12
215.10.20.25:12
192.168.0.3:13
215.10.20.25:13
192.168.0.4:14
215.10.20.25:14
Gambar 3.7 Translasi PAT Setiap IP address private memiliki satu IP address publik yang telah ditranslasikan oleh fasilitas PAT dengan nomor port tertentu.
internet
Jaringan luar (outside) IP address Publik 215.10.20.25 Router 192.168.20.5:15 Jaringan dalam (inside) LAN
PC-1 192.168.0.3:13 PC-1 192.168.0.1:11
PC-1 192.168.0.2:12
PC-1 192.168.0.4:14
Gambar 3.8 LAN dengan Fasilitas PAT Sehingga seperti tampak pada gambar 3.8, walaupun IP address publik yang dimiliki hanya satu, PAT dapat mengatasi masalah tersebut menggunakan port yang berbeda untuk memungkinkan router meneruskan lalu lintas data ke internet.
59
Proses NAT yang terjadi pada router adalah source dari arah local akan ditranslate di border router yang kearah internet out-interfacenya akan berubah menjadi IP publik, demikian sebaliknya untuk destinition NAT source dari arah internet akan ditranslate di border router yang ke arah local.
3.5.1.7 Analisis Hubungan Mikrotik dengan Beban PT. XYZ memiliki 20 komputer (client), semua dihubungkan dengan menggunakan switch TP-Link 24 port. Jenis kabel yang digunakan adalah UTP Cat5e dengan kecepatan 10/100 Mbps. Jaringan pada PT. XYZ yang sedang berjalan dibawah ini belum terkoneksi internet sehingga dibutuhkan Mikrotik Router OS untuk menghubungkan jaringan yang ada ke internet dan sebuah server yang akan digunakan sebagai proxy server. Versi Mikrotik Router OS yang digunakan di PT. XYZ adalah versi 2.9.27 yang di install di PC. Dengan spek PC sebagai berikut : Processor
: AMD Athlon X2 – 4800+
Casing
: ATX 500 watt
RAM
: 1GB
Hard disk
: 120GB
DVD room
: 24x read & write
VGA
: 128MB
Sound card
: realtex
Untuk menghemat resource dalam hal biaya, fungsi PC router dapat digabung dengan fungsi proxy server. Jadi, satu komputer mempunyai dua fungsi. Namun,
60
langkah ini sebaiknya diterapkan jika router hanya melayani sedikit client. Untuk jumlah client yang besar, sebaiknya fungsi mikrotik router OS dan proxy server dipisah untuk memperoleh kinerja yang optimal. Penulis mencoba melakukan riset untuk mikrotik router OS versi 2.9.27 yang digunakan di PT. XYZ, sbb : 1. Mikrotik Router OS dengan menggunakan beban sebanyak 20 client. Untuk melihat hasilnya bisa dilihat melalui grafik pemakaian CPU di Mikrotik Router OS sbb :
Gambar 3.9 CPU Mikrotik dengan beban sebanyak 20 client Terlihat bahwa grafik CPU Mikrotik yang berwarna hijau dengan menggunakan beban sebanyak 20 client tidak terjadi overload (100%).
61
2. Mikrotik Router OS dengan menggunakan beban sebanyak 100 client. Untuk melihat hasilnya bisa dilihat melalui grafik pemakaian CPU di Mikrotik Router OS sbb :
Gambar 3.10 CPU Mikrotik dengan beban sebanyak 100 client Terlihat bahwa grafik CPU Mikrotik yang berwarna hijau dengan menggunakan beban sebanyak 100 client terjadi overload (100%). Hal ini bisa menyebabkan jaringan komputer tidak dapat berjalan denga normal. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
62
3.5.2 Deign Tahap kedua dari NDLC adalah design. Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design ini akan membuat gambar design topologi jaringan yang akan dibangun. Diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design struktur topologi, design akses data, design layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang proyek yang akan dibangun.
3.5.2.1 Analisa Kebutuhan Hardware, Operating System Dan Software Proxy Server Untuk Merancang PC Router Dan Proxy Server 3.5.2.1.1 Tabel Perbandingan Pemilihan Hardware Untuk Merancang PC Router Dan Proxy Server Sebelum memilih PC yang digunakan dalam perancangan PC Router dan Proxy Server ini, terlebih dahulu melakukan perbandingan terhadap merk-merk PC yang ada di pasaran:
Tabel 3.3 Perbandingan Pemilihan Hardware No 1
2
PC PC Rakitan AMD X2 – 4800+
HP ProLiant DL180G5 - 854
Spec AMD ATHLON X2 – 4800+ Casing ATX 500 Watt, RAM 1 GB, Hard Disk 120 GB, DVD ROM, VGA 128MB, Sound Card, Monitor 15’ Opteron 2214, 1GB DDR2-667 ECC, VGA 32MB, 2x GbE NIC, Rackmount U1 Case, Monitor 15’
Harga Rp. 2.500.000
Rp. 15.100.000
63
3
PC Rakitan Core PC Rakitan Core 2 DUO 2.4 2 DUO – 2.4 Ghz Ghz, Casing ATX 500 Watt, RAM 1GB, Hard Disk 120GB, CD ROM, VGA 64MB, Sound Card, Monitor 15’
Rp. 3.100.000
Maka berdasarkan tabel 3.2 PC yang dipilih untuk merancang PC Router dan Proxy Server adalah PC Rakitan AMD X2 karena memiliki kelebihan seperti kemampuan memory yang sangat baik dan memiliki kemampuan meningkatkan kecepatan untuk komputasi yang logis dan teknikal dan juga memiliki harga yang terjangkau.
3.5.2.1.2 Tabel Perbandingan Pemilihan Operating System Untuk Merancang PC Router dan Proxy Server Sebelum memilih OS yang digunakan dalam perancangan PC Router dan Proxy Server ini, terlebih dahulu melakukan perbandingan terhadap OS yang ada saat ini, perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Perbandingan Pemilihan Operating System No 1
Nama OS Mikrotik Router OS
Keterangan Harga Kelebihan : Rp. 400.000 - Dukungan tools yang banyak seperti winbox dan putty - Tidak terlalu membutuhkan hardware dengan spesifikasi yang besar. Dapat berjalan pada PC Intel Pentium II dengan RAM 64 MB - Harga yang terjangkau - Tangguh dalam hal jaringan. Selain bisa digunakan sebagai Pc
64
-
Router mikrotik juga bisa digunakan sebagai proxy server, firewall, hotspot, VPN, limit bandwidth Memiliki firewall yang terintegrasi yang berguna untuk mengamankan jaringan dari serangan pihak luar
Kekurangan : - Tidak support USB disk - Tidak support hard disk sata - Jika ingin merestore system harus restart terlebih dahulu - Tidak dapat dual booting 2
3
Windows Server 2003
Freesco
Kelebihan : - Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5) - Di desain agar kompatibel dengan sistem operasi terdahulu seperti MSDOS, IBM, OS/2 - User friendly Kekurangan : - Harga licensi mahal - Banyaknya virus yang sering menyerang windows - Menggunakan resource yang besar Kelebihan : - Sizenya kecil hanya kisaran 3MB - Bisa jalan di PC dengan spek yang tidak terlalu besar. Dapat berjalan pada PC Intel Pentium I dengan RAM 16MB
Rp. 5.000.000
Rp. 500.000
65
Kekurangan : - Hanya bisa single routing
Maka berdasarkan tabel 3.3 yang dipilih untuk merancang PC router dan proxy server adalah Mikrotik Router OS karena harganya yang terjangkau, tidak memerlukan spesifikasi hardware yang besar dan banyak tools yang bisa digunakan.
3.5.2.1.3 Tabel Perbandingan Software Proxy Server Sebelum memilih Proxy Server yang digunakan dalam perancangan PC router dan proxy server ini, terlebih dahulu melakukan perbandingan terhadap software proxy server yang ada saat ini, perbandingan tersebut dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.5 Perbandingan Pemilihan Proxy Server No 1
2
Nama Software Mikrotik Router OS
CCProxy
Keterangan Kelebihan : - Bisa dijadikan satu dengan fungsi PC router - Tidak terlalu membutuhkan hardware spesifikasi yang besar. dapat berjalan pada PC Intel Pentium II dengan RAM 64MB - Harga yang terjangkau Kekurangan : - Tidak bisa untuk authentikasi user - Tidak bisa digunakan untuk pemakaian bandwidth tiap user Kelebihan : - Terdapat fasilitas bandwidth limiter dan user access time policy - Mengerjakan task lain tanpa harus menunggu task yang
Harga Rp. 400.000
Rp. 525.000
66
-
-
3
Censornet
sedang dikerjakan selesai Dapat membagi bandwidth untuk thin client (multi user windows) Kecepatan access baik
Kekurangan : - Tidak dapat dijadikan satu dengan fungsi PC router - Tidak ada firewall yang terintegrasi terletak pada IE karena dia mengambil cachenya IE - Cache hanya bisa digunakan untuk software saja (browser) Kelebihan : - Pengelolaan via web yang sangat mudah - Report dan scenario filteringnya lengkap
Rp. 675.000
Kekurangan : - tidak dapat di jadikan satu dengan fungsi PC router - Hanya mampu memanage bandwidth pada level proxy - Content filteringnya terlalu ketat sehingga tidak cocok digunakan untuk perusahaan kecil skala warnet
Berdasarkan tabel 3.5 software proxy server yang dipilih untuk merancang PC Router dan Proxy Server adalah Mikrotik Router OS karena harganya yang terjangkau, tidak memerlukan spesifikasi hardware yang besar dan bisa dijadikan satu fungsinya dengan fungsi PC Router.
67
3.5.2.2 Instalasi Kabel UTP Langkah berikutnya adalah melakukan instalasi kabel UTP. Langkah – langkah instalasi adalah sebagai berikut: 1. Pengurutan kabel Pengurutan kabel yang harus diperhatikan adalah hubungan tiap node dan pengurutan kabel untuk setiap pinnya. 2. Memasukkan kabel ke konektor RJ45 Setelah urutan kabel sesuai dengan nomor pin, maka kabel dapat dimasukkan ke dalam RJ45. 3. Menguatkan (cripping) agar kabel tidak lepas dari konektor Cripping dilakukan agar kabel yang telah dimasukkan ke RJ45 tersebut tidak lepas lagi. Yang harus diperhatikan adalah harus dilakukan dengan kuat agar kabel dapat menyatu dengan pin-pin RJ45 sehingga terjadi tegangan antara kabel dan pin RJ45. Dengan adanya tegangan ini, maka kabel dapat dipakai sebagai media transmisi. 4. Melakukan test dengan alat tester RJ45 Langkah ini merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan, dan pada langkah ini akan diketahui apakah kabel yang telah dimasukkan ke RJ45 dapat digunakan sebagai media transmisi. Unjung-ujung kabel yang telah dimasukkan ke konektor, dimasukkan ke dalam lubang konektor yang ada di tester RJ45 akan memberikan signal berupa lampu hijau. Disebelah lampu hijau ini terdapat angka 1 sampai 8 yang memberikan arti bahwa bila lampu hijau nyala berarti hubungan kabel dengan pin RJ45 tidak bermasalah.
68
Sebagai contoh adalah, bila lampu no 2 menyala berarti urutan kabel no 2 tidak bermasalah. Demikian seterusnya dengan kabel 1,3,4,5,6,7,8. Terkadang ada lampu hijau yang tidak menyala, hal ini dikarenakan proses cripping yang tidak kuat. Pada tabel 3.5, penulis memberikan pin-pin yang dianggap penting sebagai pengirim data. Lampu pin-pin ini harus hidup/menyala pada saat dilakukan pengetesan.
Tabel 3.6 Fungsi Pin pada konektor RJ45 Pin
Pin
RJ - 45
RJ – 45
1
RX(+)
RX(+)
1
2
RX(-)
RX(-)
2
3
TX(+)
TX(+)
3
4
NC
NC
4
5
NC
NC
5
6
TX(-)
TX(-)
6
7
NC
NC
7
8
NC
NC
8
Pada tabel 3.6 ini terlihat bahwa pada pin no 1 dan 2 berfungsi sebagai penerima
(receiving(RX)),
pin
3
dan
6
berfungsi
sebagai
pengirim
(transfering)(TX)), pin 4,5,7,8 tidak memiliki fungsi/ground (NC artinya Not
69
Connecting). Jadi mengetahui fungsi setiap pin pada RJ45 maka lampu hijau pada tester RJ45 untuk no 1,2,3,6 harus menyala. Sedangkan pin no 4,5,7,8 lampu hijau diperbolehkan tidak menyala, tetapi sebaiknya seluruh no pin pada tester RJ45 menyala semua.
3.5.2.3 Rancangan Mikrotik Sebagai PC Router Dan Proxy Server di PT. XYZ Berikut adalah langkah – langkah rancangan mikrotik sebagai PC Router dan Proxy Server: Tabel 3.7 Rencana Rancangan PC Router dan Proxy Server No 1
Kegiatan Membuat Struktur Jaringan
Keterangan Membuat Struktur Jaringan yang dapat menghubungkan PC Router dan Proxy Server dengan Client-client yang ada
2
Konfigurasi mikrotik Router OS
Proses
disini
adalah
konfigurasi
Mikrotik Router OS, membuat ether public, ether local, memberikan IP address
ke
interface
mikrotik,
konfigurasi IP address pada interface mikrotik, setting gateway, konfigurasi DNS, konfigurasi NAT, konfigurasi DHC Server, setting address pool, menentukan interface DHCP local dan mengaktifkan
DHCP
server,
70
konfigurasi proxy, konfigurasi redirect ke port 8080, bandwidth management, konfigurasi konfigurasi
untuk
memblock
MRTG,
situ,
konfigurasi
keamanan di mikrotik. 3
Pengetesan Jaringan
Uji coba dilakukan dengan koneksi dari PC Router ke client, dari client ke PC Router, dari PC Router ke internet, dari client ke internet, dari proxy server ke client, dan dari client ke proxy server
4
Proses pembangunan PC Router Setelah uji coba berhasil dilakukan dan Proxy Server selesai
maka PC Router dan Proxy Server menggunakan Mikrotik Router OS sudah terbentuk dan dapat dijalankan
71
3.5.2.4 Topologi Jaringan PC Router Yang Akan Dibangun
WAN. ISP Modem ADSL Speedy 192.168.1.1/24
Mikrotik Router
Interface Public Address: 192.168.1.100/24 Interface Local Address: 192.168.0.30/27
Switch
Gambar 3.11 Topologi Jaringan PC Router yang akan dibangun
Mesin mikrotik ini akan dijadikan sebagai internet gateway. Yang artinya adalah client yang ada dibelakang mesin mikrotik akan mengakses internet melalui gatewaynya yaitu mikrotik itu sendiri.
72
Untuk hardwarenya menggunakan PC Rakitan AMD X2 karena memiliki kelebihan seperti kemampuan memory yang sangat baik dan memiliki kemampuan meningkatkan kecepatan untuk komputasi yang logis dan teknikal dan juga memiliki harga yang terjangkau.
3.5.2.5 Topologi Proxy Server Yang Akan Dibangun
WAN. ISP Modem ADSL Speedy 192.168.1.1/24
Proxy Server
Interface Public Address: 192.168.1.100/24 Interface Local Address: 192.168.0.30/27
Switch
Gambar 3.12 Topologi Proxy Server Yang Akan Dibangun
73
Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing – masing berhubungan dengan perantara, yaitu proxy. Untuk hardwarenya menggunakan PC Rakitan AMD X2 karena memiliki kelebihan seperti kemampuan memory yang sangat baik dan memiliki kemampuan meningkatkan kecepatan untuk komputasi yang logis dan teknikal dan juga memiliki harga yang terjangkau.
3.5.2.6 Rancangan Kebutuhan Sistem 3.5.2.6.1 Hardware
PC AMD X2 4800
Network Interface card (NIC) Min 2 Unit
Modem ADSL 4 Port
Switch
3.5.2.6.2 Software
Mikrotik versi 4.5
Winbox untuk menejemen mikrotik menggunakan GUI
Putty untuk meremote menggunakan console
74
3.5.2.7 Kebutuhan Jaringan & Internet
ISP Speedy
Modem ADSL 4 Port
Bandwidth 3 MB
PC Router
Proxy Server
Switch
Kabel UTP Cat 5e
Konektor RJ45
Tang Cramping
3.5.3
Simulation Prototype Tahap ketiga dari NDLC adalah Simulation Prototype. Karena belum ada
software simulasi untuk mikrotik maka untuk simulasi ini penulis mencoba menggunakan dengan cara pilot tes (tes dengan cara mencoba pasang alat selama 2 hari di PT. XYZ dengan melihat hasil performance dari PC Router dan Proxy Server kemudian di lepas kembali).
75
Gambar 3.13 Contoh Mikrotik Internet Gateway
3.5.4 Implementation Tahap ke empat dari NDLC adalah implementation. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya proyek yang akan dibangun dan ditahap inilah team work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
76
Gambar 3.14 Usulan Konfigurasi Jaringan Setelah Ditambahkan PC Router Dan Proxy Server di PT. XYZ
3.5.5 Monitoring Tahap kelima dari NDLC adalah Monitoring. Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
77
3.5.6 Management Tahap keenam dari NDLC adalah management. Pada level management atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah kebijakan (policy). Kebijakan perlu dibuat untuk membuat atau mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsu reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan.
3.6 Spesifikasi atau Teknik Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari object yang diteliti adalah dengan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 3.6.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan sebagai berikut: a. Data Primer Data Primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh dengan melihat hasil kinerja PC Router dan Proxy Server pada PT. XYZ dalam jangka waktu yang telah ditentukan dimana nantinya hasil kinerja tersebut dapat dilihat pada PT. XYZ.
78
3.6.2 Pengumpulan data Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara sebagai berikut: a. Observasi Observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti di PT. XYZ dengan melihat kondisi jaringan di perusahaan tersebut dengan menggunakan cara melihat langsung dan cara tes koneksi ke situs-situs terlarang untuk memperoleh data tentang cara kerja dan hasil kinerja PC Router dan Proxy Server. b. Wawancara Wawancara dengan para responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai hambatan dan kendala dalam penggunaan PC Router dan Proxy Server di PT. XYZ
3.7 Metode Analisa Metode analisa adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu menggunakan tes ping jaringan sebagai tools untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada tes ping tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan.
79
Pada dasarnya, dalam melakukan analisis data akan dilakukan 3 (tiga) tahap, yaitu: 3.7.1 Reduksi Reduksi adalah proses penyederhanaan data dari hasil penelitian yang dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi yang bermakna. 3.7.2 Penyimpulan Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulasikan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.