BAB III METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dilingkungan Universitas Negeri Gorontalo yang berjumlah 9 penjual jajanan bakso, yang terdiri dari 3 kantin ( kantin A, B, dan C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo.
1.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian
yang
dilakukan
hanya
untuk
mendeskripsikan
atau
menggambarkan kandungan boraks dan kandungan E. coli pada jajanan bakso yang dijual di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo dengan melakukan uji Laboratorium di LPPMHP Kota Gorontalo dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo.
1.3. Variabel Penelitian 1.3.1. Klasifikasi Variabel Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah boraks dan kandungan E. coli pada jajanan bakso yang dijual di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.Variabel terikat (dependen) penelitian ini adalah jajanan bakso yang dijual di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
3.3.2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel – variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur) (Notoadmojo, 2010:85 ). a.
Bakso adalah makanan jajanan yang terbuat dari daging olahan, baik dari daging sapi, ayam dan kambing, berbentuk bulatan-bulatan kemudian direbus yang disajikan bersama mie dan kuah kaldu. Dan bakso yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah bakso yang terdapat di dalam panci.
b.
Jajanan bakso yang memenuhi syarat: 1. Tidak terdapat boraks (PERMENKES NO 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan). 2. Tidak mengandung E.coli <3/g (SNI No.7388:2009 Batas Cemaran Mikroba Dalam Pangan)
c. Jajanan bakso yang tidak memenuhi syarat: 1. Terdapat
boraks (PERMENKES NO 033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan). 2. Mengandung E. coli≥3/g (SNI No.7388:2009 Batas Cemaran Mikroba Dalam Pangan.
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penjual jajanan bakso yang ada di Universitas Negeri Gorontalo yang berjumlah 9 penjual jajanan bakso. 3.4.2. Sampel Dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah 9 penjual jajanan bakso yang ada dilingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling.
3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara pada pemilik kantin dan penjual pangsit yang menjual jajanan bakso di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari laboratorium pangan dan bahan berbahaya BPOM Provinsi Gorontalo Tahun 2011 tentang jumlah hasil temuan sampel makanan jajanan yang mengandung boraks dan yang mengandung coliform.
3.5.3. Cara Pengumpulan Data Langkah-langkah dan cara mengumpulan data yang dilakukan dalam proses penelitian yaitu :
1. Tahap Pelaksanaan. Pembelian sampel bakso pada tanggal 05 April 2013 di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
Pengambilan data primer dilakukan melalui
pengambilan atau pembelian sampel jajanan bakso di kantin dan gerobak penjual jajanan, kemudian
memasukkan ke dalam kertas klep. Sampel yang ada
kemudian di masukkan ke dalam cool box. Setelah itu dibawa ke laboratorium LPPMHP Kota Gorontalo dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo, kemudian dilakukan pengamatan. Adapun proses pengamatan di laboratorium meliputi sebagai berikut : a. Cara kerja uji nyala Alat dan bahan : Cawan porselen, Tang Krus, Gelas Kimia Kecil, Lumpang dan alu, H2SO4 pekat, spritus, Metanol dan sampel bakso Prosedur kerja: 1. Menimbang sejumlah sampel masing-masing sebanyak 5 gram sampel. 2. Membakar sampai terbentuk arang. 3. Arang yang terbentuk dihancurkan (gerus) sampai halus. 4. Serbuk yang terbentuk masukan kedalam cawan penguap. 5. Menambahkan 10 tetes H2SO4 pekat dan 2 ml metanol kedalam cawan porselen. 6. Uap yang terjadi segera dibakar. 7. Nyala api yang timbul akan berwarna hijau jika mengandung boraks ( Pendidikan Kimia SGD Bandung, 2010).
b. Cara kerja Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Alat dan Bahan : Tabung reaksi, Tabung Durham, Pipet volume, cawan petri, NaCL, Kapas, kaldu nutrisi agar, laktosa broth, Inkubator dan sampel bakso. Prosedur Kerja : 1. Membuat pengenceran dari sampel yang akan diperiksa mulai dari pengenceran 10-1, 10-2 ,10-3. 2. Menyediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisis 9 ml NaCL, dan 9 tabung berisi 9 ml laktosa broth. 3. Menyediakan sampel sebanyak 100 g 4. Mengambil 1 g dari sampel, masukkan kedalam tabung pertama ( isi NaCL), kocok sampai homogen, hingga konsentrasi larutan dalam tabung pertama10-1 . 5. Mengambil 1 g dari sampel tabung pertama masukkan kedalam tabung kedua,kocok sampai homogen, hingga konsentrasi larutan didalam tabung kedua mnjadi 10-2 , dan juga membuat pengenceran10 -3 . 6. Mengambil larutan dari tabung 10 -1, sebanyak masing-masing 1 g untuk 3 tabung (isi LB 9ml) 10 -1 , kemudian mengambil larutan dari tabung 10-2 , sebanyak masing-masing1 g untuk 3 tabung 10 -3 , juga untuk pengenceran 10-3. 7. Inkubasi dengan suhu 37oC selama 2x24 jam 8. Menghitung jumlah tabung reaksi positif (ditandai adanya gas pada tabung durham atau kekeruhan. Meihat daftar MPN seri 3 tabung untuk
menghitung
jumlah
bakteri
per
gr
kemudian
kalikan
dengan
1/pengenceran.
c. Uji Penguat Prosedur kerja: 1. Mensterilkan jarum ose terlebih dahulu. 2. Mengambil sampel pada uji penduga yang positif dengan menggunakan jarum ose. 3. Menggoreskan pada media EMBA. 4. Menginkubasi selama 24 jam pada susu 370C 5. Apabila coloni bakteri berwarna hijau metalik maka positif E.Coli 6. Menghitung jumlah bakteri yang terdapat di cawan petri.
3.2.1 Instrumen Penelitian 1. Alat Tulis Adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan komputer. 2. Lembar Observasi Adalah alat yang digunakan untuk mencatat hasil dari uji Laboratorium yang dilakukan melalui metode uji nyala dan uji MPN. 3. Peralatan laboratorium Adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi kandungan boraks dan keberadaan E. coli pada jajanan bakso yang dijual dilingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
3.6. Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat karena hanya menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel penelitian yaitu jajanan bakso yang mengandung boraks dan keberadaan E. coli kemudian dibandingkan dengan PERMENKES NOMOR 033 TAHUN 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan dan Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan SNI 7388:2009, khususnya dalam produk olahan daging .