BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaanperusahaan asuransi melalui website www.idx.co.id. Adapun periode penelitian yang akan diteliti oleh peneliti yaitu laporan keuangan periode 2009 sampai dengan 2013. B. Design Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang selanjutnya diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Pendapatan Premi Pendapatan premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi. Pengertian pendapatan underwriting/pendapatan premi dijelaskan oleh Radiks Purba (2005:58) adalah sebagai berikut:
50
51
“Pendatapan premi disebut juga sebagai pendapatan underwriting, yaitu pendapatan yang diperoleh dari aktivitas pokok perusahan asuransi, komponen-komponen pendapatan underwriting (premi tanggungan sendiri) terdiri dari premi bruto, dikurangi premi reasuransi dan dikurangi atau ditambah kenaikan atau penurunan premi yang belum merupakan pendapatan.” Dari pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan underwriting/pendapatan premi merupakan pendapatan sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi. Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan data laporan keuangan yang ada di BEI periode 2009-2013. Pengukuran variabel pendapatan premi ini didapat dari jumlah premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi kemudian dikurangi (ditambah) dengan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan di setiap periodenya.
2. Hasil investasi Hasil investasi merupakan akumulasi suatu bentuk aset dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:131) memberikan definisi tentang investasi adalah sebagai berikut: “Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acceation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, deviden dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.”
52
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah aktivitas penggunaan kas atau modal kedalam sumber-sumber dalam jangka panjang agar dapat menghasilkan laba di masa yang akan datang. Indikator yang digunakan untuk mengetahui hasil investasi yaitu berdasarkan laporan keuangan yang ada di BEI selama periode 20092013. Pengukuran variabel hasi investasi ini berdasarkan hasil investasi yang diperoleh perusahaan asuransi setiap periodenya.
3. Beban klaim Beban klaim adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian. Besarnya klaim akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung setelah disetujui. beban klaim menurut M. Wahyu Prihantoro (2009:56) adalah sebagai berikut: “Beban klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung dari pihak penanggung atau perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan telah terjadinya kerugian.” Dari pengetian di atas disimpulkan bahwa beban klaim merupakan ganti rugi yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada tertanggung atas terjadinya kerugian dari peristiwa yang telah terjadi. Dalam penelitian ini
53
diukur dengan menggunakan data laporan keuangan yang ada di BEI periode 2009-2013. Pengukuran variabel beban klaim ini didapat dari jumlah klaim bruto dikurangi dengan klaim reasuransi kemudian ditambah dengan kenaikan estimasi klaim retensi sendiri setiap periodenya.
4. Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan asset atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Menurut
Harahap
(2009:309)
menyatakan
bahwa
“rasio
profiabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuannya, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, ekuitas, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya” Pengukuran variabel profitabilitas, didapatkan berdasarkan ROA (Return On Asset) dihitung dengan cara membandingkan sebelum pajak dengan total asset. ROA = Laba bersih sebelum pajak Total asset.
laba bersih
54
D. Pengukuran Variabel Skala Pengukuran yang akan digunakan untuk variabel–variabel diatas adalah skala rasio. TABEL 3.1 PENGUKURAN VARIABEL No
Variabel
Dimensi
Skala
Indikator
Penelitian 1
Pengukuran
Variabel
Pendapatan
Independen
Premi
Radiks Purba (2005:58) : “Pendatapan premi disebut juga sebagai pendapatan underwriting,
yaitu
pendapatan yang diperoleh dari
aktivitas
perusahan
pokok asuransi,
komponen-komponen pendapatan
underwriting
(premi tanggungan sendiri) terdiri dari premi bruto, dikurangi premi reasuransi dan
dikurangi
atau
ditambah kenaikan atau penurunan
premi
yang
Nominal
55
belum
merupakan
pendapatan.” 2
Variabel
Hasil
Menurut Ikatan Akuntan Nominal
Independen
Investasi
Indonesia (2007:131) : “Investasi aktiva
adalah
yang
digunakan
perusahaan
untuk
pertumbuhan (acceation melalui
suatu
kekayaan of
wealth)
distribusi
hasil
investasi (seperti bunga, deviden dan uang sewa) untuk
apresiasi
nilai
investasi seperti manfaat yang
diperoleh
melalui
hubungan dagang.” 3
Variabel
Beban
M.
Wahyu
Independen
Klaim
(2009:56) :
Prihantoro Nominal
“Beban klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung dari
56
pihak
penanggung
perusahaan
atau
asuransi
(ceding
company)
sehubungan dengan telah terjadinya kerugian.” 4
Variabel
Profitabilitas Harahap (2009:309) :
Dependen
“Rasio
Rasio
profiabilitas
menggambarkan kemampuan
perusahaan
mendapatkan laba melalui semua dan
kemampuannya,
sumber
yang
ada
seperti kegiatan penjualan, kas,
ekuitas,
jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.” Sumber : Data yang diolah
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiono (2007:72) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
57
kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI berjumlah 11 perusahaan. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan asuransi yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Tabel 3.2 Populasi Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 ABDA ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk 2 AHAP ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA TBK 3 AMAG ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TBK 4 ASBI ASURANSI BINTANG TBK 5 ASDM ASURANSI DAYIN MITRA TBK 6 ASJT ASURANSI JASA TANIA TBK 7 ASMI PT ASURANSI MITRA MAPARYA TBK 8 ASRM ASURANSI RAMAYANA TBK 9 LPGI LIPPO GENERAL INSURANCE TBK 10 MREI MASKAPAI REASURANSI INDONESIA TBK 11 PNIN PANIN INSURANCE TBK Sumber : www.idx.co.id 2. Sampel Menurut Sugiyono (2010:215) sampel adalah “sebagian dari populasi itu”. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Menurut Ellys (2009:27) menyatakan
bahwa
“Jika
sampel
kurang
representatif
maka
58
mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”. Penentuan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti mengambil sampling data yang sudah tersedia dengan sengaja bukan secara acak dengan data yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: a) Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan 2009-2013. b) Data laporan keuangan lengkap yang telah diaudit serta dipublikasikan pada periode 2009-2013. c) Perusahaan asuransi yang tidak mengalami kerugian selama periode 2009-2013. Tabel 3.3 Kriteria Perolehan Sampel Keterangan
Jumlah Perusahaan
Jumlah Populasi Kriteria
11
Pemilihan
Sampel 1. Tidak (delisting)
Keluar
(0)
dari
BEI 2. Laba Perusahaan
(0)
Jumlah
59
Negatif (Rugi) 3. Data
Tidak
(1)
Total Sampel Perusahaan
10
Total Sampel Penelitian
10 x 5 =
Lengkap
50
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas, maka satu perusahaan yaitu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk tidak masuk dalam kriteria sampel penelitian karena tidak terdapat laporan keuangan yang dipublikasikan di BEI pada periode 2010-2013. Berikut ini adalah sample penelitian yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan kriteria-kriteria di atas yang merupakan 10 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode 2009-2013 : Tabel 3.4 Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 ABDA ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk 2 AHAP ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA TBK 3 AMAG ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TBK 4 ASBI ASURANSI BINTANG TBK 5 ASDM ASURANSI DAYIN MITRA TBK 6 ASJT ASURANSI JASA TANIA TBK 7 ASRM ASURANSI RAMAYANA TBK 8 LPGI LIPPO GENERAL INSURANCE TBK 9 MREI MASKAPAI REASURANSI INDONESIA TBK 10 PNIN PANIN INSURANCE TBK Sumber : www.idx.co.id
60
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan atau teknik pengumpulan data arsip, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan cara: 1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis. 2. Observasi tidak langsung, yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari situs resmi melalui www.idx.co.id dan sumber-sumber yang mendukung. 3. Berdasarkan penjelasan tersebut, sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang berhubungan dengan penelitian ini dan sudah dipublikasikan oleh perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
G. Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menjelaskan informasi setiap variabel sebelum diuji. Menjelaskan hasil analisis statistik deskriptif, hasil uji asumsi klasik dengan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Menjelaskan
61
hasil uji hipotesis dengan koefisien determinasi, uji F (uji signifikansi simultan), uji t (uji signifikansi parameter individual), dan uji regresi linier berganda. Menjelaskan pembahasan hipotesis mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, sum (Imam Ghozali, Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2005:19). Penggunaan analisis deskriptif ini ditujukan untuk mengetahui gambaran pendapatan premi, hasil investasi, dan beban klaim terhadap perkembangan laba perusahaan yang dikomparasikan secara eksternal, yaitu melibatkan satu perusahaan yang dibandingkan dengan kondisi ratarata dari seluruh objek penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil yang digunakan untuk menguji data yang digunakan dalam penelitian merupakan data linier yang terbaik dan tidak bias. Model yang baik harus bebas dari penyimpangan asumsi klasik. Model penyimpangan asumsi klasik tersebut terdiri dari uji normalitas data, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
62
a) Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Karena dalam uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Jika signifikansi nilai K-S < 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
b) Uji Multikolonieritas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terjadi problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, dan akan menghasilkan data yang bias. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya nilai VIF (variance inflation factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
63
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.00 (Imam Ghozali, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006:96) c) Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan-pengamatan yang lain. Jika varian dari suatu pengamatan ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Model yang digunakan adalah model atau metode glejser dengan dasar pengambilan keputusan membandingkan nilai sig variabel independen dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Apabila nilai sig lebih besar dari nilai α (sig > α) maka dapat disimpulkan bahwa
dalam
model
regresi
ini
tidak
terdapat
gejala
heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Masalah autokorelasi akan muncul
64
bila data sesudahnya merupakan fungsi dari data sebelumnya, atau data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data runtut waktu dan besaran data sangat tergantung pada tempat data tersebut terjadi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi pelanggaran ini, maka hasil olah data yang dihasilkan akan bias dan tidak akurat. Salah satu cara untuk melihat adanya autokorelasi adalah dengan Run Test. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dapat dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). H0 : residual (res_1) random (acak) HA : residual (res_1) tidak random Jika signifikansi nilai Run Test < 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
3. Uji Hipotesis a) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodnes of fit). Koefisien determinasi ini mengukur persentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis
65
regresi. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, maka masing-masing variabel independen yaitu pendapatan premi, hasil investasi, beban klaim secara parsial dan simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu profitabilitas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
b) Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) Uji statistik F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F bisa dijelaskan dengan menggunakan varian (analysis of variance = ANOVA). Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat.
66
Hipotesis nol ( ) yang hendak diuji adalah apakah parameter semua variabel dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( ) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. c) Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parameter Individual) Uji statistik t digunakan untuk mengukur sebarapa jauh pengaruh
satu
menerangkan
variabel variasi
independen
variabel
secara
dependen.
individual Dasar
dalam
pengambilan
keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi hasil perhitungan dengan tingkat kepercayaan sebesar 5%. Apabila nilai sig lebih kecil dari tingkat kepercayaan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Cara pengambilan keputusan uji statistik t yaitu dengan merumuskan hipotesis: H0 : bi = 0 tidak terdapat pengaruh signifikan Ha : bi ≠ 0 terdapat pengaruh signifikan Jika probabilitas <0,05 maka Ho ditolak dan jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima.
67
d) Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi linear berganda ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan premi, hasil investasi, dan beban klaim terhadap laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Persamaan regresi linear berganda: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y : Profitabilitas a : konstanta b1-b3 : koefisien regresi X1 : Pendapatan Premi X2 : Hasil Investasi X3 : Beban Klaim e : error