BAB III METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Berdasarkan jenisnya Penelitian ini adalah studi deskriptif secara empiris yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi modal intelektual yang akan diukur dengan VAIC™ sebagai variabel laten terdiri dari VACA, VAHU, dan STVA. Dengan menggunakan metode analisis regresi dengan persamaan struktural. Pada penelitian ini pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan variabel independen berupa good corporate governance sebagai variabel laten terdiri dari lima indikator yaitu kepemilikan institusional, dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan data skunder dan bertipe kombinasi antara time series dan cross sectional data, yang disebut pooling data (Gujarati, 1991).
B.
Variabel dan Pengukuran
Menurut Sekaran (2006), variabel adalah apa pun yang dapat membedakan dan merubah nilai. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti
sedangkan
variabel
independen
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif maupun negatif (Sekaran,
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
2006). Variabel-variabel tersebut adalah variabel independen terdiri dari kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit. variabel dependen terdiri dari capital employed efficiency, human capital efficiency dan structural capital efficiency.
1.
Variabel Independen Variabel independen Good Corporate Governance terdiri dari Kepemilikan
Konsentrasi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit.
1.1
Konsentrasi Kepemilikan Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan
pengaruh diantara pemegang saham atas kegiatan operasional Perusahaan, salah satu karakteristik struktur kepemilikan adalah konsentrasi kepemilikan. Konsentrasi kepemilikan dapat diukur dengan presentase kepemilikan saham terbesar saham terbesar (Black, et al. 2003; Barucci dan Falini, 2004; Drobetz et al., 2004). Skala data yang digunakan adalah skala data rasio. = Presentasi kepemilikan terbesar saham terbesar
1.2
Dewan Direksi Sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan
terbatas. Bahwa Direksi adalah organ perseroan terbatas yang bertanggung jawab penuh atas kepengurusan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
maupun diluar pengadilan. Jumlah dewan direksi, dalam hal ini diukur dengan satuan orang yang menduduki jabatan dewan direksi dalam perusahaan (Murwaningsari, 2008). Skala data yang digunakan adalah rasio. Menurut Saleh et al. (2008) struktur kepemilikan terhadap kinerja intellectual capital bersifat tidak langsung yaitu melalui perwakilan dewan direksi. Direksi mempunyai peran penting untuk membuat keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. manajemen untuk mengambil suatu posisi pengungkapan melewati suatu ketaatan pada aturan keagamaan, ketaatan tanpa kritik pada norma yang ditentukan, pada suatu posisi yang lebih proaktif yang mencerminkan keterkaitan nilai intellectual capital kepada stakeholders.
1.3
Dewan Komisaris Independen Dewan Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang bukan
merupakan pegawai atau orang yang berurusan langsung dengan organisasi tersebut, dan tidak mewakili pemegang saham. Presentasi dewan komisaris independen dari jumlah anggota komisaris, perusahaan memiliki komisaris independen minimal 30% dari jumlah anggota komisaris (Murwaningsari,2008). Skala data yang digunakan adalah rasio. Komisaris independen menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2004) adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Dalam hal ini semakin tinggi tingkat independensi dapat meningkatkan kinerja intellectual capital.
1.4
Komite Audit Komite Audit merupakan organ pendukung Dewan Komisaris yang bekerja
secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Pembentukan Komite Audit harus dilengkapi dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama Perseroan. Ketua maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan Komisaris. Jumlah komite audit, dalam hal ini diukur dengan menjumlah komite audit yang dimiliki perusahaan (Murwaningsari, 2008). Skala yang digunakan adalah rasio. Li, et al. (2008) menyatakan bahwa perusahaan dengan ukuran komite audit yang lebih besar cenderung menyediakan pengungkapkan intellectual capital lebih besar di dalam laporan tahunannya. Dapat dipahami bahwa komite audit sebagai pemantau dewan. Pemantauan dewan adalah fungsi yang tidak hanya dari struktur dan komposisi dewan, tetapi juga dari subkomite dewan di mana banyak prosesproses dan keputusan penting yang diambil (Cotter dan Silvester dikutip Li, et al., 2008).
2.
Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
Intellectual Capital. Intellectual Capital diukur dengan menggunakan metode Value
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
Added Intellectual Coefficient (VAIC™) terdiri dari VACA, VAHU, dan STVA yang dikembangkan oleh Pulic (1999).
2.1
Value Added Capital Employed Tahap pertama Menghitung Value Added (VA). Value added atau nilai
tambah perusahaan adalah selisih antara output dan input (Pulic, 1999). Menurut Riahi-Belkaoui, Value Added (2003) merupakan penjumlahan dari total interest expense, depreciation expense, dividends, tax expense dan retained earning. Value added (VA) dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut : VA = DP + W + I + D + T + R
Keterangan
:
DP
= Depreciation Expense
T = Corporate Tax Expense
W
= Salaries And Wages Expense
R = Retained Earnings
I
= Total Interest Expense
D
= Dividends
Tahap Kedua Menghitung Value Added Capital Employed (VACA). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. VACA didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap atau lancar (Pulic, 1998). Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari Capital Employed terhadap value added organisasi. VACA = VA / CE
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
Keterangan : VA
= Value added
CE = Capital Employed : Total Assets - Intangible Assets ( Firer dan Williams, 2003)
2.2
Value Added Human Capital Tahap Ketiga Menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU
menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Definisi Modal Manusia mengacu pada nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan (Pulic, 1998; Frier dan Williams, 2003). Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinventasikan dalam HC terhadap value added organisasi. VAHU = VA / HC Keterangan : VA
= Value Added
HC
= Human Capital : beban karyawan
2.3
Value Added Structural Capital Tahap Keempat Menghitung Structural Capital Value Added (STVA).
Modal struktural adalah competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Frier dan Williams, 2003). Rasio ini
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. STVA = SC / VA Keterangan: SC = Structural Capital : VA – HC VA= Value added
2.4
Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) Tahap Kelima Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™).
VAIC™. Intellectual Capital (VAIC™) adalah kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai Business Performance Indicator (Ulum, 2008). VAIC™ merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu : VACA, VAHU, dan STVA. VAIC™ = VACA + VAHU + STVA
Tabel 3.1 Ringkasan Pengukuran VAIC™ VAIC™ Pengukuran Value Added Capital Employed
Skala
VA/CE
Rasio
Value Added Human Capital (VAHU)
VA/HC
Rasio
Value Added Structure Capital (STVA)
(VA-HC)/VA
Rasio
(VACA)
Sumber : Pulic 2000
C.
Prosedur Pengumpulan Data
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan dan mempelajari jurnal-jurnal, buku-buku, serta melihat dan mengambil data-data sesuai dengan data yang diperlukan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan (annual report) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sebanyak 31 perusahaan. Pemilihan objek penelitian pada perusahaan yang terdaftar di BEI dikarenakan perusahaan tersebut dikenakan aturan Undang-undang (UU) nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang mengatur tentang struktur dan organ perseroan terbatas maupun praktik tata kelola perusahaan dan Keputusan Ketua Bapepam-LK nomor : Kep-134/BL/2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Dalam adanya aturan tersebut, diharapkan perusahaan yang diteliti tentunya akan memiliki data yang lengkap tentang good corporate governance-nya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari semua subkelompok dalam sektor perbankan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun Syarat sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2011. 2.
Perusahaan Perbankan yang tidak pernah delisted pada periode penelitian.
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
3.
Perusahaan Perbankan menerbitkan laporan keuangan pada periode
penelitian. 4.
Perusahaan Perbankan memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang Diteliti
Dari Populasi Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdapat 31 perusahaan. Diperoleh sampel sejumlah 30. Hanya Bank Mutiara yang tidak termasuk sampel karena tidak menerbitkan laporan keuangan pada periode penelitian.
Tabel 3.2 Daftar Sampel Bank yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011 No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7
AGRO BABP BACA BAEK BBCA BBKP BBNI
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Perusahaan Emiten
Bank Argoniaga Tbk. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Bank Capital Indonesia Tbk. Bank Ekonomi Raharja Tbk. Bank Central Asia Tbk. Bank Bukopin Tbk. Bank Negara Indonesia Tbk. Bank Nusantara Parahyangan BBNP Tbk. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBTN Bank Tabungan Negara Tbk. BDMN Bank Danamon Tbk. Bank Eksekutif Internasional BEKS Tbk. Bank Pembangunan Daerah Jawa BJBR Barat dan Banten Tbk. BKSW Bank Kesawan Tbk. BMRI Bank Mandiri Tbk. BNBA Bank Bumi Artha Tbk. BNGA Bank Niaga Tbk.
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
18 19 20 21 22 23
BNII BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC
24 25
INPC MAYA
26
MCOR
27 28 29
MEGA NISP PNBN
30
SDRA
D.
Bank Internasional Indonesia Tbk. Bank Permata Tbk. Bank Sinar Mas Tbk. Bank Swadesi Tbk. Bank Tabungan Pensiunan Tbk. Bank Victoria Internasional Tbk. Bank Artha Graha Internasional Tbk. Bank Mayapada Tbk Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. Bank Mega Tbk. Bank OCBC NISP Tbk. Bank Panin Tbk. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan alat analisis Partial Least Square ( PLS ) yang pertama kali dikembangkan oleh Herman Wold (1985) sebagai teknik analisis data dengan
software
SmartPLS
versi
2.0.M3
yang
dapat
di-download
dari
http://www.smartpls.de. Software ini berjalan diatas program Java Runtime Environment (JRE) versi 1.4 yang dapat di-download di webpage Sun Microsystem Inc di http://www.java.sun.com/j2se/1.4.2/download.html. Pertimbangan peneliti dalam menggunakan PLS karena PLS dapat digunakan untuk melakukan konfirmasi teori (theoritical testing) dan merekomendasikan hubungan yang belum ada dasar teorinya (eksploratori). Dan PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif. Dalam penelitian ini, good
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
corporate governance merupakan variabel yang bersifat observe. Good corporate governance menjadi variabel laten dengan lima indikator refleksif, yaitu saham institusional, dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan direksi, dan komite audit. Modal intelektual dibentuk dengan tiga indikator formatif, yaitu VACA, VAHU, STVA (Firer dan Williams, 2003). Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set hubungan, yaitu (Imam Ghozali 2008) : a. Inner model, yaitu model struktural yang menghubungkan antar variabel laten. b. Outer model, yaitu model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. c. Weight relation, yaitu dimana nilai kasus dari variabel laten
dapat
diestimasi. Terdapat tujuh langkah dalam pengujian menggunakan PLS (Imam Ghozali, 2008), yaitu: 1.
Merancang model struktural (inner model). Model struktural merupakan model yang menghubungkan indikator dengan variabel laten. Dalam penelitian ini, model struktural dibentuk berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian empiris (terdahulu), yaitu penelitian mengenai pengaruh struktur corporate governance terhadap kinerja dan penelitian pengaruh modal intelektual terhadap kinerja.
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
2. Merancang model pengukuran (outer model). Model pengukuran atau measurement model adalah model yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Dasar perancangan model dalam PLS juga dapat didasarkan pada teori, penelitian empiris sebelumnya, atau secara rasional dan normatif. 3.
Mengkonstruksi diagram jalur
Gambar 3.1 Konstruksi Diagram Jalur Konsentrasi Kepemilikan VACA
Dewan Komisaris Independen
Good H1 Corporate Governance
Intellectual Capital (VAIC TM)
Dewan Direksi
VAHU
STVA
Komite Audit
4.
Mengkonversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan a. Persamaan struktural (structural equation) dengan rumus : Intellectual Capital = γ Good Corporate Governance +ζ b. Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model).
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
Persamaan ini digunakan untuk menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Untuk variabel laten independen (struktur corporate governance ) reflektif : Dewan Direksi
= λx1 Good Corporate Governance +δ1
Dewan Komisaris Independen
= λx2 Good Corporate Governance +δ2
Komite Audit
= λx3 Good Corporate Governance +δ3
Konsentrasi kepemilikan
= λx4 Good Corporate Governance +δ4
Untuk variabel laten dependen (modal intelektual) formatif Intellectual Capital (IC) Keterangan: γ
:
= λy1VACA + λy2VAHU + λy3STVA + ε
= (gamma) koefesien pengaruh variabel independen terhadap dependen.
ζ
= (zeta) faktor variabel residual
δ
= (delta) residual dari regresi pada variabel laten independen
ε
= (epsilon) residual dari regresi pada variabel laten dependen
λx = (lamnda kecil) loading faktor variabel independen λy
= (lamnda kecil) loading faktor variabel dependen
5. Estimasi : Koef, Jalur, Loading dan Weight Weight estimate yang digunakan untuk menghitung data variabel laten. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten (koefisien jalur) dan antara variabel laten dengan indikatornya (loading). Berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. 6.
Evaluasi Goodness of Fit
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335
Dalam mengevaluasi outer model refleksif terdapat uji validitas dan uji reliabilitas. Outer model formatif pengujian validitas dievaluasi dari substantive content-nya yaitu dengan melihat signifikansi dari weight nilai t statistik dari beberapa indikator lebih besar dari t tabel sebesar 1,645 untuk α =5 % (Hapsari dan Ifada, 2012). Dalam mengevaluasi inner model yaitu melihat R-square. Rsquare adalah uji statistik untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2008). Nilai R-square adalah antara nol dan satu. Nilai R-square yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2008). 7.
Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping) H1 diterima apabila Uji t : t hitung > t tabel Path coefficient (koefisien parameter jalur), menunjukan sifat korelasi atau hubungan antar variabel laten (positif/negatif). H1 diteima jika nilai weight dari hubungan variabel laten arah positif dengan nilai t statistik one-tailed di atas 1,282 untuk α = 10%; 1,645 untuk α =5%; dan 2,326 untuk α = 1% (Solikhah dan Rohman,2010). Sebaliknya H0 diterima jika nilai weight dari hubungan variabel laten arah negatif dengan nilai t statistik one-tailed di bawah1,282 untuk α = 10%; 1,645 untuk α =5%; dan 2,326 untuk α = 1% (Solikhah dan Rohman,2010).
Pengaruh good corporate governance terhadap intelectual capital pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 Aditya Rachman Artikel ini di- digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi- Universitas Trisakti, 2012, Telp 5663232 ext. 8335