BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian disusun tidak terlepas dengan metode penelitian yang akan digunakan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Metode penelitian adalah cara atau langkahlangkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu: “ metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan obyek sesuai dengan apa adanya” (Sukardi, 2003:57). Penelitian ini menggunakan metode survai penjelasan (explanatory survey method), sesuai dengan tujuan penelitian ini yang akan menjelaskan hubungan antar variabel, yaitu hubungan antara efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP terhadap profesionalitas guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif secara sederhana lebih merujuk pada pengumpulan data dilaksanakan dengan metode penggunaan instrumen yaitu metode survai dengan memberikan angket kepada responden. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket. Penggunaan teknik angket dinilai lebih efektif karena dalam proses pengumpulan data dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat untuk responden yang cukup banyak serta jawaban yang diberikan oleh responden akan lebih terbuka.
54
Dengan desain korelasional dari penelitian ini, akan dapat diketahui hubungan atau hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y yang akan diteliti. Penelitian korelasional nal bertujuan mengungkapkan bentuk hubungan antara variabel yang akan diteliti. Adapun desain penelitiannya dibuat sebagai berikut:
Variabel efektivitas manajemen pembelajaran (X1) Menurut Abdul Majid (2008:7): a. Menyusun rencana pembelajaran b. Melaksanakan proses belajar mengajar c. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, kreatif, efektif dan menyenangkan d. Menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik e. Menganalisis hasil evaluasi f. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik Variabel etos kerja (X2) Menurut Jansen H Sinamo (2009:27): (2009:27) a. Bekerja tulus penuh syukur b. Bekerja rja benar penuh tanggung jawab c. Bekerja tuntas penuh integritas d. Bekerja keras penuh semangat e. Bekerja serius penuh kecintaan f. Bekerja cerdas penuh kreativitas g. Bekerja tekun penuh keunggulan h. Bekerja paripurna penuh kerendahan hati Variabel profesionalitas guru (Y) Menurut PP 19 tahun 2009: 2009 a. Mempunyai kompetensi kepribadian b. Mempunai kompetensi pedagogik c. Mempunyai kompetensi profesional d. Mempunyai kompetensi sosial.
55
Peneliti menggunakan disain penelitian tersebut karena tidak hanya menggambarkan dan menjelaskan fakta empirik yang ditemui di lapangan, tetapi juga melakukan analisis pengaruh baik secara persial maupun secara simultan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. B. Definisi Operasional Variabel Manajemen pembelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi atau tindak lanjut untuk perbaikan pembelajaran. Menurut
Abdul
Majid
(2008:7),
“Manajemen
pembelajaran
meliputi
kemampuan menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan proses
belajar
mengajar, menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik.” Jadi indikator manajemen pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pembelajaran, yang meliputi pembuatan program tahunan, program
semester,
silabus
yang
dijabarkan
pada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran. 2. Melaksanakan proses belajar mengajar 3. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan 4. Menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik 5. Menganalisis hasil evaluasi 6. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik Etos kerja guru adalah semangat yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Jika seorang guru dalam bekerja mempunyai semangat yang
56
tinggi dalam bekerja, maka hasil kerjanyapun akan semakin baik dan tujuan pembelajaran yang diprogramkan akan tercapai. Menurut Jansen H Sinamo (2009:27), etos kerja meliputi: Kerja adalah Rahmat (bekerja tulus penuh syukur), kerja adalah Amanah (bekerja benar penuh tanggung jawab), kerja adalah Panggilan (bekerja tuntas penuh integritas), kerja adalah Aktualisasi (bekerja keras penuh semangat), kerja adalah Ibadah (bekerja serius penuh kecintaan), kerja adalah Seni (bekerja cerdas penuh kreativitas), kerja adalah Kehormatan (bekerja tekun penuh keunggulan), dan kerja adalah Pelayanan (bekerja paripurna penuh kerendahan hati). Jadi indikator etos kerja harus dimiliki oleh seorang guru, adalah sebagai berikut: 1. Bekerja dengan tulus dan selalu syukur nikmat 2. Bekerja dengan benar dan bertanggung jawab 3. Bekerja dengan tuntas dan penuh integritas 4. Bekerja keras dan penuh semangat 5. Bekerja dengan serius mencintai pekerjaan 6. Bekerja dengan cerdas dan penuh kreativitas 7. Bekerja dengan tekun dan penuh keunggulan 8. Bekerja dengan paripurna dan rendah hati Profesionalitas guru adalah sikap positif terhadap profesi guru dan derajat pengetahuan terhadap profesi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Derajat pengetahuan terhadap profesi guru berhubungan erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yang meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogic, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Seorang guru yang professional, harus memiliki 4 kompetensi sebagaimana yang terdapat dalam PP No. 19 tahun 2005, yaitu: “Kompetensi yang harus dimiliki
57
oleh seorang guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi social.” Jadi indikator profesionalitas yang harus dimiliki oleh seorang guru, adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai kompetensi kepribadian 2. Mempunai kompetensi pedagogik 3. Mempunyai kompetensi profesional 4. Mempunyai kompetensi social C. Instrumen penelitian Instrumen
penelitian
dalam
pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
menggunakan angket dengan kisi-kisi berdasarkan variabel penelitian. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kuesioner penelitian dibagi menjadi tiga bagian yaitu : bagian pertama tentang tata cara pengisian kuesioner, bagian kedua variabel yang diteliti, dan ketiga penutup. Instrumen penelitian terdiri dari variabel independent dan variabel dependen disusun dengan menggunakan skala ordinal yang berbentuk model skala likert. Data masing-masing variabel dan skala pengukuran disederhakanan dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel Penelitian Jenis Variabel Independent Dependent
Variabel Penelitian 1. Efektivitas Manajemen Pembelajaran 2. Etos Kerja Anggota MGMP Profesionalitas Guru
58
Skala Pengukuran Ordinal Ordinal Ordinal
Instrumen Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Kuesioner setiap variabel (independent dan dependent) dijabarkan dari konsep teoretis ke dalam konsep empiris dan operasional. Tahap penyusunan kisi-kisi kuesioner dimulai dari: 1.
Menentukan definisi konsep teoretis masing-masing variabel
2.
Menentukan konsep empiris sesuai dengan dimensi yang akan diteliti
3.
Menentukan konsep operasional yang dinyatakan dalam indikator yang menggambarkan perilaku dan karakterisrik responden yang diukur
4.
Menentukan elemen, yaitu penjabaran lebih lanjut menjadi item-item pernyataan yang dapat diukur. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi angket penelitian yang terdiri dari:
1. Variabel efektivitas manajemen pembelajaran 2. variabel etos kerja 3. variabel profesionalitas guru. Tiap-tiap variabel mempunyai sub variabel/aspek, tiap-tiap sub variabel mempunyai indicator-indikator, dan tiap-tiap indicator dijabarkan dalam pertanyaanpertanyaan kepada responden. Berikut ini kisi-kisi angket secara lengkap: Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Variabel Efektivitas Manajemen Pembelajaran , Etos Kerja dan Profesionalitas Guru
VARI-ABEL Efekti-vitas Manajemen Pembelajaran (X1)
SUB VARIABEL/ASPEK a.Menyusun rencana pembelajaran
ITEM NO.
INDIKATOR 1. Membuat program program semester
tahunan
dan
2. Membuat silabus dan RPP
b.Melaksanakan proses pembelajaran
1. Mampu membuka dan menyajikan materi pelajaran dengan baik 2. Mampu menggunakan peraga. 59
media dan alat
1
2,3,4,5
6
7,8
3. Mampu berinteraksi dan menggunakan bahasa yang komunikatif
9
peserta didik
10
4. Mampu memotivasi untuk belajar
5. Mampu menggunakan waktu.
c.Menilai/ mengevaluasi hasil belajar
1. Mengevaluasi/menilai hasil belajar 2. Membuat rubrik penilaian 3. Menganalisis hasil penilaian
d. Membuat rencana tindak lanjut hasil belajar siswa
Etos Kerja (X2)
a. Kerja adalah rahmat
b. Kerja amanah
adalah
13,14,15, 16 17,18 19,20
4. Melaksanakan program remedial dan pengayaan.
21,22,23
1.Melaksanakan refleksi
24,25,26
2.Melaksanakan program tindak lanjut
27,28,29
3. Mengevaluasi program tindak lanjut
30
1. Bekerja dengan tulus dan ikhlas
1
2. Bekerja dengan semangat
2
1. Bekerja penuh syukur 2. Bekerja memegang amanah
c. Kerja adalah panggilan
11,12
1. Bekerja dengan tutur kata yang santun 2. Bekerja dengan efisien
3,4 5,6,7 8 9,10,11,1 2
3. Produktivitas dalam bekerja 13,14
d. Kerja adalah aktualisasi
e. Kerja adalah ibadah
4. Kualitas, dan mengutamakan pelayanan pelanggan
15,16
6. Kreatif , imajinatif dan inovatif 7. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya
17,18 19,20,21, 22,23
1.Mengaktualisasikan kemampuan peserta didik 2. Membimbing dan mendidk untuk meningkatkatkan prestasi belajar peserta didik
24
1. Bekerja serius penuh kecintaan 60
25,26
27
f. Kerja adalah seni
1. Bekerja dengan senang dan bisa memuaskan peserta didik 1.Bekerja tekun penuh keunggulan
28
h. Kerja adalah pelayanan
1. Bekerja penuh kerendahan hati
30
a.Kompetensi kepribidian
1.Mempunyai kepribadian yang mantap dan stabil
1,2
g. Kerja adalah kehormatan
Profesionalitas Guru (Y)
29
2. Mempunyai kepribadian yang dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia b.Kompetensi Pedagogik
1.Pemahaman terhadap didik.
3,4,5,6,7
kondisi peserta
8 9,10
2. Merancang dan melaksanakan pembelajaran.
11
3. Menguasai perkembangan IPTEK
c.Kompetensi Profesional
12,13,14
4. Mampu mengeksplorasi dan mengelaborasi potensi peserta didik 1. Mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai,
16,17
2. Mengembangkan kompetesi yang menunjang profesi 3. Menguasai materi kurikulum
18,19,20 21,22
2. Menguasai substansi keilmuan yang menaungi materinya. 3.Menguasai keilmuannya. d. Kompetensi Sosial
15
struktur dan metodologi
1.Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif 2.Mengikuti kegiatan kemasyarakatan
sosial
dan
23
24,25,26 27,28,29, 30
D. Penentuan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan guru SMP Negeri dan SMP Swasta yang berada di kecamatan Ciampel yang terdiri dari 3 SMP. Seperti pada tabel di bawah ini: 61
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
No. 1 2 3
Nama Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Rombel
PNS 40 20 3 63
33 10 7 50
SMP Negeri 1 Ciampel SMP Negeri 2 Ciampel SMP KIC Jumlah
Non PNS 34 8 15 57
Untuk menentukan jumlah sampelnya digunakan
Jumlah 74 28 18 120
Simple Random
Sampling. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon (2008:107), sebagai berikut: =
ࡺ ࡺ. ࢊ +
dengan n = Jumlah sampel, N = Jumlah populasi, dan d = presisi yang ditetapkan. Dari data populasi di atas, N = 120, dan presisi yang ditetapkan sebesar 10%, didapat jumlah sampel sebagai berikut: =
= , ≈ ࢘ࢋ࢙ࢊࢋ (, ) +
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
No. 1 2 3
Nama Sekolah SMP Negeri 1 Ciampel SMP Negeri 2 Ciampel SMP KIC Jumlah
Jumlah Guru
Jumlah Rombel
PNS
Non PNS
Jumlah
33 10 7 50
40 20 3 63
34 8 15 57
74 28 8 120
Jumlah Responden 35 12 8 55
E. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka62
angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrument yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan berjalan dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah koesioner (angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pemilihan teknik pengumpulan data dengan angket, didasarkan atas alasan bahwa responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaanpertanyaan. Adapun keuntungan-keuntungan dengan menggunakan angket adalah: 1. Setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, 2. Responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan 3. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Melalui angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam angket tersebut. Indikator-indikator pertanyaan merupakan penjabaran dari variabel-variabel pengaruh efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP
terhadap
profesionalitas guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner ini berskala pengukuran ordinal mengingat kuisioner yang disebarkan menggunakan skala likert dengan kisaran 1-4 dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut : 63
Tabel 3.5 Penilaian Jawaban Responden Alternatif jawaban A B C D
Nilai 4 3 2 1
Penggunaan skala ordinal tidak memungkinkan untuk memperolehnya nilai mutlak (absolute) dari obyek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungan. Kuesioner yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini perlu diuji kendalanya.
Pengujian
kendala ini bertujuan untuk mendapatkan petunjuk mengenai mutu penelitian. Keandalan menunjukkan ketepatan, kemantapan dan homogenitas alat ukur yang dipakai. F. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data
Sebelum instrumen dipakai sebagai alat penelitian maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini melibatkan 25 responden diluar sampel yang akan dijadikan responden. 1. Pengujian Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Menurut Arikunto (2006:170), “Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga hubungan antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara menghubungankan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.” Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment yaitu:
rhitung = Keterangan : N X Y
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
}
= jumlah responden = jumlah skor jawaban responden pada tiap item pertanyaan = jumlah skor jawaban responden seluruh pertanyaan 64
rhitung = koefisien hubungan antara variable X dan variabel Y
Selanjutnya dihitung dengan Uji - t Statistik. Uji - t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel independent efektivitas manajemen pembelajaran (X1), etos kerja anggota MGMP (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Profesionalitas Guru
(Y). Pengujian ini dilakukan dengan asumsi
bahwa variabel-variabel lain adalah nol.
thitung Keterangan :
=
r n−2
thitung r
= Nilai
n
= jumlah responden
1− r2
thitung
= koefisien hubungan hasil
rhitung
Dilanjutkan dengan mencari nilai ttabel dari daftar t dengan (dk = n – 2) pada α = 0.5. Sebagai tolok ukur untuk menentukan derajat validitas digunakan kriteria sebagai berikut : thitung > ttabel berarti data valid, dan jika thitung < ttabel berarti data tidak valid. 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Suatu kuisioner disebut reliable atau handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten. Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha ( α) dari Cronbach (Umar, 2003: 106) sebagai berikut: 2 k ∑σ b α= 1 − 2 k − 1 ∑ σ t
Keterangan : α (
r)
= reliabilitas instrumen (reliabilitas yang dicari)
k
∑σ ∑σ
= Banyaknya butir pertanyaan 2
= Jumlah varian butir (variasi skor tiap item pertanyaan)
2
= Varian skor total
b t
Dilanjutkan dengan mencari nilai tabel r product moment dengan (dk = n – 1) pada α = 0.5. Kemudian bandingkan rhitung dengan rtabel , dengan kriteria sebagai berikut: Jika rhitung > rtabel maka instrumen penelitian reliabel, dan 65
jika rhitung < rtabel berarti instrumen penelitian tidak reliabel. 3. Uji Hipotesis Setelah instrument dinyatakan valid dan reliabel langkah selanjutnya adalah menyebarkan angket ke responden yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. Tentunya angket yang dipakai harus terlebih dahulu dikonsultasikan ke pakar atau ahli, dalam hal ini adalah pembimbing penelitian. Setelah data diperoleh kemudian diuji hipotesispenelitian. Sebelum hipotesis diuji, peneliti akan melakukan pengolahan data hasil penelitian dengan menggunakan analisis kecenderungan distribusi data (deskripsi data), uji normalitas analisis hubungan, yang dilanjutkan dengan analisis jalur. Dalam pengujian hipotesis, pertama : peneliti akan melakukan analisis dengan menggunakan Hubungan Product Moment, kedua : uji hipotesis menggunakan Uji Statistik dengan Analisis Statistik Inferensial Parametrik dengan Analisis Ganda dan Analisis Varian (atau Uji – F Test), untuk menguji hubungan Variable Bebas terhadap Variable terikat. Serta, Analisis deskriptif berupa Prosentase, yang juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar Kontribusi efektivitas manajemen pembelajaran
(X1) dan etos kerja anggota
MGMP (X2) terhadap profesionalitas guru (Y). Langkah-langkahnya adalah: a. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari harga : rata², simpangan baku, mean, modus, dan median. b. Uji Keabsahan Data Teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
pada
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan langkah pengujian diantaranya, melakukan observasi yang seksama, 66
triangulasi, kecukupan referensi, konsultasi bersama dosen pembimbing dan melakukan uji normalitas data serta uji linear. Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu. Uji Keabsahan Data itu meliputi: 1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data mengikuti sebaran baku normal atau tidak. Normalitas data hanya dikenakan terhadap variabel terikat (Y). Uji normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1)Menentukan mean dan standar deviasi. (2) Menentukan simpangan baku. (3) Menentukan daftar distribusi frekwensi observasi dan frekwensi ekspektasi: (a) Nilai Tertinggi (b) Nilai Terendah (c) Jumlah responden (d) Range = Data terbesar – data terkecil (e) Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n (f) Panjang kelas (p) =
Range BanyaknyaKelas
(4) Menghitung nilai χ² (Chi – Square atau Chi - Kuadrat) Untuk melihat hubungan antar variabel di analisa secara statistic non parametrik dengan menggunakan analisis hubungan ( Chi - Square ) dengan menggunakan pendekatan teoritik dan pendekatan logika secara manual. Untuk data kuantitatif diolah dengan cara pengkatagorian data – data yang telah diperoleh dengan wawancara mendalam dan dilakukan pengkombinasian 67
dengan teori - teori untuk mendapatkan interprestasi - interprestasi alternative ( Yin R, 2002 ). Interprestasi alternative ini akan dikombinasikan dengan hasil analisis statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Rumus umum analisis hubungan Chi – Square, adalah : χ² hitung = dengan
∑
(Oi − Ei )² Ei
χ²
= Nilai Chi Square
Oi
= Frekuensi Observasi (banyaknya kasus yang diobservasi)
Ei
= Frekuensi Ekspansi (banyaknya kasus yang diharapkan)
(dimana, Ei = Pengambilan
keputusan
membandingkan nilai
dalam
( X 1. X 2) ). n² penelitian
ini
dilakukan
dengan
χ² hitung dengan nilai χ² tabel dengan taraf signifikansi
0,05. (5) Menentukan Derajat Kebebasan (Db), Db = K – 3. Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah persebaran data tiap variabel tidak menyimpang dari ciriciri data yang akan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 15.
c. Analisis Deskriptif Tiap Item Variabel akan dilakukan analisis deskriptif, sebagai berikut : 1). Rata-rata 2). Total skor 3). Jumlah item 4). Skor ideal untuk item tertinggi 5). Skor ideal untuk item terendah 6). Rata-rata item 68
7). Angka presentase d. Analisis Parametrik 1). Menghitung angka hubungan Teknik analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran hipotesis penelitian. Langkah pertama menghitung hubungan antar masing-masing variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 3.6 Tingkat Hubungan Antar Variabel Interval Koefisien 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0.00 – 0,199
Tingkat Hubungan Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat rendah
Untuk menghitung koefisien hubungan X1 terhadap X2 digunakan rumus berikut:
r
X1.X2
=
{N (∑ X
N ( X 1 . X 2 ) − (∑ X 1 )(∑ X 2 ) 2 1
}{
) − (∑ X 1 ) 2 N (∑ X 2 ) − (∑ X 2 ) 2 2
}
Rumus ini dipakai juga untuk menghitung hubungan antar variabel yang lainnya.
2). Determinasi Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X1 terhadap X2 dihitung koefisien determinasi, dengan rumus sebagai berikut : KP = r² x 100% Dengan KP = nilai koefisien determinasi, dan r = nilai koefisien hubungan Kemudian menghitung tingkat signifikan variabel X1 terhadap X2 dengan rumus: t hitung =
r n−2 1− r²
Tentukan t tabel dengan melihat tabel t pada α = 0.05, dengan dk = n – 2. Dengan kriteria hasil pengujian hipotesis, sebagai berikut : Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak, artinya penelitian signifikan, dan 69
jika thitung ≤ ttabel berarti Ho diterima, artinya penelitian tidak signifikan. 3)Menghitung Hubungan Ganda (1) Keeratan Hubungan Untuk mengetahui keeratan hubungan antara beberapa variable (X1,X2, dan Y), digunakan rumus koefisien variasi ganda, sebagai berikut :
r
rX 1.Y + rX 2.Y − 2(rX 1Y )(rX 2Y )(rX 1 X 2 ) 2
X1.X2.Y
=
2
1 − rX 1 X 2
2
(2) Determinasi
KP = r² x 100%, dengan KP = nilai koefisien determinasi, dan r = nilai koefisien hubungan. Kemudian, hitung Uji F Statistik, uji F Statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent Manajemen Pembelajaran (X1), Etos Kerja Anggota MGMP (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Profesionalitas Guru (Y). Rumus Uji F yang digunakan adalah sebagai berikut :
R² k Fhitung = (1 − R ²) n − k −1 Dengan n = banyak sampel, k = banyak prediktor, dan R = koefisien hubungan antara kriterium dengan predictor.
Kemudian lihat Tabel, untuk menentukan F tabel gunakan rumus : Ftabel = F{(1 – α ).(dk = k).(dk = n – k – 1)} Lalu dapat disimpulkan, dengan kriteria sebagai berikut : Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha, dan jika Fhitung < Ftabel maka tolak Ha terima Ho. (3) Menentukan Hubungan Ganda, dengan rumus : 70
( R X 1 X 2Y ) =
b1 .∑ X 1Y + b2 .∑ X 2Y
∑Y ²
(4) Mencari Kontribusi Hubungan Ganda, dengan rumus, sebagai berikut :
KP =
( R X 1 X 2Y )².100%
(5) Menguji Signifikan dengan membandingkan
Fhitung dengan Ftabel ,
dengan rumus :
Fhitung =
R ²(n − m − 1) , dan m.(1 − R ²)
Ftabel = F {(1 – α ).(dk = m).(dk = n – m – 1)} 4) Interprestasi Data
Interpretasi Data yaitu pengambilan keputusan berdasarkan hasil penelitian. Interpretasi data dilakukan setelah data-data yang terkumpul dianalisis, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Pengambilan Kesimpulan atau keputusan berdasarkan Uji Hipotesis, yang didasarkan pada pedoman, sebagai berikut : (1) Jika Fhitung > Ftabel
maka tolak Ho terima Ha, artinya terdapat
kontribusi yang signifikan antara efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP terhadap profesionalitas Guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. (2) Jika Fhitung < Ftabel maka tolak Ha terima Ho, maka artinya tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP terhadap profesionalitas guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. G. Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ciamel, Kabupaten Karawang. Dengan jadwal kegiatan penelitian di bawah ini:
71
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan Ke No.
Kegiatan 1
2
3
4
√
√
√
5
6
√
√
7
8
9
√
√
10
11
12
√
1.
Observasi lapangan
2.
Penyusunan Rancangan Tesis
3.
Seminar Rancangan Tesis
4.
Penyusunan Instrumen
5.
Validasi Instrumen
√
6.
Penentuan Sampel
√
7.
Pengumpulan Data
8.
Analisis Data
9.
Pembuatan Draf Tesis
√
10 .
Progres Tesis
√
11 .
Penyempurnaan Tesis
√
12 .
Tahap 1 Tesis (sidang 1)
√
13 .
Penyempurnaan Tesis
√
14 .
Tahap 2 Tesis (sidang 2)
√
15 .
Perbaikan Tesis
√
√
√
Tabel 3.8 Jadwal Penyusunan Penelitian No.(1)
Kegiatan (2)
Feb(3) Mrt(4) Apr(5) Mei(6)
Tahap Pertama : Penyusunan Usulan Penelitian
1.
a. Menyusun Usulan Penelitian
√
b. Sidang Usulan Penelitian
√
c. Perbaikan Usulan Penelitian
√
72
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Tahap Kedua : Penulisan Tesis
2.
a. Penyusunan Kuesioner
√
b. Menyebarkan kuesioner
√
c. Analisis dan pengolahan data
√
d. Penulisan Laporan Tesis
√ √
e. Bimbingan Tesis
√
√
Tahap Ketiga : Sidang Tesis √
a. Bimbingan akhir tesis 3. b. Perbaikan tesis
√
c. Sidang tesis
√
73