BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, jenis penelitian ini adalah penelitian observational deskriptif. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dalam penelitian ini adalah cetakan gigi pasien yang telah melakukan perawatan ortodontik cekat di beberapa klinik dokter gigi di Yogyakarta. 2. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan Rumus Federer sesuai dengan kriteria inklusi. Rumus Federer = (t-1)(n-1)≥15
keterangan =
(2-1)(n-1)≥15
t= jumlah kelompok=2
n-1≥15
n=jumlah sampel
n≥16 Sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumalah 24. Karena ada 2 kelompok yaitu cetakan setelah lepas bracket dan cetakan saat penelitian, maka terdapat 48 cetakan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari berbagai klinik gigi pribadi. a. Kriteria Inklusi 1) Sudah selesai melakukan perawatan ortodontik cekat. 2) Tersedia cetakan gigi pada saat lepas bracket dan cetakan gigi saat penelitian. 27
28
3) Tersedia cetakan saat minimal 3 bulan setelah lepas bracket. 4) Tidak dibedakan jenis kelamin. b. Kriteria Eksklusi 1) Usia pasien dibawah 17 tahun karena masih mengalami pertumbuhan gigi geligi. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai 2016. D. Variabel Penelitian 1. Variabel pengaruh
: Periode pasif perawatan ortodontik
2. Variabel terpengaruh
: Terjadinya relaps
3. Variabel terkendali
:
a. Umur b. Minimal 3 bulan setelah lepas bracket 4. Variable tak terkendali
:
a. Kepatuhan dalam penggunaan retainer. b. Lama waktu perawatan dengan alat ortodontik cekat. c. Jenis kelamin. d. Lama pemakaian retainer sampai saat penelitian. e. Keparahan kasus
Mei
29
E. Definisi Operasional 1. Ortodontik adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan meratakan atau membetulkan kedudukan gigi-gigi. 2. Relaps adalah perbedaan kondisi gigi saat lepas bracket dan kondisi gigi saat penelitian. 3. Indeks PAR adalah salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur terjadinya relaps. Pada penelitian ini pengukuran dilakukan dengan cara mengukur cetakan setelah lepas bracket dan cetakan saat penelitian menggunakan penggaris PAR. F. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Cetakan positif terakhir setelah lepas bracket b. Cetakan positif saat ini c. Spatula. d. Rubber bowl. e. Sendok cetak. f. Penggaris PAR g. Handscoon 2. Bahan penelitian a. Alginat b. Aquades c. Gips
30
G. Alur Penelitian Cara penelitian 1. Tahap persiapan awal a. Dilakukan seleksi model study pada 48 kasus pasien yang dirawat di klinik ortodontik di Yogyakarta. Diperoleh 48 kasus yang memenuhi persyaratan dengan demikian diperoleh 48 model study yang terdiri dari 24 model setelah lepas bracket dan 24 model saat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan a. Dilakukan pengukuran pada model study dengan menggunakan PAR ruler dan dilakukan penilaian sesuai dengan petunjuk penilaian PAR indeks. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali kemudian diambil reratanya. Pengukuran meliputi segmen anterior rahang atas dan rahang bawah. Oklusi bukal kanan dan kiri yang meliputi pengukuran anterior posterior, transversal dan vertikal. Pengukuran jarak gigit meliputi jarak gigit positif dan gigitan silang posterior, pegukuran tumpang gigit/overbite dan gigitan terbuka anterior ; pengukuran garis tengah. b. Dilakukan skoring pada hasil pengukuran c. Dilakukan skoring dihitung pembobotannya sesuai tabel d. Dilakukan perhitungan jumlah total skor pra dan pasca perawatan. e. Dilakukan perhitungan selisih skor untuk masing-masing kasus pra dan pasca perawatan. Poin B-E ditulis pada blanko penelitian (lampiran 1). f. Data hasil penelitian dikelompokan dengan ketentuan: 1). Jika skor pra perawatan ≥22 selisih dihitung berdasarkan berkurangnya skor. 2). Jika
31
skor pra perawatan <22 selisih dihitung dalam % , dengan cara selisih skor dibagi skor sesudah lepas bracket di kali 100% (lampiran 2). g. Skema jalannya penelitian Seleksi 48 model study
Dilakukan pengukuran PAR pada 24 model study sesudah lepas bracket
Dilakukan pengukuran Indeks PAR pada 24 model study saat penelitian
Skor setiap komponen x pembobotan
Jumlah skor total
Selisih skor
Gambar.8 Skema Jalannya Penelitian.
32
H. Analisis Data Untuk mengetahui adanya relaps pada pengguna retensi setelah perawatan dengan alat ortodontik cekat, data diperoleh dengan dengan bentuk ordinal. Uji statistik Shapiro wilk dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data normal atau tidak. Jika sebaran data normal, maka uji yang digunakan adalah Paired Sample T test. Sedangkan jika sebaran datanya tidak normal, maka uji yang dilakukan adalah Wilcoxon. Uji ini digunakan untuk mendeteksi signifikansi perbedaan antar variabel.