BAB III METODE PENCIPTAAN
A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses perenungan akan timbul gagasan yang menjadi dasar penciptaan karya seni. Ide dalam penciptaan karya tugas akhir ini bersumber pada pengalaman pribadi serta pengamatan terhadap orang-orang di sekitar mengenai ekspresi perempuan. Berdasarkan kajian mengenai ekspresi perempuan, dihasilkan pemahaman bahwa perempuan adalah makhluk yang ‘indah’ dan ‘kuat’. Perempuan adalah suatu ‘keindahan’. Perempuan memiliki bentuk tubuh yang lemah gemulai, paras yang cantik, serta kulit yang halus. Selama ini perempuan selalu menjaga dirinya untuk terus berusaha cantik dimanapun dan kapanpun. Selain itu, secara umum ekspresi perempuan lebih jujur dalam menggambarkan perasaan yang sedang dialaminya. Seperti ketika perempuan sedang bersedih meskipun masih dapat menahan air mata, namun raut kesedihan akan tetap nampak pada wajahnya. Begitupun juga ketika perempuan sedang merasa bahagia pasti akan terpancar raut gembira pada wajahnya. Bentuk tubuh dan kejujuran ekspresi tersebut menjadi daya tarik tersendiri sehingga menjadikan perempuan sebagai sosok yang indah.
22
23
Perempuan adalah suatu ‘kekuatan’. Faham feminisme menegaskan bahwa kedudukan dan derajat perempuan sebenarnya setara dengan laki-laki. Hasil penelitian Wholley juga membuktikan bahwa otak perempuan memiliki intelektual lebih, hanya saja selama ini pendidikannya kurang diprioritaskan sehingga pengetahuannya masih kurang. Mengacu pada kajian tersebut, dapat dipahami bahwa tidak semestinya perempuan dianggap lemah dalam segala hal. Setiap perempuan memiliki naluri keibuan yang suatu saat akan berani mengambil resiko dan dengan rela mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan anak. Ketika telah menjadi seorang ibu, perempuan dengan tulus mengasuh serta membesarkan anak-anaknya dengan penuh rasa cinta kasih. Perempuan memiliki keberanian dan perasaan begitu kuat sehingga menjadikanya sebagai sosok yang kuat pula.
2. Konsepsi Melalui pengalaman dan pengamatan tentang tema ekspresi perempuan, maka tercapainya sebuah konsep yang menjadi acuan dalam penciptaan karya seni. Mengacu pada konsep perempuan sebagai suatu ‘keindahan’, yaitu bentuk tubuh perempuan yang indah divisualisasikian melalui karya bergaya figuratif dengan melebih-lebihkan bentuk dan ukuran mata, karena merupakan bagian yang dianggap paling menarik. Visualisasi ini senada dengan cara Hendra Gunawan dalam menggambarkan sosok wanita yang kuat dengan melebihlebihkan bagian kaki. Konsep kedua yaitu perempuan sebagai suatu ‘kekuatan’, divisualisasikan melalui pengolahan garis aktual sebagai unsur yang sangat ditekankan. Unsur
24
garis diolah melalui goresan-goresan tegas untuk memunculkan karakter yang kuat, sehingga dapat menggambarkan figur perempuan sebagai suatu kekuatan. Kesan kuat juga dimunculkan dengan penggunaan warna hitam pada figur utama, yang mana hitam adalah warna yang memiliki makna kekuatan. Berdasarkan konsep diatas, adapun teori unsur dan prinsip seni rupa yang diterapkan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Garis Garis adalah unsur yang paling ditekankan dalam karya ini. Pengolahan garis dibuat dengan pengulangan-pengulangan hingga tercipta suatu bentuk karakter yang diinginkan. Unsur garis yang diterapkan pada karya adalah garis aktual (nyata) garis ini terbentuk dari goresan-goresan ujung paku yang ditorehkan pada acuan akrilik. b. Warna Unsur warna yang diterapkan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah warna hitam. Penggunaan warna hitam dipilih karena memiliki makna sebagai kekuatan, sesuai dengan penggambaran perempuan sebagai sosok yang kuat. c. Bidang Unsur bidang yang diterapkan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah bidang organis. Unsur bidang organis muncul karena adanya pengolahan garis yang bebas sehingga membentuk suatu figur perempuan. d. Keseimbangan Prinsip keseimbangan yang diterapkan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah komposisi simetris dan asimetris. Penerapan komposisi yang
25
berbeda, dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kesan monoton pada setiap karya.
e. Ritme atau irama Penerapan prinsip irama dalam karya tugas akhir ini terletak pada susunan garis. Pengolahan garis lengkung dibuat secara berulang-ulang dimaksudkan untuk memunculkan kesan dinamis dan gemulai pada karya.
B. Implementasi Rupa Keberhasilan dalam penciptaan karya bergantung pada perencanaan, proses dan teknik pengerjaan yang diterapkan. Perlu adanya pertimbangan matang mengenai dasar pemikiran yang meliputi media dan teknik, proses penciptaan, serta penyajian akhir karya. Alur penciptaan karya tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Konsultasi Dosen Pembimbing
Persiapan - Penemuan ide dan konsep - Pemilihan bahan (media) - Pemilihan teknik
Proses - Pembuatan sketsa - Pemindahan sketsa pada acuan - Penggoresan - Pencetakan - Pewarnaan - Penyajian
Gambar 3.1 Bagan Alur Penciptaan Karya Sumber: Ilustrasi Penulis
Karya
26
1. Tahap Pesiapan a. Penemuan Ide dan Konsep Tahap awal dari proses persiapan dalam penciptaan karya grafis ini adalah penemuan ide yang didapatkan dari pengalaman pribadi, pengamatan, dan pemahaman mengenai ekspresi perempuan. Berdasarkan ide dan pengamatan, dipahami bahwa perempuan adalah suatu keindahan dan kekuatan. b. Pemilihan Teknik Tahap selanjutnya dalam persiapan yaitu pemilihan teknik, yang didasarkan pada karakter serta penguasaan terhadap teknik itu sendiri. Pada karya tugas akhir ini teknik yang digunakan adalah teknik drypoint. Pemilihan teknik tersebut karena dapat memunculkan karakter garis yang kuat. Penggunaan teknik ini tidak terpaku pada seni grafis murni, melainkan menggunakan teknik monoprint yang hanya menghasilkan satu cetakan. Teknik ini dipilih dengan maksud untuk menjaga nilai keeksklusifan karya. c. Pemilihan Media Tahap terakhir dalam proses persiapan yaitu pemilihan bahan. Tahap ini dilakukan dengan cara menyesuaikan bahan dengan teknik yang digunakan serta disesuaikan pula dengan konsep dari penciptaan karya. Media dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah sebagai berikut: (1) Akrilik bening Akrilik yang digunakan sebagai bahan acauan adalah akrilik transparan dengan ketebalan 2 mm. Akrilik transparan dipilih karena mudah digunakan ketika pemindahan sketsa maupun pada proses
27
penggoresan. Akrilik transparan juga nampak seperti kaca sehingga dapat turut disajikan bersamaan dengan karya. (2) Tinta Cetak Tinta Cetak digunakan sebagai bahan pewarna figur utama pada karya. Media ini dipilih karena memiliki karakter warna yang pekat, sehingga sangat ideal dijadikan sebagai bahan pewarna untuk teknik drypoint. (3) Kertas Concorde Bahan kertas yang digunakan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah kertas concorde. Kertas ini memiliki karakter agak kasar namun mudah menyerap, sehingga kertas ini ideal digunakan saat proses pencetakan. (4) Air Air memiliki karakter yang netral, jernih, dan bersih. Media ini digunakan digunakan sebagai pelembab kertas agar mudah menyerap tinta ketika akan dicetak. (5) Bingkai dan Matboard Bingkai yang digunakan untuk penyajian karya tugas akhir ini adalah bingkai minimalis berwarna putih. Pemilihan bingkai minimalis warna putih untuk menyamarkan tampilan bingkai itu sendiri, dengan maksud untuk menonjolkan karya. Bahan matboard digunakan memberi jarak antara karya dengan akrilik untuk menimbulkan kesan 3 dimensi.
28
2. Proses Sebagai bagian perwujudan suatu karya seni, selain media dan teknik diperlukan pula proses penggarapan yang baik. Proses pengerjaan hendaknya disesuaikan dengan teknik dan media yang digunakan, agar karya dapat digarap dengan maksimal. Proses perwujudan karya tugas akhir ini menggunakan teknik cetak dalam drypoint, dengan tahapan sebagai berikut: a.
Pembuatan sketsa Pembuatan sketsa merupakan proses paling awal dalam penciptaan karya tugas akhir ini. Proses ini dilakukan dengan membuat rancangan karya menggunakan pensil hingga terbentuk gambar yang diinginkan.
Gambar 3.2 Sketsa Karya Sumber: Dokumentasi Pribadi
b. Pemindahan sketsa pada acuan Proses selanjutnya adalah tahap pemindahan sketsa pada acuan. Proses ini dilakukan dengan cara mengelupas kertas pelindung akrilik, selanjutnya menempelkan sketsa pada bagian belakang akrilik sehingga sketsa nampak dari sisi depan akrilik.
29
Gambar 3.3 Proses Pemindahan Sketsa Pada Acuan Sumber: Dokumentasi Pribadi
c. Penggoresan Proses selanjutnya adalah pembuatan acuan cetakan. Proses ini dilakukan dengan cara menggores akrilik dengan menggunakan ujung paku yang tajam. Goresan disesuaikan dengan sketsa yang telah dibuat hingga terbentuk gambar yang diinginkan. Gelap terang yang dihasilkan cetakan sangat bergantung pada intensitas dan tebal tipisnya goresan. Semakin banyak intensitas goresan, semakin gelap warna yang dihasilkan.
Gambar 3.4 Proses Penggoresan Sumber: Dokumentasi Pribadi
30
d. Pencetakan Tahap selanjutnya adalah proses pencetakan. Proses ini di awali dengan melumuri seluruh goresan akrilik dengan tinta cetak. Lalu permukaan akrilik dibersihkan dengan tisu, hingga cat tersisa pada bagian yang tergores saja. Kemudian akrilik dicetakkan pada kertas lembab dengan bantuan mesin pres.
Gambar 3.5 Proses Pencetakan Acuan Sumber: Dokumentasi Pribadi
e. Finishing Proses terakhir dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah tahap finishing, yaitu penyesuaian ukuran kertas. Proses ini dilakukan dengan cara memotong kertas dengan jarak luar masing-masing 5 cm dari karya. Selanjutnya masuk ke tahap pemotongan matboard sehingga menjadi bentuk bingkai penyekat. Pemotongan dilakukan dengan membuat lubang persegi panjang pada matboard, berjarak 1cm lebih lebar dari karya. Setelah ukuran kertas dan bentuk matboard disesuaikan dengan uikuran karya, tahap selanjutnya adalah pemasangan seluruh komponen
karya.
Pemasangan dilakukan
31
dengan urutan dari depan ke belakang: bingkai – akrilik - matboard – karya – hardboard. Bingkai
Akrilik
Matboard
Karya
Hardboard
Gambar 3.6 Urutan Penyusunan Komponen Karya Sumber: Ilustrasi Penulis
Tahap terakhir dari proses penyajian yaitu memastikan seluruh komponen karya sudah terpasang dengan benar, rapi, dan bersih. Karya yang sudah siap selanjutnya ditampilkan dengan cara digantung menggunakan senar pancing. Matboard Bingkai
KARYA
Gambar 3.7 Penyajian Karya Tampak Depan Sumber: Ilustrasi Penulis