BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004 : 1). Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Agroindustri jus buah-buahan yang dipasarkan khusus ke Horeca (Hotel Restaurant dan Cafe) yaitu CV. Maju Makmur Bersama yang berlokasi di Jalan Wibawa Mukti II No 90 Jati Asih Bekasi. Dalam penyusunan proposal skripsi ini objek penelitian yang menjadi sasaran pengamatan penyusunan adalah pengaruh proses produksi (X1), lokasi (X2), teknologi produk (X3) sebagai variabel bebas. Sementara objek penelitian yang merupakan variabel terikat adalah keputusan pembelian bisnis (Y). Sedangkan yang menjadi responden adalah para konsumen Hotel-hotel berbintang 5,4, 3 dan cafe di Jakarta. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan suatu proses yang dilakukan dalam perencanaan dalam pelaksanaan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai dampak proses produksi, lokasi, teknologi produk terhadap keputusan pembelian bisnis. Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan
penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah-langkah penelitian dilakukan, penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Metode Deskriptif menurut Sugiono (2008) adalah suatu penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah yang berdiri sendiri, bukan variabel independen). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang populer dalam bidang bisnis (Emory, 1985) yang kemudian dialih bahasakan oleh Sugiono (2008:54). Menurut Sugiyono, menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber masalah Peneliti menentukan masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian. 2. Perumusan masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika msalah tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan dapat digunakan juga sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah proses produksi, lokasi dan teknologi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 5. Metode penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan teknik analisis statistik deskriptif dan verifikatif. 6. Menyusun instrument penelitian Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara dan observasi. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistika tertentu. Pada penelitian ini
untuk menguji adanya dampak proses produksi (variable X1) dengan keputusan pembelian (variable Y) digunakan regresi linier sederhana, sedangkan untuk menguji adanya hubungan lokasi (variable X2) dengan keputusan pembelian (variable Y) digunakan korelasi Pearson, dan untuk menguji teknologi produk (variable X3) dengan keputusan pembelian (variable Y) digunakan koefisien Determinasi. 7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. 3.3 Hipotesis Proses produksi yang tinggi akan tercapai apabila semua faktor produksi telah dialokasikan secara optimal, pada saat itu nilai produktivitas marginal dari faktor produksi sama dengan biaya korbanan marginal atau harga input yang bersangkutan (Santoso, 1999). Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi industri jus di CV Maju Makmur Bersama diperlukan adanya hipotesis. Hipotesis yang akan diuji kebenarannya secara empiris dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proses produksi (X1) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian bisnis (Y). 2. Lokasi (X2) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian bisnis (Y). 3. Teknologi produk (X3) berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian bisnis(Y)
3.4 Variabel 3.4.1 Variabel Dan Skala Pengukuran Ada 4 (empat) variabel utama yang menjadi fokus perhatian penelitian ini.Variabel proses produksi, lokasi, dan teknologi produk merupakan variabel bebas selanjutnya disebut variabel independen yang merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Indrianto dan Supomo, 1999:63). Sedangkan variabel keputusan pembelian bisnis merupakan variabel terikat atau variabel dependen yang merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen (Indrianto dan Supomo, 1999:63) 1. Proses Produksi : variabel bebas / independen (X1) 2. Lokasi : variabel bebas / independen (X2). 3. Teknologi : variabel bebas / independen (X3). 4. Keputusan Pembelian : variabel terikat / dependen (Y). 3.4.2 Definisi Variabel Notoadmodjo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang di miliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang di miliki kelompok lain. Variabel adalah sesuatu yang di gunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang di miliki atau di dapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu X1, X2, X3 dan Y. Dimana X merupakan variabel bebas, dan dimana X1 adalah proses
produksi, X2 adalah lokasi, X3 adalah teknologi produk. Sedangkan Y merupakan variabel terikat dimana Y adalah Keputusan pembelian. Proses Produksi (X1) Proses produksi diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Lokasi (X2) Menurut Lamb (2001), pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dan jangka panjang, apakah lokasi tersebut telah dibeli atau hanya disewa. Kedua, lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan usaha di masa mendatang. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan. Dan yang terakhir, apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup. Teknologi Produk (X3) Teknologi dapat diartikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. Keputusan pembelian (Y) Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya
dengan perilaku konsumen.
No
1.
Tabel 3.1 Definisi Variabel dan Indikator Variable Dimensi Indikator Fungsi utama proses Tenaga kerja produksi Mesin produksi Proses Produksi Penilaian konsumen Bahan baku Dana
2.
Lokasi
3. Teknologi Produk
Akses
Saluran distribusi
Unggul
Tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan
Resiko rendah Pengenalan masalah Mencari informasi 4
Keputusan Pembelian
Secara teknis dapat dilaksanakan Proses yang dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan Mengumpulkan data
Mengevaluasi Kriteria seleksi Menentukan alternatif Memutuskan Penggunaan pasca pembelian
Menentukan pilihan dari alternatif yang telah dilakukan Harapan rasa puas
3.4.3 Skala Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah variabel Proses produksi, Lokasi, Teknologi Produk dan variabel keputusan pembelian yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Alasan menggunakan metode pengukuran skala Likert, karena peneliti menggunakan sistem penyebaran angket (kuisioner), sehingga hasilnya digolongkan dalam skala data, yaitu ordinal interval. Selanjutnya metode yang paling efektif untuk ordinal interval adalah skala Likert. Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban dengan susunan sebagai berikut : 1. Jawaban sangat setuju diberi score 5 2. Jawaban setuju diberi score 4 3. Jawaban netral diberi score 3 4. Jawaban tidak setuju diberi score 2 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1 Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert. 3.5 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan meliputi : 1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden secara langsung untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang dibutuhkan. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, baik pertanyaan yang sifatnya tertutup maupun terbuka. Pertanyaan bersifat tertutup, diukur dengan menggunakan skala dengan internal 1-5 yaitu sangat setuju, setuju, netral/ rata-rata, tidak setuju, dan sangat tidak setuju 3.Observasi Observasi merupakan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian. 3.6 Jenis Data Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang
dikumpulkan dengan menggunakan berbagai
teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. Pada dasarnya analisis merupakan kegiatan memanfaatkan data sehingga diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. 1.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner. 2.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). 3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang membentuk peristiwa, hal atau orang yang membentuk karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Hotel-hotel berbintang 5, 4 dan 3 yang membeli produk jus Glory dengan jumlah 88 hotel. 3.7.2 Sampel Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo. 2005 : 79). Kemudian menurut Issac dan Michael didapatkan dari tabel penentuan jumlah sampel dengan taraf signifikan 5%, bila populasinya sebanyak 25 maka sampel sebanyak 23 orang. (Sugiyono. 2005 : 98) Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmojo, 2003 ) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto. 2002 : 109).
3.8 Metode Analisis Data Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan penelitian didasarkan pada cirriciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Penelitian harus rasional artinya penelitian ini dengan dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian yang dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis adalah proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Kesemua langkah-langkah tersebut harus dilewati oleh peneliti, diantaranya yaitu metode dalam menganalisis data. 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Menurut Sugiyono (2011:267) adalah merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah adalah “data yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel , kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan
nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. 3.9.2 Uji Reliabilitas Menurut Simamora (2004), reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulangulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data sama. Uji
reliabilitas
dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak realibel. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60. 3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita (Sarjono dan Julianita, 2011:53). Untuk mendeteksi normalitas akan di lakukan uji analisis grafik normal P-P plot.
3.11 Uji Heteroskedastisitas Menurut wijaya dalam Sarjono dan Julianita (2011:66), heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians tabel tidak sama untuk semua pengamat/observasi. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka di sebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi Heteroskedastisitas,yaitu dengan melihat scatterplot. 3.12 Multikoleniaritas Uji multikoleniaritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikoleniaritas atau tidak. Multikolerasi adalah kolerasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan di antara variabel bebas .Wijaya dalam Sarjono dan Julianita (2022:7) mengemukakan cara mendeteksi ada tidaknya multikoleniaritas dengan melihat nilai dari VIF (variance-inflating factor).jika VIF<10,tingkat koleniaritas dapat di toleransi. 3.13 Uji Hipotesis 3.13.1 Uji t (parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial,variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel terikat, pengujian dilakukan melalui uji t dengan t hitung 0.05(Suharyadi dan Purwanto,2009:228). Apabila hasil pengujian menunjukkan :
pada taraf signifikan
Sig>0.05 artinya hal ini menunjukkan variabel bebas mempunyai pengaruh parsial yang tidak signifikan terhadap variabel terikat. Sig<0.05 artinya hal ini menunjukkan variabel bebas mempunyai pengaruh parsial yang signifikan terhadap variabel terikat. 3.14 Uji F (simultan) Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeluruh bersama-sama menjelaskan tingkah laku variabel terikat. Pengujian melalui uji F atau variasinya adalah dengan F hitung dengan taraf signifikan 0.05 dan dilihat pada tabel sinifikan (sig) uji F. Apabila sig <0.05 artinya hal ini menunjukkan variabel bebas mempunyai pengaruh simultan yang sebaliknya.
signifikan terhadap variabel terikat dan