BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi dari obyek erat kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan. Adapun gambaran umum obyek penelitian MAN Model Bangkalan penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Sejarah Berdirinya MAN Model Bangkalan Gambar I
Lokasi MAN Model Bangkalan. a. Identitas Madrasah : Nama
: MAN Model Bangkalan
Lembaga Penyelenggara
: Departemen Agama
Nostik
: 311352611010
NPSN
: 20531541
60
61
Status
: MAN MODEL
Alamat
: Jl. Soekarno Hatta 5
Kecamatan/Kabupaten
: Bangkalan
Kode Pos
: 69116
Telp./FAX
: (031) 3095596
Tahun Berdiri
: 1978
Program
: IPA-IPS-BAHASA (jerman)
Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan berdiri pada tahun 1978, hasil alih fungsi dari PGA 6 tahu. Alih fungsi tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia (Prof. DR. H. Mukti Ali) Nomor 17/1978, tanggal 16 Maret 1978. sejak SK tersebut dikeluarkan, siswa kelas 4, 5, dan 6 PGA pada waktu itu secara otomatis menjadi siswa kelas 1, 2, dan 3 MAN. Kemudian sejak tahun 1998, MAN Bangkalan bersama-sama dengan 35 MAN lainnya yang tersebar di 26 propinsi ditunjuk sebagai madrasah percontohan (MAN Model) melalui program Development Madrasah Aliyahs Project (DMAP) Departemen Agama, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Nomor E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98, tanggal 20 Pebruari 1998. Sejak berdiri sampai sekarang, MAN Bangkalan telah mengalami 4 kali pergantian kepemimpinan, yaitu:
62
1. Drs. Sarijoen (1980-1990) 2. Drs. Farchan AR. (1990-1993) 3. Drs. H. Hambali (1993-2003) 4. Drs. H. Nasito Arief, M.Ag (2003-Sekarang) b. Visi Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan Lembaga pendidikan yang terkemuka yang mengintegrasikan aspek IMTAQ dan IPTEK. Indikator: 1. Memiliki kemampuan managemen madrasah yang profesioanal 2. Mampu mengaktualisasikan pengetahuan agama dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. 3. Menjunjung tinggi dan sikap kesadaran beragama yang islami. 4. Unggul dalam perolehan nilai UAN/Kwalitas out comes. 5. Memiliki modal keterampilan kerja untuk bekal hidup bermasyarakat. 6. Mendapatkan kepercayaan masyarakat. 7. Mampu menembus PTN lewat jalur PMDK dan SPMB c. Misi Madrasah Aliyah Megeri Bangkalan. 1. Mengikuti pelatihan managemen madrasah serta relisasi hasil penetaran. 2. Pembekalan pembelajaran agama secara manyeluruh. 3. Pengetrapan pelajaran aqidah dan akhlak secara intensif.
63
4. Pemberian bimbingan belajar secara intensif dan mengoptimalkan laboratorium. 5. Diadakan kelas program pengembangan bahas asing. 6. Membekali teknologi dan keterampilan hidup untuk menyongsong hadirnya SURAMADU 7. Pembinaan olahraga dan kesenian secara intensif. 8. Mengembangkan semangant beramal dan tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat. 9. Memberikan tutorial secara intensif dan try out SPMB d. Kurikulum dan Program Studi Kurikulum yang diterapkan di MAN Bangkalan adalah kurikulum 2006. penggunaan kurikulum ini merupakan respon dari pemberlakuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Sejak kurikulum 1994 siterapkan, MAN Bangkalan membuka dua program studi, yaitu program studi IPA dan IPS. Kemudian, mulai awal 1998, setelah ditunjuk sebagai MAN Model Bangkalan dibuka satu program studi baru yaitu program studi Bahasa (Jerman). Dengan demikian, hingga saat ini MAN Model Bangkalan memiliki 3 program studi, yakni: IPA, IPS, dan Bahasa. Kemudian pada
64
tahun itu pula (1998), MAN Bangkalan membuka program keterampilan sebagai kegiatan akstrakurikuler, yaitu keterampilan komputer, tata busana, servis/reparasi sepeda motor, dan servis/reparasi elektro (TV dan Radio). 2. Letak Geografis MAN Model Bangkalan Sekolah MAN Model Bangkalan merupakan sekolah yang menunjang pendidikan dan keintelektualan serta kreatifitas siswa-siswinya. MAN Model Bangkalan juga mempunyai tempat yang sangat strategis baik dari segi tempat maupun letak sekolahnya. Adapun letak geografisnya seperti dibawah ini:
LOKASI MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGKALAN
65
DARI PELABUHAN KAMAL + 16 KM
66
3. Struktur Organisasi MAN Model Bangkalan
67
Dari struktur organisasi di sekolah MAN Model Bangkalan ada keterkaitan antara pihak komite sekolah yang mempunyai tugas mengawasi tentang atau kelembagaan lembaga pendidikan yang dipilih oleh kepala sekolah dan pihak dewan guru. Kepala sekolah merupakan pimpinan yang memberikan segala peraturan yang ada di lingkungan sekolah sendiri, sedangkan tugas kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah ynag bertugas mengkaji kurikulum yang ada di sekolah tersebut. Dengan lembaga pendidikan ada bidang akademik atau TU (Tata Usaha) yang menjadi sentral berbagai pusat kerja, dimana segala keperluan sekolah dikelola lewat TU (Tata Usaha). Di dalam lembaga tersebut kepala sekolah berhubungan langsung dengan Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan Bidang Kegiatan, Waka Kesiswaan Bidang Ketrampilan, dan Waka Humas dan Sarana Prasarana, kemudian dilanjutkan ke Koordinator Keterampilan dan Koordinator BK dengan berhubungan langsung ke Wali Kelas atau Guru Mata Pelajaran, kemudian dilanjutkan ke Siswa. 4. Keadaan Guru dan Karyawan MAN Model Bangkalan Guru merupakan tombak berbagai sumber ilmu yang mempunyai tugas sebagai mendidik, memberikan ilmu, serta membimbing siswa-siswi di sekolah. Guru juga berperan sebagai pengajar dan siswa sebagai pembelajar.
68
a. Pimpinan Kepemimpinan MAN Bangkalan terdiri dari seorang Kepala Madrasah dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Kepala Madrasah, yang masing-masing membidangi; Urusan Kurikulum, Urusan Kesiswaan (Bid. Kegiatan), Urusan Kesiswaan (Bid. Ketertiban), Urusan Sarana dan Humas. Tabel 1 Kepemimpinan MAN Model Bangkalan Pendidikan No
Nama
Jabatan Terakhir
1
Drs. H. Nasito Arief,M.Ag
Kepala Madrasah
S2 Unisma
2
Drs. Akh. Sururi, M.Pd
WKM. Ur. Kurikulum
S2 UPI
3
Drs.Solih Bahri
WKM. Ur. Kesiswaan
S2 UNSURI
4
Drs. Fathurrahman,M.Pd
WKM. Ur. Kesiswaan
S.2 UPI
5
Drs. Wasono, M.Pd
WKM. Ur.Sarana /Humas
S2 UPI
b. Tenaga Pengajar Sampai saat ini, MAN Model Bangkalan memiliki tenaga pengajar sebanyak 61 orang, terdiri dari 43 guru tetap, 2 Guru DPK MA, 2 guru DPK dan
14 guru tidak tetap. Data selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
69
Tabel 2 Tenaga Pengajar MAN Model Bangkalan 1. Jumlah guru berdasarkan jenis kelamin: No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentasi
1
Laki-laki
30
50%
2
Perempuan
30
50%
3
Jumlah keseluruhan
60
100%
2. Jumlah guru berdasarkan jenjang pendidikan : No
Jenjang Pendidikan
Jumlah
Prosentase
1
D1
-
0%
2
D2
-
0%
3
D3
-
0%
4
SM
0
0%
5
S1
48
90%
6
S2
12
10%
Jumlah keseluruhan
60
100%
70
3. Jumlah guru berdasarkan usia : No
Usia
Jumlah
Prosentase
1
18-29
11
18%
2
30-39
31
51%
3
40-49
15
26%
4
50-59
3
5%
5
60
-
-
6
Jumlah keseluruhan
60
100%
4. Jumlah guru berdasarkan kepangkatan/golongan : No
Pangkat/golongan
Jumlah
Prosentase
1
Pembina (IV/a)
8
13%
2
Penata Tk.I (III/d)
3
5%
3
Penata (III/c)
15
26%
4
Penata Muda Tk.I (III/b)
6
10%
5
Penata Muda (III/a)
12
20%
6
Guru DPK
2
3%
7
Guru tidak tetap
14
23%
Jumlah keseluruhan
60
100%
71
5. Jumlah guru berdasarkan status kepegawaian Status
Jenis Kelamin
No Kepegawaian
L
P
Jumlah
Prosentase
1
PNS
24
21
45
74%
2
DPK
1
1
2
3%
3
Tenaga Honorer
5
8
13
23%
Jumlah
30
30
60
100%
6. Nama-nama guru secara lengkap : Ijasah
Ket
Terakhir
.
N Nama
Gol
Tpt/tgl/lahir
Keahlian
o Bangkalan, 1
Drs.Nasito Arief,M.Ag
Qur’an-Hadist
S2 Unisma
Pamekasan,
Qur’an-Hadis.
S-2
27-12-1953
Aqidah-Ahlak.
UNISMA
Bangkalan,
Matematika
4.a
GT
07-04-1950 Drs.H.Fathorahman 4.a
2 M.PdI 3
Drs. Solih Bahri
13-07-1965 Dra. R. Agustin Firgiani 5
Drs. Fathorahman, M.Pd.
GT
UNSURI
Bangkalan,
PPKn, BP/BK,
27-08-1964
Tata Negara
Bangkalan,
Matematika
S-2 UPB
4.a
4
S-2
4.a
GT
4.a
GT
S-2 UPI
GT
S-1 IKIP
GT
28-12-1966 6
Dra.Hj. Siti Sumartini
4.a
Bangkalan,
Ekonomi
72
17-07-1956 7
Suaib Arsyad, S.Ag Drs.
Akhmad
Sururi,
Qur’an-Hadis
1960
Sej.Budaya
Kediri,
Bhs. Ingris
4.a
8 Drs. Zainal Fatah
Bangkalan,
Fisika,
23-04-1965
Ketr.Spd. Mtr
Bangkalan,
Bhs. Ingris
3.d
9
Dra. Siti Aminah
S-1IAIN
GT
S-2 UPI
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IAIN
GT
S-2 UPI
GT
19-09-1966
M.Pd
10
Semili Woha, 4.a
3.d 07-11-1966 Sidoarjo,
11
Drs. Wasono, M.Pd
Biologi
3.d 02-08-1964
12
Drs. Jauzi, MA
Bangkalan,
Matematika
S-2 STAIN
23-10-1969
Bhs. Arab
Malang
Bangkalan,
Fisika
3.c
Aisyah Fidhiyah, 3.c
13
S-2 UPI
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IKIP
GT
14-02-1971
M.Pd
Bangkalan,
Drs. Akhmad
Ketr. Elektro
3.c
14
GT
12-11-1965
Efendi
Pamekasan, 15
Dra.Kristijana
Ketr. Elektro
3.c 09-03-1964
16
17
Drs. Rofii
Dra. Lilik Astuti
Bangkalan,
Sosiologi
18-05-1967
Geografi
Bangkalan,
Bhs.Indonesia
3.c
3.c 11-01-1967
S-1 IKIP
Bangkalan,
Dra. Juhariyah 18
Keter.Busana
3.c 29-07-1968
GT
73
Sidoarjo, 19
Nurul Niza’ah, S.Pd
Keter.Busana
3.c
S-1 IKIP
GT
S-1 FKIP
GT
S-1 IKIP
GT/
11-08-1972 20
Muzakki, S.Pd
Sampang,
Bhs.Indonesia
09-11-1970
Kesenian
3.c Surabaya
21
Nur Jannah, S.Pd
3.c
14-02-1972
K. Busana
DP M
Sidoarjo 22
Anik Mahbubatul L,S.Pd
3.b
13-
08-1973
GT/ K. Busana
S-1 IKIP
DP M GT/
Bangkalan, Biologi 23
Dra. Asmaniyah
3.d
S-1 IKIP
10-08-1967
DP
Sosiologi K Bangkalan, 24
Sohib, S.Pd
3.c
05-07-1967
GT/ Matematika
S-1 IKIP
DP K
25
26
Sholih, M.Ag
Hafidhuddin,S.Pd
Lamongan,
Fiqh
12-10-1970
SKI
Pamekasan
Bhs.Ingris
S2 IAIN GT
3.c
3.b
* S-1 FKIP
GT
S-1 FKIP
GT
S-1 IKIP
GT
S1 IKIP
GT
28-05-1973 Bangkalan, 27
Ernawatiningsih, S.Pd
Biologi
3.c 12-08-1969 Sampang,
28 29
Zaini, S.Pd Nur Salim, SPd
3.b 3.b
10-02-1974
Keter.Spd.Mtr
Magetan
Kimia
74
06-03-1972 30
Mohammad Wasil,SAg
Sampang
Geografi,Bhs.
25-03-1973
Arab
Sumenep
SKI
21-08-1970
Fiqih
S-2 IAIC
GT
S-1 IAIN
GT
S-1 IAIN
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IAIN
GT
Biologi
S-1 ikip
GT
Fisika
S-1 Unesa
GT
Geografi
S-1 Unesa
GT
Ekonomi
S-1 Undar
GT
S-1 IAI
GT
PPkN
S-1 Unesa
GT
Kimia
S-1 Unesa
GT
3.b
Siti Sa’adah,S.Ag 3.b
31
Bangkalan 06-
Siti
B. Arab
3.b
32
04-1974
Nurhayatiningsih,S.Ag
Bangkalan,
Abusiri,S.Pd
Olahraga
3.b
33
15-05-1976 Bangkalan, 34
Hasan, S.Ag
Bhs.Arab
3.a 04-08-1971 Bangkalan 05-
35
Elok Lokawati,S.Pd
3.a 01-1974 Bangkalan 01-
36
Sufiyah
3.a 06-1979 Sampang, 12-
37
Ach. Faruk,S.Pd
3.a 12-1976 Bangkalan 05-
38
Muzayyaroh,SE
3.a 08-1975 Bangkalan,
39
Imam Ghozali,S.Ag
PAI
3.a 09-05-1975 Sumenep, 29-
40
Markus,S.Pd
3.a 04-1976 Bangkalan,
41
Nurhidayati,S.Pd
3.a 06-06-1981
75
Bangkalan, 42
Noor Fianti Rosalina,S.S
3.a
Bhs. Inggris
S-1 STAIN
GT
Bhs. Jerman
S1 IKIP
GT
S-1 IKIP
GT
S-1 IAIN
GT
Ekonomi
S1 STKIP
GT
PPKn
S-1 IKIP
GT
24-01-1982 Bangkalan 43
Dian Kurniawati, S.Pd
3.a 08-03-1971 Bangkalan,
44
Siti Jaziroh, S.Pd.
Sej.Nasional
3.a 10-09-1971 Bangkalan,
45
Mashudi Mahfud, SS
Bhs. Arab
3.a 10-09-1971 Bangkalan
46
Drs. Darmawan Sucipto
3.a 09-01-1965 Bangkalan,
47
Nur Rissiani,S.Pd
3.a 09-11-1977 Bangkalan,
48
GT
Bhs. Arab S-1 IKIP
Nazu’ah M. S.Ag
T
23-02-1972
GT
Bangkalan 49
Sosiologi
Halimatus Sakdiyah,SPd
S1 STKIP T
24-09-1970
GT
Trenggalek, 50
Ekonomi
Happy Capicron.SE
S-! UT T
22-12-1970 S-1
Bangkalan, 51
IKIP
PGRI
05-04-1972 Bhs. Inggris
Abd. Wahed,S.Pd
S-1 IKIP T
11-09-1982
GT
Bangkalan, 53
Psikologi
Suliha, S.Pd
S-1 IKIP T
18-12-1971 54
Sarifatul
Bangkalan,
T GT
Bangkalan, 52
GT
Jasmani
Mahfud,S.Pd
Matematika
S-1 Unesa
GT
76
Munawarah,S.Pd Hana
26-02-1982 Hendah
T GT
Trenggalek, Bhs. Indonesia
55
S-1 Unesa T
23-04-1982
Palupi,S.Pd
GT
Bangkalan 0356
PAI
Mohammad Sholeh,SAg
S-1 UIN T
05-1984
GT
Jakarta 57
Kimia
Suryaningsih,s.pD
S-1 Unesa T
30-05-1984 HAPPY
KUSUMA
GT
Jombang, Bhs. Inggris
58 WARDANI,S.Pd
S-1 UM T
08-01-1984
GT
Bangkalan 59
Bhs. Indonesia
Herlina Yulianti,S.Pd
S-1 Unesa T
23-07-1984
GT
Pamekasan 60
Geografi
Heny Dian F, S.Pd 20-02-1980
S1 Unesa T
c. Tenaga Administrasi Jumlah tenaga administrasi seluruhnya 16, terdiri dari pegawai tetap sebanyak 5 dan pegawai tidak tetap sebanyak 11 orang. Dengan perincian sebagai berikut :
77
Tabel 3 Tenaga Adminitrasi MAN Model Bangkalan 1. Jumlah Tenaga Administrasi Berdasarkan Jenis Kelamin : No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
1
Laki-laki
10
80%
2
Perempuan
6
20%
3
Jumlah keseluruhan
16
100%
2. Jumlah tenaga administrasi berdasarkan pendidikan No
Jenjang pendidikan
Jumlah
Prosentase
1
SD
-
0%
2
SLTP
3
18%
3
SMU
9
57%
4
D1
-
0%
5
D2
-
0%
6
D3
-
0%
7
S1
4
24%
8
Jumlah keseluruhan
16
100%
3. Jumlah tenaga administrasi berdasarkan status kepegawaian Status
Jenis Kelamin
No
Jumlah Kepegawaian
L
P
Prosentase
78
1
PNS
1
4
5
31 %
2
Tenaga Honorer
9
2
11
69 %
3
Jumlah
10
6
16
100 %
4. Nama-nama tenaga administrasi : Tpt/tgl/lah No
Nama
Gol
Ijasah Jabatan Terakhir
ir Pamekasan 1
Agus Salim, S.Sos
Ket.
Ka. Ur. TU
3.c
S-1 UWP
PNS
S-1 STKIP
PNS
SMU
PNS
S-1 Unesa
PNS
MAN
PNS
22-10-1965 2
3
Dra.Hj. Siti Zakiyah
Sudijawati
Bangkalan,
Staf TU/
29-05-1963
Bendahara
Bangkalan,
Staf TU
3.b
3.b 19-04-1959
Khoridatul Bahiyah, SSi 5
Bangkalan,
Laboran
28-06-1980
IPA
Bangkalan,
Perpustaka
21-10-1961
an
3.a
4
Juhar Mukarromah
3.a
Tenaga
Bangkalan, 6
Staf TU
Abd. Kholik
MAN HR
11-03-1978 Bangkalan, 7
Staf TU
S1
Tenaga
Moh. Busari, SH 25-07-1976
UNIJOYO
Tenaga
Bangkalan,
8
Waker
Sugiarto 14-2-1969
HR
MAN HR
79
Bangkalan,
9
Tenaga
Staf TU MAN
Huseiri
HR
07-02-1981
Tenaga
Bangkalan, 10
T. Kebun
Moh. Subaidi
SMEA HR
09-12-1968
Tenaga
Sumenep, 11
SATPAM
Ach. Supandi
SMP HR
05-05-1963
Tenaga
Malang, 12
Staf TU
Bustanul Cahyu R
SMA HR
05-09-1980 Blitar, 13
14
Tata D.1 TB
Tenaga HL
MAN
Tenaga HL
PSBB
SMP
Tenaga HL
PSBB
SMP
Tenaga HL
Diana Wati 16-06-1982
Busana
Bangkalan,
Kop.
15-05-1986
Siswa
Siti Aisyah Sampang,
15
Musrowi 31-12-1980 Sampit,
16
Mesrai 31-12-1968
5. Keadaan Siswa MAN Model Bangkalan Siswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan tampil sebagai putra-putri dengan mempunyai daya saingan yang tinggi untuk menempuh
80
berbagai bekal ilmu. Oleh karena itu meraka dituntut untuk belajar dengan giat dan semangat agar dapat berprestasi dan berkreasi dengan baik. Dan tentang daftar keadaan siswa di sekolah MAN Model Bangkalan seperti table dibawah ini: Tabel 4 Keadaan Siswa MAN Model Bangkalan a. Keadaan Siswa Sampai pada awal tahun pelajaran 2008/2009, jumlah siswa MAN Model Bangkalan sebanyak 872, dengan perincian sebagai berikut : 1. Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin: No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
1
Laki-laki
351
43%
2
Perempuan
521
57%
3
Jumlah keseluruhan
872
100%
2. Jumlah siswa berdasarkan asal sekolah : No
Asal sekolah
Jumlah
Prosentase
1
MTs
358
46%
2
SLTP
514
54%
3
Jumlah keseluruhan
872
100%
81
3. Jumlah siswa berdasarkan jurusan/program studi (kelas XI & XII) :
No
Jurusan/
Kelas XI
Kelas XII
Jml
Program
L
P
L
P
L
P
Studi 1
IPS
62
64
60
48
122
112
2
IPA
27
48
22
104
49
152
3
Bahasa
24
15
27
11
51
26
4
Jumlah
113
167
109
163
222
330
4. Jumlah siswa berdasarkan pekerjaan orang tua : No
Pekerjaan Orang Tua
Jumlah
Prosentase
1
Petani
32
`4%
2
Pedagang
311
41%
3
PNS
464
48%
4
TNI/Polri
46
4%
5
Lain-lain
19
3%
6
Jumlah keseluruhan
872
100%
5. Perbandingan jumlah siswa 5 tahun terakhir : No
Tahun Pelajaran
Jumlah
82
1
2003/2004
694
2
2004/2005
715
3
2005/2006
720
4
2006/2007
777
5
2007/2008
830
6
2008/2009
872
b. Alumni Terhitung sejak tahun 1980 sampai akhir Tahun Pelajaran 2005/2006, MAN Bangkalan telah berhasil meluluskan sebanyak 3331 siswa, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 5 Alumni MAN Model Bangkalan Tahun Lulus
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1980-1981
21
9
30
1981-1982
27
16
43
1982-1983
36
11
47
1983-1984
39
10
49
1984-1985
48
17
65
1985-1986
61
41
102
1986-1987
79
30
109
83
1987-1988
78
43
121
1988-1989
74
33
107
1989-1990
84
62
146
1990-1991
77
60
137
1991-1992
92
71
163
1992-1993
71
56
127
1993-1994
80
56
136
1994-1995
63
70
133
1995-1996
69
83
152
1996-1997
62
63
125
1997-1998
65
65
130
1998-1999
73
71
144
1999-2000
66
64
110
2000-2001
85
70
155
2001-2002
100
72
172
2002-2003
96
99
195
2003-2004
97
94
191
2004-2005
109
134
243
2005-2006
100
99
199
2006-2007
106
114
220
84
2007-2008
121
137
258
c. Keadaan Sarana dan Prasarana MAN Model Bangkalan. Tersedianya sarana pendidikan yang memadai di tiap-tiap lembaga pendidikan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proses belajarmengajar. Disamping itu juga prasarana pendidikan mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah MAN Model Bangkalan adalah sebagai berikut:1 Tabel 6. Sarana dan Prasarana MAN Model Bangkalan No 1
Nama/Jenis Sarana
Keterangan
Tanah lokasi bangunan
10.402 m2
Ruang kelas
20 ruangan (5 lokal dilantai 2)
2 tingkat 3
Ruang administrasi
4
Laboratorium IPA
1 ruangan 4 ruangan, terdiri laboratorium fisika, kimia, biologi dan IPA
1
5
Komputer
29 buah
6
Peralatan keterampilan servis elektro
1 set
7
Peralatan keterampilan servis sepeda 1 set, dilengkapi lima sepeda motor
Dokumentasi Sekolah MAN Model Bangkalan.
85
motor
praktik.
8
Peralatan keterampilan tata busana
22 mesin jahit.
9
Perpustakaan
1 ruangan
10
Kendaraan
1 kendaraan roda empat
11
Musholla
1 bangunan
12
Kantin
2 bangunan
13
KOPSIS
1 ruangan
14
Perumahan Pesuruh
1 bangunan
15
UKS
1 bangunan
16
BP
1 ruangan
17
Ruang Musik
1 ruangan
18
OSIS
1 ruangan
19
Dharma Wanita
1 ruangan
20
Ketrampilan Tata Busana
1 ruangan
21
Pos SATPAM
1 bangunan
B. Penyajian Data 1. Unjuk Kerja Konselor di MAN Model Bangkalan.
86
Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud dan Kepala BAKBN No.0433/P/1993 dan No.25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Unjuk kerja konselor merupakan segala aspek yang dilakukan konselor untuk mendukung kinerja yang baik dalam memberikan layanan bimbingan di MAN Model Bangkalan. Aspek-aspek tersebut meliputi latar belakang pendidikan konselor, kepribadian konselor, tugas konselor, syarat-syarat konselor untuk mendukung kinerjanya sebagai pembimbing. Adapun yang berhak menjadi konselor adalah seseorang yang mempunyai wawasan luas mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu juga harus memiliki pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan siswa secara tingkah lakunya, harus memahami teori dan keterampilan konseling, juga harus disiapkan untuk memberikan konsultasi kepada orang tua, guru, dan kepala sekolah, konselor harus memiliki kemahiran dalam layanan penempatan, tindak lanjut, pengembangan karier dan penelitian.
87
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sulihah, S.Pd salah satu konselor MAN Model Bangkalan yang berlarbelakang pendidikan S-1 bidang psikologi menuturkan.2 “Di MAN Model Bangkalan terdapat 3 (tiga) konselor berlatar belakang, saya sendiri pendidikan S1 bidang psikologi, sedangkan ibu Agustin pendidikan S2 dibidang PPKn, Tata Negara dan ibu Sa’adah lulusan S-1 bidang SKI, Fiqih”. Semua konselor yang ada di MAN Model Bangkalan adalah PNS (pegawai negeri sipil) yang diangkat oleh pemerintah, akan tetapi konselor di MAN Model Bangkalan bukanlah berlatarbelakang S-1 BK, walaupun ada satu konselor yang berlatar belakang psikologi. Dan konselor di MAN Model Bangkalan ini merupakan guru mata pelajaran yang merangkap sebagai guru pembimbing, seperti yang dituturkan oleh ibu sulihah dibawah ini: ”Konselor yang ada di sekolah ini merupakan guru pembimbing yaitu guru yang disamping menjabat sebagai guru kelas juga sebagai pembimbing sekolah, keahlian konselor dimanfaatkan untuk menangani tugas lain seperti halnya pembimbing yang mempunyai sertifikat tertentu yang bisa dimanfaatkan untuk menangani tugas lain. Saya memegang keseluruhan kelas 1 (satu), ibu Sa’adah kelas 3 (tiga), dan ibu Agustin kelas 2 (dua)”. Nama-nama konselor yang bertugas di wilayah bimbingan MAN Model Bangkalan adalah sebagai berikut: 1. Nama:Dra. Agustin Firgiani Tempat Tanggal Lahir:Bangkalan, 27 Agustus 1964 Golongan:IV/a 2
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulihah salah satu konselor MAN Model Bangkalan, 13 juni 2009
88
Keahlian:PPKn, BP/BK, Tata Negara Ijazah terakhir:S2-UPB Keterangan:GT (Guru Tetap) 2. Nama:Siti Sa’adah,S.Ag Tempat Tanggal Lahir:Sumenep, 21 Agustus 1970 Golongan:III/b Keahlian:SKI, Fiqih, BP/BK Ijazah Terakhir:SI-IAIN Keterangan:GT (Guru Tetap) 3. Nama:Suliha,S.Pd Tempat Tanggal Lahir:Bangkalan, 18 Desember 1971 Golongan:Keahlian:Psikologi Ijazah Terakhir:SI-IKIP Keterangan:GTT (Guru Tidak Tetap)
89
STRUKTUR BK Kepala sekolah
Komite Madrasah
WK Kepala sekolah
Koord BK
Petugas Khusus: -Dokter -Psikolog -Psikiater
Konselor
Konselor
Konselor
Wali Kls X
Wali Kls XI
Wali Kls XII
SISWA Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti melihat bahwa kurikulum BK MAN Model Bangkalan telah menggunakan kurikulum KTSP (kurikulm tingkat satuan pendidikan) tahun 2006, akan tetapi oleh konselor di MAN Model Bangkalan baru dilaksanakan mulai tahun 2007. Menurut Ibu Agustin, selaku koordinator BK MAN Model Bangkalan mengatakan bahwa: ”Kurikulum BK di MAN Model Bangkalan menggunakan kurikulum tahun 2006, yang disebut dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dimana kurikulum BK tersebut mengikuti kurikulum yang ada di sekolah”. “Sedangkan pelaksanaannya yaitu sesuai dengan ketentuan dari pemerintah, akan tetapi di MAN Model Bangkalan menggunakan KTSP mulai tahun 2007, sebelumnya kurikulum BK MAN Model Bangkalan menggunakan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)”.
90
Komentar terkait dengan syarat dan tugas konselor di MAN Model Bangkalan, juga di ungkapkan Dra Agustin Firgiani selaku koordinator BK di MAN Model Bangkalan yang spesifikasinya guru PPKn, Tata Negara dengan latar belakang pendidikan S-2 ia mengungkapkan bahwa: “Konselor di MAN Model Bangkalan belum memiliki syarat yang ditentukan, tetapi konselor mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pembimbing dan guru. Suatu kendala juga dialami konselor ketika konselor menjabat sebagai guru mata pelajaran. Karena tidak menutup kemungkinan siswa juga ikut merasakan ketidaknyaman terhadap konselor yang juga menjadi guru kelasnya. Oleh karena itu saya berharap di MAN Model Bangkalan ini memiliki konselor yang benar-benar handal dan kompeten dibidang BK, karena BK merupakan titik utama semua kegiatan yang ada di sekolah”. Ibu Agustin juga menyampaikan bahwa kode etik konselor di MAN Model Bangkalan sangatlah dijaga kerahasiaannya kepada siapapun. Berikut penuturan Ibu Agustin: “Mengenai tentang kode etik, konselor di MAN Model Bangkalan tentu saja tetap berpegang pada janji sebagai konselor, yaitu dengan menerima semua keluhan siswa dan memberikan solusi yang terbaik kapanpun dan dimanapun saya akan usahakan, bahkan pernah siswa sampai datang kerumah hanya untuk curhat, juga bisa lewat telepon. Dan semua itu saya lakukan semua demi siswa saya supaya mereka benar-benar percaya diri, dengan tetap memegang rahasia siswa sebagai salah satu pendekatan dengan siswa”. Selain itu, peneliti juga menanyakan kepada Ibu Sa’adah S.Ag salah satu konselor di MAN Model Bangkalan, yang spesifikasinya SKI dan Fiqh dengan lulusan pendidikan S-1 ia mengungkapkan pada peneliti bahwa:
91
“Dalam melaksanakan tugas, konselor di MAN Model Bangkalan belum sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan pada tahun 2006. Kondisi real jumalah tenaga konselor di MAN Model Bangkalan saat ini pada tahun 2009, hanya memiliki 3 (tiga) konselor yang kesemuanya bertugas rangkap sebagai guru kelas dan wali kelas”. “Sehingga dari tugas rangkap tersebut, konselor yang ada di Man Model Bangkalan kurang optimal menjalankan fungsi konselor sebagaimana mestinya. Namun, kondisi tersebut tidak membuat tenaga konselor di MAN Model bangkalan pesimis terhadap tugastugas yang di embannya, walaupun terkadang bimbingan terhadap siswa harus dilaksanakan di luar jam pelajaran ataupun diluar jam sekolah,untuk memenuhi target bimbingan”. “Padahal jika melihat jumlah siswa yang ada di MAN Model Bangkalan sebanyak 872 siswa, idealnya membutuhkan 6 tenaga Konselor yang ahli di bidang bimbingan dan konseling (BK), dengan rincian setiap 150 siswa setidaknya di bimbing satu tenaga konselor”. Sementara menurut Kepala Sekolah Bapak Nasito Arief. M.Ag, mengungkapkan bahwa: ”Kekurangan tenaga konselor di MAN Model Bangkalan, memang menjadi sedikit hambatan untuk mencapai target ideal terhadap siswa yang ada. Namun pihak sekolah percaya keterbatasan tenaga konselor yang ada, bisa memberikan bimbingan semaksimal mungkin”. Berdasarkan hasil wawancara, jurusan di MAN Model Bangkalan memiliki 3(tiga) jurusan yaitu Bahasa, IPA, dan IPS. Berikut ini hasil wawancara dengan Ibu Agustin selaku koordinator BK MAN Model Bangkalan: “Di MAN Model Bangkalan memiliki 3 (tiga) jurusan diantaranya BAHASA, IPA, dan IPS. Semua jurusan tersebut sudah ditetapkan oleh sekolah, dan BK hanya memberikan bantuan kepada siswa
92
seputar pengenalan terhadap jurusan, pemilihan jurusan dan semuanya telah saya tulis di silabus dan program kerja BK”. Kemudian dilanjutkan dengan hasil wawancara mengenai BK yang membuat program kerja berisi kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1(satu) tahun. Materi-materi bimbingan juga telah dibuatkan silabus, karena kosnelor di MAN Model Bangkalan mempunyai jam masuk kelas untuk lebih mengoptimalkan layanan informasi dan bimbingan yaitu: “Program kerja berisi kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun. Materi-materi bimbingan juga telah dibuatkan silabus karena konselor di MAN Model Bangkalan mempunyai jam masuk kelas untuk lebih mengoptimalkan layanan bimbingan dan agar lebih dekat dengan siswa. Perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan program bimbingan dilaksanakan dengan diskusi bersama diantara pembimbing yang kemudian diajukan kepada kepala sekolah. Jika kepala sekolah menyetujui, maka dilakukan penyusunan program dan pelaksaannya”. Program kerja bimbingan karier tahun 2008-2009 sebagaimana tercantum dalam program kerja BK MAN Model Bangkalan adalah sebagai berikut:3 1. Persiapan, meliputi: Koordinasi team BK, Perencanaan program BK, Konsultasi dengan Kepala MAN dan Waka, Pembagian tugas, Pendataan siswa, Penyebaran kartu pribadi, Kerja sama dengan wali kelas dan guru serta Waka ketertiban. 2. Layanan Bimbingan dan Konseling, meliputi: 1. Layanan Orientasi yaitu meliputi: mengenali diri sendiri, mengenal madrasah, mengenal tata tertib
93
madrasah, mengenal kurikulum madrasah, Tata krama madrasah, mengenal program keterampilan madrasah. 2. Layanan Informasi yaitu meliputi: Mengenal KBK/KTSP, Bimbingan belajar, Bimbingan karier, Bimbingan social, Bimbingan keluarga, Bimbingan pribadi, Mengenal jurusan, Program penjurusan, Pengertian NAPZA dan dampak negatifnya, Bimbingan klasikal. 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, meliputi: Penempatan dalam kelas, Kelompok belajar, Penempatan ektrakurikuler, Konseling penjurusan, Studi lanjut dan karier. 4. Layanan Pembelajaran, yaitu meliputi: Penanganan siswa dalam masalah belajar, cara belajar yang efektif, pengembangan keterampilan belajar, layanan belajar siswa berprestasi. 5. Layanan Konseling Individu dan Bimbingan Kelompok, meliputi: Pengentasan masalah siswa, Pemahaman dunia kerja dan studi lanjut, Pemantapan jurusan, Bimbingan klasikal. 3. Kegiatan Pendukung, meliputi: 1. Aplikasi Instrumental, yaitu meliputi: Psikotes, Kondisi keluarga dan lingkungan, Karier dan studi lanjut. 2. Himpunan Data, meliputi: Hasil psikotes, Penyebaran angket penjurusan, Sosialosasi kartu pribadi. 3. Alih Tangan Kasus, meliputi: Menentukan siswa bermasalah, Konsultasi dengan orangtua, Mambuat data khusus untuk direkomendasi, Laporan hasil penanganan.
3
Dokumentasi BK MAN Model Bangkalan.
94
4. Pengembangan, meliputi: 1. Sistem dan program yaitu meliputi: Membuat program BK sesuai dengan kebutuhan siswa. 2. Pembinaan dan pengembangan personel, meliputi: Memberikan pembinaan kompetensi konselor dalam MGMP, Mengikutsertakan konselor dalam seminar, lokakarya dan pertemuan ilmiah yang relevan, Work shop komputer data base (untuk memudahkan mengolah data), Pelatihan bahasa inggris (sebagai pendukung), Pengawasan/Suprvisi, Pelatihan membuat karya tulis ilmiah. 3. Pengembangan sarana, meliputi: Melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 5. Kerja sama dengan Orang Tua dan Instansi terkait, yaitu meliputi: Mengundang orangtua untuk memberikan kontribusi dalam beberapa kegiatan sekolah misalnya parents day dan career day, Mengundang lembaga pendidikan tinggi formal dan non formal untuk menyelenggarkan pameran pendidikan, Mengundang tokoh karier untuk memberi motivasi belajar siswa, Menyelenggarakan seminar pendidikan dan karier, Mengundang orangtua untuk membahas tata tertib sekolah, Mengundang orangtua untuk membahas prestasi belajar siswa, Mengundang PT tertentu untuk membei informasi tentang ujian masuk (nasional/mandiri), Mengundang psikolog untuk memberi gambaran mengenai pengertian potensi.
95
6. Laporan, meliputi: Melaporkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan kosneling kepada kepala sekolah. 7. Evaluasi, meliputi: Mengevaluasi program setiap akhir semester. 8. Analisa, meliputi: Menelaah hasil evaluasi program yang telah di laksanakan 9. Tindak Lanjut, meliputi: Membuat catatan hasil analisa untuk perbaikan program mendatang, Melengkapi kekurangan pada program tahun berikutnya, Membuat rencana berdasarkan evaluasi tahun ini. Tentang perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan program kerja BK MAN Model Bangkalan yaitu dikerjakan secara bersama-sama guru konselor. Yang kemudian diajukan kepada kepala sekolah, jika disetujui maka dilakukan penyusunan program dan pelaksaannya. Terkait dengan tujuan untuk mengetahui bakat, minat, dan kemampuan siswa, konselor di MAN Model Bangkalan dalam hal ini Ibu Agustin menuturkan bahwa:4 “Konselor di MAN Model Bangkalan juga mengadakan test psikologi bagi siswa yang bekerja sama dengan Citra Mandiri yang dilaksanakan mulai awal masuk sekolah, hal ini bertujuan untuk membantu siswa memilih jurusan, akan tetapi siswa tetap memilih sendiri dengan mengisi angket seperti yang telah di lampirkan.5 Dengan tujuan agar siswa lebih mudah untuk menentukan jurusan sesuai dengan hasil test tersebut”.
4
Hasil Wawancara dengan Ibu Agustin selaku koordinator BK MAN Model Bangkalan di ruang BK, tgal 14 juli 2009 5 Dokumentasi BK bekerja sama dengan Citra Mandiri Tentang Hasil Pemeriksaan Psikologi, Tahun Pelajaran 2008-2009
96
Tabel 7 Hasil Penjurusan Berdasarkan Musyawarah Dewan Guru MAN Model Bangkalan Tahun Pelajaran 2008-2009.6 Jumlah Siswa
Jurusan / Kelas
Jumlah Total
L
P
Bahasa
20
20
40
IPA I
8
32
40
IPA 2
7
3
38
IPA 3
8
32
40
IPS 1
20
18
38
IPS 2
20
18
38
IPS 3
21
18
39
Jumlah
312 Tabel 8
Hasil Penjurusan Berdasarkan Angket Siswa MAN Model Bangkalan Tahun pelajaran 2008-2009.7 NO
Kelas
1
6 7
Kelas
Bahasa
IPA
IPS
Jumlah
Keterangan
6
13
21
21
40
Kelas
2
X.1
4
19
15
15
38
X1:40
3
X.2
2
13
24
24
39
X2:38
4
X.3
4
16
19
19
39
X3:39
5
X.4
11
15
12
12
38
X4:39
6
X.5
7
11
22
22
40
X5:40
Dokumentasi BK MAN Model Bangkalan Dokumentasi MAN Model Bangkalan
97
7
X.6
3
19
16
16
38
X6:38
8
X.7
7
11
22
22
40
X7:38
X.8
X8:40 Kumlah Keseluruhan Bahasa : 44 IPS
: 117
IPS
: 151
Semua konselor mempunyai jawaban yang sama mengenai waktu ketika masuk kelas, yaitu bahwa: ”Jam masuk kelas hanya mempunyai 1jam saja untuk memberikan materi tiap kelas, akan tetapi menurut saya 1jam itu tidak cukup untuk memberikan pengertian terhadaap siswa. Karena, 1jam tersebut hanya untuk pengenalan tentang apa yang akan menjadi bahan ajar, maka waktu di dalam kelas sangat kurang jika dilihat dari jumlah siswa dan jumlah kelas yang ada di MAN Model Bangkalan, sedangkan konselor disini dalam 1 guru konselor memegang perkelas secara leseluruhan. Oleh karena itu, menurut kami alangkah baiknya jika jam masuk kelas untuk BK di tambah atau ada jam khusus untuk BK, bertujuan agar lebih dekat dan lebih mengenal siswa satupersatu”. 2. Pelaksanaan Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier di MAN Model Bangkalan. Layanan bimbingan di MAN Model Bangkalan telah melaksanakan BK Pola17 yang meliputi bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan karier. Jenis-jenis layanan BK, yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran,
98
layanan pembelajaran, layanan konseling individu dan bimbingan kelompok. Kegiatan pendukung BK adalah Instrument bimbingan baik tes maupun non tes, Himpunan Data, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, dan Alih Tangan Kasus. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Agustin selaku koordinator BK menyatakan bahwa: "Bentuk layanan di sekolah ini menggunakan pola 17, namun yang sering diberikan adalah layanan informasi dan layanan individu serta layanan kelompok, dimana layanan tersebut diberikan di dalam kelas maupun diluar kelas sesuai dengan keadaan dan kebutuhan siswa terutama di bidang kariernya. Siswa di MAN Model Bangkalan mencari dan membutuhkan berbagai informasi terkait dengan karier yang akan mereka ambil, oleh karena itu saya harus memberikan berbagai jalan atau alternatif dengan berbagai informasi yang dibutuhkan, salah satunya yaitu dengan mendatangkan mentor dari luar terkait dengan materi tertentu yang sesuai”. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Berikut ini akan dijelaskan tentang layanan informasi yang dilaksanakan di MAN Model Bangkalan, sesuai dengan yang dituturkan oleh Ibu Sa’adah: “Layanan informasi di MAN Model Bangkalan memiliki beberapa kegiatan yaitu: Mengenal KBK (kurikulum berbasis kompetensi) atau KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan), Bimbingan belajar, Bimbingan karier, Bimbingan social, Bimbingan keluarga, Bimbingan pribadi, Mengenal jurusan Program penjurusan, Pengertian NAPZA (narkoba, alcohol, psikotropika, dan zat adiktif) dan dampak negatifnya, Bimbingan klasikal”.
99
Di MAN Model Bangkalan, konselor telah mencantumkan tentang layanan informasi dalam silabus seperti yang telah dilampirkan. Adapun bentuk uraiannya dibawah ini:8 1. Informasi pendidikan tentang penjelasan mengenai: dunia SMA, info jurusan di SMA/MA, info pendidikan tinggi, info SPMB, syarat dan waktu, peluang studi diluar negeri, info PT (perguruan tinggi) yang memberi beasiswa, info PT (perguruan tinggi) yang memiliki ikatan dinas, kiat menghadapi ujian dan teknik pembuatan karya tulis ilmiah. 2. Informasi Kepribadian penjelasan mengenai: masa remaja, who am I, drugs, mengenali nkecerdasan ganda. 3. Informasi Lingkungan Sekolah dan Asrama, yaitu penjelasan tentang: tata tertib sekolah dan asrama, peranan guru asuh, kiat penyesuaian diri di asrama, etika pergaulan. 3. Informasi Pekerjaan mengenal materi seperti: menggapai cita-cita, visit campus tour dengan mengajak siswa kelas III mengunjungi kampus atau lapangan kerja, guest lecture dengan menghadirkan praktisi lapangan untuk mengenalkan karier dan kaitannya dengan pelajaran di sekolah. Kemudian dilanjutkan oleh penuturan Ibu Agustin mengenai bimbingan yang dilaksanakan di MAN Model Bangkalan yaitu:
8
Dokumentasi Silabus BK MAN Model Bangkalan.
100
“Dari silabus bimbingan yang ada di MAN Model Bangkalan ada 4 bimbingan yaitu:bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan karier”. Adapun uraian tentang bimbingan karier yang dilaksanakan di sekolah MAN Model Bangkalan adalah sebagai berikut seperti yang telah terlampir, konselor di MAN Model Bangkalan telah memiliki 4 pokok alternatif yang mendasar
dalam
bimbingan
karier
tersebut
diantaranya:9
Pertama
melanjutkan, yang dimaksud melanjutkan adalah lanjutan sekolah atau ekstra yang akan dilakukan oleh siswa baik mengenai jurusan apa yang akan di ambil, fakultas apa yang akan dipilih, jarak yang ditempuh jauh atau tidak, memilih universitas, institut atau yang lainnya, memilih perguruan tinggi negeri ataupun swasta serta kursus-kursus untuk prospek masa depan siswa dan lain sebagainya. Kedua Bekerja, yang dimaksud bekerja disini adalah bukan hanya dilihat dari penampilan luar saja, akan tetapi juga kemauan, keinginan, minat, bakat, kemampuan, dan skill dari siswa sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari selama dibangku sekolah. Ketiga KUA (kantor urusan agama) atau berumah tangga, yang dimaksud dengan kantor urusan agama adalah dimana siswa dengan menikah bukan berarti itu merupakan sesuatu yang jelek, akan tetapi mengikuti kemauan orang tua. Keempat pengangguran, yang dimaksud dengan pengangguran adalah bukan hanya sebagai siswa yang tidak bekerja atau tidak melakukan aktifitas apa-apa, akan
101
tetapi pengangguran disini terbagi menjadi dua yaitu: Pengangguran kentara adalah pengangguran yang dapat meresahkan masyarakat dan tidak mempunyai manfaat dalam kehidupan bermasyarakat misalnya mabukmabukan, mencuri dan sebagainya. Sedangkan pengangguran tidak kentara adalah pengangguran yang masih dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya menjadi anggota remas, mengikuti acara atau kegiatan kampung dan lain sebagainya”. “Konselor di MAN Model Bangkalan memiliki 4 pokok yang mendasar dalam bimbingan karier tersebut, diantaranya yaitu:1) Melanjutkan,2) Bekerja,3) KUA/berumah tangga,4) pengangguran.” Seperti yang telah Ibu Agustin tuturkan sebelumnya.10 Sedangkan menurut silabus tentang pelayanan bidang bimbingan karier yang ada di MAN Model Bangkalan meliputi: 1. Memahami kecenderungan karier yang hendak di kembangkan dengan mampu merencanakan dan mengembangkan masa depan karier. Materinya tentang pemahaman pada bakat dan minat khusus serta kaitannya pada berbagai bentuk karier, pemahaman terhadap hambatan-hambatan dalam pemilihan karier. 2. Memiliki orientasi pendidikan dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang di kembangkan. Materinya tentang informasi pendidikan dan informasi karier. 9
Sosialisasi Guru Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Bangkalan di MAN Bangkalan,tgl 2 Desember 2008
102
3. Memilih jurusan dan prodi sesuai dengan arah kerja. Materinya memperkenalkan macam-macam jurusan dan prodi di SLTA. “Konselor di MAN Model Bangkalan memiliki 4 pokok yang mendasar dalam bimbingan karier tersebut, diantaranya yaitu:1) Melanjutkan,2) Bekerja,3) KUA,4) pengangguran.” Seperti yang telah Ibu Agustin tuturkan sebelumnya.11 Sedangkan menurut Ibu Sulihah terkait dengan layanan yang ada di BK di MAN Model Bangkalan adalah: “Saya telah menggunakan semua bentuk layanan kepada siswa, akan tetapi layanan informasi dan layanan penempatan dan penyaluran yang sering saya berikan kepada siswa, karena saya memang memegang kelas 1(satu), agar lebih mudah untuk mengetahui tentang apa yang siswa ingin capai terutama memilih jurusan ke kelas selanjutnya dengan tujuan supaya tidak salah langkah dengan karier dan masa depan siswa”. Gambar 2. Layanan dalam Kelas MAN Model Bangkalan
10
Hasil Wawancara dengan Ibu Agustin, selaku koordinator BK MAN Model Bangkalan, tgl 14 juli 2009 11 Hasil Wawancara dengan Ibu Agustin, selaku koordinator BK MAN Model Bangkalan, tgl 14 juli 2009
103
Selain itu ibu sulihah juga memberikan jawaban mengenai bimbingan di MAN Model Bangkalan beserta tugas yang diembannya:12 “Tentang bimbingan, di MAN Model Bangkalan telah dilaksanakan baik itu bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan karier. Namun kebetulan saya selain sebagai konselor juga sebagai guru kelas 1(satu), lebih menfokuskan terhadap bimbingan karier, tujuannya sama seperti yang telah saya sebutkan tadi sedangkan untuk kelas tiga yaitu tentang pemilihan perguruan tinggi. Adapun bimbingan yang lainnya bisa saya sisipkan waktu mengajar, itulah kelemahan BK disini tidak fokus pada satu bidang”. “Tentang program bimbingan karier disini telah ditulis dan dipaparkan oleh semua konselor di silabus dan program kerja BK MAN Model Bangkalan, juga tentang semua jurusan yang ada di sekolah MAN Model Bangkalan”. Gambar 3. Bimbingan MAN Model Bangkalan
Ibu Sa’adah Anggota BK juga menuturkan, tentang pendukung layanan informasi yang berada di MAN Model Bangkalan. “Kegiatan pendukung yang dilaksanakan di MAN Model Bangkalan adalah sebagai berikut: Instrumen BK baik tes maupun non tes, Himpunan Data, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, dan Allih 12
Hasil Wawancara dengan Ibu Sulihah, salah satu konselor MAN Model Bangkalan, tgl 15 juli 2009
104
Tangan Kasus. Akan tetapi menurut Ibu Agustin, kegiatan pendukung yang sering dilaksanakan adalah Instrumen baik tes maupun non tes dimana siswa diberikan angket untuk menentukan pilihan jurusan sesuai dengan nilai tes IQ yang dilaksanakan secara kerjasama dengan Citra Mandiri serta mendatangkan mentor dari luar sesuai dengan kebutuhan siswa. Seperti yang telah dilampirkan oleh penulis. “Di samping itu, MAN Model Bangkalan juga menyediakan kotak permasalahan siswa, poster-poster motivasi siswa, papan konseling, bibliu terapi bimbingan yang disediakan diruang BK”. “Dengan dibuktikannya siswa yang telah mencapai karier yang diinginkan dengan mengikuti test IQ dan memahami bakat, minat, dan pengetahuan yang ada pada siswa yang telah berhasil. Semua itu selain berkat konselor juga karena kemauan keras dari anak tersebut”. Gambar 3 Ruang BK MAN Model Bangkalan
Gambar 4. Bibliu BK MAN Model Bangkalan Sedangkan menurut Kepala Sekolah MAN Model Bangkalan terkait dengan berhasil atau tidaknya tentang layanan informasi dan bimbingan karier yaitu menuturkan: “Konselor di MAN Model Bangkalan ini telah berupaya dan melakukan tugasnya yang terbaik cuma hanya untuk siswa-siswinya mencapai kemauan yang diinginkan untuk masa depannya. Dan semua itu jerih payahnya telah banyak dibuktikan oleh lulusan siswa MAN Model Bangkalan mencapai cita-citannya yang sesuai, tidak
105
ada paksaan, tentunya kami sebagai pendidik merasa ikut senang dengan anak kami yang telah sukses diluar”. 3. Peranan Konselor Dalam Memberikan Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier di MAN Model Bangkalan. Menurut Kepala Sekolah Bapak Nasito Arief. M.Ag, menuturkan bahwa: “Dalam usaha memberikan layanan yang terbaik dan sesuai pada siswa yang bersangkutan, konselor di MAN Model Bangkalan melaksanakan berbagai cara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, disinilah peran konselor sangat dibutuhkan. Adapun beberapa yang menjadikan peran konselor dalam mengorganisir seluruh kegiatan BK antara lain dengan adanya struktur organisasi yang jelas, kelengkapan sarana dan prasarana, program bimbingan karier yang jelas dan terencana, pelayanan dalam informasi karier yang terarah sesuai dengan ketentuan. “Peranan konselor di MAN Model Bangkalan, sudah melakukan peran sebagaimana fungsi yang telah ada, seperti memberikan bimbingan pada siswa secara rutin dan bertahap, dan juga ikut membantu memecahkan permasalahan baik dalam mata pelajaran maupun diluar mata pelajaran. Tabel 9 Sarana dan Prasarana BK MAN Model Bangkalan.13 NO
13
Jenis Layanan
Jumlah
Kondisi
1
Komputer
1
Baik
2
Meja Kayu
4
Baik
3
Kursi Kayu
5
Baik
4
Ruang Konsling
2
Baik
Dokumentasi BK MAN Model Bangkalan.
106
5
Meja Tamu
1
Baik
6
Kursi tamu
4
Baik
7
Kipas angin
1
Baik
8
Mading BK
1
Baik
9
Lemari besar
2
Baik
10
Lemari kecil
1
Baik
“Keberadaan tenaga konselor di MAN Model Bangkalan, secara peran dan fungsi sudah cukup memadai dan membantu siswa, terbukti banyak siswa merasakan hasilnya ketikan berkonsultasi pada konselor, terkait masalah pilihan untuk melanjutkan ke sekolah perguruan tinggi. Salah satunya dengan pengisian angket jurusan yang diberikan Konselor kepada siswa. Menurut Ayu salah satu siswi kelas X5 MAN Model Bangkalan, mengungkapkan bahwa: “Tenaga konselor di Sekolah MAN Model Bangkalan, memiliki sikap yang ulet, supel, ramah dan telaten terhadap siswa-siswinya, sehingga ketika siswa ingin berkonsultasi seputar permasalahan tidak sungkan atau merasa malu pada konselor. “Sikap ramah tersebut, yang mendorong siswa untuk selalu aktif berkonsultasi terhadap semua persoalan yang ada, baik terkait masalah yang berada di sekolah maupun masalah yang berada di luar sekolah. Bahkan para siswa dan siswi MAN Model Bangkalan jika tidak bisa menemui konselor, siswa langsung berkonsultasi melalui telepon komunikasi”.
C. Analisa Data 1. Unjuk Kerja Konselor di MAN Model Bangkalan
107
Dari hasil penelitian di atas, maka analisa data tentang peranan konselor dalam memberikan layanan informasi bidang bimbingan karier dalam bab ini akan di paparkan sebagai berikut: Jika melihat dari hasil wawancara pihak konselor di atas menunjukkan bahwa, menurut peneliti 3(tiga) tenaga konselor yang ada di MAN Model Bangkalan masih kurang ideal, dibandingkan jumlah siswa yang mencapai 872 di sekolah tersebut, sehingga kekurangan tenaga konselor tersebut menjadi pemicu optimalisasi untuk memberikan bimbingan yang ideal. Semestinya standart ideal tenaga konselor untuk 872 siswa di MAN Model Bangkalan, jika di korelasikan dengan pendapat dewa ketut sukardi dalam bukunya yang berjudul pengantar pelaksanaan bimbingan dan konseling, untuk setiap 150 siswa membutuhkan satu tenaga konselor, jadi untuk MAN Model Bangkalan idealnya membutuhkan enam(6) tenaga pembimbing untuk mencapai target ideal, hal ini untuk mengantisipasi siswa yang tidak bisa menerima bimbingan karena keterbatasan tenaga konselor yang ada. Namun kondisi tenaga konselor MAN Model Bangkalan tersebut, jika dikorelasikan pada surat keputusan bersama (SKB) Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyatakan bahwa Konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tangggung jawab,
108
wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik, sudah bisa dikatakan optimal. Konselor di MAN Model Bangkalan mulai dari aspek latar belakang pendidikan ataupun syarat-syarat konselor belum terlaksana dengan optimal, karena adanya keterbatasan waktu, juga personel BK itu sendiri. Sehingga konselor di sekolah MAN Model Bangkalan ini hanya melayani siswa atau peserta didik sesuai dengan kebutuhan siswa dalam jangka pendek yang dilakukan diluar jam pelajaran. Terlihat dari tugas dan fungsi konselor di sekolah MAN Model Bangkalan sudah berjalan dengan baik, seperti membuat program kerja serta menyusun materi bimbingan, kemudian melaksanakan tugas dan fungsinya secara terus menerus bahkan terkadang di luar jam sekolah. Selain itu, tentang kepribadian konselor di MAN Model Bangkalan telah sesuai dengan teori tentang kepribadian dan sifat konselor yaitu Memiliki pemahaman terhadap orang lain secara obyektif dan simpatik, Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara baik dan lancar, Memahami batas-batas kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, Memiliki minat yang mendalam mengenai
murid-murid,
dan
berkeinginan
sungguh-sungguh
untuk
memberikan bantuan kepada mereka, Memiliki kedewasaan pribadi, spiritual, mental, sosial dan fisik.
109
Karena tugas utama bimbingan adalah memperhatikan pertumbuhan individu dan membantu menemukan jalan keluar atau solusi yang tepat sesuai dengan pandangan masyarakat untuk mengekspresikan keunikan dirinya. Dan konselor adalah guru pembimbing yang membantu siswa untuk menjalani bimbingan tersebut. Dalam hal ini, konselor di MAN Model Bangkalan melaksanakan bimbingan yang sesuai alur bimbingan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di MAN Model Bangkalan konselor mengamati secara langsung terhadap siswa dari dekat, karena di MAN Model Bangkalan memiliki jam khusus untuk masuk kelas, akan tetapi jam masuk kelas menurut peneliti masih belum dapat secara optimal untuk menfasilitasi konselor untuk benarbenar mengenal siswa 1 kelas yang berjumlah rata-rata 40 siswa dengan hanya 1 jam saja. Apalagi di MAN Model Bangkalan konselor mendapatkan jadwal secara bergiliran masuk kelas masing-masing konselor membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan siswa yang berbeda setiap tahunnya, oleh karena itu konselor di MAN Model Bangkalan menyediakan waktu diluar jam pelajaran baik melalui telepon keguru BK ataupun berkunjung dirumah guru BK. Menurut peneliti, konselor akan lebih bisa optimal menangani siswa jika setiap konselor menjaga 1(satu) kelas yang sama untuk 1(satu) sampai 3(tiga) tahun pelajaran, sehingga memungkinkan mengikuti perkembangan
110
siswa tertentu sampai lulus. Karena siswa di MAN Model Bangkalan telah memilih jurusan mulai kenaikan ke kelas 2(dua) sehingga kecil kemungkinan siswa untuk pindah jurusan. Rentang waktu yang kurang tidak memungkinkan siswa dan konselor lebih saling mengenal dengan lebih baik dan lebih dekat sehingga lebih mudah menemukan kepercayaan siswa dan konselor juga dapat mengetahui permasalahan siswa dengan lebih jelas, akan tetapi secara umumnya konselor di MAN Model Bangkalan telah bertanggung jawab dan seoptimal mungkin melaksanakan fungsinya sebagai konselor walaupun belum dapat secara optimal dalam melaksanakan peran dan fungsi sebagai konselor. Dalam SK Menpan No.84/1993 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya dan juga dalam SKB Mendikbud yang telah dipaparkan sebelumnya tentang berdasarkan surat keputusan tersebut, konselor di MAN Model Bangkalan telah berijazah S-1, akan tetapi tidak semuanya konselor berijazah dibidang BK-nya. Ini berarti konselor di MAN Model Bangkalan belum memenuhi syarat sebagai konselor meskipun ada seorang konselor yang berijazah psikologi. Pembimbing di sekolah MAN Model Bangkalan dipegang oleh guru pembimbing yaitu guru yang disamping menjabat sebagai konselor juga masing-masing mempunyai tugas lain yaitu sebagai guru mata pelajaran.
111
Menurut referensi di bab sebelumnya yang telah penulis uraikan menyatakan bahwa hal demikian diperbolehkan, karena ada 2 (dua) jenis yang dapat menjadi pembimbing yaitu: a. Pembimbing di sekolah dipegang oleh orang yang khusus dididik menjadi konselor,
jadi
merupakan
tenaga
khusus
yang
ditugaskan
untuk
melaksanakan pekerjaan itu dengan tidak menjabat pekerjaan lain. b. Pembimbing di sekolah dipegang oleh guru pembimbing (teacher conselor), yaitu guru yang di samping menjabat guru juga menjadi pembimbing. Supaya pembimbing dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, maka pembimbing harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas, baik segi teori maupun segi praktek. Dalam hal ini, konselor di MAN Model Bangkalan memiliki pengetahuan secara teori maupun praktek dalam bidang bimbingan. Terlihat ketika penulis mewawancari seputar teori yang diterapkan, tenaga konselor MAN Model Bangkalan dapat menjawab semua pertanyaan peneliti dengan baik dan lancar. b. Dalam segi psikologis, seorang pembimbing akan dapat mengambil tindakan yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa dalam segi psikologis yaitu adanya kemantapan atau kestabilan di dalam psikologinya
112
terutama dalam segi emosi. Dalam hal ini terlihat bahwa konselor di MAN Model Bangkalan mempunyai kesabaran terhadap siswa dalam menangani permasalahan siswa, karena konselor di MAN Model Bangkalan merangkap sebagai guru mata pelajaran. c. Seorang pembimbing harus sehat jasmani maupun psikisnya, karena jika jasmani dan psikisnya sakit akan mengganggu tugasnya. Konselor di MAN Model Bangkalan sehat jasmani, hal ini dibuktikan dari postur tubuh yang ideal atau tidak cacat fisik juga komunikasi dengan lancar dalam waktu konseling dengan siswa. d. Seorang pembimbing harus mempunyai sikap keuletan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap anak didik yang dihadapinya, sikap ini akan membawa kepercayaan anak didik. Menurut peneliti dengan sikap konselor MAN Model Bangkalan sudah memiliki kepercayaan diri terhadap siswa dalam mengatasi permasalahan yang ada. e. Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang cukup baik, sehingga dapat diharapkan adanya kemajuan di dalam usaha bimbingan dan konseling kearah keadaan yang lebih sempurna demi kemajuan sekolah. Dalam hal ini, konselor di MAN Model Bangkalan telah memberikan yang terbaik kepada siswanya baik berupa waktu yang ada disekolah maupun diluar sekolah supaya siswa lebih mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang apa yang diharapkan.
113
f. Pembimbing harus bersifat supel, ramah tamah, sopan santun di dalam segala perbuatannya, sehingga seorang pembimbing mendapatkan hubungan yang sanggup bekerjasama dan membantu untuk kepentingan anak didik. Konselor di MAN Model Bangkalan sangat supel dan ramah dalam menyambut peneliti dan dalam menyambut wali murid dan siswa yang datang ke BK. g. Guru pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik dalam bimbingan dan konseling. Konselor di MAN Model Bangkalan selalu menjaga kerahasiaan siswa dalam hal apapun. 2. Pelaksanaan Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier Di MAN Model Bangkalan. Pelaksanaan layanan informasi bidang bimbingan karier merupakan salah satu pelayanan yang ada di BK MAN Model Bangkalan. Akan tetapi yang dilaksanakan adalah layanan informasi, layanan individu, dan layanan kelompok. Karena layanan yang telah diuraikan tersebut merupakan layanan yang sangat diperlukan dan dibutuhkan siswa dalam pendidikan dan masa depan guna untuk mengembangkan kariernya. Oleh karena itu konselor hanya melayani sesuai kebutuhan siswa, selain kekurangan waktu juga kurangnya personel BK sehingga layanan yang diberikan tidak dapat optimal.
114
Adapun bentuk layanan bimbingan di MAN Model Bangkalan, dari data dokumentasi program kerja yang ada sebagaimana terlampir, konselor memberikan berbagai layanan bimbingan kepada siswa diantaranya: bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan karier serta 4(empat) materi yang mendasar sebagaimana telah disebutkan di atas. Dari hasil penelitian diatas dapat di ketahui bahwa layanan yang diberikan kepada siswa belum terlaksana secara maksimal , akan tetapi walaupun demikian siswa dapat menerima layanan yang diberikan konselor secara baik. 3. Peranan Konselor Dalam Memberikan Layanan Informasi Bidang Bimbingan Karier Di MAN Model Bangkalan. Jika dilihat dari penyajian data di atas, terkait dengan layanan informasi dan bimbingan karier di MAN Model Bangkalan, maka menurut peneliti konselor yang ada, sudah sesuai dengan peran dan fungsi konselor sebagaimana mestinya. Selain itu, peranan konselor di sekolah MAN Model Bangkalan sangat bertanggungjawab atas apa yang telah dipegangnya sebagai konselor sekolah, adapun sebagai bukti konselor di MAN Model Bangkalan telah bertanggungjawab yaitu dengan adanya struktur organisasi yang jelas, kelengkapan sarana dan prasarana, program bimbingan karier yang jelas dan terencana, dan pelaksanaan bimbingan karier yang sesuai dengan ketentuan
115
walaupun konselor di MAN Model Bangkalan bukanlah semua lulusan S-1 di bidang BK. Akan tetapi tetap menyadari akan tugasnya sebagai konselor yang profesional. Namun layanan yang ada di MAN Model Bangkalan masih terkendala oleh waktu dan keterbatasan personel BK, sehingga setiap konselor terpaksa harus merangkap jabatan sebagai konselor dan guru mata pelajaran. Akibat dari rangkap jabatan waktu yang ada menjadi kurang optimal.