BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Operasi Total Commander Total Commander ini adalah sebuah software explorer manager buatan Christian Ghisler yang sangat user friendly, bagi yang sempat merasakan jaman Disk Operating System (DOS) pasti sempat mengenal software yang serupa yaitu Norton Commander. Fungsi dan cara kerja dari Total Commander ini adalah sama dengan Norton Commander namun dengan fitur yang telah diperbaharui untuk bisa berjalan dengan fungsi Windows. Total Commander merupakan file manager populer dengan semua fungsi yang diperlukan program-program tersebut. Dalam Total Commander membangun sebuah panel tampilan cepat dengan file bitmap, membongkar RAR, ZIP, ARJ, LZH, TAR, GZ, UC2, CAB, ACE dan lain lain tambahan untuk file arsip lainnya, novtan, built-in ftp-klien (anda dapat men-download / upload file dalam beberapa thread, ada resume, dukungan www-proxy dengan ftp, dan bahkan fitur sebagai koneksidownload-off pada waktu tertentu untuk ftp). Akan diperlukan, dan fitur seperti uue / MIME / XXE encoding / decoding dan memotong / paste file panjang, dan banyak fungsi lainnya yang diperlukan untuk bekerja dengan file. Total Commander adalah file manager untuk Windows, sebuah program seperti Windows Explorer untuk menyalin, memindahkan atau menghapus file. Namun, Total Commander dapat melakukan lebih dari Explorer, misalnya mem-pack dan unpack file, akses ftp server, membandingkan file dengan konten.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada 3 versi Total Commander: 32 bit, 64 bit, dan 16 bit. Sistem Operasi yang mendukung Total Commander antara lain :
Versi 32 bit, berjalan pada Windows 95, 98, ME, Windows NT 3.51/4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, dan Windows 8 – pada kedua sistem operasi 32-bit dan 64-bit. Hal ini juga berjalan pada versi server berdasarkan versi ini Windows.
Versi 64 bit, berjalan pada Windows XP, Vista, 7 dan 8 64bit, dan versi server yang sesuai.
Versi 16 bit, berjalan pada Windows 3.1.
3.2 Cygwin Cygwin atau sering disebut moshell merupakan tools monitoring yang digunakan untuk memonitor Node-B dan digunakan dalam melakukan proses cloning, cygwin dapat memunculkan suatu alarm dari Node-B baik Node-B itu Disable maupun Enable. Dan cygwin sendiri akan digunakan dalam penggunaan melakukan proses cloning. 3.3 HyperTerminal HyperTerminal atau juga lebih dikenali sebagai “hyperterm” adalah program komunikasi yang di datangkan secara percuma bersama keseluruhan sistem
pengoperasian
Windows.
HyperTerminal
sebenarnya
telah
dibangunkan oleh Hilgrave dan pada awalnya sistem ini digunakan oleh sistem pengkomputeran IBM pada tahun 1985.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.1 Tampilan HyperTerminal
3.3.1 Apakah HyperTerminal itu? Pada awalnya HyperTerminal adalah untuk membolehkan kita menggunakan saluran kabel telepon biasa bagi membina sambungan dial-up hanya diantara 2 komputer atas tujuan memanfaatkannya sebagai sistem pemindahan data ke piranti di dalam sistem. Namun kini, HyperTerminal adalah sebuah program dengan berbagai fungsi yang boleh kita gunakan untuk berhubungan dengan komputer
lain,
halaman
telnet,
sistem
paparan
buletin
(Buletinbord=BBSs), dan sebagai host komputer sama dengan menggunakan modem, kabel modem atau sambungan ethernet (TCP/IP= winsock) juga seperti bit per sekon (bps). 3.3.2
Apa kegunaan HyperTerminal? Walaupun menggunakan HyperTerminal dengan BBs untuk pengaksesan di dalam komputer remote, HyperTerminal masih 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan alat sokongan yang berguna untuk penyediaan dan pengujian modem, router atau keberbagai sambungan yang lain seperti antara komputer. Sekiranya penyambungan dilakukan dengan betul HyperTerminal dapat menghantarkan arahan dan kita dapat memeriksa hasilnya, dimana dengan kaedah arahan teks pada paparan muka HyperTerminal itu sendiri kita akan dapat melihat paparan penerimaan teks. Dengan
kegunaan
HyperTerminal
juga
kita
dapat
memindahkan barbagai jenis fail yang besar diantara komputer dengan mengunakan port bersiri. HyperTerminal juga dapat membantu menyelesaikan masalah code debug dari remote terminalnya. Selain itu ia juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi.
Sebagai
sambungan
dari
pengkofigurasian,
HyperTerminal juga membolehkan komputer meniru berbagai jenis terminal seperti TTY, ANSI dan Terminal VTX. Sebagai peringatan janganlah gunakan HyperTerminal ini untuk keperluan komunikasi yang lebih kompleks. Kita hanya boleh mempunyai satu sambungan terbuka setiap sesi ketika menggunakan HyperTerminal. Walaubagaimanapun kita boleh menggunakan dengan beberapa sesi HyperTerminal dengan membuka sambungan baru untuk setiap sesi (disediakan setiap sambungan menggunakan port komunikasi yang berbeda). 3.4 Node-B Node-B adalah satu istilah dalam teknologi telepon genggam (Universal
Mobile
Telecommunications
System)
UMTS
untuk
menandakan suatu BTS penerima untuk teknologi 3G, 3.5 G ataupun 4G yang berbeda dengan BTS untuk GSM. Node-B mempergunakan (Wideband Code Division Multiple Access) WCDMA untuk teknologi transportasi udara seperti semua sistem UMTS dan GSM. Node-B memiliki pemancar dan penerima frekuensi radio berguna untuk hubungan secara langsung dengan ponsel di sekitarnya. Dalam hal ini ponsel tetap
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak dapat berhubungan secara langsung, melainkan berhubungan melalui BTS terlebih dahulu diakses. Node-B merupakan unit fisik dari transmisi /resepsi radio dengan menggunakan sel. Suatu Node-B tunggal dapat mendukung kedua model dari FDD (Frequency Division Duplex) dan TDD (Time Division Duplex), dan model tersebut dapat menjadi co-located dengan BTS GSM untuk mengurangi cost dari implementasinya. Node-B dihubungkan ke perangkat ponsel pengguna melalui interface radio WCDMA dan dihubungkan dengan Radio Network Controller (RNC) melaui interface Iub yang berbasis Asynchronous Transfer Mode (ATM). Node-B merupakan titik dari terminal ATM. Tugas utama dari Node-B adalah mengkonversi data dari dan untuk interface radio WCDMA termasuk forward error correction (FEC), adaptasi nilai, spreading/despreading WCDMA, dan modulasi quadrature phase shift keying (QPSK) pada interface udara.
Gambar 3.2 (Sugiyanto, 2007)
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Node-B mengukur kekuatan dan kualitas koneksi dan menentukan dari frame error rate (FER), transmisi data ini ditujukan kepada RNC sebagai laporan pengukuran dari handover dan kombinasi keaneka ragaman yang makro. Node-B juga bertanggung jawab untuk softer handover FDD. Kombinasi keaneka ragaman mikro bebas dilakukan, menghapus kebutuhan untuk transmisi penambahan kapasitas dalam Iub. Node-B juga beparsitipasi dalam kontrol daya, sebagai sesuatu yang memungkinkan untuk penyesuaian daya memakai perintah downlink (DL) transmission power control (TCP) melalui inner-loop power control berdasarkan pada informasi uplink (UL) TCP. Nilai-nilai yang sudah dikenal dari inner-loop power control berasal dari RNC melalui outer-loop power control. 3.5 Pengertian 3G 3G merupakan sebuah standar teknologi layanan data yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang mengadopsi standar IMT-2000 dan diaplikasikan pada jaringan ponsel. Tujuan dikembangkannya 3G adalah untuk menyiapkan perangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasi-aplikasi nirkabel yang lebih luas variasinya serta menyediakan akses yang bersifat universal di seluruh dunia. Ciri-ciri karakter yang dituju oleh 3G ini adalah: a. Standar berlaku global b. Kompatibilitas layanan dengan jaringan kabel c. Kualitas suara, data dan gambar yang tinggi d. Pita frekuensi yang berlaku di seluruh dunia e. Bentuk komunikasi multimedia f. Spektrum efisien g. Kemampuan evolusi ke generasi berikutnya h. Kecepatan data paket hingga 2Mbps saat perangkat stationer, 384 kbps saat orang berjalan dan 144 kbps saat berkendara.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3G menggunakan jaringan digital berpita lebar berteknologi Universal Mobile Telecommunication Sistem (UMTS). Selain itu, 3G lebih dikenal dengan WCDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access). 3G mampu memberikan kecepatan transfer data hingga mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps di dalam ruangan. 3G mampu dapat melayani fasilitas beragam seperti video streaming atau video call. Dampak munculnya 3G menyebabkan GSM maupun GPRS menjadi seperti teknologi usang. Hal tersebut menuntut penyedia layanan seluler dunia untuk beralih ke 3G. 3G sering disebut Mobile broadband karena mendukung modem untuk internet mobile. Di Indonesia, 3G menjadi incaran perusahaan penyedia sarana telekomunikasi. Saat ini hampir seluruh operator seluler di Indonesia telah memiliki lisensi 3G. 3.6 Arsitektur Jaringan UMTS Arsitektur jaringan UMTS yang menggunakan WCDMA sebagai air
interface
dapat
dilihat
pada
gambar
Gambar 3.3 Arsitekture Jaringan UMTS
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
di
bawah
ini:
Jaringan arsitektur UMTS digambarkan seperti gambar , dimana menggunakan air interface WCDMA dan merupakan evolusi atau perkembangan dari jaringan inti GSM, terdiri atas 3 daerah yang saling berinteraksi, yaitu Core Network (CN), UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN), dan User Equipment (UE) atau Mobile Station (MS). Core Network dibagi dalam daerah Circuit Switched dan Packet Switched. Beberapa elemen dari Circuit Switched adalah Mobile services Switching Centre (MSC) merupakan interface yang menangani MS untuk menangani circuit switched data, Gateway MSC (GMSC) merupakan gerbang penghubung antara UMTS dan jaringan luar circuit switched seperti PSTN, Visitor Location Register (VLR), dan Gateway MSC. Elemen Packet Switched adalah Serving GPRS Support Node (SGSN) merupakan interface yang berfungsi sama dengan MSC tetapi digunakan untuk layanan packet switched dan Gateway GPRS Support Node (GGSN) merupakan gerbang yang menghubungkan UMTS menuju jaringan packet switched. Beberapa elemen jaringan yang lain seperti HLR dan AUC digunakan bersama oleh kedua daerah tersebut. Arsitektur CN dapat berubah
ketika
terdapat
layanan
atau
fitur
yang
baru.
Transfer data di dalam jaringan inti didukung oleh GGSN (gateway GPRS support node) dan SGSN (serving GPRS support node). Pada dasarnya, GGSN adalah sebuah fitur pengaturan mobilitas tambahan, dan menghubungkan dengan berbagai macam elemen jaringan melalui standart interface. Pada jaringan ini GGSN merupakan interface fisik yang terhubung ke jaringan packet data external (misalnya Internet). SGSN menangani pengiriman packet dari dan ke terminal-terminal mobile. Masing-masing SGSN memungkinkan untuk mengirimkan packet ke terminal di dalam service area. GGSN dan SGSN dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 2 Mbps. UTRAN terdiri dari satu atau lebih Radio Network System (RNS), dimana RNS tersebut terdiri darisebuah pengendali jaringan radio yang disebut dengan Radio Network Controller (RNC), beberapa node B
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(UMTS Base Station) dan User Equipment. UTRAN terhubung pada bagian Core Network (CN) melalui Interface Iu dan menggunakan Interface Iub untuk mengontrol node B. Sedangkan Interface Iur yang menhubungkan antar RNC berfungsi untuk mengatur terjadinya soft diantara
handover
RNC
tersebut.
RNC berfungsi untuk mengendalikan sumber-sumber radio dari beberapa node B, fungsinya serupa dengan BSC di GSM. RNC juga berperan penting untuk mengontrol radio resources UTRAN, seperti power control (PC) atau handover control (HC), dimana sebagiandiantaranya terdapat pada
bagian
RNC.
BS di UMTS disebut dengan node B. Node B pada jaringan ini sama seperti pada GSM Base Station (BS/BS), merupakan unit untuk sistem pengiriman dan penerimaan radio dari sel. Node B menunjukkan proses dari air interface yang digunakan (WCDMA), meliputi channel coding, interleaving, rate adaptation, dan spreading. Node B juga memungkinkan terjadinya
softer
handovers
dan
power
control.
Ikatan antara RNC dan node B disebut dengan Radio Network Subsystem (RNS), yang memiliki interface Iub. Tidak seperti ekuivalennya, yakni interface Abis dalam GSM, interface Iub memiliki standar yang terbuka sehingga dimungkinkan masing-masing node B dan RNC dibuat oleh pabrik yang berbeda. Jika dalam GSM tidak ada hubungan antar BSC, dalam UMTS yang disebut dengan UTRAN justru sebaliknya. RNC satu dihubung dengan RNC
lainnya melalui
interface
Iur. UTRAN
dihubungkan ke jaringan inti melalui interface Iu. User Equipment (UE) mempunyai prinsip yang sama seperti pada GSM Mobile Station (MS), memiliki modul identitas user, yang serupa dengan SIM pada GSM. UE terdiri dari dua bagian, yaitu Mobile Equipment (ME) dan UMTS Subscriber Identity Module (USIM) yang dihubungkan oleh interface Cu. ME adalah perangkat untuk pengiriman radio, sedangkan USIM merupakan sebuah kartu yang memuat identitas user dan informasi pribadi. Interface UE dengan jaringannya disebut interface Uu, yang merupakan air interface WCDMA. 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/