BAB III LANDASAN TEORI
Untuk menunjang laporan kerja praktek ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan. Karena pada dasarnya desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak (layout). Adapun teori-teori yang digunakan yaitu: 3.1
Pengertian Dan Unsur-Unsur Dalam Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasivisual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Pada tahun, Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan
The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari
tahun
1891
sampai
1896,
Percetakan
William
Morris
Kelmscott
mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts, dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah desain grafis pada judulnya The Signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu
desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama-nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger (desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand (yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo).
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First Manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor. 1
Untuk menciptakan sebuah desain, maka terbentuk dari beberapa unsur pembentuk, yaitu : 1. Titik (Point) Titik adalah elemen struktural terkecil dalam desain, baik yang imajiner (khayal) ataupun nyata. 2. Garis (Line)
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. 3. Bentuk (Shape) a. Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: b. Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb. c. Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). d. Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya. 4. Tekstur (Texture) Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. 5. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
6. Ukuran (Size) Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. 7. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik. 3.2
Pengertian Logo Logo adalah simbol dari suatu organisasi, kelompok dan bisa juga perorangan yang
mencerminkan makna atau pesan yang ingin disampaikan dari kelompok atau organisasi
tersebut. Logo adalah identitas, Logo yang baik akan mencerminkan kesan yang baik juga terhadap pemiliknya. Maka dari itu, dalam pembuatannya, tidak boleh asal-asalan. 2 Dalam pembuatan logo yang baik sebaiknya memperhatikan aspek-aspek berikut: 1. Sederhana Logo yang sederhana itu baik tidak banyak variasi dan pesan dalam logo mudah dicerna. Namun meskipun sederhana, logo haruslah berbeda dengan yang lainnya, sehingga logo tidak terkesan membosankan. Misalnya anda membuat logo yang hanya berbentuk bulat. Betul Itu sangat sederhana, namun tidak ada daya tarik dan sangat membosankan. Justru itu ambigu untuk dikategorikan sebagai sebuah logo karena sangat umum.
Gambar : logo sederhana Sumber : http://3.bp.blogspot.com/S3QHQHTzElc/T_1fNVuh8yI/AAAAAAAAGHs/_khfCziXDPg/s1600/LOGO% 2BPEPSI.png 2. Mudah Diingat dan Dimengerti Logo yang baik itu logo yang dapat mencerminkan pesan atau identitas dari sebuah perusahaan atau organisasi tertentu dalam sekali lihat.
2
http://moncy-art.blogspot.com/2012/12/pengertian-logo.html
Gambar : logo mudah di ingat Sumber : http://4.bp.blogspot.com/_I_PFFJSrTec/TFAaknAXfFI/AAAAAAAADRw/TVtJ ZnbQqJA/s400/nike_logo.jpg 3. Tahan lama Logo yang tidak termakan tren itu lebih baik. Walau dalam jangka waktu yang lama pun tidak terkesan kuno, sehingga tidak usah repot-repot mendesain ulang atau merevisi logo tersebut.
Gambar : Logo tahan lama Sumber : http://4.bp.blogspot.com/_tUDZA2P9fvk/TT1TPas6dNI/AAAAAAAAAdY/T -C9ZjhP-U4/s1600/wwf-logo.jpg 4. Enak Dipandang Logo yang tidak rapi dan acak-acakan akan dilewatkan. Itu juga menjadi kesan bahwa organisasi atau perusahaan pemiliknya tidak profesional.
Gambar : logo enak di pandang Sumber : http://www.belajarpc.com/wp-
content/uploads/2012/10/new-
microsoft-logo.jpg 5. Sesuai Fungsi Sebuah logo harus melambangkan fungsi, makna dan produk dari pemiliknya sehingga orang yang melihat tidak salah mengerti. contoh: logo restoran bergambar handphone. Orang akan mengira itu adalah toko handphone bukan restoran. tapi bilamana ditambah tagline (keterangan) yang mendukung seperti 'makanan anda bisa dipakai SMSan', itu mungkin akan dimengerti dan malah menjadi unik.
Gambar : logo sesuai fungsi Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-P12NLlIt7qE/T-qYDwYXlI/AAAAAAAAAFw/yjVbcSyWGCQ/s1600/logo-bkprmi-baru.png 6. Tepat Yang dimaksud tepat disini mengenai pemilihan berbagai elemen dalam logo, seperti warna, font, maskot dll. Sebagai contoh: bilamana suatu bandara menggukan logo bergambar api atau plus (+ (rumah sakit)) dan logo rumah sakit berwarna dasar hitam. Bayangkan sendiri bagaimana gambarannya?
Gambar : logo tepat Sumber : http://3.bp.blogspot.com/IM8AgePdjtk/Tf8pBDyg1rI/AAAAAAAAAzA/S7RW5CbbcYY/s1600/McDonal ds%2BLogo.jpg 7. Unik dan Menarik Logo yang unik dan menarik akan membuat orang yang melihat tertarik. Juga akan menjadi ciri khas dari suatu organisasi atau perusahaan tertentu.
Gambar : logo unik dan menarik Sumber : http://www.webdesignmash.com/trial/wpcontent/uploads/2011/04/fruity-logos-031.png 3.3
Pengetian GSM (Graphic Standart Manual) dan Desain Stationary
3.3.1
Pengetian GSM (Graphic Standart Manual) Graphic standard manual adalah sebuah pedoman sebagai media acuan untuk
menstandarisasi identitas yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi identitas (logo) tersebut agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam penempatannya pada berbagai media branding. Karena hal yang sering sekali terjadi adalah identitas tampil tidak konsisten akibat penggunaan yang salah. misalnya, warnanya yang tidak sesuai, atau logo tampil distorsi..hal
ini dapat menjadi kesalahan yang fatal sekali dalam membangun brand anda. Karena dapat memporakporandakan persepsi masyarakat tentang brand anda. Pedoman identitas juga dapat berfungsi untuk mengecek dan mengukur keaslian sebuah identitas, untuk menghindari pembajakan. Biasanya Graphic Standard Manual oleh pembuat logo (Graphic Designer). Hal yang sering terjadi sebagai akibat tidak adanya atau tidak mengikuti acuan Graphic Standard Manual dari logo adalah :
1. Logo mengalami perubahan baik warna, bentuk, maupun komposisi. sehingga mengakibatkan perbedaan persepsi dan image yang diterima oleh masyarakat luas. 2. Logo terkesan murah dan tidak mempunyai nilai yang kuat karena adanya perubahan perubahan yang terjadi. 3. Penyebaran pesan perusahaan yang tidak konsisten yang menyebabkan terhambatnya proses penanaman image perusahaan kepada audiencenya
Hal apa saja yang terdapat pada graphic standard manual (panduan identitas)? •
Pembukaan
•
Makna Logo
•
Logo hitam putih
•
Logo graysacale
•
Logo in Grid
•
Clear Space Area
•
Warna
•
Tipografi
•
Elemen estetis
•
Layout Penerapan Identitas,
•
Incorret Used
•
Satationeries
•
Dll.
Tidak hanya itu, ada kalanya perusahaan besar membuat pedoman yang terdiri dari beberapa macam pedoman yang saling terpisah, misalnya pedoman khusus untuk advertising, pedoman khusus untuk signage, pedoman khusus untuk kemasan, semua disesuaikan dengan kebutuhan. Diluar pedoman yang umum ada juga yang mencantumkan tone/tata bahasa perusahaan, signage, seragam karyawan, desain interior dan eksterior gedung, display untuk pameran, kemasan produk, gift dan lain-lain. semua tergantung dari kebutuhan perusahaan, besar kecilnya perusahaan, budget dan banyak lagi faktor lainnya. 3 3.3.2
Desain Stationary Dalam pekerjaan menjadi seorang desainer grafis, terkadang kita dapat permintaan
dari suatu perusahaan untuk membuat stationary. Namun apa itu stationary? Berikut adalah pengertian dari stationary dan apa saja contohnya. Stationary merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang artinya peralatan kantor/ perlengkapan perusahaan. Contoh dari stationary adalah: peralatan tulis, souvenir, peralatan kerja, dll.
3
http://putrasun.blogspot.com/2011/02/saya-mau-sedikit-berbagi-pemahaman-saya.html
Gambar : contoh stationary Sumber : http://putrasun.blogspot.com/2011/02/saya-mau-sedikit-berbagi-pemahamansaya.html Namun arti stationary dalam desain grafis adalah peralatan kantor yang dicetak dan merupakan gambar yang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra perusahaan. contoh: kartu nama, email template, kop surat, letter head, amplop, cover CD, member card dll. Dalam membuat stationary kita dapat menggunakan software desain grafis umum seperti Photoshop, Adobe Illustrator atau CorelDraw. 4 3.4
Tifografi Di dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk
menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Desain komunikasi visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya. Perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh faktor budaya dan teknik pembuatan. Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya bisa dipersepsikan berbeda. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan hanya berarti sebuah makna yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra atau kesan secara visual, karena dalam suatu huruf terdapat nilai fungsional dan nilai estetika, pemilihan jenis huruf pun harus disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan. 5 Huruf-huruf dapat digolongkan menurut jenisnya yaitu:
4 5
http://moncy-art.blogspot.com/2013/01/arti-stationary-desain-grafis.html Adi Kusrianto, Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis ( Yogyakarta, Penerbit Andi : 2004) Hal 1
1. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. 2. Serif, memiliki sirip, kaki, atau serif yang berbentuk lancip pada ujungnya, dan ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 3. Egyptian, jenis huruf yang memiliki ciri kaki, sirip, atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Egyptian populer dengan sebutan slab serif. 4. Sans serif, jenis huruf yang tidak memiliki kaki, atau serif jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. 5. Script, menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil
tajam
dan
biasanya
miringke
kanan.
Kesan
yang
ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. 6. Miscellaneous, merupakan jenis huruf pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tipografi dapat dikatakan alat komunikasi apabila tipografi tersebut dapat berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek legibility akan mencapai
keberhasilan bila melalui proses investigasi terhadap makna, alasan-alasan kenapa teks harus dibaca, dan siapa yang membacanya. 3.5
Pengertian Warna Warna termasuk dalam ranah nirmana. Terkadang pemakaian warna sangat membantu
dalam pembentukan font dalam typografi. Kemampuan penguasaan warna sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah bentuk ke dalam produk desain, oleh karenanya penguasan warna merupakan syarat penting untuk desainer pemula. Makna warna yang dituangkan dalam sebuah desain adalah sebagai berikut 6 1. Kuning Respon psikologi adalah Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidakjujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan, pencerahan dan intelektualitas. Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu. Kuning adalah warna yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat. 2. Orange Respon psikologi adalah Energy, Keseimbangan, Kehangantan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal. 3. Merah Respon psikologi adalah Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya diri. Warna Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinakan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika dikombinasikan denga Putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya Oriental. Bisa berarti berani dan semangat yang berkobar-kobar. Singkatnya secara umum berhubungan dengan perasaan yang meledak-ledak. Warna
6
Surianto Rustan, Dasar – Dasar Layout, ( Magelang: Ampera, 2003), 58-60.
merah mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu. Karena itu seperti saya katakan tadi, bisnis makanan banyak menggunakan warna dominan merah karena ini dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan pembeli, lihat saja warna Pizza Hut, McD, KFC yang juga ada merahnya atau kalau untuk teks, warna merah pasti akan lebih menarik perhatian dibanding warna lain. Namun jika untuk background dengan teks hitam, akan membuat mata cepat lelah. 4. Biru Respon psikologi adalah Kepercayaan,
Konservatif, Keamanan,
Tehnologi,
Kebersihan, Keteraturan, Damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi, misteri, dan kesabaran.Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu dan wawasan. Warna ini sangat baik untuk menumbuhkan loyalitas konsumen. Bank-bank banyak menggunakan warna biru sebagai warna dominannya, demikian juga pendidikan. 5. Hijau Respon psikologi adalah Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan, pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan. Warna Hijau tidak terlalu ’sukses’ untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai. Banyak produk yang menekankan kealamian produk menggunakan warna ini sebagai pilihan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan eksplorasi alam, warna hijau banyak dipakai untuk menegaskan bahwa perusahannya berwawasan lingkungan. Warna ini termasuk yang sedang ngetren dan akan banyak dipakai khususnya dengan kampanye yang berhubungan dengan lingkungan. Kemasan deterjen juga tidak sedikit yang menggunakan warna hijau.
6. Ungu atau Jingga Respon
psikologi
adalah
Spiritual,
Misteri,
Kebangsawanan,
Transformasi,
Kekasaran, Keangkuhan, Ramah, Romantis, dan Mandiri.Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam. Ungu adalah campuran warna merah dan biru. Menggambarkan sikap ‘gempuran’ keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus ke pengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti namun penuh harapan. 7. Coklat Respon psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan, Stabilitas, Bobot, Kestabilan dan Keanggunan.Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses, serta warna baik. 8. Hitam Respon psikologi: Ketakutan, power, kecanggihan, kematian, misteri, seksualitas, kesedihan, keanggunan, dan independen, berwibawa, penyendiri, disiplin, dan berkemauan keras. Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat.Sebagai warna Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth) dan Kecanggihan (Sopiscated). Menunjukkan hal yang tegas, elegan, dan eksklusif. Juga bisa mengandung makna rahasia. Seperti ketika saya memilih warna dominan hitam pada rahasia Blogging. Warna tersebut sangat mendukung kata “rahasia” yang ingin saya tekankan. Kalau untuk warna mobil, biasanya mobil berwarna hitam lebih mahal daripada mobil berwarna lain. 9. Putih Warna suci dan bersih, natural, kosong, tak berwarna, netral, awal baru, kemurnian dan kesucian. Warna yang sangat bisa dipadukan dengan warna apapun. Warna putih
di situs web banyak dipakai sebagai warna background teks hitam. Sebab pengunjung akan lebih mudah untuk membacanya. 10. Abu-Abu Respon psikologi: Intelek, masa depan (kayak warnaMilenium), kesederhanaan, kesedihan. 3.6
Teknik Cetak Teknik cetak yang sering digunakan antara lain : 1. Cetak Offset (Offset Printing) 2. Cetak Flexografi (Flexography Printing) 3. Cetak Rotogravure (Rotogravure Printing) 4. Cetak Sablon (Screen Printing) 5. Cetak digital (Digital Printing)
3.7
Jenis & Ukuran Kertas Dalam belajar grafis media pembuatan grafis biasanya biasanya kita sebelum memulai
pasti men-set dulu ukuran kertas yang akan digunakan. untuk pengetahuan ada banyak sekali jenis kertas dan ukurannya. 7 Ada berbagai macam ukuran kertas di pasaran ini, dari yang populer seperti A3, A4, F4, kuarto, HVS. Tidak masalah apakah warnanya adalah putih atau tidak, sebenarnya secara umum ukuran kertas dibagi dari A, B, C, R, F danjenis lainnya. Silahkan dilihat ukurannya dibawah ini.
7
http://belajar-grafis.blogspot.com/2013/03/mengenal-jenis-kertas-dan-ukurannya.html
Gambar : Berbagai ukuran kertas Sumber :http://iskandarkarim.wordpress.com/tag/ukuran-kertas/ SERI A •
A0 = 84,1 x 118,9 cm
•
A1 = 59,4 x 84,1cm
•
A2 = 42,0 x 59,4cm
•
A3 = 29,7 x 42,0cm
•
A3+ = 31,8 x 48,0cm
•
A4 = 21,0 x 29,7cm
•
A5 = 14,8 x 21,0cm
•
A6 = 10,5 x 14,8cm
•
A7 = 7,4 x 10,5cm
•
A8 = 5,2 x 7,4cm
•
A9 = 3,7 x 5,2cm
•
A10 = 2,6 x 3,7cm
Ukuran kertas pada Seri A biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. SERI B •
B0 = 100,0 x 141,4cm
•
B1 = 70,7 x 100,0cm
•
B2 = 50,0 x 70,7cm
•
B3 = 35,3 x 500cm
•
B4 = 25,0 x 35,3cm
•
B5 = 17,6 x 25,0cm
•
B6 = 12,5 x 17,6cm
•
B7 = 8,8 x 12,5cm
•
B8 = 6,2 x 8,8cm
•
B9 = 4,4 x 6,2cm
•
B10 = 3,1 x 4,4cm Ukuran kertas putih Seri B biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding
SERI C •
C0 = 91,7 x 129,7cm
•
C1 = 64,8 x 91,7cm
•
C2 = 45,8 x 64,8cm
•
C3 = 32,4 x 45,8cm
•
C4 = 22,9 x 32,4cm
•
C5 = 16,2 x 22,9cm
•
C6 = 11,4 x 16,2cm
•
C7 = 8,1 x 11,4cm
•
C8 = 5,7 x 8,1cm Ukuran kertas ini biasa digunakan untuk map, kartu post dan amplop
SERI R •
2R = 6,0 x 9,0cm
•
3R = 8,9 x 12,7cm
•
4R = 10,2 x 15,2cm
•
5R = 12,7 x 17,8cm
•
6R = 15,2 x 20,3cm
•
8R = 20,3 x 25,4cm
•
8R+ = 20,3 x 30,5cm
•
10R = 25,4 x 30,5cm
•
10R+ = 25,4 x 38,1cm
•
11R = 27,9 x 35,6cm
•
11R+ = 27,9 x 43,2cm
•
12R = 30,5 x 38,1cm
•
12R+ = 30,5 x 46,5cm Ukuran ini biasa digunakan untuk kertas jenis Foto untuk mencetak foto.
SERI F •
F4 /Folio = 21,0 x 33,0cm Biasa digunakan untuk fotocopy dan perkantoran. Yang paling sering digunakan
adalah F4 atau orang lebih suka menyebutnya Folio. Ada juga ukuran kertas yang disebut dengan nama lain seperti kuarto maupun HVS. 3.6
Pengertian Layout Menurut Surianto Rustan, layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur
grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data/ unsur grafis
dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tataletak /layout, namun pekerjaan layout inimemiliki pertimbangan bagi pengembangan tata letak antara lain adalah: 1. Keseimbangan (Balance) : Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan yang menyenangkan untuk dilihat. 2. Lawanan (Contrast) : Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang sangat berbedabeda dalam rangka menarik perhatian. 3. Perbandingan(Proportion) : Pertalian diantara obyek dan latar belakang keduanya tampak saling berinteraksi. 4. Alunan pirsa (Gaze-motion) : Penataan judul, illustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam rangka pengurutan yang paling egois. 5. Kesatuan (Unity) : Berbagai unsur iklan cetak di satukan dalam tata letak (layout). Dalam penyusunanlayoutterdiri dari beberapa pola kategori-kategori layout antara lain : 1. Picture Window Menggunakan komposisi gambar yang mendominasi layout iklan, yang memiliki ruang sekitar 2/3 dengan headline beberapa kalimat dan body copy yang terbatas. 2. Copy Heavy Pola ini memberikan penekanan kepada headline dan body copy yang panjang serta illustrasi yang kecil atau tanpa illustrasi dan subheadline dipakai untuk menghilangkan kebosanan karena banyaknya copy iklan. 3. Frame
Pengaturan copy iklan ini dengan illustrasi yang mengelilingi atau mendekap headline dan body copy yang berada di tengah-tengah.
4. Circus Bentuk layout ini tak tersusun dengan rapi sehingga bentuknya menarikdan menghibur, elemen-elemen yang terdapat di dalamnya. 8 2.7
Elemen Layout Elemen-elemen yang tergolong sebagai invisibleelement ini merupakan pondasi ataau
kerangka yang berfungsi sebagai acuan penetapan semua elemen layout lainnya. Selayaknya pondasi atau kerangka sebuah bangunan, elemen inilah yang dirancang terlebih dahulu oleh desainer, baru kemudian menyusul elemen-elemen teks dan visual. Dan sesuai dengan namanya, invisible element ini nantinya tidak akan terlihat pada hasil produksi ( tidak ikut dicetak) Walaupun demikian elemen-elemen ini mempunyai fungsi yang sangat penting, apabila layout akan menggunakan elemen teks yang banyak atau banyak halamannya. Dalam kondisi seperti itu invisible elements akan bermanfaat sebagai salah satu pembentuk unity dari keseluruhan layout. 9 Adapun beberapa jenis layout : a. Mondrian Layout Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian.Penyajian 8
mengacu
pada
bentuk-bentuk
Surianto Rustan, Dasar – Dasar Layout, ( Magelang: Ampera, 2003), 55-57. Surianto Rustan, S.Sn, Layout Dasar Dan Penerapannya Edisi Baru 2009, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2009, Hal: 63
9
square/landscape/portait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar/copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
Gambar : Mondrian layout Sumber : http://homepages.cwi.nl/~media/projects/CHIME/figs/mondrian_layou t.jpg b. Multi Panel Layout Bentuk layout dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya).
Gambar : Multi Pnael Layout Sumber
:
http://3.bp.blogspot.com/_XhjWso4N9o8/TUDkgv6i8nI/AAAAAAA AAn8/NLAxoLXLqHw/s1600/mondrian%252525202.jpg c. Picture Window Layout Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure).
Gambar : Picture Window Layout
Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-cH9WhJAm3o/TdGximCDaYI/AAAAAAAAAFM/ml9BNe8OxfM/s1 600/Big%2BPicture%25252C%2BPicture-Window%2BLayout.jpg d. Copy Heavy Layout Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau dengan kata lain komposisi layout nya didominasi oleh penyajian teks (copy).
Gambar : Copy Heavy Layout Sumber
:
http://rebeccadirkse.blog.com/files/2010/09/Starbucks_EditorialAd.jpg e. Frame Layout Suatu tampilan iklan dimana border/bingkai/frame nya membentuk suatu naratif (mempunyai cerita).
Gambar : Frame Layout Sumber : http://libn.com/files/2009/03/frame_layout-1.jpg f. Shilhoutte Layout Sajian layout yang berupa gambar ilustrasi atau tehnik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa TextRap/warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan tehnik fotografi.
Gambar : Shilhoutte layout Sumber : http://nicholmagouirk.typepad.com/.a/6a00d8341c6f8a53ef0133ecb1e 9b9970b-800wi
g. Type Specimen Layout
Tata letak layout yang hanya melakukan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
Gambar : Type Spicimen Layout Sumber : http://2.bp.blogspot.com/_kcke37VB2PM/TLUhN6xckI/AAAAAAAAACc/Wc1nnwsI2D8/s1600/2blockouts.jpg