BAB III KONSEP SYUKUR DAN ETOS KERJA DI DESA PEGANDON KARANGDADAP PEKALONGAN A. Profil Masyarakat Desa Pegandon 1. Sejarah Desa Pegandon Desa Pegandon adalah Desa yang berada di Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Letaknya paling ujung dari arah Utara kota Pekalongan karena Desa Pegandon adalah desa perbatasan antara kecamatan Karangdadap dengan Kecamatan Buaran. Jika dilihat dari arah Utara, desa itu antara lain yaitu Pegandon, Kebonsari, Rowopucang, Pangkah, Kalilembu,
Karangdadap,
Kedongkebo,
Pagumengan
Mas,
Jrebeng
Kembang, Kaligawe, dan Logandeng. Desa Pegandon berdiri sekitar tahun 1329 H. Orang yang pertama kali memberi nama Pegandon adalah Ky. Abdul Salim yang juga dikatakan sebagai buyut kawiwitan cikal bakalnya Desa Pegandon dengan istrinya yang bernama Dwi Kulsum Ratna Anjali, diberi nama “Pegandon” karena singkatan dari Pegangan Do’a Nabi. Dengan tujuan yaitu supaya siapa saja yang hidup di Desa Pegandon supaya berpegang pada Do’a Nabi yaitu dengan membaca Do’a Ulul Ajmi. Selain itu terbentuknya desa Pegandon ini mempunyai tujuan untuk mempersatukan umat muslim agar hidupnya damai, dan sejahtera. Selain Ky. Abdul Salim, ada juga tokoh lain yang membantu mempelopori berdirinya Desa Pegandon antara lain yaitu Syeikh
53
54
Hasan Ali, Syeikh Abdullah Umar, Syeikh Umar Husein, Syeikh Abdullah Mukti, Syeikh Arum sulaiman, dan Syeikh Mansyur, yang kemudian bersama-sama mendirikan masjid yaitu sebagai
tempat
beribadah
juga
digunakan
sebagai
tempat
untuk
mempersatukan umat, tempat perkumpulan para wali dan untuk tempat bermujadalah. Kemudian didalam Masjid tersebut ada sebuah beduk yaitu Beduk Kayu Lombok yang biasanya masyarakat menyebutnya dengan beduk tiban, asalnya beduk itu adalah dari Lombok Timur Mataram.1 2. Kondisi Geografi dan Demografi Desa Pegandon merupakan salah satu desa yang ada di wilayah kecamatan karangdadap kabupaten pekalongan. Desa ini luasnya kurang lebih 146,409
luas tanah tersebut terdiri dari, pemukiman 33,483
luas persawahan 73,885 pekarangan 37,412
, pemakaman 1,545
, dan perkantoran 0,084
,
.
Sedangkan kondisi tanahnya sedikit keras dan termasuk daerah dataran rendah, suasananya beriklim panas dan sedikit turun hujan. Sedangkan persawahannya memakai sistem perairan yang langsung dialirkan dari rawa-rawa disekeliling sawah tersebut dan ditunjang langsung dengan air hujan. Letak desa pegandon dibatasi oleh: a. Sebelah utara dibatasi oleh desa watusalam kecamatan buaran b. Sebelah selatan dibatasi oleh desa kebonsari kecamatan karangdadap 1
Wiro Cokro Hadi Wijoyo, orang yang menemukan makam auliya’ Pegandon yang berasal dari Jawa Timur
55
c. Sebelah timur dbatasi oleh desa masin kecamatan warungasem d. Sebelah barat dibatasi oleh desa salakbrojo kecamatan kedungwuni. Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Pegandon dengan sarana transportasi darat yaitu jalan raya terdiri dari panjang jalan aspal desa/kelurahan sepanjang 7 Km, panjang jalan konblok/semen/beton 1,5 Km, dan panjang jalan aspal yang melewati desa/kelurahan sepanjang 2 Km.2Desa pegandon terdiri dari 2 dusun, masing-masing dusun terdiri dari 5 RW dan 10 RT sedangkan jumlah penduduknya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel I Jumlah Penduduk Desa Pegandon Tahun 2014/2015
Jumlah Jumlah penduduk tahun 2015 Jumlah penduduk tahun 2014 Persentase perkembangan
Laki-laki 1.962 Orang
Perempuan 1.935Orang
1.930 Orang
1.017 Orang
1,6 %
0,9 %
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk Desa Pegandonmenurut catatan statistik dan monografi Desa tahun 2015 berjumlah 3.897 jiwa yang terdiri dari 1.962 jiwa laki-laki dan 1.935 jiwa perempuan, adapun jumlah dari kepala keluarga ada 1.131 KK dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2
Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
56
Tabel II Jumlah Keluarga Desa Pegandon Tahun 2014/2015 Jumlah Jumlah kepala keluarga tahun 2015 Jumlah kepala keluarga tahun 2014 Persentasi perkembangan
KK Laki-laki 1.125 KK
KK Perempuan 6 KK
Jumlah Total 1.131 KK
1.111 KK
5 Kk
1.116 KK
1.2 %
20 Kk
1.3 KK
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2015, jumlah dari keseluruhan KK ada 1.131 KK dengan rincian 1.125 KK laki-laki dan 6 KK perempuan.3Dari sekian banyak jumlah penduduk Desa Pegandon mayoritas beragama Islam, hanya ada 1 yang beragama Kristen. Tabel III Kesejahteraan Keluarga Desa Pegandon 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah keluarga prasejahtera Jumlah keluarga sejahtera 1 Jumlah keluarga sejahtera 2 Jumlah keluarga sejahtera 3 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus Total jumlah kepala keluarga
569 Keluarga 375 Keluarga 129 Keluarga 59 Keluarga 15 Keluarga 1.131 keluarga
Dalam masalah pengelolaan di Desa Pegandon kec. Karangdadap Kab. Pekalongan dipimpin oleh Kepala Desa beserta jajaran pengurusnya dengan membentuk suatu organisasi.
3
Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
57
Organisasi di Desa adalah sebagai wadah kesatuan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi dan menerapkan fungsinya berdasarkan garis-garis struktur yang membawanya. Dalam struktur tersebut antara lain meliputi unsur-unsur yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris desa, Kepala BPD, Tim KAUR Desa, dan Tim Kepala Dusun Desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel struktur organisasi di bawah ini:
58
59
3. Kondisi Sosial-Ekonomi Secara geografis Desa Pegandon tidak tergolong desa terpencil. Karena jika dilihat dari jarak tempuhnya desa pegandon terletak tepat pada jalan yang menghubungkan antara kecamatan Buaran dengan kecamatan karangdadap. Namun, Desa Pegandon masih dikategorikan sebagai daerah pedesaan karena di Desa Pegandon secara ekonomis penduduknya berpencaharian sebagai petani atau yang serumpun seperti berternak. Secara psikologis daerah yang pergaulannya ditandai dengan sifat keakraban, keramah-tamahannya yang meluas serta saling tolong menolong yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari mata pencaharian yang 90 % bekerja sebagai petani atau buruh tani. Begitu pula batasan psikologinya, keakraban yang mereka miliki sangat kuat sehingga dalam satu dusun tidak ada satupun yang tidak kenal, semuanya saling mengenal satu dengan yang lainnya. Dan juga keramahan yang ditunjukkan membedakan mereka dari masyarakat kota, hal ini dapat dibuktikan ketika ada seorang yang melewati sekerumunan orang yang sedang duduk pasti selalu mengatakan permisi dan selalu dijawab dengan silakan mampir, walau ucapan itu hanya sekedar basa-basi. Secara ekologis, Desa Pegandon termasuk desa yang subur karena didukung oleh pengairan tanah yang berasal dari sungai secara langsung, maka dari itu dalam satu tahun bisa memanen padinya tiga kali. Dari hasil
60
panennya ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selain itu juga untuk membiayai anak-anaknya untuk sekolah. Selain sebagai seorang petani atau buruh tani, sebagian besar masyarakat Desa Pegandon juga ada yang bekerja dalam industri batik bagi para remaja yang tidak melanjutkan sekolahnya biasanya bekerja dalam industri batik khususnya dalam konveksi batik. Pekerjaan ini biasanya dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore dan dikerjakan dirumah majikannya masing-masing, tapi ada juga yang dibawa kerumahnya sendiri tergantung keinginannya masing-masing. Selain bekerja sebagai petani atau buruh tani, bekerja dalam industri batik. Masyarakat desa pegandon juga ada yang bekerja sebagai karyawan di pabrik tekstil, pegawai negeri sipil, pedagang keliling, pembantu rumah tangga, dan ada yang mempunyai kreatifitas sendiri yaitu dengan membuka toko-toko atau kios kecil di rumahnya masing-masing dengan harapan akan menambah penghasilan dan meningkatkan perekonomian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV Jenis Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Pegandon Di bawah ini adalah tabel dari jenis mata pencaharian yang ada di desa pegandon antara lain yaitu:4 Jenis Pekerjaan Petani 4
Laki-laki 112 Orang
Perempuan 7 Orang
Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
61
Buruh tani Buruh migran perempuan Buruh migran laki-laki Pegawai negeri sipil Pengrajin industri rumah tangga Pedagang keliling Peternak Nelayan Montir Dokter swasta Perawat swasta Pembantu rumah tangga TNI POLRI Pensiunan PNS/POLRI/TNI Pengusaha kecil dan menengah Pengacara Notaris Dukun kampung terlatih Jasa pengobatan alternative Dosen swasta Pengusaha besar Arsitektur Seniman/artis Karyawan perusahaan swasta Karyawan perusahaan pemerintah Makelar Jumlah Total Penduduk
45 Orang 41 Orang - Orang 53 Orang 40 Orang - Orang 16 Orang 6 Orang 27 Orang 10 Orang 26 Orang 21 Orang 12 Orang 4 Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang 1 Orang 5 Orang - Orang 5 Orang 5 Orang - Orang 37 Orang - Orang - Orang 2 Orang - Orang 8 Orang - Orang - Orang 2 Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang 54 Orang 70 Orang - Orang - Orang 9 Orang 2 Orang 3.897 Orang
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masyarakat di Desa Pegandon memiliki macam-macam pekerjaan yang berbeda-beda, pekerjaan itu diambil sesuai dengan kemampuannya masin-masing. Tetapi dapat dilihat dengan jelas bahwa dari sekian banyak macam pekerjaan itu jika dilihat dari jumlahnya mayoritas masyarakat di Desa Pegandon bekerja sebagai petani dan bekerja dalam industri batik.
62
4. Struktur Sosial dan Pola Interaksi Sosial Sebagaimana tadi dijelaskan di atas, bahwa hampir seluruh penduduk Desa Pegandon adalah orang jawa. Sehingga sistem nilai yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat adalah bernilai jawa. Seperti dalam hubungan kekerabatan, prinsip yang berlaku adalah bilateral. Maksudnya, tidak ada perbedaan antara kerabat dari bapak dan dari ibu, keduannya diklasifikasikan dengan istilah yang sama. Adik bapak atau ibu biasa dipanggil pak lek untuk laki-laki dan bu lek untuk perempuan. Sedangkan kakak dari bapak atau ibu biasa dipanggil pak de untuk laki-laki dan bu de untuk perempuan. Begitu pula dalam kelompok kekerabatan, mereka masih menganut tradisi Jawa yaitu keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan anak, sanak saudara yaitu kerabat dari pihak bapak atau ibu yang diarik dari seorang kakek atau nenek moyang sampai derajat ketiga, dan akar waris yaitu kerabat dari pihak bapak atau ibu yang ditarik dari seorang kakek atau nenek moyang sampai derajat ketuju. Pemanggilan pak lek, bu lek, pak de, bude, kang, nju dan lainnya juga berlaku untuk sanak saudara maupun akar waris sesuai dengan pancer dari keluargannya. Maka dari itu, bagi masyarakat Desa Pegandon pemanggilan dengan istilah tersebut selalu dipergunakan karena mereka sebagian besar adalah sanak saudara atau akar waris. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka juga masih menjunjung tinggi nilai kerukunan, sopan santun, saling menghormati, dan saling menerima.
63
Kerukunan disini mengandung dua arti yaitu keadaan selaras, tenang, tenteram, tanpa perselisihan dan pertentangan dalam masyarakatnya. Kerukunan juga diartikan sebagai cara bertindak untuk menghilangkan tanda-tanda ketegangan dalam masyarakat antara individu satu dengan yang lainnya sehingga hubungan sosial tetap kelihatan selaras dan baik. Jadi kerukunan dalam masyarakat dapat terwujud apabila antara individu satu dengan yang lainnya itu bisa saling mengusahakannya sehingga dapat hidup rukun. Dalam prinsip saling menghormati, hubungan antara seorang individu satu dengan yang lain akan dinilai baik dan sopan kalau dilihat secara tidak langsung. Ketika menyebut kata ganti orang kedua, bentuk khas penduduk Desa Pegandon adalah Koe. Tetapi untuk memenuhi tuntutan kesopanan biasanya memakai bahasa sampean, maka kata sampean dianggap lebih sopan dibandingkan dengan kata koe. Dikalangan masyarakat Desa Pegandon, anak-anak muda selalu diarahkan untuk bersikap hormat kepada yang lebih tua, baik tua dari segi umur atau dari segi ilmunya. Sikap horrnat tersebut biasanya dalam bentuk ucapan yang berarti harus berbicara dengan bahasa krama atau dalam bentuk perilaku dengan tidak berjalan mendahului orang yang lebih tua atau duduk di tempat yang lebih tinngi atau bersalaman dengan mencium tangan. Seorang anak harus menghormati orang tuanya, warga dusun harus menghorati kepala dusunnya, kepala dusun harus menghormati kepala desanya, karyawan harus menghormati majikannya dan seterusnya.
64
Sikap lain yang melekat pada perilaku Desa Pegandon adalah menerima. Yaitu menerima dengan lapang dada apa yang terjadi pada diri mereka dan mengganggapnya sebagai takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur masyarakat Desa Pegandon adalah masyarakat hierarkis. Maksudnya, bahwa semua hubungan di dalam masyarakat tersebut disusun atas dasar aturan-aturan yang bersifat hierarkis.
5
Ada perjenjangan dalam mengklasifikasikan
kelompok sosial yang ada, sehingga pola interaksi yang berlaku didasarkan pada tata krama yang disepakati oleh masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya lembaga-lembaga organisasi yang tebentuk di Desa pegandon, jenis lembaga yang dibentuk antara lain yaitu LPMD/LKMK, PKK, RW Warga, RT Warga, Karang Taruna, Kelompok Tani/nelayan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Perempuan dan Yayasan Bustanul Iman Peandon.6 Tabel V Lembaga-lembaga Masyarakat di Desa Pegandon Tahun 2014/2015
Jenis Lembaga
Dasar Hukum Pembentukan
Jumlah Pengurus
Alamat Kantor
LPMD/LK MK
Keputusan KADES
9 Orang
Jl Desa Pegandon RT.03
5
Ruang Lingkup Kegiatan -
Ach. Nashichuddin, Realitas Tradisi, (Malang: UIN-Maliki Press. 2010), Hlm. 27 Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
6
65
RW.02 No.5 PKK
Keputusan KADES
22 Orang
-
-
Rukun Warga Jumlah 5 unit
Keputusan KADES
20 Orang
-
-
Rukun Tetangga Jumlah 10 unit
Keputusan KADES
50 Orang
-
-
Karang Taruna
Keputusan KADES
25 Orang
-
-
Kelompok Tani/nelay an
Keputusan KADES
50 Orang
-
-
Organisasi Keagamaa n ada 2 unit
Keputusan KADES
30 Orang
-
1 jenis yaitu jama’ah yasin dan tahlil
Organisasi Pereempu an ada 2 unit
Keputusan KADES
15 Orang
-
1 jenis pengajian rutin
13 Orang
Jl Desa Pegandon RT.01 RW.01No. 5
Yayasan Bustanul Iman ada 1 unit
Keputusan KADES
5. Tingkat Pendidikan Masyarakat Di Desa Pegandon dalam masalah pendidikan sudah dikatakan baik, karena fasilitas sarana dan prasarana yang ada di Desa sudah dikatakan mencukupi antara lain dengan sarana pendidikan yang tersedia yaitu
66
kelompok belajar (PAUD) ada 2 unit, taman kanak-kanak (TK) ada 1 unit, Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada1 unit, Sekolah Dasar (SD) ada 1 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 1 unit, TPQ ada 2 unit dan Madrasah Diniah ada 1 unit. 7 Sedangkan untuk tenaga pelajarnya itu sebagian mengambil dari masyarakat Desa Pegandon sendiri yang lulusan dari perguruan tinggi, selain itu juga mengambildari luar desa. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat yang ada di Desa Pegandon dengan jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel VI Tingkat Pendidikan MasyarakatDesa Pegandon Tingkatan Pendidikan Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah Usia 18-56 tahun pernah sekolah tetapi tidak tamat Tamat SD/sederajat Jumlah usia 12-56 tahun yang tidak tamat SMP Jumlah usia 18-56 tahun yang tidak tamat SMA Tamat SMP/sederajat Tamat SMA/sederajat Tamat D-1/sederajat Tamat D-2/sederajat Tamat D-3/sederajat Tamat S-1/sederajat Tamat S-2/sederajat Tamat S-3/sederajat 7
Laki-Laki Perempuan 106 Orang 175 Orang 59 Orang 47 Orang - Orang - Orang 296 Orang 272 Orang -Orang - Orang - Orang - Orang 503 Orang - Orang
480 Orang - Orang
-
Orang
-
Orang
583 163 3 1 5 49 2 -
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
513 150 6 2 4 38 -
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
67
Tamat SLB A Tamat SLB B Tamat SLB C Kursus Jumlah Jumlah Total
- Orang - Orang - Orang - Orang - Orang - Orang 35 Orang 47 Orang 1.807 Orang 1.738 Orang 1.545 Orang
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa macam unit pendidikan yang ada di Desa pegandon. Jika dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Desa Pegandon mayoritas tamatan sekolah SD dan SMP, sangat sedikit masyarakat yang sampe melanjutkan keperguruan tinggi. Tetapi untuk tahun-tahun skarang sudah lumayan banyak yang mau melanjutkan ke Perguruan Tinggi. 6. Kehidupan Keagamaan, Ritual dan Seremonial Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa masyarakat Desa Pegandon adalah termasuk masyarakat yang agamis yang kesehariannya penuh dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan rutin keagamaan itu biasanya dilaksanakan di empat peribadatan yang tersedia di Desa Pegandon yaitu di Masjid dan di Mushola. Namun ada juga kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Rumah warga secara bergantian. Untuk tempat peribadatan di Desa Pegandon memiliki dua masjid dan 12 Mushola. Selain tempat peribadatan, Sarana
dan prasarana lain seperti sarana kesehatan yaitu puskesmas
pembantu ada 1 unit, posyandu ada 5 unit, balai pengobatan masyarakat ada 5 unit, rumah bersalin ada 1 unit, bidan ada 2 orang dan perawat ada 3
68
orang.Kemudian sarana kebersihan yang tersedia yaitu tempat pembuangan sementara (TPS) ada 1 lokasi.8 Untuk dapat mengetahui kegiatan keagamaan Desa Pegandon secara jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel VII Jadwal Kegiatan Rutin Keagamaan Masyarakat Desa Pegandon
Hari Senin Selasa Selasa Rabo Kamis Jum’at Jum’at Jum’at Sabtu Minggu
Waktu Malam Malam Malam Sore Sore Malam Malam Malam Malam Pagi
Kegiatan Tahlil Pengajian Seni rebana Pengajian Manaqib Tahlil Tahlil Diba’iyyah Tahlil Pengajian
Kelompok Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan
Keterangan Di rumah Di mushola Di mushola Di mushola Di rumah Di rumah Di rumah Di rumah Di mushola Di masjid
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masyarakat di Desa Pegandon termasuk masyarakat yang agamis, karena dengan melihat banyaknya kegiatan keagamaan yang diikuti oleh masyarakatnya. Kegiatan keagamaan itu adalah: 1. Tahlilan, yaitu pembacaan doa bersama yang biasannya ditunjukkan kepada orang yang sudah meninggal dunia. Doa tersebut terdiri dari Surat Yasin dan beberapa kalimat Thoyyibah. Kegiatan ini dilakukan setiap malam jum’at dan malam sabtu untuk laki-laki diikuti oleh bapak-bapak, 8
Dokumentasi Kelurahan Desa Pegandon yang diambil pada tanggal 9 September 2015
69
malam jum’at kliwon untuk perempuan yang diikuti oleh remaja perempuan, malam senin khusus bapak-bapak gabungan antara Desa Pegandon dan Desa Kebonsari. Selain itu tahlil juga dilaksanakan ketika ada orang yang meninggal dunia selama tujuh hari bertirut-turut dan hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Tahlilan akan dilaksanakan kembali pada hari ke 40, 100, setahun dari kematian, dan 100 dari kematian. Dan selanjutnya dilaksanakan setiap tahun yang disebut dengan haul. 2. Diba’iyah, yaitu pembacaan sholawat Nabi bersama. Kegiatan ini hanya diikuti oleh kelompok perempuan pada malam jum’at khususnya anak perempuan dari kelas 4 SD sampe 3 Smp. 3. Manaqiban, yaitu pembacaan sejarah riwayat hidup Syeikh Abdul Qodir al jaelani. Hal ini diyakini oleh masyarakat Desa Pegandon dan juga oleh sebagian dari umat Islam yang lain, bahwa pembacaan manaqib akan membawa berkah bagi yang menyelenggarakannya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh ibu-ibu setiap hari kamis sore. 4. Seni Rebana, yaitu pembacaan Sholawat nabi dengan diiringi alat musik terbang. Kegiatan ini hanya diikuti oleh anak remaja pria pada malam selasa di Mushola. 5. Pengajian, yaitu kegiatan yang dilaksanakan di dalam Masjid setiap hari minggu pagi yang diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak, dan di Mushola pada hari rabu sore yang diikuti olh ibu-ibu dengan ada ustad atau kyai yang memberikan ceramah tentang keagamaan.
70
Walaupun masyarakat Desa Pegandon tergolong agamis, tetapi mereka tidak lupa akan asalnya sebagai orang jawa. Maksudnya mereka masih melakukan ritual dan seremoni dalam siklus kehidupan sebagaimana masyarakat Jawa pada umumnya walaupun dengan banyak modifikasi antara lain yaitu: a. Selamatan bagi bayi dalam kandungan Ada dua macam selamatan untuk anak yang masih dalam kandungan, yaitu pada usia empat bulan yang disebut ngupati dan usia tujuh bulan yang disebut tingkeban. Menurut adat Jawa, dalam selamatan ngupeti dianjurkan membuat nasikuning dengan lauk daging kerbau, sambal goreng ati, rempela dan jantung, apem, ketupat. Nilai yang terkandung dalam selamatan ini adalah agar wanita yang hamil perlu makan makanan yang bergizi. Bagi masyarakat Desa Pegandon, selamatan ngupeti ini juga dilakukan namun dengan bentuk yang berbeda, yaitu denan membuat nasi yang diletakkan pada layah yang di atasnya ada berbagai macam bumbu dan lauknya dengan menggunakan telur ayam, selain itu juga membuat kue basah yang alasnya terbuat dari daun mlinjo, daun salam dan daun nangka yang kemudian makanan itu dibagikan kepada tetangga terdekat. Selamatan tingkeban juga dilakukan oleh masyarakat Desa Pegandon, hanya saja upacarannya yang berbeda, yaitu dengan membuat rujak. Rujak tersebut yang terbuat dari berbagai macam buah-buahan yang dicampur jadi satu yang kemudian rujak itu dibagikan kepada tetangga-tetangganya. Setelah itu diadakan selamatan dengan mengundang tetangga terdekat
71
khususnya laki-laki untuk mendoakan dan membaca surat yusuf dan surat maryam untuk si jabang bayi. Harapanya adalah kelak apabila bayi itu lakilaki agar bisa seperti Nabi Yusuf dan apabila bayi itu perempuan agar seperti Siti Maryam. b. Selamatan bayi ketika lahiran Selamatan ketika bayi sudah lahir ini ada dua macam yaitu ketika selesai 40 hari dan ketika tujuh bulanan. Kalau selamatan ketika selsai 40 hari ini menandakan bahwa seorang ibu sudah bisa keluar rumah, karena kalau belum selesai 40 hari seorang ibu yang telah melahirkan itu tidak boleh keluar rumah, karena dianggap nantinya akan ada makhluk ghoib yang mengganggunya. Selamatan ini dengan membuat makanan yang dibagikan kepada tetangganya. Kemudian selamatan tujuh bulanan itu dengan membuat bubur candil kemudian ada udik-udikan, yaitu melemparkan uang yang berbentuk logam
yang
kemudian
ada
banyak
orang
yang
datang
untuk
mengambilnya. Kemudian seorang bayi ini dipotong rambutnya. Selain itu juga sekaligus selamatan untuk aqiqohan untuk bayinya tersebut. c. Selamatan untuk khitanan anak laki-laki Selamatan untuk khitanan anak laki-laki ini biasanya dilakukan ketika anak laki-laki sudah menginjak sekolah kelas tiga atau empat SD, karena biasanya sudah dianggap berani untuk dikhitan. Selamatan ini dengan membuat nasi berkat yang kemudian mengundang para tetangga terdekat
72
untuk ikut mendoakannya, dan nasi berkatnya itu dibagikan kepada masyarakat yang datang tersebut. d. Selamatan untuk orang yang meninggal Menurut tradisi Jawa, apabila ada orang yang meninggal maka keluarganya harus melakukan selamatan sebanyak delapan kali yaitu: pada hari pertama meninggalnya, hari ketiga, hari ketujuh, tetapi biasanya di Desa Pegandon selamatan orang yang meninggal ini dimulai dari hari pertama sampai hari ketujuh keluarga dari orang yang meninggal selalu membuat selamatan, kemudian hari keempat puluh, hari keseratus, satu tahun setelah meninggalnya, dua tahun setelah meninggalnya dan hari keseribu. Setelah selamatan keseribu, setiap tahu sesudahnya dilakukan selamata yang disebut dengan khol, yaitu memperingati hari meninggalnya. Selain itu dalam tradisi Jawa ada yang disebut dengan sadranan tetapi kalau di Desa Pegandon lebih mengenalnya dengan sebutan Nyekar, yaitu berkunjung ke makam para leluhur atau kerabat dekat yang sudah meninggal dengan membawa bunga yang kemudian ditaburkan di atas kuburannya. Setiap selamatan orang yang meninggal selalu diisi dengan membaca tahlil dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa, pada masyarakat Desa Pegandon telah terjadi Islamisasi tradisi, maksudnya mereka masih menjalankan tradisi adat Jawa, tetapi dengan memodifikasi disesuaikan dengan ajaran agama Islam. Seperti dalam tradisi tingkeban, mereka
73
menjalani tradisi ini dengan tujuan yang sama yaitu agar si jabang bayi yang dikandung menjadi anak yang baik. Hanya saja dengan tata cara Islam, yaitu dengan membaca Al-Qur’an, dan tokoh yang dicontoh dalam Al-Qur’an yaitu Nabi Yusuf dan Mariyam. B. Profil Pengusaha Batik di Desa Pegandon Penghasilan penduduk desa Pegandon sebagian adalah dari bidang pertanian selain itu juga dalam industri batik. Jumlah penduduk yang bekerja di industri batik cukup banyak khususnya dalam konveksi yang menggunakan bahan dasar dari batik. Dari jumlah penduduk yang dalam usia kerja, hampir sebagian besar bergerak dibidang konveksi batik. Sedangkan rincian kerja industri rumah tangga adalah sebagai berikut: 1. Setiap satu industri rumah tangga rata-rata mempunyai karyawan minimal lima orang. 2. Jika diambil rata-rata perbandingan pekerja industri rumah tangga bisa dikatakan 1:5 artinya satu orang juragan membawahi minimal lima orang pekerja. Para pekerja ini rata-rata penduduk asli dan umur mereka berkisar antara 15-30 tahun.Sedangkan latar belakang pendidikan terakhir mereka rata-rata SMP hanya sebagian kecil yang lulusan SMA, dan sedikit yang lulusan pendidikan dasar dan pondok pesantren. Adapun mekanisme kerja yang dilakukan para pekerja, mereka ada yang bekerja di tempat juragannya dan ada juga yang bekerja dengan
74
dibawa kerumah masing-masing tergantung dari minat dan kebutuhannya. Sedangkan sarana dalam bekerja cukup sederhana, mereka cukup bekerja di rumah juragannya tersebut, berangkat kerja jam 8 (delapan) pagi kemudian waktu istirahat jam 12 (dua belas) siang dan pulangnya jam 4 (empat) sore, hal itu dilakukan setiap hari kecuali kalau ada banyak pesanan mungkin malamnya disuruh untuk melembur karena biasannya barang akan dibawa atau dipasarkan dalam satu minggu itu dua kali yaitu malam senin dan malam kamis. kemudian waktu liburnya hanya sehari yaitu hari jumat. Sedangkan pemasaran hasil produksi tersebut biasanya tergantung dari pesanan, selain itu juga biasanya dipasarkan ke solo, yokyakarta, surabaya, kudus, tanah abang, dimasukkan ke pertokohan dan berbagai pasar. Sedangkan apabila dilihat dari omsetnya (menurut salah satu dari pengusaha batik) ketika diwawancarai oleh peneliti mengatakan selalu bertambah, hingga saat ini industri rumah tangga dalam perbatikan mengalami kemajuan. Setelah peneliti melakukan observasi maka terlebih dahulu peneliti memaparkan beberapa nama responden pengusaha batik yang ada di Desa Pegandon. Di bawah ini adalah nama-nama responden pengusaha batik yang ada di Desa Pegandon yaitu:
75
Tabel VIII Nama-nama Responden Pengusaha Batik Desa Pegandon
No
Nama
Umur
Pendidikan
1.
Nadhomat
53
SD
2.
48
SD
35 35
SMP SMA+PON PES
42
SD
6.
Khaeron Abdul Latief Mahfud Akhyas Misbakhul Munir Rokhim M.
37
SMA
7.
Daniel
38
PONPES
8.
36
SMA
9.
Mugiono A. Zainudin
46
SD
10.
Harto
40
SMP
11.
Yahya
37
SMA
12.
Arifin
45
SD
13.
Musta’mir
32
SMA
14.
Kusrin
40
SD
15.
Risadi
36
SMP
16.
Imam T
25
SMP
16.
Bunyamin
43
SD
17.
Jamilah
45
SD
18.
Casrudin
39
SD
3. 4. 5.
Alamat Pegandon Selatan Pegandon Selatan Pegandon Barat Pegandon Timur Pegandon tengah Pegandon Tengah Pegandon Utara Pegandon Tengah Pegandon Timur Pegandon Selatan Pegandon Timur Pegandon Timur Pegandon Tengah Pegandon Tengah Pegandon Tengah Pegandon Tengah Pegandon Barat Pegandon Utara Pegandon Utara
Kegiatan Keagamaan Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
76
19.
Alimul K.
35
SD
20.
Aminah
50
SD
Pegandon utara Pegandon Utara
Tidak Tidak
Jika dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas pengusaha batik yang ada di Desa Pegandon adalah lulusan Sekolah Dasar, hanya ada beberapa saja yang lulusan SMP, SMA dan hanya satu yang lulusan dari Pondok Pesantren. Dari data di atas maka dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam kategori
yaitu pengusaha batik yang dikatakan aktif
dalam kegiatan keagamaan dan pengusaha batik yang tidak aktif dalam kegiatan keagamaan. Aktif dalam kegiatan keagamaan maksudnya adalah sering mengikuti kegiatan yang ada di desanya misalnya dengan mengikuti jamaah tahlil yang diadakan setiap malam jum’at dalam masyarakat, mengikuti pengajian rutin di masjid atau di mushola yang secara rutin diadakan oleh masyarakat Desa Pegandon, mengikuti pengajian Ky Habib Lutfi bin Yahya setiap hari Jum’at kliwon, dan pengajian Habib Bakir setiap malam selasa. Kemudian pengusaha batik yang dikatakan tidak aktif yaitu pengusaha yang tidak begitu tertarik dalam kegiatan keagamaan di desanya dan disekitarnya, mereka sekedar ikut-ikutan saja tidak mengutamakannya, misalnya kalau ada waktu luang saja baru mereka ikut. Setelah melihat dari tabel diatas, maka peneliti akan mengambil 7 responden pengusaha batik untuk dijadikan sampel, yaitu mengambil tiga responden dari kategori pengusaha yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan empat responden dari kategori pengusaha yang tidak aktif dalam kegiatan keagamaan di Desa Pegandon.
77
Tabel IX Responden yang Di Jadikan Sampel
No
Nama
Umur
Pendidikan
1.
Mahfud A.
35
SMA+PONPES
2.
48
SD
35
SMP
4.
Khaeron Abdul Latif A. Zainudin
46
SD
5.
Alimul K.
35
SD
6.
Imam T.
25
SMP
7.
Kusrin
38
SMA
3.
Alamat Pegandon Timur Pegandon Selatan Pegandon Barat Pegandon Timur Pegandon Utara Pegandon Tengah Pegandon Timur
Aktif/tidak
Aktif Aktif Aktif Tidak Tidak Tidak Tidak
C. Etos Kerja Pengusaha Batik di Desa Pegandon Untuk mengetahui tinggi rendahnya etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon, maka dalam hal ini peneliti akan memaparkan mengenai bentuk-bentuk dari angket, aturan nilai scorenya, langkah-langkah dalam penyebaran angket, dan penyajian angket. 1. Bentuk Angket Adapun bentuk tentang angket yang disebarkan peneliti kepada responden di Desa Pegandon adalah sebagai berikut: Angket yang disebarkan terdiri dari 20 pertanyaan untuk mengetahui tingkat etos kerja bagi pengusaha batik di Desa Pegandon. Di dalam angket tersebut terdiri dari 20 pertanyaan yang masuk dalam empat kategori ciri-
78
ciri etos kerja pada bab 2. Di bawah ini adalah beberapa pertayaan dalam angket yang ditujukan kepada pengusaha batik, yaitu: a. Tanggung Jawab 1. Saya berkeyakinan bahwa bekerja itu merupakan bagian dari ibadah bagi setiap muslim. 2. Di dalam bekerja, saya dapat melaksanakan pekerjaan saya tanpa diperintah atau dipimpin oleh seseorang. 3. Saya ingin selalu berusaha untuk mandiri dalam melakukan pekerjaan. b. Disiplin 4. Saya akan selalu berusaha bersikap disiplin dan bertanggung jawab. 5. Saya selalu berusaha menjaga kesehatan agar pekerjaan saya tidak terganggu. 6. Saya selalu memanfaatkan waktu untuk bekerja dan beribadah. 7. Saya selalu berusaha menghargai waktu dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan. 8. Saya memanfaatkan sumber daya (waktu) seefisien mungkin. 9. Saya akan selalu beroreintasi kemasa depan. c. Kreatif 10. Saya ingin membuka usaha lain seperti berwiraswasta. 11. Saya selalu bekerja dengan semangat bersaing. Dengan bersaing, saya dapat mengerahkan kemampuan saya. 12. Saya senang dan berani dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam bekerja.
79
13. Saya mempunyai motivasi yang besar untuk meraih prestasi yang tinggi dalam bekerja. 14. Saya ingin mempunyai inovasi baru dalam pekerjaan yang saya lakukan. 15. Saya selalu bekerja dengan tujuan dan membuat rencana untuk merancang masa depan. 16. Dalam bekerja saya akan mengorganisasikan cara kerja saya dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal. d. Open Minded 17. Saya akan berusaha bersikap ikhlas menerima dan melaksanakan pekerjaan saya. 18. Dalam bekerja saya selalu menjaga hubungan baik denagan relasi-relasi lain dengan menjaga tali silaturohmi. 19. Saya percaya bahwa rezeki itu diatur oleh Allah. 20. Saya lebih menyukai dan memilih pekerjaan yang dekat dengan keluarga. Dari ke 20 pertanyaan itu, peneliti membuat tiga pilihan untuk menjawab yaitu: a. Setuju sekali b. Kurang setuju c. Tidak setuju. Adapun perincian dari ke 20 pertanyaan itu adalah untuk menggambarkan Etos Kerja Pengusaha Batik di Desa Pegandon. 2. Aturan Nilai atau Score
80
Untuk menentukan nilai atau scorenya, maka peneliti membagi menjadi tiga alternatif. Penilaian hasil angket yang terdiri dari 3 alternatif jawaban yaitu dengan kode a, b, dan c adalah sebagai berikut: a. Yang menjawab (a) diberi nilai 3 b. Yang menjawab (b) diberi nilai 2 c. Yang menjawab (c) diberi nilai 1 Kemudian total nilai atau score dari 7 responden tersebut akan menetapkan suatu nilai rata-rata yang selanjutnya akan dikategorikan sebagai berikut: a. Jika responden memperoleh total nilai sama atau lebih besar dari ratarata, maka dikategorikan tinggi (+). b. Jika responden memperoleh total nilai kurang atau lebih kecil dari ratarata, maka dikategorikan rendah (-). 3. Langkah-langkah Penyebaran Angket Sebelum angket disebarkan kepada masing-masing pengusaha yang ada di Desa Pgandon, ada beberapa tahapan yang harus peneliti lakukan yaitu: a. Setelah peneliti menjelaskan tentang angket yang akan dibagikan kepada para responden, dan para responden sudah mengerti tentang angket tersebut, maka angket disebarkan atau dibagikan kepada responden untuk diisi.
81
b. Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah tahap pengambilan setelah angket disebarkan, kemudian masing-masing responden untuk mengumpulkan. 4. Penyajian angket Setelah angket terkumpul, maka peneliti akan menyajikan sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh para responden. Adapun penyajian data tentang tingkat etos kerja tersebut adalah: Tabel X Data Tingkat Etos Kerja Pengusaha Desa Pegandon
Dalam penyajian angket ini, peneliti membuat sebuah tabel untuk mempermudah
dalam
membacanya.
Pada
tabel
ini
peneliti
menggelompokkan dari 20 pertanyaan dalam angket menjadi 4 kelompok yaitu mengenai tanggung jawab, disiplin, kreatif dan open manded. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Tanggung Jawab No.
1
2
3
TJ
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3
3 3 3 3 2 3 3
9 9 9 8 7 9 9
Jumlah
60
82
Dari data di atas dapat diketahui bahwa, soal nomor 1-3 adalah pertanyaan mengenai tanggung jawab dari pengusaha batik dalam melakukan pekerjaannya, dengan melihat jumlah score yang dihasilkan dari total keseluruhan responden yang menjawab soal no 1-3 berjumlah 60. Sehingga dapat dikatakan bahwa etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon khususnya dalam hal tanggung jawab bisa dikatakan tinggi. b. Disiplin No.
4
5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 2 3 3 Jumlah
7
8
9
DS
3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 2 2 2
3 3 3 3 2 2 3
18 18 18 18 15 15 17 119
Dari data di atas dapat diketahui bahwa, etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon khususnya dalam hal disiplin bisa dikatakan tinggi. Karena dengan melihat jumlah score yang dihasilkan dari total keseluruhan responden yang menjawab soal no 4-9 yang mengenai disiplin yang berjumlah 119. c. Kreatif No.
10
11
12
13
14
15
16
KR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 1 2 3
3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 2 2 3
3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3
21 21 21 21 15 18 19
83
Jumlah
136
Dari data di atas dapat diketahui bahwa, etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon khususnya dalam hal kreatif bisa dikatakan tinggi. Karena dengan melihat jumlah score yang dihasilkan dari total keseluruhan responden yang menjawab soal no 10-16 yang mengenai kreatif yang berjumlah 136. d. Open Minded No.
17
18
19
20
OM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 Jumlah
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3
12 12 12 12 12 12 12 84
Dari data di atas dapat diketahui bahwa, etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon khususnya dalam hal open manded bisa dikatakan tinggi. Karena dengan melihat jumlah score yang dihasilkan dari total keseluruhan responden yang menjawab soal no 17-20 yang mengenai open mandednya berjumlah 84. Dari ke empat tabel di atas dapat dilihat bahwa etos kerja pengusaha batik di Desa Pegandon bisa dikatakan tinggi, dengan melihat jawaban dari para respondennya. Angka 3 pada tabel itu menunjukkan bahwa responden memilih jawaban poin a yaitu setuju sekali, angka 2 pada tabel itu
84
menunjukkan bahwa responden memilih jawaban poin b yaitu kurang setuju, dan angka 1 pada tabel itu menunjukkan bahwa responden memilih jawaban poin c yaitu tidak setuju. D. Persepsi Pengusaha Batik Tentang Syukur Setelah peneliti memilih beberapa responden untuk dijadikan sampel dalam penelitian, maka selanjutnya peneliti melakukan observasi sekaligus mewawancarai beberapa responden tersebut. Hal-hal yang ditanyakan kepada responden di kelompokkan menjadi 2 kategori adalah sebagai berikut: 1. Persepsi Mengenai Syukur a. Mengenai Pengertian syukur menurut pengusaha batik b. Hal yang paling disyukuri menurut pengusaha batik 2. Mengenai Implementasi dan Signifikansi Rasa Syukur a. Apakah pengusaha batik itu sudah merasa bersyukur b. Cara seorang pengusaha batik dalam membuktikan rasa syukurnya c. Pentingnya bersyukur bagi pengusaha batik d. Implementasi dari pengusaha batik mengenai macam-macam syukur. Di bawah ini adalah hasil dari wawancara dengan pengusaha batik tentang persepsi mengenai syukur dan implementasi syukur. 1. Persepsi Mengenai Syukur Menurut bapak Mahfud Akhyas, seorang pengusaha yang berumur 35 tahun yang memproduksi batik dengan merk Afad Colection, syukur adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk berterima kasih kepada Allah
85
yang telah memberikan anugerahnya. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya adalah segala yang diberikan oleh Allah terutama nikmat Iman dan Islam.9Sehingga bisa melaksanakan pekerjaannya dengan semangat dan akan menghasilkan dengan sesuai yang diharapkan. Menurut bapak Khaeron, seorang pengusaha yang berumur 48 tahun memproduksi batik dengan merk batik Viana Colection, syukur adalah rasa berterima kasih yang ditujukan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada kita sebagai makhluknya di bumi. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya yaitu dengan diberi kesehatan baik secara jasmani maupun rohani, sehingga bisa selalu memberikan kebahagiaan kepada keluarganya. 10 Selain itu, juga dengan badan yang sehat akan menjadikan semangat bekerja bertambah. Menurut bapak Abdul Latief, seorang pengusaha yag berumur 35 tahun yang memproduksi batik Sintia Colection, syukur adalah berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan suatu kenikmatan kepada seorang hambanya. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya yaitu terutama nikmat sehat, karena jika badan tidak sehat pasti tidak bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik.11
9
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari sabtu tanggal 24 Oktober 2015, pukul 20:15-21:30 10 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Jum’at tanggal 23Oktober 2015, pukul 19:00- 20:00 11 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Jum’at tanggal 23Oktober 2015, pukul 09:00- 10:00
86
Menurut bapak Ahmad Zainudin, seorang pengusaha yang berumur 46 tahun yang memproduksi batik dengan merk Rafa Colection,syukur adalah menerima segala pemberian Allah. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya yaitu terutama dalam nikmat sehat, karena jika badan tidak sehat pasti tidak bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik. 12 Sebaliknya, apabila badan sehat tentunya dalam melaksanakan pekerjaanyapun akan merasa semangat dan nyaman sehinga akan menghasilkan sesuatu yang baik. Menurut bapak Alimul Khakim, seorang pengusaha yang berumur 32 tahun yang memproduksi batik dengan merk Ita Wijaya, syukur adalah rasa berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan segala kenikmatanya kepada kita semua. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya yaitu terutama dalam keluarga bisa sehat dan bahagia, yaitu dengan cara semangat dalam bekerja dan jangan pernah merasa putus asa harus selalu semangat demi tujuan yang diinginkan..13 Menurut bapak Imam Thoriqfudin, seorang pengusaha yang berumur 25 tahun yang memproduksi batik yang bermerk I’M Colection, syukur adalah bentuk rasa berterima kasih kita kepada Allah SWT. Sedangkan hal yang paling disyukuri adalah saat semua kebutuhan pokok bisa terpenuhi, sehingga bisa membahagiakan keluarga kemudian selalu sehat dalam
12
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Selasa tanggal 6Oktober 2015, pukul 11:00-12:15 13 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015, pukul 18:00-19:30
87
perlindungan
Allah
dan
diberi
kelancaran
dalam
melaksanakan
pekerjaannya sehingga menghasilkan sesuatu yang baik.14 Menurut bapak Kusrin, seorang pengusaha yang berumur 38 tahun memproduksi batik yang bermerk Lanang Joyo, syukur adalah berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan nikmatnya kepada hambanya. Sedangkan hal yang paling disyukuri menurutnya adalah selalu diberi kesehatan dalam perlindungan Allah.15 2. Implementasi dan Signifikansi Rasa Syukur Dalam mengimplementasikan rasa syukur, bapak Mahfud akhyas mengatakan sudah merasa bersyukur, tetapi belum bisa mengetahui apakah rasa bersyukurnya itu diridhoi oleh Allah atau tidak. Bukti rasa syukurnya itu dengan cara selalu mengingat kepada Allah, yang antara lain menjalankan syariat Islam, misalnya sholat, puasa, Zakat yang dilakukan setiap tahunnya. Sedangkan pentingnya dalam bersyukur menurutnya yaitu dengan bersyukur hati akan merasa puas atas hasil usaha yang didapatkan dan apa yang dimilikinya sekarang ini, selain itu juga bisa dengan ikhlas menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Kemudian dalam bersyukur itu bisa dilakukan dengan bermacam cara misalnya ketika mengucapkan kalimat hamdalah, itu berarti cara bersyukur dengan menggunakan lisan, selanjutnya ketika menjalankan sholat lima
14
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2015, pukul 20:00-20:45 15 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2015, pukul 13:15- 14:00
88
waktu dalam setiap harinya itu berarti bersyukur dengan menggunakan badan, sedangkan ketika manusia selalu menerima apa yang telah diberi oleh Allah dan berusaha ikhlas itu berarti manusia telah bersyukur dengan menggunakan hatinya.16 Sedangkan bapak Khaeron mengatakan bahwa dirinya itu sudah bersyukur, yaitu dengan cara selalu memberi amal ke Masjid, selain itu setiap tahunya juga alhamdulillah sudah bisa mengeluarkan Zakat. Sedangkan pentingnya seorang bersyukur adalah agar bisa menjaga hati sehingga tida ada rasa iri dengan orang lain. Kemudian cara orang bersyukur itu berbeda-beda yang mana ketika orang selalu mengucapkan kalimat Hamdalah, membaca al-Qur’an itu berarti cara bersyukur dengan melalui lisannya, jika orang giat dalam mengerjakan Sholat, memberi shodaqoh itu berarti bersyukur melalui badannya, dan ketika orang selalu mengingat Allah, selalu sabar dalam menghadapi cobaan yang menimpa dalam keluarga berarti dengan hatinya orang tersebut bersyukur.17 Bapak Abdul latif mengatakan bahwa sudah merasa bersyukur atas apa yang didapatkanya sekarang ini. Cara beliau membuktikan rasa syukurnya itu adalah dengan mengeluarkan zakat tiap tahunnya, kemudian memberikan shodaqoh kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan pentingnya bersyukur adalah dengan bersyukur hati akan merasa tentram dan damai sehingga kita akan merasa senang dalam melakukan pekerjaan.
16
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari sabtu tanggal 24 Oktober 2015, pukul 20:15-21:30 17 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Jum’at tanggal 23Oktober 2015, pukul 19:00- 20:00
89
Kemudian dalam bersyukur beliau dengan lisannya mengucapkan kalimat hamdalah dan membaca al-Qur’an setiap habis maghrib, sedangkan rasa bersyukurnya dengan badan yaitu dengan mengerjakan Sholat, memberi shodaqoh. Serta dengan hatinya yaitu dengan selalu mengingat Allah, selalu sabar dalam menghadapi cobaan yang menimpa dalam keluarga.18 Menurut bapak Zainudin cara untuk membuktikan bahwa dirinya sudah bersyukur yaitu dengan zakat tiap tahunnya, kemudian memberikan shodaqqoh kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan pentingnya bersyukur adalah semua usaha yang dilakukan bisa mendapatkan keberkahan dari Allah, sehingga walaupun hasilnya (untungnya) sedikit tetapi bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Kemudian cara dirinya bersyukur yaitu dengan lisannya selalu mengucapkan hamdalah, bersyukur dengan badan yaitu dengan mengerjakan sholat, sedangkan dalam hati yaitu dengan selalu mengingat Allah, selalu sabar dalam menghadapi cobaan. 19 Bapak Alimul Khakim mengatakan bahwa cara membuktikan dirinya telah bersyukur yaitu dengan mengeluarkan zakat tiap tahunnya, kemudian memberikan shodaqoh memberikan amal kepada masyarakat. Sedangkan pentingnya bersyukur adalah bisa melatih kesabaran seseorang, karena dengan bersyukur seorang tersebut bisa menerima dengan ikhlas atas apa yang didapatkannya sehingga bisa memunculkan sikap sabar seseorang. Kemudian bagaimana cara bersyukur dengan lisan yaitu dengan
18
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Jum’at tanggal 23Oktober 2015, pukul 09:00- 10:00 19 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Selasa tanggal 6Oktober 2015, pukul 11:00-12:15
90
mengucapkan kalimat Hamdalah, dengan apa yang saya dapatkan. Cara bersyukur dengan badan yaitu dengan bekerja. Jika badan sehat berarti bisa bekerja dengan lancar. Bersyukur dalam hati yaitu dengan selalu menerima apa yang didapatkannya.20 Menurut bapak Imam Thoriqfudin cara membuktikan rasa syukurnya yaitu dengan mengeluarkan zakat tiap tahunnya, memberi amal-amal dalam masjid, memberi shodaqoh kepada masyarakat. Sedangkan pentingnya bersyukur adalah bisa mendapatkan risqi yang berkah, maksudnya keberkahan yang didapatkan itu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupannya. Cara bersyukur yang diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan kalimat hamdalah, bersyukur dengan badan yaitu dengan mengerjakan sholat dan bekerja dengan giat. Sedangkan cara bersyukur dengan hati yaitu selalu sabar dalam menghadapi cobaan yang ada.21 Menurut bapak Kusrin, cara membuktikan syukurnya adalah dengan mengeluarkan zakat tiap tahunnya, memberi amal-amal kepada orang-orang yang membutuhkan. Pentingnya dalam bersyukur adalah bisa menikmati hidup dengan apa adanya, karena dengan bersyukur hati akan merasa tenang dan tentram sehingga tidak ada penyakit hati yang merusaknya. Kemudian ada beberapa macam yang dilakukan dengan bersyukur yaitu dengan lisannya mengucapkan kalimat Hamdalah, dengan badannya mengerjakan
20
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015, pukul 18:00-19:30 21 Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2015, pukul 20:00-20:45
91
sholat dan bekerja, dengan hatinya yaitu dengan meyakini adanya Allah yang memberi risqi.22
22
Wawancara dengan pengusaha batik, pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2015, pukul 13:15- 14:00