BAB III KEGIATAN KEROHANIAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI I SEMARANG A. Gambaran Umum SMA Negeri I Semarang 1. Tinjauan Historis Gedung SMA Negeri I Semarang dibangun di atas tanah seluas 29.800 m2 Yang beralamat di jalan Taman Menteri Supeno No 1 Kelurahan Mugassari Kecamatan Semarang Selatan kota Semarang 50241, Telepon 310447-311530. Gedung ini dimulai pembangunannya pada tahun 1937 dan mulai 1 Agustus 1939-1942 sudah digunakan I-IBS ( Sekolah jaman Belanda). Tahun 1942 bangunan ini dikuasai oleh tentara Jepang sampai tahun 1945 yang kemudian beralih fungsi menjadi rumah sakit tentara Belanda, namun kemudian pada tahun 1946, fungsi sebagai sekolah dikembalikan lagi yakni untuk HBS (Hegere Burger school) AMS (Algement Middlebure), VHO (Voorbereidend Hoger Onder Wijt)Dan MS ( Middlebure school). Tepatnya pada tanggal 12 Desember 1949, setelah pemerintahan Hindia Belanda menyerahkan kepada pemerintah republik Indonesia. Sekolah ini resmi sebagai Sekolah Menengah tingkat Atas bernama SMA A Dan SMA B. SMA A kemudian dipindah ke jl Pemuda yang sekarang menjadi SMA N 3. Pembangunan sekolah ini masih berlangsung yakni pada tahun 1956/1957 dipecah menjadi SMA Bl dan SMA B2. Tahun I960/1961 terjadi pergantian nama SMA Bl Menjadi SMA N 1 dan SMA B2 Menjadi SMAN 2.1
1
Dokumentasi SMAN I Semarang
42
43
Sampai tahun 1970 gedung ini masih mencari format yang baru sampai akhirnya pada tahun 1977/1978 hingga sekarang SMA 1-11 berubah menjadi SMA Negeri 1 Semarang dengan menempati gedung ini. 2. Struktur Organisasi dan administrasi a. Susunan Organisasi, Susunan Personalia dan Tugas-tugasnya Organisasi sekolah dihimpun sebagai wadah kesatuan kerja dan tanggung jawab sebagai sistem pelaksanaan administrasi yang masing-masing
komponen
berusaha
menerapkan
fungsinya
berdasarkan garis-garis struktur yang membawahinya. Pembagian struktur kerja yang tegas pada masing-masing bidang memudahkan ruang kerja berdasarkan tugas dan kewajiban serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untuk menjalin kerja sama yang efektif. b. Tata Kerja dan Sistematika Hubungan Kerja Tata kerja adalah aturan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sedang sistematika hubungan kerja adalah cara pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang saling terkait dari jajaran tinggi sampai jajaran terendah yang berperan sebagai motivator atau penggerak semua jalannya kegiatan di sekolah terutama bagi semua komponen pendidikan. Sistematika hubungan kerja di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya antara lain:2 1). Kepala Sekolah Kepala Sekolah bertanggung jawab ke luar dan ke dalam. atas keseluruhan pengelolaan sekolah. 2). Wakil Kepala Sekolah Tugas Wakil Kepala Sekolah adalah membantu kepala sekolah dan dalam hal-hal tertentu mewakili kepala sekolah secara
2
Program Kerja SMAN I Semarang tahun ajaran 2004-2005
44
bersama-sama atau sendiri menurut bagiannya, ke dalam maupun ke luar, khususnya dalam hal administrasi dan bukan policy. 3). Wakasek Urusan Kesiswaan Bertugas dan bertanggung jawab dalam bidang: (1). Bersama kepala sekolah merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru. (2). Merencanakan dan melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS) bagi siswa baru. (3). Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler. (4). Merencanakan, mengembangkan dan pembinaan OSIS berikut segala kegiatannya. (5). Merencanakan dan mengembangkan, melaksanakan tata tertib sekolah, termasuk siswa. (6). Merencanakan dan mengembangkan, pembinaan kegiatan pramuka (7). Merencanakan dan mengembangkan/pembinaan kegiatan UKS dan PMR. 4). Wakasek Urusan Kurikulum Bertugas dan bertanggung jawab dalam bidang: (1). Merencanakan pengelolaan sistem kredit program inti, dan pengembangan program khusus. (2). Bersama kepala sekolah merencanakan pengelolaan kegiatan kurikulum. (3). Merencanakan, melaksanakan pembagian tugas guru, dalam bidang studi/mata pelajaran. (4). Bersama wali kelas merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi. (5). Merencanakan pengelolaan kegiatan perpustakaan. (6). Mengatur penelitian dan praktek keguruan dan hubungan dengan perguruan tinggi.
45
(7). Mengatur kelancaran pelaksanaan dan kegiatan praktikum di laboratorium dan karya tulis siswa. 5). Wakasek Urusan Sarana/Prasarana Bertugas dan bertanggung jawab dalam bidang: (1). Merencanakan
pengelolaan
kegiatan
inventarisasi
sarana/prasarana (2). Merencanakan
policy
dan
kegiatan
pendayagunaan
sarana/prasarana secara optimal. (3). Merencanakan policy dan kegiatan teknik-teknik pemeliharaan sarana/prasarana. (4). Merencanakan
teknik
pengelolaan
keuangan
menurut
ketentuan atau peraturan keuangan baik SPP, Komite Sekolah, dan lain-lain. (5). Mengatur, memelihara fisik dan meubelair. (6). Menyiapkan, mengatur dan mengarahkan persiapan sekolah teladan. (7). Mencatat dan menginventarisasi tropy dan piagam yang diperoleh sekolah/siswa. 6). Wakasek Urusan Humas Bertugas dan bertanggung jawab dalam bidang: (1). Merencanakan policy pengelolaan hubungan kerja sama dengan pihak Komite Sekolah. (2). Merencanakan
policy
pengelolaan
dan
pengembangan
kegiatan pertandingan atau lomba-lomba dari luar. (3). Merencanakan
policy
pengelolaan
peringatan
hari-hari
besar/nasional. (4). Merencanakan dan mengatur wisata guru, karyawan dan siswa. 7). Kepala Tata Usaha Bertugas administrasi:
dan
bertanggung
jawab
dalam
bidang
46
(1). Kesiswaan (2). Keuangan (3). Personal (4). Perlengkapan (5). Ketata Usahaan/Persuratan (6). K.3 (Keamanan, kebersihan, ketertiban) 8). Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan Bertugas dan bertanggung jawab dalam bidang: (1). Menyusun program BP dan program BK (2). Menyusun program dan pengelolaan monitoring pelaksanaan program BP dan BK. (3). Mengkoordinir pelaksanaan BP dan BK (4). Menyusun statistik kelulusan/ kenaikan prestasi (5). Menyusun statistik bimbingan (6). Menyusun statistik kasus 3. Keadaan Guru Guru adalah paedagogis atau pelayan anak, pelayan yang terhormat, yang memanusiakan manusia. Dalam pengertian ini, seorang guru adalah abdi manusia. Guru harus digugu dan ditiru (dipercaya dan diteladani). Guru tidak boleh hanya sebagai pentransfer ilmu, seperti layaknya robot atau malah hanya sekedar perangkat elektronik macam audio visual. Guru harus memiliki nilai-nilai keguruan seperti ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Tugas guru masa sekarang dan masa depan semakin berat, tetapi menggairahkan. Tugas guru yang berat itu tidak dapat diselenggarakan dengan cara dan persiapan seadanya, melainkan memerlukan usaha yang benar-benar matang. Profesionalisasi guru akan menjamin terselenggaranya pelayanan yang baik. Melalui usaha profesionalisasi ini pekerjaan guru ditekuni, diangkat, dan diperjuangkan oleh para pecintanya menjadi profesi yang mandiri, terpisah, duduk sama rendah-sama tinggi dengan profesi lainnya.
47
Untuk itu diperlukan kasatuan, keuletan, keluwesan, dan vitalitas profesional dalam membina dan mendisiplinkan para anggota dalam berbicara dengan pihak-pihak yang berwenang serta dengan sesama anggota profesi. Tugas guru memang berat, karena tidak hanya memintarkan (kognitif) dan membuat terampil (psikomotor) bagi peserta didik, tetapi yang lebih penting adalah menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya, yang berbudi pekerti luhur (afektif) dalam segenap peranannya di masa yang akan datang. Guru mempunyai tugas personal, tugas sosial dan tugas profesional. Tugas personal atau tugas pribadi menyangkut pribadi guru, itulah sebabnya setiap guru menatap dirinya dan memahami konsep dirinya. Guru itu digugu dan ditiru. Seorang guru harus mampu berkaca pada diri sendiri. Bila ia berkaca pada diri sendiri, ia akan melihat bukan satu pribadi, tetapi ada tiga pribadi, yaitu saya dengan konsep diri saya (self concept), saya dengan ide diri saya (self idea), dan saya dengan realita diri saya (self reality). Setelah mengajar guru perlu mengadakan refleksi diri. Ia bertanya kepada diri saya sendiri, apakah ada hasil yang diperoleh dari anak didiknya Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam lembaga pendidikan, karena mereka yang secara langsung berhadapan dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga keberhasilan pendidikan tergantung pada peranan guru tersebut. Secara keseluruhan, pada tahun ajaran 2004/2005 guru-guru SMA Negeri I Semarang berjumlah 52 guru, yang terdiri dari 29 orang laki-laki dan 23 perempuan, dengan tingkat pendidikan sebagaimana dalam tabel berikut:3
3
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 20 April, 2004
48
Tabel I Jumlah dan Tingkat Pendidikan Guru SMA Negeri I Semarang Tahun Ajaran 2004-2005
No. Pendidikan
Pa
Pi
Jumlah
1
S1 Kependidikan
25
18
43
2
S1 Non Kependidikan
3
1
4
3
D III
2
3
5
30
22
52
Jumlah keseluruhan
Adapun keadaan guru SMA Negeri I Semarang tahun ajaran 2004/2005 secara rinci dapat dilihat pada lampiran. Adapun keadaan karyawan dapat dijelaskan bahwa karyawan sebagai pembantu kepala sekolah sangat membantu mekanisme atau operasionalisasi kegiatan belajar mengajar. Dalam aktivitas sehari-harinya di SMA Negeri I Semarang selalu melibatkan beberapa karyawan yang mengelola seluruh administrasi sekolah. Adapun karyawan yang ada di lingkungan SMA Negeri I Semarang berjumlah 23 orang yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 14 orang laki-laki, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut:4 Tabel 2 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan SMA Negeri I Semarang Tahun Ajaran 2004/2005
No Pendidikan 1 Sarmud 2 SMU 3 SMK 4 SLTP 5 SD Jumlah keseluruhan 4
2004
Pa 2 9 1 1 3 16
Pi 5 2 7
Jumlah 2 14 3 1 3 23
Hasil Wawancara dengan karyawan SMA Negeri I Semarang pada tanggal 23 April
49
Rincian yang lebih jelas keadaan karyawan di SMA Negeri I Semarang tahun ajaran 2004-2005 dapat dilihat pada lampiran. 4. Keadaan Siswa Hampir setiap tahun ajaran baru, siswa SMA Negeri I Semarang senantiasa mengalami perubahan. Perkembangan naik turunnya jumlah siswa disebabkan karena adanya persaingan yang makin ketat antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya dan tergantung. pada kepercayaan masyarakat. Semakin baik mutu pendidikannya, semakin banyak siswa lulusan SLTP yang berminat melanjutkan studi di sekolah tersebut. Sebaliknya semakin rendah mutu pendidikannya, semakin rendah pula minat siswa untuk masuk ke sekolah tersebut. Pada tahun ajaran 2004-2005 siswa SMA Negeri I Semarang berjumlah 831 siswa, yang terdiri dari 500 perempuan dan 377 laki-laki, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Jumlah Siswa SMA Negeri I Semarang Tahun Ajaran 2004-2005
No
Kelas
Pr
Lk.
Muslim
Non
Jumlah
Muslim 1
I
138
147
274
11
285
2
II
158
123
277
4
281
3
III
158
107
259
6
265
454
376
809
21
831
Jumlah
5. Keadaan Sarana dan Prasarana 5.1. Perpustakaan Untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar maka SMA Negeri 1 Semarang memiliki perpustakaan dengan data-data sebagai berikut:
50
1). Daftar isian perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Kepala SMA Negeri 1 Semarang : Drs. Ken Endar Suparjo Koordinator Perpustakaan
: Imam Taufik, S.P.d
Jumlah siswa
: 1.346 orang
Jumlah guru
: 98 orang
Jumlah karyawan
: 39 orang
2). Ruang dan perlengkapan perpustakaan: 1. Luas tanah perpustakaan
: 248 M2
2. Luas bangunan sekolah
: 5.000 M2
3. Luas perpustakaan/ruang
: 147 M2
4. Ruang katalog
: 1 buah
5. Rak display majalah
: 1 buah
6. Rak surat kabar
: 4 buah
7. Meja baca
: 8 buah
8. Meja kerja tugas
: 3 buah
9. Meja sirkulasi
: 1 buah
10. Kursi baca
: 8 buah
11. Rak penitipan tas pengunjung
: 2 buah
12. Rak buku
: 16 buah
13. Rak buku referensi
: 2 buah
14. Papan pengumuman
: 1 buah
15. Ruang pertemuan
: 1 buah
3). Koleksi: 1. Buku jumlah seluruhnya 6.221 Judul dan 73.199 Jilid 2. Buku penunjang perpustakaan (1).
Buka bacaan fiksi: 1.495 judul dan 1.805 jilid (rusak 200)
(2).
Buku bacaan non-fiksi/lain-lain: 2.736 judul dan 71.394 jilid
4). Koleksi jenis lain terdiri atas: (1). Majalah langganan: 7 judul
51
(2). Surat kabar harian (Kompas dan Suara Merdeka) (3). Surat kabar mingguan (Bola) 5). Pengadaan Bahan Pustaka (1). Perpustakaan memperoleh bahan pustaka : Pemberian atau hadiah dari penerbit (2). Dana perpustakaan digunakan untuk penambahan buku pustaka
dan
buku
sarana
penunjang
lain,
kegiatan
pengelolaan/perawatan serta bahan pustaka. (3). Dana perpustakaan dari sumbangan, bantuan dan lain-lain. (4). Penambahan koleksi rata-rata tiap tahun 113 judul 323 jilid. (5). Beli 38 Judul 72 jilid. (6). Hadiah 120 judul 3.384 jilid. (7). Bahan
pustaka/buku
masuk
koleksi
dicatat
dengan
menggunakan buku registrasi/buku induk. (8). Penilaian/seleksi buku pustaka dibeli/diminta dengan survey atau melihat terbitan buku baru di toko, memilih judul dalam katalog, dan permintaan guru atau murid. 6). Pengelolaan Bahan Pustaka Buku
masuk
perpustakaan
dibuatkan:
Katalogisasi,
klasifikasi, tajuk subjek. Majalah masuk perpustakaan dibuat pada pencatatan di kartu majalah, katalogisasi, klasifikasi, pembuatan indeks artikel, penumpukan dalam rak. Pedoman katalogisasi yaitu; judul, pengarang, subjek. Pedoman klasifikasi menggunakan Dewey. Pedoman tajuk: Isi buku. Penyusunan kartu katalog: terpisah antara pengarang, judul, subjek, alfabet (urut abjad). Kelengkapan bahan pustaka yang sudah di katalog: kartu buku, katalog kartu buku, lembar tanggal kembali, tabel, buku, sampul.
52
7). Tenaga Pengelolaan Perpustakaan Pengelola perpustakaan terdiri dari: tenaga pengelola 2 orang dan tenaga administrasi 1 orang. 5.2. Ruang Belajar Jumlah ruang belajar ada 32 kelas, yaitu masing-masing kelas terdiri dari: Kelas I sebanyak 11 kelas, kelas II sebanyak 10 kelas dan kelas III sebanyak 11 kelas. 5.3. Olah Raga: a. Lapangan sepak bola
:1
b. Lapangan basket
:1
c. Aula
:2
d. Lapangan volley
:1
e. Lapangan badminton
:2
f. Lapangan tennis meja
:2
5.4. Laboratorium/Tempat Praktek: a. Fisika
:2
b. Kimia
:2
c. Biologi
:2
d. Gambar
:2
e. Bahasa
:1
f. Komputer
:2
g. Kesenian
:1
h. Serba guna
:2
i. PKK
:1
j. Media
:1
k. Otomotif/elektro
:1
5.5. Tempat Ibadah
: 1 buah (Mushalla)
5.6. Sarana lain: a. Ruang Kepala Sekolah
:1
b. Ruang Tata Usaha
:1
c. Ruang BP/BK
:1
53
d. Ruang Materiil
:1
e. Ruang Guru
:2
f. Ruang Wakasek
:1
g. Ruang UKS
:1
h. Ruang OSIS
:1
i. Ruang Koperasi
:2
j. Ruang BP3
:1
k. Ruang SPP
:1
l. Ruang KORPRI
:1
m. Ruang Serba Guna
:2
n. Ruang Sidang
:1
B. Kegiatan Kerohanian Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri I Semarang 1. Kegiatan Kerohanian Islam di SMA Negeri I Semarang Kegiatan keagamaan di SMA Negeri I Semarang yang diselenggarakan oleh Kerohanian Islam disesuaikan dengan bentuk kegiatannya masing-masing. Sehingga dalam pelaksanaannya ada yang bersifat harian, mingguan atau bahkan ada kegiatan keagamaan yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dengan paket-paket khusus. Kegiatan Kerohanian Islam tersebut ada yang diwajibkan untuk seluruh siswa seperti salat berjamaah dan peringatan hari besar Islam. Tetapi ada juga yang dikhususkan untuk siswa-siswa tertentu misalnya baca tulis al-Qur'an dan latihan kader muslim. Adapun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dimaksud adalah sebagaimana tercantum dalam jadwal kegiatan Kerohanian Islam sebagai berikut:5
5
Hasil Wawancara dengan Guru Agama Islam tanggal 26 April 2004
54
Tabel 4 Jadwal Kegiatan Kerohanian Islam SMA Negeri I Semarang Tahun Ajaran 2004/2005
No
Nama/Jenis Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1
Salat Zuhur berjamaah
Setiap hari
Bergilir perkelas
2
Kultum
Setelah salat dhuhur
Bergilir perkelas
3
Salat Jumat
Setiap hari Jum'at
Bergilir perkelas
4
Yasinan
Setelah salat Jum'at
Bergilir perkelas
5
Tilawah
Tiap hari Ahad
Bakat
dan
minat 6
Latihan kader muslim
Waktu libur sekolah
OSIS
7
PPHBI
Hari besar Islam
Semua siswa
8
Pesantren kilat
Bulan Ramadhan
Kelas II
9
Baca tulis al-Qur'an
Hari jumat
Siswa khusus
10
Salat dhuha
Setiap hari
Kesadaran siswa
Sumber : hasil wawancara dengan pengurus OSIS
2. Prestasi Belajar di SMA Negeri I Semarang Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMA Negeri I Semarang adalah sebagaimana terdapat dalam tabel berikut:6
6
Hasil Wawancara dengan guru agama Islam pada tanggal 28 April 2004
55
Tabel 6 Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas II Semester I Siswa SMA Negeri I Semarang Tahun ajaran 2004/2005 No Nama Responden Nilai No Nama Responden Nilai PAI PAI 1 Aditya Anugerah P 70 41 Swastika 60 2 Aditya Pradana 80 42 Saptiana 70 3 Andro Fidriansyah 70 43 Shelamita 70 4 Ari Sukino 80 44 Singgih 70 5 Ariska Nugroho 80 45 Saiful B 70 6 8 10 7 9 11 13 12 14 15 18 19 17 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Aulia Iza P Darma Fidi P Delta P Desi Lita N Dinar Endah P Hafri K Haris Hendro K Herdiah Hilman N Ibrahim Meria Mega D M.Arif Miskiyah Makmur Meita E Melisa Mustaghfirin Nashiroh W Nadia J Polanda M Putih P Pramitha D Pangeran W Ratih Rani Ridho Rimawan Rina Riris Rizky Sabricha Sally
60 70 60 70 60 70 60 70 70 90 70 70 80 60 80 80 60 80 70 70 80 70 60 60 70 60 80 80 70 80 80 70 80 70
46 48 50 47 49 51 53 52 54 55 58 59 57 60
Steefy R Silvia N Tatok Damar Taufik P Tyia Astria Tommy Cahya Tyo Sasongko Uliandri Ulrike F Wahyu Wury G Yoga Adiatma Yustika Kusuma Yurike
80 80 80 80 80 80 80 70 60 60 80 70 80 90
56
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah seluruh nilai dengan menggunakan rumus Χ =
∑Χ n
∑Χ=
jumlah seluruh skor n
=
banyaknya individu adalah 4210, sedangkan jumlah siswa 60, maka Mean atau rata-ratanya 4210 : 60 = 70.166666, dan dibulatkan 71.