BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih 1. Lokasi Kp. Bayan Rt 07/27 Kadipiro, Banjarsari. Telp (0271) 7650467.
Gambar 18 Panti Wredha St. Theresia Dharma Bakti Kasih (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) 2. Sistem Operasional Berdasarkan dengan jam kerja : Hari Senin – Sabtu pukul 08.00 – 17.00 3. Fasilitas
Ruang Sekretariat
Kamar VIP 1-3
Bangsal wanita
Aula
Ruang Cuci dan jemur
Ruang Isolasi
Ruang Doa
Ruang Makan
Kapel
Ruang Dapur
Bangsal Pria
4. Interior System Interior System Penghawaan
Keterangan Penggunaan penghawaan kipas angin
41
alami
Analisa Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin, tidak terlalu mengandung polusi udara yang masuk dikarenakan letak panti yang tidak berada di tengah kota
Pencahayaan
Buatan dan Alami
Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi
Akustik
Pemakaian ceiling internit, dan penempatan ruang yang tepat
Peletakan panti yang tepat yaitu tidak terlalu dekat dengan jalan sehingga tidak cukup bising
Tabel 1 Interior System (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 5. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas Pelaku Kegiatan
Aktivitas
Pengurus
Pengunjung 1. Lansia
2.
Pendamping Lansia
Kebutuhan Ruang
Tidur Ibadat Pribadi Makan Mandi Beraktifitas
Tidur Bersosialisasi Berkarya Bermain Musik Berdoa Makan Masak Olahraga Keperluan Toilet Informasi dan registrasi Keperluan Toilet
Ruang Pengurus Kapel R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi Kamar tidur/bangsal Ruang Sosialisasi Kamar Mandi Kapel Aula
Kantor Lavatory
Fasilitas
Tabel 2 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
42
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
Almari Rak Kursi Meja
6. Warna Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan – bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing farnish. Serta Furniture yang ada belum ergonomis dikarenakan memang diarancang tidak khusus bagi lansia namun hanya memanfaatkan furntiure yang sudah ada. 8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk
Jenis Bahan
Warna
Analisa
Ruang Lantai
Keramik
Putih
polos,
Mudah
keramik
motif,
licin
tegel
dibersihkan,
namun
serta
penggunaan karet pada setiap ramp
Dinding
Plester
Finishing
Keramik
Coklat, Krem, dan Putih
cat
Penggunaan plester dapat awet
serta
keramik motif
Ceiling
Enternit
Finishing cat putih
Terlihat pemasangan
Tabel 3 Unsur Pembentuk Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 43
bersih,
mudah
9. Sistem Keamanan Belum menggunakan sistem keamanan
B. Gereja St. Antonius, Purbayan, di Surakarta 1. Lokasi Jl. Arifin No. 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah 57111, Indonesia. Telp (0271) 656636 ; Fax (0271) 636324.
Gambar 19 Gereja Katolik St. Antonius (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) Purbayan 2. Sejarah Proses pembangunan Gereja Purbayan dimulai oleh Pastor Cornelis Stiphout, SJ. Yang berkarya di Ambarawa tahun 1905 – 1918. Pada tanggal 29 Oktober 1905 beliau mendapat izin untuk mengadakan semacam undian bagi pembangunan Gereja di Surakarta ini. Usaha ini berhasil. Akhirnya Gereja St. Antonius ini berdiri sejak November 1916 dengan surat pengangkatan tahun 1918 dan menjadi gereja katolik pertama di kota Surakarta. Pembangunan Gereja Purbayan ini juga berkat bantuan seorang donator dari Belanda yang mempunyai devosi kuat kepada St. Antonius Padua (maka demikianlah nama St. Antonius Padua melekat pada gereja ini). Sang donatur ini juga membantu pembangunan gereja yang lain yakni Gereja St. Antonius Muntilan dan Gereja St. Antonius Kotabaru Jogjakarta. Yang pertama kali dibangun adalah Muntilan Purbayan baru kemudian Kotabaru.
44
Sebelum gereja berdiri, sudah didirikan sebuah pastoran. Untuk penyelenggaraan misa pertama kali dilakukan di Pastoran pada tanggal 22 Desember 1907. Pada bulan November 1916 Gereja St. Antonius Purbayan berdiri dan yang menjadi pastor paroki pertama adalah Pastor C. Stiphout, SJ. Dengan surat pengangkatan pada tahun 1918. Tumbuhnya panggilan hidup tidak bisa dilepaskan dari peran pastor paroki waktu itu yakni Pastor Bartolomeus Hagdorn, SJ. (1931-1936). Beliau diangkat menjadi pastor paroki pada tanggal 14 Agustus 1931 menggantikan Pastor Koch, SJ. Pastor B. Hagdom, SJ. Banyak membina kaum muda sehingga menumbuhkan panggilan di kalangan mereka Gereja St. Yusuf Gedangan, Semarang 1809
Gereja St. Yusuf Ambarawa 1896
Gereja Regina Pacis Bedono 1966
Gereja St. Maria Regina Purbowardayan 1961
Gereja St. Maria Palur 1996
Gereja St. Antonius Padua Surakarta 1859 Paroki : 1916
Gereja St. Petrus Purwosari 1940
Gereja St. Paulus Kleco 1980
Gereja St. Cornelius Madiun I 1897
Gereja San Inigo Dirjodipuran 1972
Gereja Hati Kudus Yesus Sukoharjo 1978
Bagan 2 Lahirnya Gereja Katolik di Surakarta (Sumber : Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005)
45
Bagan 3 Susunan Pengurus Dewan Paroki St. Antonius (Sumber : Buku Gereja St. Antonius 2015) 46
3. Sistem Operasional Misa Harian :
Senin-Sabtu Jumat Pertama
: Pukul 05.30 dan 06.15 : Pukul 05.30, 06.15, dan 17.00
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore Minggu
: Pukul 16.30 dan 18.00 : Pukul 05.30 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00
4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Pelaku Kegiatan Romo Paroki
Aktivitas
Pengunjung 1. Umat
2.
PIA
Tidur Ibadat Meditasi Pribadi Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa
Sekolah Minggu
Kebutuhan Ruang
Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi
Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria)
Ruang PIA
Fasilitas
3.
PIR
4.
OMK
5.
Umat yang Sakit Sekretariat Paroki
Rapat Bernyanyi Berkumpul Rapat Bernyanyi Berkumpul Berobat
Ruang PIR
Ruang OMK
Memperlancar komunikasi diantara semua pihak yang berkaitan dengan segala
47
Ruang Kesehatan Ruang Sekretariat
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
Almari Rak Tikar Almari Rak Tikar Almari Rak Tikar Berobat Kursi – Meja Rak Almari
Tim Keuangan
Pencatat Sipil
macam info di gereja Memanajemen keuangan dan harta benda paroki serta mengawasi pengelolaannya Mencatat perkawinan yang telah diresmikan agama
Ruang Bendahara
Ruang Pencatatan Sipil
Kursi – Meja Rak Almari Kursi – Meja Almari
Tabel 4 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 5. Interior System Interior System
Keterangan
Analisa
Penghawaan
Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan kecuali Kamar mandi)
Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota
Pencahayaan
Buatan dan Alami
Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi
Akustik
Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat
Tabel 5 Interior System (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
48
6. Warna Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St.Antonius Purbayan ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan – bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Antonius Purbayan ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco.
Gambar 20 Furniture untuk pengakuan dosa
Gambar 21 Kursi Aula
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 22 Furniture kursi untuk nave
Gambar 23 Kotak teks misa
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
49
Gambar 24 Almari di Aula
Gambar 25 Furniture di Panti Imam
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk
Jenis Bahan
Warna
Analisa
Ruang Lantai
Keramik
Putih polos dan keramik motif
Mudah elegan
Dinding
Plester Keramik Panel Kayu
Finishing cat Coklat, Krem, dan Putih serta keramik motif
Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara.
Ceiling
Gypsum
Finishing cat putih
Terlihat bersih dan elegan
Tabel 6 Unsur Pembentuk Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
50
dibersihkan,
terlihat
9. Sirkulasi Pengunjung
Bagan 4 Sirkulasi Pengunjung (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
10. Organisasi Ruang
Gambar 26 Organisasi Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 11. Sistem Keamanan Sistem
Keamanan
di
Gereja
menggunakan pos penjagaan.
51
St.
Antonius
Purbayan
hanya
12. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada kesan sederhana dan bersih. Sedangkan pada ruang gereja lebih mengarah pada tema, yang mampu menonjolkan kesan kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam dirinya.
C. Gereja St. Yusup, Gedangan di Semarang 1. Lokasi Jl. Ronggowarsito, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50227, Indonesia. Telp : (024) 3541624 - 3552252
Gambar 27 Gereja St. Yusup, Gedangan (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) 2. Sejarah Berawal di sebuah rumah penduduk pada tanggal 1 Agustus 1808, setelah Semarang dinyatakan sebagai stasi kedua di Nusantara. Selanjutnya dipilihlah Santi Yusuf sebagai pelindung cikal bakal gereja tersebut. Tahun berlalu, tetapi tidak ada kemajuan yang berarti. Selain tidak mempunyai seorang imam pun, stasi semarang tak kunjung memiliki gedung dan pernah dalam satu kurun waktu memakai Gereja Immanuel secara bergantian dengan umat protestan. Menjelang tahun 1870 barulah diperoleh sebidang tanah di Gedangan yang disebut demikian karena pada masa sebelumnya tanah tersebut ditumbuhi pohon pisang. Pada tanggal 1 Oktober 1870 diselenggarakan 52
upacara peletakan batu pertama bagi Gereja Santi Yusup. Lima tahun kemudian, yaitu pada tanggal 12 Desember 1875 gedung yang diarsiteki oleh W. I. Van Bakel tersebut siap dan diberkati oleh Mgr.Lijen. Inilah Gereja Katolik pertama di Semarang. Pada Tahun 1976 diadakan pemugaran besar-besaran atas gedung ini. Pastoran Gedangan didirikan hampir bersamaan dengan gedung gerejanya karena kemudian stasi tersebut mempunyai imam. 3. Sistem Operasional Misa Harian :
Senin-Sabtu
: Pukul 05.00
Jumat Pertama
: Pukul 05.30 dan 17.30
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore
: Pukul 17.00
Minggu
: Pukul 05.00 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00
Jam Pelayanan Sekretariat :
Senin - Jumat
: Pukul 07.30 – 15.00
Sabtu
: Pukul 07.30 – 13.00
Minggu / Hari besar tutup
4. Interior System Interior System
Keterangan
Analisa
Penghawaan
Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan)
Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota
Pencahayaan
Buatan dan Alami
Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi
53
Akustik
Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat
Tabel 7 Interior System (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 5. Warna Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Yusup Gedangan ini warna yang digunakan adalah warna-warna putih serta bahan – bahan dari kayu.
6. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Yusup Gedangan sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing farnish.
Gambar 28 Furniture kursi untuk nave
Gambar 29 Untuk Pengakuan Dosa
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 54
Gambar 30 Furniture untuk petugas
Gambar 31 Furniture di Panti Imam
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 7. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Ruang
Jenis Bahan
Warna
Analisa
Lantai
Keramik
Putih, krem polos dan keramik motif
Mudah dibersihkan, terlihat elegan
Dinding
Plester Keramik Panel Kayu
Finishing cat Putih serta keramik motif
Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara.
Ceiling
Gypsum
Finishing putih
Terlihat bersih dan elegan
cat
Tabel 8 Unsur pembentuk ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 8. Sistem Keamanan Sistem Keamanan di Gereja St. Yusup Gedangan hanya menggunakan pos penjagaan.
55
9. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada tema, yang menonjolkan gaya gaya gotik. Seperti pada lukisan Triforium yang merupakan bagian dari interior gaya gotik. Lukisan ini menceritakan Doa Bapa Kami. Lukisan ini terletak di sebelah kanan dan kiri pada ceiling.
Gambar 32 Lukisan Triforium (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
D. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari Semarang (Gereja Katedral) 1. Lokasi Jl. Pandanaran No. 9 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Telp : (024) 8310036
Gambar 33 Gereja Katolik St. Perawan Maria Rosari (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)
56
2. Sejarah Bangunan awal Katedral sebelumnya merupakan kantor dinas kesehatan Belanda yang pada tanggal 26 Januari 1927 area tersebut dibeli oleh pengurus Gereja untuk digunakan sebagai lokasi Gereja stasi ketiga. Setelah dirnovasi pada tanggal 9 Oktober 1927, bangunan gereja diberkati oleh Mgr. Antonius van Velsen. Tahun 1937 diadakan pemugaran dan perluasan Katedral, seperti tertulis pada Surat Uskup Batavia tanggal 20 Desember 1937 kepada Pater P.C yang menjabat sementara sebagai Kerken Armbestuur.Pada tanggal 9 Agustus 1940 Jawa Tengah diresmikan sebagai vikarist apostolic dibawah pimpinan Mgr. A. Soegijopranoto,S.J. selaku uskup agung pertama di Indonesia. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosario Suci diangkat sebagai Katedral.
3. Sistem Operasional Misa Harian :
Senin-Sabtu
: Pukul 05.30
Jumat Pertama
: Pukul 05.30 dan 18.00
Misa Sabtu/ Minggu :
Sabtu Sore
: Pukul 17.30
Minggu
: Pukul 05.30 , 07.00 , 08.45 , 16.30 , dan 18.15
Jam Pelayanan Sekretariat :
Senin - Jumat
: Pukul 08.30 – 19.30
Sabtu
: Pukul 08.30 – 12.30 sore Pukul 16.00 – 19.30
Minggu
: 09.00 – 11.00 WIB
Setiap Rabu Sore dan Hari besar tutup
4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang Pelaku Kegiatan Romo Paroki
Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Tidur Ibadat Meditasi Pribadi
57
Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi
Fasilitas
Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak
Pengunjung 13. Umat
Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa Untuk Pertemuan
14. PIA
Sekolah Minggu
Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi
Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria) Ruang Rapat Ruang Kevikepan Ruang PIA
15. WKRI
16. Perpustakaan
Rapat Bernyanyi Berkumpul Membaca
Ruang WKRI
Ruang Perpustakaan
17. Umat yang Sakit Sekretariat Paroki
Tim Keuangan
Pencatat Sipil
Berobat Memperlancar komunikasi diantara semua pihak yang berkaitan dengan segala macam info di gereja Memanajemen keuangan dan harta benda paroki serta mengawasi pengelolaannya Mencatat perkawinan yang telah diresmikan agama
Ruang Kesehatan Ruang Sekretariat
Ruang Bendahara
Ruang Pencatatan Sipil
Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak
Almari Rak Tikar Almari Rak Kursi - Meja Almari Rak Kursi - Meja Berobat Kursi – Meja Rak Almari Kursi – Meja Rak Almari Kursi – Meja Almari
Tabel 9 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 5. Interior System Interior System Penghawaan
Keterangan
Analisa
Penggunaan penghawaan buatan seperti AC (di dalam gereja) dan kipas angin (di semua ruangan kecuali Kamar mandi)
Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin serta mengurangi polusi udara yang masuk dikarenakan letak gereja yang berada di tengah kota
58
Pencahayaan
Buatan dan Alami
Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu, pencahayaan alami dengan menggunakan bukaan atau ventilasi
Akustik
Pemakaian dinding batu bata, ceiling internit, dan penempatan ruang yang kurang tepat
Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan sehingga masih cukup bising pada saat melakukan ibadat
Tabel 10 Interior System (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 6. Warna Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Perawan Maria Ratu Rosari ini warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan – bahan dari kayu. 7. Furniture Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco. Pada kursi umat terdapat kursi prioritas untuk kaum difabel, lansia, dan ibu hamil namun pada bentuk dan segi ergonominya sama dengan kursi yang digunakan bagi orang biasa.
59
Gambar 34 Furniture kursi umat
Gambar 35 Furniture kursi prioritas
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 36 Furniture untuk teks misa
Gambar 37 Furniture di Sekretariat
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)
Gambar 38 Furniture untuk surat
Gambar 39 Furniture di Kantor
(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 60
8. Unsur Pembentuk Ruang Unsur Pembentuk Ruang
Jenis Bahan
Warna
Analisa
Lantai
Keramik
Putih polos dan keramik motif
Mudah dibersihkan, terlihat elegan
Dinding
Plester Keramik Batu Panel Kayu
Finishing cat Coklat, Krem, dan Putih serta keramik motif
Penggunaan plester dapat awet serta penggunaan panel kayu menimbulkan kesan lebih hangat serta dapat membantu meredam suara.
Ceiling
Gypsum
Finishing cat putih dan hitam
Terlihat bersih proposional
Tabel 11 Unsur Pembentuk Ruang (Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan) 9. Sistem Keamanan Sistem
Keamanan
di
Gereja
St.
Antonius
Purbayan
hanya
menggunakan pos penjagaan. 10. Tema Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada bangunan Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari cenderung mengarah pada kesan sederhana dan bersih yang mampu menonjolkan kesan
61
dan
kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam dirinya.
62